11/03/2025
Kristus Sekarang. Kristus Selamanya.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Jika Anda sudah lama menjadi orang Kristen, kemungkinan besar Anda pernah mendengar ayat ini: Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Ayat ini begitu lazim, sehingga makna sebenarnya luput dari perhatian kita. Apa maksudnya?
…hidup adalah Kristus…
Rasul Paulus, yang dipenjarakan pada saat ia menulis surat ini kepada jemaat di Filipi, menyampaikan sebuah fakta sederhana: Kristus adalah hidupku. Jika kita memparafrasekan Paulus lebih lanjut, ia kemungkinan berkata: “Yesus bukan hanya bagian dari hidupku atau bahkan sebagian besar hidupku; Dialah keseluruhan hakikat dan wujud keberadaanku. Setiap bagiannya.” Dalam hidup kekristenan, Kristus bukanlah sekadar tambahan – Dia adalah fondasinya.. Kasih-Nya, anugerah-Nya, kebenaran-Nya, semuanya dibangun di atas Dia. Ini bukanlah hidup + Kristus. Melainkan Hidup adalah Kristus.
…mati adalah keuntungan.
Kehidupan Paulus penuh dengan penganiayaan dan kesulitan, namun, sepanjang suratnya kepada jemaat di Filipi, nada suaranya penuh sukacita, tenang, dan penuh tujuan. Paulus tidak hanya melihat kematian ketika dia membuat pernyataan ini. Dia melihat lebih jauh. Apa yang Paulus anggap sebagai keuntungan dalam kematian adalah kekekalan bersama Kristus di sisi lain. Untuk memiliki Kristus, semuanya. Untuk bersama-Nya selamanya. Semua hal baru. Selama-lamanya, Paulus menyembah Dia yang dikasihinya.
Banyak pakar percaya bahwa kitab Filipi ditulis lima tahun sebelum Paulus kemudian mati martir. Pada hari itu, ada dua hal yang terjadi. Hidup di dalam Kristus yang Paulus jalani telah berakhir, dan menjadi bukti nyata akan kuasa dan damai sejahtera Allah hingga saat ini. Dan juga, dia memperolehnya. Dia masuk Surga. Dia melihat Kristus, Dia yang untuk-Nya dia menjalani hidupnya. Semua keberadaan-Nya. Dan dia bersama dengan Dia sekarang. Menyembah. Memuji. Memuliakan.