Radio Rodja

Radio Rodja Halaman ini adalah Fans Page resmi Radio Rodja 756 AM / 100.1 FM
(5576)

Mengasihi dan Membelai Anak YatimDalam sebuah riwayat disebutkan seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sal...
10/11/2025

Mengasihi dan Membelai Anak Yatim

Dalam sebuah riwayat disebutkan seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengeluhkan hatinya yang keras. Hal ini menunjukkan bahwa hati terkadang kaku dan perlu dilembutkan. Buktinya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan trik dan cara yang menunjukkan bahwa hati dapat dilunakkan dengan cara yang diridhai oleh Pembuat hati, yaitu Allah ‘Azza wa Jalla.

Jantung hati semua hamba berada di jari-jari Allah ‘Azza wa Jalla, dan Allah akan membolak-balikkan hati itu sesuai dengan kehendak-Nya. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ، كَقَلْبٍ وَاحِدٍ، يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ

“Sesungguhnya hati semua anak Adam berada di antara dua jari dari jari-jari Allah Yang Maha Pengasih, seperti satu hati yang Dia bolak-balikkan sesuai dengan kehendak-Nya.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, cara melembutkan hati harus melalui syariat dan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Cara pertama adalah dengan mengasihi anak-anak yatim dan membelai kepalanya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أتُحِبُّ أنْ يَلِينَ قَلْبُكَ وتُدْرِكَ حاجَتَكَ؟ ارْحَمِ اليَتِيمَ وامْسَحْ رَأسَهُ وأطْعِمْهُ مِنْ طَعامِكَ يَلِنْ قَلْبُكَ وتُدْرِكْ حاجَتَكَ

“Apakah kamu ingin agar hatimu lunak (lembut) dan kamu mendapatkan kebutuhanmu? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berilah dia makan dari makananmu, niscaya hatimu akan lunak dan kamu akan mendapatkan kebutuhanmu.” (HR. Ath-Thabrani)

rodja.id/5sj

SYARAT DITERIMANYA AMAL DAN DOARasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ...
06/11/2025

SYARAT DITERIMANYA AMAL DAN DOA

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا، وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu thayyib (baik/suci), tidak menerima kecuali yang thayyib (baik/suci). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin dengan apa yang Dia perintahkan kepada para rasul.” (HR. Muslim)

Ath-Thayyib adalah nama sekaligus sifat Allah yang berarti Yang Maha Suci dari segala kekurangan dan aib, karena sifat Allah adalah sempurna.

Perintah untuk para rasul dan kaum mukminin terkait rezeki yang halal adalah sama:

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik (halal) dan beramal shalihlah. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 51).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik (halal) yang Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 172).

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kemudian menyebutkan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut berdebu, mengangkat dua tangannya ke langit seraya berkata, “Ya Rabb, ya Rabb.” Namun, karena makanannya, minumannya, dan pakaiannya haram, serta diberi gizi dari yang haram, doanya tidak akan diijabah. Selengkapnya:

Bab Sedekah untuk Orang Miskin dan Ibnu Sabil merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 27 Rabiuts Tsani 1447 H / 19 Oktober 2025 M. Kajian Hadits Tentang Sedekah untuk Or...

05/11/2025

Amal tidak akan sempurna kecuali dengan tiga perilaku, sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Qudamah dalam kitab Mukhtasar Minhajil Qasidin:

Menyegerakannya: Jangan ditunda-tunda. Ibnu Qayyim berkata, orang yang menunda kebaikan biasanya akan Allah beri sanksi menjadi berat atau malas.
Menyembunyikannya: Jangan diperlihatkan.
Menganggapnya sedikit: Tidak menganggapnya banyak.
Jika ada kesempatan beramal shalih, segera lakukan. Hasan Al-Basri berkata, “Jauhi olehmu taswif (menunda-nunda), karena kamu sedang berada dihari ini, bukan hari esok.” Larangan menunda amal ini dipertegas oleh Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhu:

إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ

“Apabila kamu berada di waktu sore, jangan tunggu waktu pagi. Apabila kamu di waktu pagi, jangan tunggu waktu sore. Ambil kesempatan sehatmu sebelum kamu sakit, dan ambil kesempatan hidupmu sebelum kamu mati.” (HR. Bukhari)

Musuh setiap orang yang menginginkan surga adalah taswif (menunda-nunda amal). Simak selengkapnya: https://rodja.id/5s3

03/11/2025

Sedekah dari usaha yang haram seperti korupsi dan hasil riba tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

03/11/2025

Islam mengajarkan kita untuk memuliakan sesama muslim tanpa memandang status, kedudukan, atau harta.
Siapa pun yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, berhak untuk dihormati, dicintai, dan dijaga kehormatannya.
Karena kemuliaan seorang muslim tidak diukur dari dunia, tapi dari ketakwaannya kepada Allah.

📖 Faedah Singkat bersama Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A.

02/11/2025

wajibnya berjihad melawan diri sendiri, yaitu melawan hawa nafsu dan berusaha memaksa diri untuk beramal shalih

01/11/2025

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengumpulkan semua akhlak yang mulia bagi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

31/10/2025

Akhlak merupakan bagian tak terpisahkan dari agama, yang menjadi perhatian utama Islam.

Ilmu adalah sebab untuk kebaikan dan terbukanya hati manusia menerima hidayah Allah. Namun, tidak semua orang yang belaj...
30/10/2025

Ilmu adalah sebab untuk kebaikan dan terbukanya hati manusia menerima hidayah Allah. Namun, tidak semua orang yang belajar agama kemudian mendapatkan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengikuti petunjuk ilmu yang benar.

Oleh karena itu, dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diungkapkan dengan al-fiqhu fid-dīn (memahami agama), bukan sekadar punya wawasan pengetahuan tentang agama:

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barang siapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan, Allah jadikan dia paham dalam agama.” (HR. Bukhari).

Ini berarti ilmu yang bermanfaat kemudian tunduk mengikuti perintah ilmu, dan mengamalkan ilmu tersebut. Tidak semua orang yang punya ilmu, dalam artian punya pengetahuan agama, mau benar-benar bersabar dalam mengikuti petunjuk ilmu agama, mau benar-benar mengamalkannya, dan bersabar menghadapi segala risikonya, sebagaimana yang dialami oleh para nabi dan para rasul ‘Alaihimush Shalatu was Salam. Begitu juga orang-orang yang mengikuti petunjuk mereka dengan baik.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ

“Orang yang paling besar cobaannya (di jalan Allah) adalah para nabi, kemudian orang-orang yang setelah mereka yang mengikuti petunjuk mereka, kemudian orang-orang yang setelah mereka.” (HR. Tirmidzi).

Inilah alasan mereka disebut sebagai Waratsatul Anbiya (Pewaris para nabi) dan menempati kedudukan yang paling tinggi setelah kedudukan para nabi dan para rasul ‘Alaihimush Shalatu was Salam. Karena mereka benar-benar bersabar mengikuti jalan ilmu, bersabar menghadapi ujian-ujian sebagaimana yang Allah timpakan kepada para nabi dan para rasul-Nya.
SImak selengkapnya:

Prinsip Ulama dalam Dakwah Tauhid adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Minhaj Al-Firqah an-Najiyah wa ath-Tha’ifah Al-Manshurah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Sabtu, 3 Jumadil Awal 1447 H / 25 Oktober 2025 M. Kajian Te...

29/10/2025

Persahabatan sejati bukan karena harta, jabatan, atau kesenangan dunia,
melainkan karena Allah ﷻ.
Mereka saling mencintai, menasihati, dan mengingatkan dalam kebaikan.
Di akhirat kelak, persahabatan semacam inilah yang akan mendapat naungan dan cinta Allah.

📖 Faedah Singkat bersama Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.

Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata, Nabi Shallallahu ‘Ala...
29/10/2025

Imam An-Nawawi Rahimahullahu Ta’ala berkata, “Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي الدِّمَاءِ
‘Yang pertama kali diputuskan (diadili) di antara manusia pada hari kiamat kelak adalah dalam hal yang berkaitan dengan darah’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menjelaskan bahwa ada hak Allah dan ada hak manusia. Dalam hal hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang pertama kali dihisab (diperhitungkan) adalah shalat. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits shahih riwayat Imam Abu Dawud, Ath-Thabrani, dan yang lainnya. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ
“Yang pertama kali dihisab oleh Allah Taala di hari kiamat kelak adalah salat.” (Abu Dawud, Ath-Thabrani, dan yang lainnya).

Perhitungan shalat ini berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab hamba memiliki kewajiban kepada Allah ‘Azza wa Jalla setelah mentauhidkan-Nya dan beriman kepada Rasulullah. Shalat menjadi yang pertama kali dihisab. Jadi, hadits yang dibacakan tadi, “Yang pertama kali diputuskan di antara manusia pada hari kiamat kelak adalah dalam hal yang berkaitan dengan darah,” tidak bertentangan dengan hadits tentang shalat, karena shalat adalah hak Allah.

Beribadah kepada Allah Ta’ala adalah hal yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah. Adapun puasa, zakat, dan haji itu menyusul. Jika shalat seorang hamba diterima oleh Allah ‘Azza wa Jalla, Allah akan menerima amalan-amalan lainnya: zakatnya, puasanya, hajinya, umrahnya, dan yang lainnya.

Simak selengkapnya:

Perkara Pertama yang Diadili pada Hari Kiamat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 29 Rabiuts Tsani 1447 H / 21 Oktober 2025 M...

Address

Jalan Pahlawan Kampung Tengah (belakang Polsek Cileungsi) RT 03 RW 03 Cileungsi, Bogor
Cileungsi
16821

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Radio Rodja posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Radio Rodja:

Share

Category