16/08/2025
𝗞𝗔𝗕𝗔𝗥 𝗚𝗘𝗠𝗕𝗜𝗥𝗔 𝗨𝗡𝗧𝗨𝗞 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗔𝗕𝗔𝗥
Allah Ta'ala menguji hamba-Nya dengan sedikit rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, dan hasil bumi.
Kabar gembira diberikan kepada orang-orang yang sabar — yaitu yang mengucapkan kalimat Istirja' "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un" ketika tertimpa musibah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ﴿١٥٥﴾الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ﴿١٥٦﴾أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. Al-Baqarah:155-157)
1️⃣ 𝗠𝗔𝗞𝗡𝗔 𝗨𝗝𝗜𝗔𝗡 𝗗𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗔𝗬𝗔𝗧
Menurut Imam Ibnu Katsir rahimahullah:
Allah menguji hamba dengan kesenangan dan kesusahan, untuk menyeleksi bukan membinasakan.
Menurut Syaikh As-Sa’di rahimahullah:
Musibah memisahkan antara yang jujur dan pendusta dalam iman.
Bentuk ujian:
• Sedikit rasa takut: dari musuh.
• Sedikit lapar: kelaparan ringan.
• Kekurangan harta: hilang karena bencana, perampokan, dan lain sebagainya.
• Kekurangan jiwa: kematian orang terdekat, sakit.
• Kekurangan buah-buahan: gagal panen karena cuaca, hama, dan lain sebagainya.
2️⃣ 𝗥𝗘𝗦𝗣𝗢𝗡 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗔𝗕𝗔𝗥
Mengucapkan istirja’:
"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun".
Makna:
إِنَّا لِلَّهِ →
pengakuan tauhid dan kepemilikan Allah.
وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ →
keyakinan akan kembali kepada-Nya dan semua urusan kembali kepada Allah.
3️⃣ 𝗕𝗔𝗟𝗔𝗦𝗔𝗡 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗔𝗕𝗔𝗥
• Shalawat dari Allah: ampunan, rahmat, keberkahan, kemuliaan.
• Rahmat: diulang untuk penegasan besarnya karunia.
• Petunjuk (hidayah): berkata dan berbuat yang diridhai Allah.
• Balasan ini hanya didapat jika sabar pada guncangan pertama.
4️⃣ 𝗦𝗔𝗕𝗔𝗥 𝗠𝗘𝗟𝗨𝗥𝗨𝗦𝗞𝗔𝗡 𝗔𝗤𝗜𝗗𝗔𝗛
Musibah terjadi dengan izin Allah, orang beriman diberi petunjuk hatinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ
"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali denga izin Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya."
(QS. At- Taghabun: 11)
• Kesabaran adalah pintu hidayah dan bukti iman terhadap takdir Allah.
• Menolak takdir atau mengeluh berarti cacat dalam iman kepada rububiyah Allah.
5️⃣ 𝗛𝗜𝗞𝗠𝗔𝗛 𝗠𝗨𝗦𝗜𝗕𝗔𝗛
• Menghapus dosa.
• Melatih kesabaran → pahala besar.
• Memaksa hamba kembali kepada Allah (inabah).
• Melemahkan ketergantungan pada makhluk.
• Menumbuhkan kekuatan jiwa dan keteguhan.
6️⃣ 𝗣𝗘𝗥𝗕𝗘𝗗𝗔𝗔𝗡 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗝𝗔𝗛𝗜𝗟 & 𝗢𝗥𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗥𝗜𝗟𝗠𝗨
• Orang jahil: mengeluh kepada manusia, seakan mengadukan Allah.
• Orang berilmu: mengadu hanya kepada Allah, introspeksi diri.
7️⃣ 𝗣𝗘𝗡𝗗𝗜𝗗𝗜𝗞𝗔𝗡 𝗝𝗜𝗪𝗔 𝗠𝗘𝗟𝗔𝗟𝗨𝗜 𝗠𝗨𝗦𝗜𝗕𝗔𝗛
• Musibah melatih ketegaran & kewaspadaan.
• Membuka potensi kekuatan tersembunyi.
• Menyadarkan bahwa tidak ada pelindung dan penolong kecuali Allah.
Kesabaran menghadapi musibah bukan hanya mendatangkan pahala besar, tapi juga meluruskan aqidah, menghapus dosa, dan mengangkat derajat. Kuncinya adalah istirja’ di awal musibah, ridha terhadap takdir, dan hanya berharap kepada Allah...