09/07/2025
Cahaya Terakhir Bima
Di sebuah desa kecil yang sunyi, tinggallah seekor anjing kampung bernama Bima. Bulu cokelat tuanya mulai memudar dimakan usia, tapi semangatnya tak pernah surut. Ia tinggal bersama seorang kakek tua bernama Pak Darto, yang sudah seperti ayah baginya. Setiap pagi, Bima menemani Pak Darto ke ladang, berlari menyusuri pematang, menggonggong riang menyambut matahari.
Namun suatu pagi, dunia Bima mulai berubah. Pandangannya kabur, cahaya yang biasanya membimbing langkahnya seakan pudar. Ia mulai menabrak kursi, tak lagi bisa mengejar ayam-ayam yang berlarian di halaman. Pak Darto menyadari ada yang tak beres.
Bima didiagnosis menderita glaukoma parah. "Dia akan buta, Pak," kata dokter hewan dengan suara pelan. Pak Darto hanya mengangguk, menggenggam kalung tua milik Bima yang sudah pudar warna logamnya.
Hari demi hari, cahaya di mata Bima menghilang. Hingga suatu pagi, segalanya menjadi gelap. Ia menggonggong pelan, panik, merangkak mencari arah. Tapi tak ada cahaya yang membalas.
Pak Darto menangis malam itu, memeluk Bima erat-erat. "Maaf, Le… Kakek nggak bisa menyelamatkan matamu."
Bima kini hidup dalam kegelapan, tapi ia tidak sendiri. Pak Darto menuntunnya dengan lonceng kecil di pergelangan kaki. Setiap langkah Pak Darto jadi cahaya baru bagi Bima, dalam bentuk suara.
Namun usia tak bisa dibohongi. Suatu malam, Pak Darto mengembuskan napas terakhir di dipannya. Sunyi, tanpa suara lonceng.
Bima duduk di sisi ranjang, menunggu. Seharian, semalaman. Tak ada lonceng. Tak ada suara langkah kaki.
Ia menangis, bukan menggonggong. Tangisan pelan yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang pernah kehilangan.
Tetangga menemukan mereka keesokan harinya. Pak Darto terbaring tenang, dan Bima di sampingnya, dengan kepala tertunduk di dada tuannya. Buta, hampa, dan kini benar-benar sendirian.
Bima dibawa ke rumah singgah hewan. Ia tak pernah mau makan banyak, hanya duduk menunggu suara yang takkan pernah datang. Tapi setiap malam, ia masih bermimpi tentang suara lonceng kecil yang membimbing langkahnya… tentang cahaya terakhir yang pernah ia kenal