Cinta sholawat

Cinta sholawat ZAWIYAH CINTA SHOLAWAT
yayasan majelis cinta sholawat

https://cintasholawat.com/ informasi nomer rekening dan infaq
operasional kegiatan safari sholawat.

kegiatan ijtima . kegiatan istigosah akbar dan kegiatan sosial
bjb 0124113695100 (BJB a.n. yayasan majelis cinta shalwat)

pembangunan Zawiyah dan gedung majelis sholawat
BRI 3669 01 044739 539
a.n. Yayasan mjls cinta sholawat

kel leuwigajah kota cimahi Cimahi

25/09/2025
Undangan untuk Jiwa-Jiwa yang Merindu Dzikir۞ *اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ* ۞ ...
22/09/2025

Undangan untuk Jiwa-Jiwa yang Merindu Dzikir

۞ *اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ* ۞ *وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ* ۞ *نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ* ۞ *وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ* ۞ *وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ** ۞
InsyaAllah, dengan izin dan inayah-Nya, madad Syekhuna Tijani

Waktu: 17 oktober
Ijtima wadzifah, Hailalah
*Bada Jum'at - isya*
Tempat
*Mesjid Al Munawar*
Jl Saradan Rt02Rw03 Kel leuwigajah kec Cimahi Seratan Kota Cimahi

Undangan ini untukmu, wahai jiwa yang sedang mencari jalan pulang...
Silakan siapkan diri Anda, hadirkan kesungguhan hati dan ketundukan jiwa
Dzikir Thoriqoh bukan sekadar lafadz, tapi cahaya.
la menembus lapisan hati terdalam, membersihkan luka yang tersembunyi, menghapus kabut dalam dada, dan menyambung kembali hubunganmu dengan Allah yang Mahacinta.
"Tiada yang dibutuhkan ruh selain kembali mengenal Allah melalui dzikir, dan tiada yang lebih utama selain mengenal-Nya dalam bimbingan seorang Mursyid."

۞ *اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ* ۞ *وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ* ۞ *نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ* ۞ *وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ* ۞ *وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ** ۞
Marikita sukseskan
BSI 7227542513
A/N YAYASAN MAJELIS CINTA SHOLAWAT
Komfir donasi ke no wa abiyusuf 085724812246

Apa yang kita persiapkan sebelum mengajar?Ada orang bertanya kepada Syekh Ali ad-Daqr:> “Kami menyampaikan beberapa mata...
31/07/2025

Apa yang kita persiapkan sebelum mengajar?

Ada orang bertanya kepada Syekh Ali ad-Daqr:

> “Kami menyampaikan beberapa mata pelajaran kepada orang-orang. Namun kami tidak melihat adanya pengaruh yang membekas dalam diri mereka. Berbeda dengan engkau, apa yang engkau sampaikan sangat membekas dan berpengaruh pada hati kami. Kami juga tidak melihat orang-orang memperhatikan kami, seperti mereka memperhatikan engkau, padahal yang kami ajarkan adalah ilmu tafsir, hadits, fikih, mau'idzah dan lainnya.”

Lalu Syekh menjawab:

> “Wahai anakku, jika tidak penting, saya tidak akan berbicara. Apa yang kalian dengar dari pelajaran barusan itu didukung oleh bacaan Al-Qur’an selama 10 juz sebelum saya menyampaikannya dengan tujuan agar apa yang saya sampaikan benar-benar bermanfaat untuk orang-orang.”

---

Pengajar, pendakwah, para da’i dan sejenisnya.
Apa yang perlu kita persiapkan agar orang lain bisa mengambil manfaat dari lisan dan tulisan kita?

Saya jawab: 😢🥹

Alhamdulillah kedatangan mahasiswa uin bdg
21/06/2025

Alhamdulillah kedatangan mahasiswa uin bdg

12/06/2025

Do'a" terbaik buat para pewakaf (shodaqoh &infaqnya) pembangunan pesantren, Jawiyah majlis dzikir Cinta Sholawat, pahalanya yg akan terus mengalir menjadi amal jariyah..yg sudah mewakafkan tenaga, pikiran, hartanya do'a" terbaiknya jazakumulloh khoiron katsiiroo, kami ucapkan berjuta" trimakasih Alloh sebaik pemberi balasan..tinggal finising..lg pemasangan granit, mohon doanya agar dimudahkan dan dilancarkan dlm sgl hal..sekali Ig trimakasih banyak buat para pecinta kebaikan

ZAWIYAH CINTA SHOLAWAT Cimahi bdg

Yayasan majelis cinta sholawat
BSI 7227542513

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh wa magfirotuhu wa ridwaanuh Hatur uninga, khusus KA Ikhwan Tijani Majalengka...
22/05/2025

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh wa magfirotuhu wa ridwaanuh

Hatur uninga, khusus KA Ikhwan Tijani Majalengka, wirehna dinten Jumat kaping 23 mei 2025, Seja ijtima Wadzifah Hailalah,
ku Ayana hal eta kasadayana Ikhwan supados tiasa hadir Tina waktosna, kalayan indzin Allah SWT syafaat Rosulullah saw sareng madad syaikhuna Abil Ahmad bin Muhammad At-Tiani R.A.
Urang sadayana tiasa kempel ngariung di Jawiyah Thoriqoh Tijaniyah Al-Mahabbah.. aamiin ya rabbal alamin

اللهم احشرنا في زمرة ابي الفيض التجاني و امدنا بمدد ختم الاولياء الكتماني

Wasalamu Alaikum warahmatullahi wa barakatuh wa magfirotuhu wa ridwaanuh

21/05/2025

Al-Hikam - Pasal 2

Syahwat dan Himmah

"TAJRID dan KASAB"
إِرَ ادَ تُــكَ الـتَّجْرِ يْدَ مَـعَ إِقَامَـةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ اْلأَسْبَابِ مِنَ الشَّـهْـوَ ةِ الْخَفِـيـَّةِ.
وَ إِرَادَ تُـكَ اْلأَسْبَابَ مَعَ إِقَامَةِ اللَّهِ إِ يَّـاكَ فيِ الـتَّجْرِ يْدِ اِنحِطَاطٌ مِنَ الْهِمَّةِ الْعَـلِـيـَّةِ
"Keinginanmu untuk tajrid, sementara Allah masih menegakkan engkau di dalam asbab, merupakan syahwah yang tersamar (halus). Dan keinginanmu kepada asbab, pada saat Allah sudah menegakkan engkau dalam tajrid, merupakan suatu kejatuhan dari himmah yang tinggi."

Syarah
Dalam pasal ini, Ibnu Atha'illah menggunakan beberapa istilah baku dalam khazanah sufi, yang harus dipahami terlebih dahulu agar mendapatkan pemahaman yang utuh. Istilah-istilah itu adalah: tajrid, asbab, syahwat danhimmah.

Tajrid secara bahasa memiliki arti: penanggalan, pelepasan, atau pemurnian. Secara maknawi adalah penanggalan aspek-aspek dunia dari jiwa (nafs), atau secara singkat bisa dikatakan sebagai pemurnian jiwa.

Asbab secara bahasa memiliki arti: sebab-sebab atau sebab-akibat. Secara maknawi adalah status jiwa (nafs) yang sedang Allah tempatkan dalam dunia sebab akibat. Semisal Iskandar Zulkarnain yang Allah tempatkan sebagai raja di dunia, mengurusi dunia sebab-akibat.

Syahwah (atau syahwat) secara bahasa memiliki arti: tatapan yang kuat, atau keinginan. Secara maknawi merupakan keinginan kepada bentuk-bentuk material dan duniawi, seperti harta, makanan dan lawan jenis. Berbeda dari syahwat, hawa-nafsu (disingkat "nafsu") adalah keinginan kepada bentuk-bentuk non-material, seperti ego, kesombongan, dan harga diri.

Himmah merupakan lawan kata dari syahwat, yang juga memiliki arti keinginan. Namun bila syahwat merupakan keinginan yang rendah, maka himmah adalah keinginan yang tinggi, keinginan menuju Allah.

Adakalanya Allah menempatkan seseorang dalam dunia asbab dalam kurun tertentu-misalnya, untuk mencari nafkah, mengurus keluarga, atau memimpin negara. Bila seseorang sedang Allah tempatkan dalam kondisi asbab itu, namun dia berkeinginan untuk tajrid (misalkan dengan ber-uzlah), maka itu dikatakan sebagai syahwat yang samar. Sebaliknya, saat Allah menempatkan seseorang dalam tajrid, namun dia justru menginginkan asbab, maka itu merupakan sebuah kejatuhan dari keinginan yang tinggi.

Inilah pentingnya untuk berserah diri dalam bersuluk, agar mengetahui kapan seseorang harus tajrid dan kapan seseorang harus terjun dalam dunia asbab. Semua kehendak seorang salik haruslah bekesesuaian dengan Kehendak Allah.

Sebagai seorang yang beriman, haruslah berusaha menyempurnakan imannya dengan berfikir tentang ayat-ayat Allah, dan beribadah dan harus tahu bahwa tujuan hidup itu hanya untuk beribadah(menghamba) kepada Allah,sesuai tuntunan Al-qur'an.

Tetapi setelah ada semangat dalam ibadah, kadang ada yang berpendapat bahwa salah satu yang merepoti / mengganggu dalam ibadah yaitu bekerja (kasab). Lalu berkeinginan lepas dari kasab / usaha dan hanya ingin melulu beribadah.

Keinginan yang seperti ini termasuk keinginan nafsu yang tersembunyi/samar.

Sebab kewajiban seorang hamba, menyerah kepada apa yang dipilihkan oleh majikannya. Apa lagi kalau majikan itu adalah Allah yang maha mengetahui tentang apa yang terbaik bagi hambanya.

Dan tanda-tanda bahwa Allah menempatkan dirimu dalam golongan orang yang harus berusaha [kasab], apabila terasa ringan bagimu, sehingga tidak menyebabkan lalai menjalankan suatu kewajiban dalam agamamu, juga menyebabkan engkau tidak tamak [rakus] terhadap milik orang lain.

Dan tanda bahwa Allah mendudukkan dirimu dalam golongan hamba yang tidak berusaha [Tajrid]. Apabila Tuhan memudahkan bagimu kebutuhan hidup dari jalan yang tidak tersangka, kemudian jiwamu tetap tenang ketika terjadi kekurangan, karena tetap ingat dan bersandar kepada Tuhan, dan tidak berubah dalam menunaikan kewajiban-kewajiban.

Syeikh Ibnu 'Atoillah berkata : "Aku datang kepada guruku Syeikh Abu Abbas al- mursy. Aku merasa, bahwa untuk sampai kepada Allah dan masuk dalam barisan para wali dengan sibuk pada ilmu lahiriah dan bergaul dengan sesama manusia (kasab) agak jauh dan tidak mungkin. tiba-tiba sebelum aku sempat bertanya, guru bercerita: Ada seorang ahli dibidang ilmu lahiriah, ketika ia dapat merasakan sedikit dalam perjalanan ini, ia datang kepadaku sambil berkata: Aku akan meninggalkan kebiasaanku untuk mengikuti perjalananmu. Aku menjawab: Bukan itu yang kamu harus lakukan, tetapi tetaplah dalam kedudukanmu, sedang apa yang akan diberikan Allah kepadamu pasti sampai kepadamu."

الصفحة ٦ والصفحة ٧( وأمه ) رضى الله عنها ، الدرة المصونة ، والجوهرة المكنونة : السيدة عائشة بنت السيد الجليل أبي عبد الل...
10/05/2025

الصفحة ٦ والصفحة ٧

( وأمه ) رضى الله عنها ، الدرة المصونة ، والجوهرة المكنونة : السيدة عائشة بنت السيد الجليل أبي عبد الله سيدى محمد بن السنوسى التجاني المضاوي والتجاني بتشديد التاء مكسورة، وتخفيف الجيم أو تشديدها ، ولا ياء بين التاء والجيم كما هو مضبوط في البغية ، نسبه إلى قبيلة معروفة ببلادهم يقال لها تجانة، وهم أخوال سيدنا الشيخ رضي الله عنه غلبت عليه النسبة إليهم.
(Dan ibunya) – semoga Allah meridainya – adalah permata yang terpelihara, mutiara yang tersembunyi: Sayyidah ‘Aisyah binti Sayyid yang mulia, Abu ‘Abdillah Sayyid Muhammad bin as-Sanusi at-Tijani al-Mudlawi. Dan ‘Tijani’—dengan tasydid pada huruf tā’ yang berharakat kasrah, dan huruf jīm-nya bisa dibaca ringan (takhfīf) atau dikuatkan (tasydīd), serta tidak ada huruf yā’ antara tā’ dan jīm, sebagaimana yang tertera dalam kitab al-Bughiyah. Pen*sbatan ini merujuk kepada sebuah kabilah yang dikenal di negeri mereka dengan nama Tijānah, yang merupakan keluarga dari pihak ibu (yakni, paman-paman dari pihak ibu) dari Sayyiduna al-Syaikh – semoga Allah meridainya – sehingga pen*sbatan ini lebih dominan padanya.
والمضاوى : نسبة إلى قرية عين ماضي ، وهي قرية شهيرة بالصحراء الشرقية من بلاد المغرب ، ومناقب آبائه رضى الله عنه مذكورة في ( جواهر المعاني ، وبغية المستفيد ) وغيرهما من كتب الطريق ، فيطلبها من أرادها .
Al-Muḍlāwī: merupakan pen*sbatan kepada desa ‘Ayn Māḍī, yaitu sebuah desa yang terkenal di gurun timur wilayah Maghrib (Afrika Utara). Keutamaan dan kemuliaan leluhur beliau – semoga Allah meridai mereka – disebutkan dalam Jawāhir al-Ma‘ānī, Bughyah al-Mustafīd, dan kitab-kitab lain yang membahas tentang thariqah. Maka, siapa yang menginginkannya, silakan merujuk kepada kitab-kitab tersebut.
ولد رضي الله عنه بقرية عين ماضي ، سنة ألف ومائة وخمسين من الهجرة الشريفة النبوية وقد أرخ بعض أهل الفتح من أصحابه رضى الله عنه ميلاده رضى الله عنه بقوله . مولد الختم ، بإسقاط ألف لفظة الختم ، لأنها لا تقرأ في درج الكلام والعمرى إنه التاريخ في غاية اللطف لموافقته الواقع ، نفعنا الله بهم .
Beliau – semoga Allah meridai beliau – dilahirkan di desa ‘Ayn Mâḍî pada tahun 1150 Hijriyah yang mulia nan penuh berkah. Sebagian ahli kasyf dari para sahabat beliau – semoga Allah meridai mereka – membuat penanggalan (ta’rikh) untuk kelahiran beliau – semoga Allah meridai beliau – dengan ungkapan: ‘Mawlid al-Khatm’ (kelahiran penutup para wali). Huruf alif dari kata ‘al-Khatm’ dihilangkan karena tidak dibaca dalam susunan kalimat. Demi umurku, sesungguhnya penanggalan itu sangat lembut (indah) karena benar-benar sesuai dengan kenyataan. Semoga Allah memberi manfaat kepada kita melalui mereka.
________
Kalimat "Mawlid al-Khatm" (مولد الختم) jika dihitung nilai abjadnya dengan metode Hisab Jumali (abjad al-jumal), tanpa huruf alif, memang berjumlah 1150. Ini cara khas ulama dahulu dalam menyandikan tahun dengan ungkapan bermakna.
Berikut langkah-langkah menghitung nilai abjad dari frasa "مولد الختم" (tanpa huruf alif pada الختم) menggunakan metode Hisab Jumali :
1. Tulisan: مولد الختم
Namun yang dimaksud dalam teks adalah tanpa alif, jadi bentuknya:
مولد لختم
(karena alif di awal الختم tidak dihitung dalam penulisan ta’rikh ini)
2. Pecah huruf dan nilai abjadnya:
"مولد":
م = 40
و = 6
ل = 30
د = 4
Total = 40 + 6 + 30 + 4 = 80
"لختم":
ل = 30
خ = 600
ت = 400
م = 40
Total = 30 + 600 + 400 + 40 = 1070
3. Total keseluruhan:
80 (مولد) + 1070 (لختم) = 1150
Kesimpulan:
Itulah sebabnya para sahabatnya menyebut kelahiran beliau dengan ungkapan "مولد الختم" (tanpa alif) karena nilai abjadnya menunjukkan tahun 1150 H, yang sesuai dengan tahun kelahiran beliau, yaitu Sayyid Ahmad at-Tijani.
وصفة ذاته الكريمة، وصورة شكله الفخيمة . أنه رضى الله عنه : كان أبيض اللون مشرباً بحمرة ، معتدل القامة منور الشيبة . ذات صوت جهوري وسمت بي وقدر على حلو المنطق فصيح اللسان ذا مهابة وعظة ، ووقار ، وحياء ، وجلالة ونقار .
وحفظ رضى الله عنه القرآن حفظاً جيداً وعمره سبع سنين ، ثم اشتغل بتلقى العلوم فترأس فيها . ودرس وأفتى وهو صغير السن .
Sifat dzat beliau yang mulia, dan bentuk fisik beliau yang agung:"
Bahwasanya beliau – semoga Allah meridai beliau – berkulit putih kemerah-merahan, berpostur sedang, beruban yang bercahaya, bersuara lantang, dan berpenampilan berwibawa. Beliau memiliki kemampuan berbicara yang manis, fasih dalam tutur kata, serta memiliki wibawa, nasihat yang menyentuh, ketenangan, rasa malu, keagungan, dan kehormatan.
Beliau – semoga Allah meridai beliau – menghafal Al-Qur’an dengan baik pada usia tujuh tahun, lalu menekuni pengambilan ilmu hingga menjadi pemuka dalam bidangnya. Beliau mengajar dan memberi fatwa saat masih muda.
وكان رضي الله عنه من صغره شديد التمسك بالسنة المطهرة ، متأدباً بآدابها ، شديد الحياء غير ناظر إلى ما اعتاده الناس من ارتكاب الرخص .
"Sejak masa kecilnya, beliau – semoga Allah meridai beliau – sangat teguh dalam berpegang pada sunnah yang suci, berakhlak sesuai dengan adab-adabnya, dan sangat pemalu. Beliau tidak pernah condong kepada kebiasaan kebanyakan orang yang s**a mengambil keringanan (rukhshah) dalam agama."
وكان رضي الله عنه مدرساً للعلوم كلها ، إذا سئل عن شيء أجاب عنه بغاية البيان كأنما ينظر في لوح أمامه .
Beliau – semoga Allah meridai beliau – adalah pengajar semua cabang ilmu. Jika ditanya tentang sesuatu, beliau menjawabnya dengan penjelasan yang sangat jelas, seakan-akan beliau sedang melihat pada sebuah papan (catatan) di hadapannya."
وتوفى أبوه وأمه في يوم واحد بالطاعون ، سنة ألف ومائة وست وستين ، رحمهما الله رحمة واسعة، وأسكهما أعلى الجنان، وبقي الشيخ بعد وفاتهما على حالته من الاشتغال بالعلم الشريف إلى أن بلغ من العمر إحدى وعشرين سنة ،
Ayah dan ibu beliau – semoga Allah meridai mereka – wafat pada hari yang sama karena wabah penyakit pes (ṭā‘ūn) pada tahun 1166 Hijriyah. Semoga Allah merahmati mereka dengan rahmat yang luas dan menempatkan mereka di surga yang tertinggi. Setelah kewafatan kedua orang tuanya, beliau tetap melanjutkan kegiatan belajar ilmu yang mulia hingga beliau mencapai usia 21 tahun.
فتاقت نفسه لاتباع طريق السادة الصوفية فبحث على أهل الله واجتمع مع جل أقطاب زمنه ، وفى سنة ألف ومائة وست وثمانين توجه لحج بيت الله الحرام، وزيارة قبر نبيه عليه الصلاة والسلام، وصار يبحث في طريقه عن أهل الله كما هي عادته ،
Hati beliau terdorong untuk mengikuti jalan para pemimpin tarekat sufi, sehingga beliau mencari para ahli Allah dan berkumpul dengan para tokoh besar pada zamannya. Pada tahun 1186 Hijriyah, beliau berangkat untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah yang mulia dan mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW. Beliau juga terus mencari para ahli Allah di sepanjang perjalanannya, seperti yang biasa beliau lakukan.
فتلاقى بمصر مع سيدى محمود الكردي . فحين وقع نظر سیدی محمود عليه قال له : أنت محبوب الله في الدنيا والآخرة ، وقال له ما طلبك ؟ فقال مطلوبي القطبانية العظمى ، فأجابه سيدى محمود بقوله : لك أكثر منها .
Di Mesir, beliau bertemu dengan Sayyid Mahmud al-Kurdi. Ketika Sayyid Mahmud melihat beliau, ia berkata: 'Engkau adalah kekasih Allah di dunia dan akhirat.' Lalu Sayyid Mahmud bertanya: 'Apa yang engkau inginkan?' Beliau menjawab: 'Yang saya inginkan adalah menjadi Qutb yang agung.' Sayyid Mahmud pun menjawab: 'Engkau akan mendapatkan lebih dari itu.
ولما وصل مكة كان بها وقتئذ سيدى أحمد بن عبد الله الهندى ، انتفع به مكاتبه ، وتلاقى بالمدينة المنورة مع القطب : سيدى محمد بن عبد الكريم السمان وأخذ عنه أسراراً .
Ketika beliau sampai di Makkah, saat itu di sana ada Sayyid Ahmad bin Abdullah al-Hindi. Beliau mendapatkan manfaat dari surat-suratnya (karya tulisnya). Selanjutnya, beliau bertemu di Madinah dengan Qutb Sayyid Muhammad bin Abdullah al-Samman dan menerima darinya rahasia-rahasia tarekat.
وبالجاة فكل من رآه من العارفين والاقطاب يحبه محبة فائقة ، ويبشره بما يؤول إليه أمره ورجع بعد حجه إلى بلاد المغرب ، ولم يقض الله له يفتح على يد شيخ من المشايخ الذين التقى بهم لما سبق في علمه تعالى أن فتحه ووصوله لا يكون إلا على يد سيد الوجود
Di sepanjang perjalanannya, setiap orang yang melihatnya dari kalangan para 'arifin dan para Qutb (tokoh tarekat) mencintainya dengan cinta yang luar biasa, dan mereka memberinya kabar gembira tentang apa yang akan terjadi padanya. Setelah menyelesaikan ibadah haji, beliau kembali ke negeri Maghrib. Namun, takdir Allah menentukan bahwa beliau tidak akan mendapatkan pembukaan (ilmu) melalui tangan para guru yang telah beliau temui, karena ilmu Allah yang Maha Mengetahui telah menentukan bahwa futuh dan wushul beliau hanya akan terjadi melalui tangan Sayyid al-Wujud (Pemimpin seluruh makhluk).

Address

Cimahi

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cinta sholawat posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share