
22/08/2025
👕 Sirwāl Bukan Sunnah Rasulullah ﷺ, Tapi Ciri Ahli Kitab.
✒️ Oleh: Abuya Drajat Abu Syamiel
📜 Pendahuluan
Di tengah masyarakat, khususnya kaum muslimin di Nusantara, masih sering terjadi kesalahpahaman tentang makna “sunnah” dalam berpakaian. Di antaranya, muncul anggapan bahwa memakai celana cingkrang adalah pakaian sunnah Nabi ﷺ, padahal sejatinya sirwāl (celana) bukan termasuk pakaian utama Rasulullah ﷺ, bahkan disebutkan sebagai kebiasaan Ahli Kitab.
Lebih ironis, sebagian orang mencela pakaian adat santri Nusantara seperti sarung dan baju koko, seolah-olah itu hanya identik dengan tradisi organisasi tertentu seperti Nahdlatul Ulama (NU). Padahal, jika ditelusuri dari dalil yang sahih, justru memakai sarung dan pakaian longgar adalah lebih sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ..
📖 Dalil: Sirwāl adalah Ciri Ahli Kitab
Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang kebiasaan berpakaian kaum Ahli Kitab, yang hanya memakai sirwāl (celana) tanpa izār (sarung).
Dari Abu Umāmah al-Bāhili رضي الله عنه, beliau berkata:
> قَالَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَهْلَ الْكِتَابِ يَتَسَرْوَلَونَ وَلَا يَأْتَزِرُونَ
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: تَسَرْوَلُوا وَائْتَزِرُوا وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ.
"Aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ahli Kitab memakai celana (sirwāl) dan tidak memakai sarung (izār). Maka Rasulullah ﷺ bersabda: Pakailah celana dan sarung, dan berbedalah dengan Ahli Kitab."
📚 Musnad Ahmad, no. 21252
🧾 Rasulullah ﷺ tidak menjadikan celana sebagai pakaian utama beliau, tapi hanya memperbolehkan dengan syarat digabungkan dengan izār (sarung), sebagai bentuk penyelisihan terhadap Ahli Kitab, bukan sebagai sunnah mandiri.
🕌 Pakaian yang Paling Dicintai Nabi ﷺ.
Yang menjadi pakaian utama Rasulullah ﷺ justru adalah qamīṣ (gamis)—pakaian satu potong, longgar, dan menutup tubuh dengan sempurna.
Dari Ummu Salamah رضي الله عنها, beliau berkata:
> كَانَ أَحَبَّ الثِّيَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ الْقَمِيصُ
"Pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah ﷺ adalah gamis."
📚 HR. Tirmidzi, Abu Dāwud – Dihasankan oleh Al-Hāfizh Abu Thāhir.
🧕 Pakaian Santri Nusantara: Sesuai Sunnah, Bukan Tradisi Organisasi
🟩 Santri di berbagai pondok pesantren di Nusantara kerap memakai:
☑️Baju koko atau gamis
☑️Sarung
☑️Peci
Pakaian ini bukan identitas organisasi, melainkan warisan sunnah Nabi ﷺ, bahkan sesuai dengan perintah beliau untuk memakai izār.
> تَسَرْوَلُوا وَائْتَزِرُوا وَخَالِفُوا أَهْلَ الْكِتَابِ
❌ Larangan Isbāl: Menjulurkan Pakaian Melebihi Mata Kaki
Meskipun Rasulullah ﷺ memakai gamis dan sarung, namun beliau sangat tegas dalam melarang pakaian yang melebihi mata kaki (isbāl), apapun jenisnya—baik sarung, gamis, atau celana.
📌 Hadits-Hadits Tentang Isbāl.
1. Isbāl secara umum:
> مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النَّارِ
"Apa yang melebihi mata kaki dari kain, maka tempatnya di neraka."
📚 HR. Bukhari no. 5787
2. Isbāl karena kesombongan:
> مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Barang siapa menyeret pakaiannya karena sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."
📚 HR. Bukhari dan Muslim
💡 Menurut Imam Nawawi dan Ibn Hajar, larangan isbāl berlaku umum, tidak hanya jika disertai kesombongan.
📚 Keterangan dari Ulama Ahlussunnah
🟫 Kitab al-Kabā'ir – Imam Adz-Dzahabi رحمه الله
> الكبيرة التاسعة: الإسبال في الإزار أو القميص أو العمامة، تكبرًا
"Dosa besar kesembilan: Isbāl (menjulurkan kain) pada sarung, gamis, atau sorban karena sombong."
📌 Namun beliau tetap mencantumkan hadits:
> مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النَّارِ
"Apa yang melebihi mata kaki dari kain, maka tempatnya di neraka."
👉 Menunjukkan bahwa sekedar menjulurkan pakaian di bawah mata kaki saja sudah dosa besar, bahkan tanpa niat sombong.
⚖️ Hukum Celana Cingkrang dan Pakaian Sunnah
1. Celana cingkrang bukan pakaian sunnah pada dirinya, sebab bukan model pakaian Nabi ﷺ, namun dianjurkan karena mencegah isbāl.
2. Memakai sarung dan gamis di atas mata kaki adalah pakaian yang lebih utama, karena sesuai dengan pakaian Nabi ﷺ..
3. Isbāl hukumnya haram, baik pada celana, sarung, atau gamis, berdasarkan dalil-dalil shahih.
4. Tradisi berpakaian santri Nusantara (gamis + sarung) lebih mencerminkan sunnah Nabi ﷺ, bukan hanya adat organisasi tertentu..
💬 Penutup.
📌 Memahami sunnah Rasulullah ﷺ dalam berpakaian harus berdasarkan dalil yang sahih, bukan berdasarkan anggapan umum. Sirwāl bukan pakaian khas Rasulullah ﷺ, melainkan pakaian Ahli Kitab yang hanya dibolehkan jika digabungkan dengan izār. Adapun yang paling dicintai Rasulullah ﷺ adalah gamis, dan larangan isbāl berlaku untuk semua jenis pakaian.
💡 Oleh karena itu, santri Nusantara yang berpakaian sarung, baju koko, atau gamis, sejatinya lebih dekat kepada sunnah Rasulullah ﷺ daripada mereka yang hanya memakai celana modern—meski cingkrang.
والله أعلم بالصواب
✒️ Abuya Drajat Abu Syamiel