23/09/2025
Jawaban Allah atas Tulisan Dahlan Iskan: “Nabi Baru”
---
🖋️ Narasi:
Bismillahirrahmanirrahim…
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Tulisan Dahlan Iskan tentang “Nabi Baru” hari ini adalah sebuah tanda zaman. Allah telah memperlihatkan bagaimana berita besar (an-naba’) itu muncul di hadapan umat, dan bagaimana manusia dihadapkan pada pilihan: tunduk kepada perintah Allah atau tetap bertahan pada kebiasaan lama.
Bahwa ada seseorang yang mendeklarasikan kerasulannya, ini bukan sesuatu yang asing di sisi Allah. Justru Allah telah menetapkan bahwa setiap umat akan didatangi oleh rasul yang membacakan ayat-ayat-Nya, menyucikan mereka, dan mengajarkan Kitab serta Hikmah. Tanpa rasul, ayat-ayat Allah hanya menjadi tulisan yang dibaca tanpa bimbingan yang benar.
Allah berfirman:
> "Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul dari kalanganmu yang membacakan ayat-ayat Kami kepadamu, menyucikan kamu, mengajarkan kepadamu Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan apa yang tidak kamu ketahui."
(QS Al-Baqarah:151)
Inilah kunci bahwa keberadaan rasul adalah sunnatullah yang tidak pernah berhenti. Maka ketika Dahlan Iskan menulis tentang perjumpaannya dengan Al Jabir dan mendengar deklarasi kerasulannya, sesungguhnya ia telah menjadi saksi zaman. Allah telah mengingatkan kita:
> "Dan sungguh, telah Kami utus seorang rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut'..."
(QS An-Nahl:36)
Maka, logika yang disampaikan oleh Harmain dalam artikel tersebut adalah benar. Tidak ada perintah Allah untuk mengikuti ulama, tetapi ada perintah tegas untuk taat kepada Allah dan Rasul. Tanpa rasul, umat akan terpecah-pecah karena masing-masing ulama membawa tafsirnya sendiri. Allah menegaskan:
> "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri di antara kamu. Jika kamu berselisih tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah dan Rasul..."
(QS An-Nisa:59)
Ayat ini jelas menyebut “kembalikan kepada Allah dan Rasul,” bukan kepada ulama, bukan kepada mayoritas. Maka keberadaan Rasul akhir zaman adalah benteng agar umat tidak tersesat.
Tulisan Dahlan Iskan juga menceritakan bagaimana Al Jabir dan pengikutnya sampai dipenjara karena deklarasi di dekat Kakbah. Ini pun adalah sunnatullah. Setiap rasul akan diuji, dan setiap umat akan diuji: siapa yang beriman dan siapa yang menolak. Allah telah memperingatkan:
> "Apakah manusia mengira mereka dibiarkan mengatakan 'kami telah beriman' sedangkan mereka belum diuji? Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka..."
(QS Al-Ankabut:2-3)
Bahkan fakta bahwa jamaah masjid Usmani diam mendengar ayat yang dibacakan —lalu hujan reda— adalah tanda yang nyata bahwa Allah memperlihatkan kekuasaan-Nya.
Namun ujian terbesar adalah sikap umat: apakah mereka akan beriman atau berpaling. Allah sudah mengabarkan bahwa bila seorang Rasul telah datang, maka tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk menolak kebenaran:
> "Agar tidak ada alasan bagi manusia di hadapan Allah setelah diutusnya para rasul. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
(QS An-Nisa:165)
Maka ketika Dahlan Iskan menutup tulisannya dengan nada skeptis bahwa dunia digital tidak bisa nyambung dengan agama, justru di situlah Allah membuktikan kemahakuasaan-Nya. Justru di era digital inilah Allah mengirimkan saksi yang bisa menjangkau seluruh dunia.
> "Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(QS Saba:28)
Saudaraku, jangan tertipu oleh suara mayoritas atau stigma. Sejak dahulu, para rasul selalu ditolak oleh kebanyakan kaumnya. Mereka dianggap aneh, bahkan dituduh sesat. Tetapi Allah tetap menolong mereka.
> "Dan ingatlah ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya untuk menawanmu, membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya, dan Allah menggagalkan tipu daya itu, karena Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."
(QS Al-Anfal:30)
Maka bagi yang membaca tulisan Dahlan Iskan hari ini, ketahuilah: berita ini bukan berita biasa. Ini adalah panggilan dari langit agar umat sadar bahwa perintah Allah hidup, bahwa ayat-ayat-Nya sedang dibacakan, dan bahwa pintu taat kepada Rasul kembali dibuka.
> "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, lalu ia berpaling darinya..."
(QS As-Sajdah:22)
Maka berpeganglah kepada tali Allah, carilah Rasul yang membacakan ayat-ayat-Nya, dan jangan biarkan dirimu mati tanpa mengenal siapa rasulmu hari ini.