25/10/2025
"Perang Dalam Diri"
Yang paling menyakitkan bukanlah kehilangan,
Bukan p**a perpisahan.
Yang paling menyakitkan adalah saat dirimu sendiri menjadi medan perang, dan kau tak tahu harus berpihak ke mana.
Ada suara di kepala yang terus berkata,
"Aku baik-baik saja"
Namun di dada, gemuruh tak pernah benar-benar reda.
Logika merinci semua alasan untuk pergi,
Tapi rasa berkukuh pada rasa yang tak bisa dijelaskan.
Aku mendengarkan akal, menimbang, menganalisis, menciptakan, jarak dari luka.
Namun malam selalu membocorkan sisi lemahku,
Membuatku kembali mencari makna di antara serpih yang berserakan.
Ada hari-hari ketika aku terlalu waras untuk jatuh, tapi terlalu lelah untuk berdiri tegak.
Aku di peluk oleh diam, di tekan oleh suara-suara yang bertengkar di dalam kepala, saling menyalahkan, saling menuntut tenang yang tak pernah bisa dipenuhi.
Dan di tengah kekacauan itu, aku tersesat dalam diriku sendiri bukan karena tak tahu jalan, melainkan tak tahu lagi mana suara yang pantas di dengar, dan mana luka yang harus dibiarkan bicara.
Mungkin inilah luka yang tak berdarah, perang tanpa peluru, tapi cukup untuk membuat jiwa ambruk tanoa suara.
🦋
