07/07/2025
HINDARI RESPON NEGATIF KETIKA ANAK BERBICARA
Jangan memberikan respon negatif ketika seorang anak atau remaja berbicara. Hindarilah komentar yang miring, menjatuhkan, atau merendahkan. Jangan p**a memberikan julukan atau panggilan yang negatif. Tentunya, ada beberapa istilah yang sebaiknya kita hilangkan dari percakapan, terutama dalam komunikasi dengan anak-anak dan remaja. Misalnya, istilah “nakal”. Istilah ini sering kali keluar secara spontan dari pendidik kepada anak didiknya yang melakukan pelanggaran atau kesalahan, seperti tidak mematuhi aturan atau melanggar tata tertib. Maka muncullah istilah tersebut.
Julukan atau panggilan seperti “nakal”, “bandel”, dan sejenisnya termasuk kategori kalimat negatif. Kesan yang ditimbulkannya pasti bersifat merendahkan. Oleh karena itu, istilah semacam ini sebaiknya kita ganti dengan istilah yang lebih tepat, seperti menyebut “perilaku negatif pada anak”, daripada menggunakan ungkapan “anak nakal”. Tentunya, saat seorang anak berperilaku sebagaimana yang disebut “nakal” oleh orang tua itu ada sebabnya, enggak mutlak kesalahan itu semua dilimpahkan kepada anak.
Terkadang, perilaku negatif pada anak tidak lepas dari kelalaian, keaabaian, atau kesalahan orang tua sendiri. Maka, tidak arif dan tidak adil jika sifat serta julukan negatif tersebut langsung ditimpakan kepada anak. Akibatnya, istilah seperti “nakal” menjadi identik dengan anak, muncul p**a istilah “anak nakal”, “kenakalan remaja”, dan sejenisnya.
Padahal, apa yang sering disebut sebagai “kenakalan anak” oleh orang tua, bisa jadi justru berasal dari kenakalan orang tua sendiri dari kelalaian, kealpaan, kesalahan, bahkan kejahilan mereka dalam mendidik. Akhirnya, anak hanya menjadi pihak yang terkena imbas dari kelengahan dan kekeliruan para pendidiknya. Ibnul Qayyim rahimahullāh mengatakan bahwa anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang diberikan, ditanamkan, dan dicontohkan oleh pendidiknya.
Maka, ungkapan-ungkapan seperti itu sangat intimidatif. Ucapan seperti, “Kamu anak nakal,” “Kamu anak bandel,” “Anak saya nakal,” “Anak saya bandel”, sebenarnya lebih merupakan luapan rasa frustrasi orang tua dalam menghadapi perilaku anaknya. Kadang-kadang keluar kata-kata mutiara dari para orang tua: “Sekolahkan sudah mahal-mahal, dibiayai sekolahnya, dan lain sebagainya.” Sementara itu, orang tua sama sekali tidak campur tangan, bahkan lepas tangan terhadap pendidikan anaknya. Bulat-bulat diserahkan, dititipkan, dilimpahkan ke sekolah atau lembaga pendidikan.
Simak selengkapnya:
Hindari Respon Negatif ketika Anak Berbicara merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 28 Dzulhijjah 1446 H / 24 Juni 2025 M. Kajian Tentang Hindari Respon Negatif ketika Anak Berbicara....