16/03/2024
Tak seindah dulu sekarang lebih sibuk main hp
Di sebuah kota yang sibuk, hiduplah sepasang kekasih yang telah lama bersama. Mereka, Dian dan Rizki, awalnya memiliki hubungan yang sangat dekat. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya mulai terjebak dalam dunia teknologi, terutama ponsel mereka.
Setiap kali mereka bertemu, ponsel mereka menjadi pusat perhatian utama. Dian terus-menerus memeriksa media sosialnya, sedangkan Rizki asyik dengan game online favoritnya. Percakapan mereka menjadi minim, bahkan kadang-kadang terputus karena mereka lebih fokus pada layar ponsel mereka daripada satu sama lain.
Kecintaan mereka terhadap teknologi telah membuat hubungan mereka menjadi renggang. Mereka jarang berbagi momen bersama, lebih memilih untuk menyelam ke dalam dunia virtual yang terpisah. Teman-teman mereka mulai menyadari bahwa meskipun mereka berada dalam satu ruangan, Dian dan Rizki seolah-olah hidup di dunia mereka masing-masing yang terpisah oleh layar-layar kecil.
Suatu hari, ketika keduanya sedang bersama-sama di sebuah kafe, Dian menyadari betapa jauhnya mereka terpisah oleh ponsel mereka. Dia mulai menyadari bahwa kehadiran fisik mereka bersama tidak lagi cukup untuk mempertahankan hubungan mereka. Dengan penuh keberanian, Dian memutuskan untuk mengajak Rizki untuk meninggalkan ponsel mereka sejenak dan benar-benar terhubung satu sama lain seperti dulu.
Awalnya, Rizki ragu, tapi melihat kerelaan Dian membuatnya sadar akan kesalahannya. Mereka meletakkan ponsel mereka di samping dan mulai berbicara, tertawa, dan berbagi cerita seperti dulu kala. Mereka merasakan kembali kehangatan hubungan mereka yang dulu sempurna tanpa gangguan teknologi.
Dari hari itu, Dian dan Rizki belajar untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan nyata dan dunia digital. Mereka menyadari bahwa meskipun teknologi dapat memudahkan komunikasi, itu juga dapat menjadi penghalang dalam hubungan yang sebenarnya. Dengan bersama-sama menghadapi tantangan ini, mereka membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih dalam daripada sebelumnya, tanpa lagi terjebak dalam dunia ponsel mereka.