26/09/2025
Politikus NasDem, Ahmad Sahroni, ternyata berada di rumah saat kediamannya digeruduk dan dijarah massa pada akhir Agustus lalu.
Ia bersembunyi di toilet kecil berukuran tiga meter persegi yang berada di lantai empat atau rooftop rumahnya di Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sahroni terjebak di kamar mandi itu selama sekitar tujuh jam, dari sore hingga malam, sementara massa merusak dan menjarah isi rumahnya. Fakta ini diungkapkan oleh staf pribadinya, Tabroni, yang turut berada di lokasi saat kejadian.
“Waktu itu dia (Sahroni) sembunyi di kamar mandi,” kata Tabroni, seperti dikutip dari Tempo.
Menurut Tabroni, Sahroni bahkan mengotori wajahnya dengan tanah dan debu agar tak dikenali. Ia juga sempat berpura-pura sebagai penjaga rumah ketika dipergoki orang tak dikenal yang masuk ke toilet tersebut.
Sahroni terjebak di rumahnya ketika massa mulai menjarah sekitar pukul 15.30 WIB. Massa merobohkan pagar dan melempari rumah dengan batu.
Di dalam rumah ada delapan orang, termasuk Sahroni, staf, dan tamu. Karena panik, mereka berusaha menyelamatkan diri dengan naik ke rooftop, bersembunyi, bahkan ada yang nekat melompat ke rumah tetangga.
Tabroni, yang sempat keluar sebelum kejadian, menyebut kondisi di dalam rumah sangat mencekam. Sahroni sendiri tidak bisa dihubungi karena ponselnya tertinggal dan hilang saat penjarahan. Situasi ini membuat staf dan keluarganya tidak tahu keberadaannya hingga malam hari.
Kabar Sahroni baru diketahui sekitar pukul 22.00 WIB setelah istrinya, Feby Belinda, menghubungi staf. Ternyata, saat itu Sahroni berhasil memanjat atap dan masuk ke rumah tetangga untuk menyelamatkan diri.
Dari sana, ia meminjam telepon tetangga untuk memberi kabar pada istrinya, satu-satunya nomor yang masih ia ingat.
-