Dina Novita

Dina Novita Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Dina Novita, Digital creator, Coblong.

Self reminder
26/07/2025

Self reminder

Saluut banget!Kawasan hijau di Indonesia semakin menipis. Pasalnya, dulu pernah terjadi kebakaran hutanyang parah di Kal...
26/07/2025

Saluut banget!

Kawasan hijau di Indonesia semakin menipis. Pasalnya, dulu pernah terjadi kebakaran hutanyang parah di Kalimantan dan Sumatra. Berhektar-hektar hutan juga ditebang untuk keperluan industri. Padahal uang yang diperoleh hanyalah sementara, sedangkan kerugian yang diterima bisa selamanya. Sebab tanpa keberadaan hutan, seluruh makhluk hidup akan kesulitan memperoleh oksigen. Seram sekali, kan?

Keresahan itu dirasakan oleh seorang lansia bernama Suhendri. Dengan ketekunan yang luar biasa, dia berusaha merawat hutan di Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.

Pada tahun 1971, Suhendri pertama kali menginjakkan kaki di Kalimantan Timur. Dia pun bekerja sebagai tukang bangunan. Saat itulah Suhendri melihat banyak pohon ditebang demi bisnis, hingga akibatnya berhektar-hektar hutan menjadi gundul. Lantas muncul motivasi dalam dirinya untuk merawat hutan. Suhendri pun berhenti menjadi tukang bangunan, lalu bekerja sebagai petani yang menggarap lahan orang lain.

Berkat ketekunannya, usaha pertanian itu sukses. Namun dia dikeluhkan oleh orang sekitar dan sempat diusir dari sana.Nggak kehabisan akal, akhirnya Suhendri membeli lahan seluas 1,5 hektar itu pada tahun 1979. Dia membayar seharga Rp100.000 dengan cara mencicil. Setelah lunas, dia membeli lahan lagi sehingga total luasnya 3 hektar. .
Suatu hari, tanah milik Suhendri hendak dibeli seharga Rp10 miliar untuk dijadikan perumahan. Namun kakek ini dengan tegas menolaknya

Hutan yang dimiliki Suhendri ternyata strategis, sebab terletak di tengah Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kukar. Nggak heran kalau banyak orang yang ingin membelinya untuk dijadikan lahan industri. Bahkan menurut Suhendri, hutannya pernah ditawar Rp10 miliar untuk dijadikan perumahan. Namun kakek ini dengan tegas menolaknya. Dia menolak tawaran menggiurkan itu demi kelestarian alam.

Semoga menginspirasi

Dua Bapak heroik yang menolong Balita dan bayi.Mungkin yang satu cepat viral dan FYP  karena punya FBPRO dan hp canggih....
26/07/2025

Dua Bapak heroik yang menolong Balita dan bayi.
Mungkin yang satu cepat viral dan FYP karena punya FBPRO dan hp canggih. dan mungkin Yang Bapak 1 Yang menolong Bayi 3 bulan tidak punya Hp prosesional.sehingga yang satu top yang satu biasa saja tapi keduanya sama menolong .ya begitulah tidak di share tidak viral.

Namun jangan lupa, di dalam kehebatan kedua bpk ini.. sebenarnya ada yang masih lebih hebat dari mereka berdua, ialah bapak² pulau gangga dan sekitarnya tanpa gerak cepat dari bpk² pulau gangga belum pasti nasib para korban bisa lebih banyak, tapi Alhamdulillah ..Allah gerakan dan pakai orang² baik dipulau gangga untuk membantu

Pernahkah melihat warung kelontong kecil di sudut kota, dijaga oleh pria tua bersendal jepit, celana pendek, dan kaos lu...
25/07/2025

Pernahkah melihat warung kelontong kecil di sudut kota, dijaga oleh pria tua bersendal jepit, celana pendek, dan kaos lusuh tapi tiap minggu bisa setor puluhan juta ke distributor barang? Atau restoran Chinese food sederhana yang pengunjungnya selalu ramai, dikelola oleh keluarga yang setiap harinya bahu-membahu, dari dapur sampai kasir? Dari luar terlihat biasa, tapi siapa sangka mereka sudah beli dua ruko dan tanah di belakang pasar. Ini bukan cerita fiksi. Ini nyata. Dan inilah salah satu cermin dari filosofi kaya lintas generasi orang-orang China.

Orang China punya prinsip hidup yang kadang berbanding terbalik dengan cara kita menjalani hari. Di saat sebagian besar dari kita baru dapat bonus kerja sudah buka marketplace, mereka justru mencatat hasil penjualan dan menghitung biaya operasional. Bagi mereka, bisnis adalah pondasi, bukan ajang validasi. Ada pepatah Tionghoa kuno berbunyi “Qiong yang shengyi, tu yang jizid”, artinya bisnis dipelihara dalam kesederhanaan, lalu kekayaan pribadi akan datang setelahnya. Maka tak heran bila mereka lebih memilih pakai motor bebek 15 tahun daripada beli mobil baru, selama toko mereka bisa buka cabang.

Perbedaan ini semakin kentara ketika kita melihat bagaimana orang Tionghoa memandang waktu dan kesabaran. Mereka punya filosofi “zuo shi yao changyuan”, yaitu berpikir jangka panjang. Sabar membangun bisnis meski bertahun-tahun belum terlihat hasilnya. Sedangkan kita? Baru sebulan jualan online nggak laku, sudah overthinking, minta ganti nama brand, atau bahkan nyerah total. Mereka siap kerja keras 10 tahun, kita ingin viral 10 hari.

Dalam pengelolaan uang, prinsip “jiejian shi meide” atau hemat adalah kebajikan menjadi gaya hidup turun-temurun. Anak-anak diajari untuk mencatat pengeluaran sejak kecil. Modal bukan untuk dibanggakan, tapi diputar agar makin besar. Mereka tidak pusing harus tampil mewah, karena tujuan utamanya adalah membesarkan bisnis, bukan sekadar memoles citra. Bandingkan dengan kita yang kadang baru gajian langsung update OOTD dan kopi mahal, meskipun cicilan belum lunas di bayar!

Lebih jauh, kekuatan orang Tionghoa juga terletak pada keharmonisan keluarga.
“Jia he wan shi xing”, jika keluarga kompak, semua urusan akan lancar. Mereka percaya bahwa rezeki bisa dilipat gandakan lewat sinergi antar anggota keluarga. Banyak bisnis besar yang dibangun mulai dari ayah-ibu dan diteruskan anak-anaknya. Semua ikut kerja, tidak ada yang gengsi. Sementara kita sering kali menghindari kerja sama dengan saudara karena takut ribut, atau malah ribut duluan hanya karena urusan pembagian hasilnya

Satu nilai lain yang luar biasa kuat dalam budaya bisnis China adalah guanxi, jaringan relasi. “Guanxi jiu shi caifu”, relasi adalah kekayaan. Mereka membangun hubungan bertahun-tahun, bahkan tanpa kontrak, karena yang dijaga bukan cuma keuntungan, tapi kepercayaan. Kontras dengan kita yang kadang sekali dipercaya, malah jadi kesempatan untuk main curang. Mereka tahu bahwa bisnis yang sehat itu dibangun dari kepercayaan yang dijaga, bukan dari mulut manis saat pitching.

Tentu kita tidak bisa menyamaratakan semua orang Indonesia hidup dengan prinsip instan. Tapi tren dan data menunjukkan bahwa kebiasaan konsumtif masih merajalela. Data dari BPS dan OJK beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa lebih dari 50% anak muda Indonesia tidak punya dana darurat. Bahkan survei Katadata pada 2022 mencatat bahwa 7 dari 10 responden usia 20-35 tahun lebih mementingkan gaya hidup daripada menabung atau investasi. Di sisi lain, keluarga-keluarga China, bahkan dari generasi bawah, memiliki portofolio properti atau usaha sejak muda.

Bandingkan dengan tren “gaya dulu, mikir belakangan” yang kini menjamur. Tidak sedikit orang yang memaksakan diri terlihat sukses, padahal baru satu kali menang proyek. Celakanya, validasi semacam ini sering mendapat tepuk tangan, sehingga makin banyak yang tergoda. Kita lupa, kaya itu bukan soal penampilan, tapi soal kemampuan bertahan dan berkembang secara konsisten. Bahkan, ada fenomena orang yang rela berutang hanya demi terlihat punya branding pribadi yang “naik kelas.”

Apakah semua orang China sukses dan tidak punya masalah? Tentu tidak. Tapi apa yang bisa kita pelajari adalah sistem nilai yang mereka jaga secara turun-temurun. Mereka tahu bahwa hidup adalah maraton, bukan sprint. Dan kekayaan sejati bukan untuk dipamerkan, melainkan diwariskan dalam bentuk aset, etos kerja, dan prinsip hidup. Kalau semua ini terasa menampar, mungkin memang kita perlu ditampar. Tapi bukan untuk merendahkan, melainkan untuk membangunkan. Kita masih bisa belajar. Kita masih bisa berubah. Karena pada akhirnya, pilihan ada di tangan kita sendiri, mau terus cari validasi dari lingkungan, atau mulai membangun fondasi untuk masa depan.

Jika kita hari ini masih berjuang, ingatlah bahwa pelan bukan berarti tertinggal. Tapi asal langkahnya konsisten dan fondasinya kuat, maka kita sedang menuju sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekadar pujian singkat. Bangun bisnis itu dari ketekunan, bukan gengsi. Simpan cuanmu untuk ekspansi, bukan eksistensi. Gengsi bisa ditunda, tapi pondasi harus diprioritaskan!

Wihh gratisss Guyss!! Langsung merapaat ini daging insightnyaa!! Bs di aplikasikan ke sosmed manapun jugaa!! Gercepp 🚀Ya...
24/07/2025

Wihh gratisss Guyss!! Langsung merapaat ini daging insightnyaa!! Bs di aplikasikan ke sosmed manapun jugaa!! Gercepp 🚀

Yang mau tutorialnya bisa tinggalkan komen, Nti saya kirimkam linknya

Salah satu persyaratan utama menjadi penggemar sound horeg adalah...... isi sendiri
24/07/2025

Salah satu persyaratan utama menjadi penggemar sound horeg adalah...... isi sendiri

Zaskia Zahra, Siswi SMAN 1 Leuwiliang Tembus University of Toronto Lewat Beasiswa GarudaMimpi memang tak mengenal batas....
23/07/2025

Zaskia Zahra, Siswi SMAN 1 Leuwiliang Tembus University of Toronto Lewat Beasiswa Garuda

Mimpi memang tak mengenal batas. Hal ini dibuktikan oleh Zaskia Zahra, siswi SMAN 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor, yang berhasil menembus salah satu kampus terbaik dunia: University of Toronto, Kanada. Ia diterima sebagai calon mahasiswa Teknik Elektro melalui Beasiswa Garuda.

Berangkat dari keluarga sederhana, ayah Zaskia sehari-hari bekerja sebagai sopir antar-jemput karyawan Bogor-Jakarta, sementara ibunya mengurus rumah tangga. Namun keterbatasan ekonomi tak menghalangi semangat belajar Zaskia.

Berbeda dari kebanyakan siswa yang mengandalkan bimbingan belajar atau les privat, Zaskia memilih untuk belajar secara mandiri. Ia aktif mencari materi dari internet, belajar bahasa asing secara otodidak, dan tak ragu bertanya kepada guru maupun orang-orang yang bisa membantunya.

“Saya enggak ikut kursus apa-apa, kecuali bahasa, itu pun belajar sendiri,” ujar Zaskia.

Ketekunan dan kemandiriannya berbuah manis. Kini, namanya tercatat sebagai salah satu calon mahasiswa di kampus terbaik Kanada. Namun, bagi Zaskia, kuliah di luar negeri bukan sekadar gengsi. Ia membawa visi besar: membangun industri semikonduktor di Indonesia.

“Saya ingin Indonesia bisa mengembangkan industri semikonduktor sendiri. Saya ingin mulai dari diri saya, dan ajak teman-teman lintas jurusan buat kerja bareng,” jelasnya.

Keberangkatan ke negeri orang tentu bukan hal mudah. Ini akan menjadi kali pertama Zaskia tinggal jauh dari keluarganya. Namun dorongan untuk menuntut ilmu dan dukungan penuh dari orang tua membuatnya berani mengambil langkah besar tersebut.

Perjalanan Zaskia menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diraih siapa saja, tak peduli dari latar belakang apa pun. Dengan tekad kuat, kerja keras, dan semangat belajar, ia kini bersiap menempuh jalan baru di salah satu pusat pendidikan terbaik dunia.

Emang boleh razia sampe ke dalam PT dan bukan dijalan? Bertanya dengan nada lembut 🤔
23/07/2025

Emang boleh razia sampe ke dalam PT dan bukan dijalan? Bertanya dengan nada lembut 🤔

Setelah diputuskan hukum nya haram, Dunia sound horeg sedang tidak baik² saja.(capture adalah curahan hati dari para pec...
23/07/2025

Setelah diputuskan hukum nya haram, Dunia sound horeg sedang tidak baik² saja.

(capture adalah curahan hati dari para pecinta beratnya😁)

Kisah Ayah Hebat Ini Akan Bikin Kamu Men4ngis! Istrinya Wafat Saat Melahirkan, Kini Ia Kuliah Sambil Gendong Bayi! 😭👨‍👧‍...
23/07/2025

Kisah Ayah Hebat Ini Akan Bikin Kamu Men4ngis! Istrinya Wafat Saat Melahirkan, Kini Ia Kuliah Sambil Gendong Bayi! 😭👨‍👧‍👓

Kehidupan bisa berubah dalam sekejap. Tahun 2023 menjadi titik balik besar dalam hidup seorang mahasiswa muda bernama Brian di Amerika Serikat. Di saat seharusnya menjadi hari paling bahagia, kelahiran anak pertamanya justru menjadi hari paling menyedihkan 😢. Istrinya meninggal dunia saat proses persalinan akibat komplikasi serius yang tak terduga.

Brian tidak menyerah pada keadaan. Ia memilih bertahan dan melanjutkan perjuangan hidup demi anak perempuannya yang baru lahir 👶. Meski dihantam duka, ia tidak mengambil cuti kuliah. Sebaliknya, ia membawa bayinya ke kampus setiap hari. Tindakan ini bukan tanpa tantangan, tapi tekad dan cintanya lebih besar dari apapun 💪.

Setiap pagi, Brian bersiap kuliah seperti biasa, hanya bedanya kini ia harus mengemas perlengkapan bayi bersamaan dengan buku-bukunya. Dengan gendongan bayi di dada dan tas ransel di punggung, ia menyusuri koridor kampus menuju kelas. Banyak mahasiswa dan dosen yang terkejut melihatnya 😲.

Namun, bukan semua orang mendukung. Ada seorang dosen yang awalnya mempertanyakan keputusan Brian membawa bayi ke kelas. Ia menganggap hal itu bisa mengganggu proses belajar mengajar. Tapi setelah mendengar kisah hidup Brian, pandangan sang dosen berubah total. Ia bahkan kini menjadi salah satu pendukung terbesarnya di kampus .

Dosen tersebut bahkan menawarkan bantuan, seperti mengizinkan Brian mengikuti kelas secara daring jika bayinya sedang tidak sehat. Komunitas kampus mulai bergotong royong membantu Brian. Mahasiswa lain kadang bergiliran menjaga si kecil saat Brian harus ujian atau presentasi. Tindakan ini membuat banyak orang tersentuh.

Kisah ini menjadi viral di media sosial pada akhir 2023. Banyak netizen terinspirasi dan mengaku menangis membaca kisahnya. Beberapa bahkan menggalang dana untuk membantu biaya kuliah dan kebutuhan bayinya. Ini menjadi bukti bahwa empati dan kebai

💰 Satu Video Reels Bisa Hasilkan $100+?Bisa banget. Tapi bukan karena hoki.Itu karena tahu strateginya, bukan sekadar ra...
23/07/2025

💰 Satu Video Reels Bisa Hasilkan $100+?

Bisa banget. Tapi bukan karena hoki.
Itu karena tahu strateginya, bukan sekadar rajin upload tiap hari.
Faktanya…

Banyak yang udah konsisten, tapi view segitu-gitu aja.

Kenapa? Karena ngonten tanpa arah itu buang tenaga.

Kalau kamu serius mau hasil nyata dari konten — bukan cuma likes, tapi juga income —

Maka kamu harus mulai belajar strateginya.

Dan itu semua diajarin lengkap di kelas

Info selangkapnya cek link di bio

Ngonten gak cukup modal niat. Harus tau caranya.

Semangat ya dek
22/07/2025

Semangat ya dek

Address

Coblong

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dina Novita posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share