Pena Aswaja

Pena Aswaja jika kalian di jalan para pendahulu kalian yang Sholeh,maka kalian akan selamat..

Pesugihan Islami Wasilah Menjadi Kaya RayaSolusi bagi anda yang belum memiliki sumber penghasilan (kocoran rizki), bisa ...
26/10/2025

Pesugihan Islami Wasilah Menjadi Kaya Raya

Solusi bagi anda yang belum memiliki sumber penghasilan (kocoran rizki), bisa mengamalkan amalan yang ada di bawah ini. Insya Allah akan di bukakan jalannya dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak dinyana. Amalan ini mustajab bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

Nb:harus niat yg lurus penuh keyakian dan istikomah

Baca ayat Kursi sebanyak 170 kali (sekali duduk sesuai jumlah kata dalam ayat kursi) kemudian baca "Ya Kafi, Ya Ghoniy, Ya Fattah, Ya Rozzaq", Sebanyak 3000 kali.

Kemudian ditutup dengan doa mohon kepada Allah Taala mendapat kemudahan dan kesuksesan dalam usaha meraih sumber rizki yang berlimpah.

Disebutkan oleh Sayyid Muhammad an-Nazili rahimahullah, beliau mengutip dari Imam Ahmad Bin Ali al-Buni rahimahullah:

من كان له حاجة ولم يكن له سبب بدخل منه الرزق فليذكر [يا كافي يا غني يا فتاح يا رزاق] ثلاثة آلاف مرة (3000 مرة) بعد قراءة آية الكرسي بعدد حروفها المائة والسبعين (170 مرة) فإنه يستغني بإذن الله تعالى ويفتح عليه ما يحب من المسببات.

Siapa saja yang mempunyai hajat tetapi tidak mempunyai jalan untuk datangnya rizki maka hendaklah membaca ayat kursi sebanyak 170 kali dan membaca:

يا كافي يا غني يا فتاح يا رزاق

Yaa kaafii,Yaa ghaniy, Yaa fattah Yaa Rozzaaq 3000 x dalam sekali duduk.

Maka Allah akan menjadikannya kaya dan membukakan baginya jalan rizki yang disukainya.

Pengarang kitab Khazinatul Asrar adalah Imam Muhammad Haqqiy Bin Ali Bin Ibrahim an-Naziliy seorang ahli Shufi dari Kota Aidien. Wafat di kota Makkah pada tahun 1301 Hijriyah bertepatan dengan tahun 1884 Masehi.

Adapun sanad muttashil (bersambung) kepada pengarang kitab Khazinatul Asrar Jalilatul Adzkar, Imam Muhammad Haqqiy an-Naziliy Radhiyallahu Anhu, sebagai berikut:

الحاج رزقي ذو القرنين اصمت البتاوي عن العلامة كياهي الحاج عبد الرزاق إمام اللاسمي عن العلامة الشيخ حسن بن محمد المشاط المكي عن العلامة الشيخ خليفة بن احمد بن موسى بن نبهان يقال خليفة النبهاني (1270-1355 هجريه) عن صاحب كتاب خزينه الاسرار الامام الشيخ محمد حقي النازلي رضي الله عنه

Dikutip ulang dari kitab ittihaful amajid bi nafaisil fawaid karya Abu Mun'yah as-Sakunjiy at-Tijaniy jilid 2 halaman 258.

Semoga Bermanfaat.

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah cendana dll..
Minnyak gaharu kalimantan dll..

Info dan pemesanan wa.me/6287842111441

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah ce...
26/10/2025

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah cendana dll..
Minnyak gaharu kalimantan dll..

Info dan pemesanan wa.me/6287842111441

Termasuk 6 Amalan Wirid Harian KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo untuk Berbagai Hajat1.Membaca kalimat "Hasbunallah W...
26/10/2025

Termasuk 6 Amalan Wirid Harian KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Lirboyo untuk Berbagai Hajat

1.Membaca kalimat "Hasbunallah Wani'mal Wakil" sebanyak 450 kali dalam sehari semalam. Setelah selesai kemudian ditutup dengan kalimat "Ni'mal Maula Wani'mannashir". "Fadhilahnya, murah rizki, tercapai segala hajat dunia akhirat,"

2. Membaca sholawat 1000 kali. Fadilahnya dibimbing hidupnya oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan tidak akan dimatikan kecuali sesudah mendapat bisyarah dg diperlihatkan surga kepadanya.

3. Membaca shalawat Nariyah 11 kali setiap selesai sholat fardhu. Rahasianya apa saja yg dikehendaki diadakan Allah. Selain itu, dalam mengarungi samudra kehidupan selalu mendapatkan pertolongan, rohmat, maghfiroh, barokah, ketenangan, keselamatan, dan jauh dari fitnah dan bala’ dhohir bathin.

4. Membaca kitab Dalailul Khoirot sehari satu hizb. Fadilahnya ruhnya washil atau tersambung ke hadirat Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan bagian dari akhlaq, ilmu dan sirr beliau SAW.

5. Membaca Wirdullathif dan Rotibul Haddad. Orang yg rutin membacanya maka dijamin husnul khotimah.

6. Membaca surat Al Fatihah 100 kali setiap hari. Fadilahnya bahagia dunia akhirat. Ujar Kiai Hamid, "Orang yang membacanya bakal mendapatkan keajaiban-keajaiban yang tidak terduga". Dalam prakteknya bisa dibaca sekaligus dalam satu kali duduk 100 kali atau bisa juga dicicil.

Setelah sholat Shubuh 30 kali, selepas shalat Dhuhur 25 kali, setelah Ashar 20 kali, setelah Maghrib 15 kali dan setelah Isya’ 10 kali. Semoga ada berkah dan manfaatnya.

Aamin.

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah cendana dll..
Minnyak gaharu kalimantan dll..

Info dan pemesanan wa.me/6287842111441

SUNAN KALIJAGA dan SYEKH FARIDUDDIN ATTAR.Dalam khazanah sastra Tasawuf, sukma/jiwa dilambangkan dengan burung, sementar...
26/10/2025

SUNAN KALIJAGA dan SYEKH FARIDUDDIN ATTAR.

Dalam khazanah sastra Tasawuf, sukma/jiwa dilambangkan dengan burung, sementara dalam khazanah sastra Kejawen sukma/jiwa dilambangkan dengan bocah angon yang amongraga (memomong raga). Karya termasyhur tentang burung sebagai lambang sukma/jiwa ada pada kitab Tasawuf Mathiquth Thayr karya Syekh Fariduddin Attar, sementara karya termasyhur tentang bocah angon sebagai lambang sukma/jiwa ada pada tembang Lir-Ilir karya Kanjeng Sunan Kalijaga.

Lir-Ilir sesungguhnya bukan tembang dakwah untuk mengajak masyarakat Jawa memeluk Islam, karena pada saat itu tanah Jawa sudah dikuasai oleh Islam setelah Majapahit runtuh dan digantikan oleh Demak. "Simurgh" dalam Manthiquth Thayr sama dengan "Belimbing Kuwi" dalam Lir-Ilir. “Belimbing Kuwi” tidak merujuk ke Rukun Islam sebagaimana yang banyak dipahami orang, melainkan perlambang dari Sang Ingsun, yang bersinar mahaterang di telenging ati (pusat hati) setiap insan. Belimbing Kuwi dan Simurgh adalah Tuhan dalam diri, Sang Suwung, Sang Dewa Ruci, Sang Ingsun, yang harus digapai oleh para salik, pejalan spiritual, hingga tercapai Manunggaling Kawula Gusti. Jiwa yang telah siap untuk berjalan menuju Gusti baik dalam khazanah Tasawuf maupun Kejawen diibaratkan dengan Pengantin Anyar (yang siap bersanding dengan Gusti di Hari Persandingan). Lunyu-lunyu yo penekno (capailah Sang Ingsun meskipun berat jalan menuju ke sana). Kanggo seba mengko sore (demi pertemuan dengan Gusti di akhir perjalanan nanti).

Faridududdin Attar dan Sunan Kalijaga tidak berurusan dengan kampanye besar-besaran untuk mengajak kerumunan manusia awam masuk ke dalam agama tertentu. Mereka berdua tidak berurusan dengan kuantitas, melainkan kualitas. Mereka berdua adalah sufi agung yang hanya mengajak manusia-manusia khusus yang telah siap untuk menjelajah ke dalam diri, demi berjumpa dengan Simurgh, Belimbing Kuwi, Sang Dewa Ruci, Sang Suwung, dalam dirinya, apa pun agamanya. Itulah sebabnya Sunan Kalijaga sangat diapresiasi oleh kalangan Islam tradisional, Kejawen, bahkan Hindu-Buddha, tak beda dengan Syekh Fariduddin Attar di negeri seberang sana. Banyak kalangan Kejawen bahkan menganggap Kanjeng Sunan Kalijaga sebagai guru utamanya.

DOA INI BIKIN RUMAH TANGGAMU JAUH DARI GONJANG GANJING KERIBUTAN(harmonis)"Allohumma Allif baina qulubina" adalah kalima...
26/10/2025

DOA INI BIKIN RUMAH TANGGAMU JAUH DARI GONJANG GANJING KERIBUTAN(harmonis)

"Allohumma Allif baina qulubina" adalah kalimat dalam bahasa Arab yang berarti:

"Ya Allah, satukanlah antara hati kami"

Kalimat ini merupakan doa yang sering dibaca dalam Islam, terutama dalam situasi-situasi seperti:

1. Menghadapi perselisihan atau konflik.
2. Meningkatkan kesadaran dan kebersamaan.
3. Membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Dengan mengucapkan doa ini, kita memohon kepada Allah SWT untuk:

1. Menghilangkan perbedaan dan perselisihan.
2. Meningkatkan kesadaran dan kebersamaan.
3. Membangun hubungan yang lebih baik dan harmonis.

Semoga doa ini dapat membantu kita semua!
dan bermanfaat,

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah cendana dll..
Minnyak gaharu kalimantan dll..

Info dan pemesanan wa.me/6287842111441

Setinggi apapun pendidikan seorang perempuan,karir terbaik nya adalah di dalam rumah.bayaran termahalnya adalah ridho su...
26/10/2025

Setinggi apapun pendidikan seorang perempuan,karir terbaik nya adalah di dalam rumah.bayaran termahalnya adalah ridho suami.prestasi terbaik nya adalah ketika mampu mencetak anak yg solih/solihah.

Kh.Maimun Zubair

ALLAH MENCIPTAKAN 100 RAHMAT DAN HANYA 1 RAHMAT YANG DI TURUNKAN DI BUMI Abul-Laits As Samarqandi rahimahullah dalamTanb...
26/10/2025

ALLAH MENCIPTAKAN 100 RAHMAT DAN HANYA 1 RAHMAT YANG DI TURUNKAN DI BUMI

Abul-Laits As Samarqandi rahimahullah dalamTanbihul Ghafilin, meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah R.a , ia berkata :"
Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :" Allah Swt telah menjadikan rahmat dalam seratus bagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan diturunkan dibumi satu bagian, maka dengan satu bagian rahmat itu masing-masing makhluk berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya karena khawatir menginjak anaknya."

Abul-Laits rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya dari Al Hasan Rahmatullah ‘alaih, ia berkata :
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Swt mempunyai seratus rahmat, diturunkan kebumi hanya satu rahmat untuk penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari kiamat untuk mengenapkan pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikannya kepada para wali dan ahli taat kepada-Nya.

Dari Abu Hurairah R.a : berkata :
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إن الله خلق الرحمة يوم خلقها مائة رحمة ، فأمسك عنده تسعا وتسعين رحمة ، وأرسل في خلقه كلهم رحمة واحدة ، فلو يعلم الكافر بكل الذي عندالله من الرحمة لم ييأس من الجنة ، ولو يعلم المؤمن بكل الذي عند الله من العذاب لم يأمن من النار.الراوي:أبو هريرة المحدث:البخاري-المصدر:صحيح البخاري

Sesunggguhnya Allah Swt menciptakan rahmat pada hari ia diciptakan sebanyak 100 rahmat, maka Allah Swt menahan 99 Rahmat di sisi-Nya dan memberikan kepada seluruh mahluk-Nya satu rahmat.
Kalau seandainya orang kafir mengetahui seluruh rahmat yang ada sisi Allah Swt, tentu dia tidak akan berputus asa dari surga,
dan kalau sekiranya orang-orang beriman mengetahui segala adzab yang ada di sisi Allah Swt, tentu mereka tidak akan merasa aman dari Api Neraka. (HR. Imam Bukhari no. 6469)

Dari Abu Hurairah R.a, berkata bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن لله مائة رحمة.أنزل منها رحمة واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام.فبها يتعاطفون . وبها يتراحمون . وبها تعطف الوحش على ولدها . وأخر الله تسعا وتسعين رحمة.يرحم بها عباده يوم القيامة.الراوي:أبو هريرة المحدث:مسلم-المصدر:صحيح مسلم

Sesunggguhnya Allah Swt, memiliki 100 Rahmat, Allah menurunkan darinya satu Rahmat kepada jin dan manusia, hewan ternak dan seranggga.
Maka dengan satu rahmat tsb mereka saling mengasihani, dan saling menyayangi dan dengannya binatang buas mengasihi anaknya.
Dan Allah Swt mengakhirkan 99 Rahmat pada hari kiamat yg dengannya hamba-hamba Allah saling berkasih sayang.” (HR. Imam Muslim no hadits 2752)

Selain dari Abu Hurairah R.a, hadits ini ternyata memiliki syawahid dari banyak shahabat yang lain, yaitu:
1.Al-Hasan dalam kitab silsilah hadits as Shahihah,
2.Jundub bin Abdillah dalam kitab Umdatut Tafsir, dan Syaikh Ahmad Syakir mengatakan,“ Saya telah isyaratkan kesahihan hadits ini di Muqaddimah”
3.Abu Said Al Khudri Ra, dalam kitab Tarikh Damaskus,
Syaikh Ibnu Asakir mengatakan tentang derajat hadits ini, “Pada sanadnya terdapat Ibrahim bin Ahmad bin Muhammad al Maymudzi, berkata Khatib Al Baghdady dia tidak tsiqah, juga dalam kitab shahih Ibnu Majah.
4.Salik al Ghatfany dalam shahih Muslim no 2753 dengan lafadz berikut ini

إن الله خلق ، يوم خلق السماوات والأرض ،مائةرحمة.كلرحمةطباق ما بين السماء والأرض . فجعل منها في الأرضرحمة.فبها تعطف الوالدةعلى ولدها . والوحش والطير بعضها على بعض . فإذا كان يوم القيامة ، أكملها بهذهالرحمةالراويسليك الغطفانيالمحدث:مسلم-المصدر:صحيح مسلمخلاصة حكم المحدث:صحيح

Sesungguhnya Allah Swt, menciptakan 100 rahmat pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, setiap rahmat sesuai bagi apa yang ada diantara langit dan bumi, maka Allah menjadikan darinya di bumi rahmat, dengannya orang tua mengasihi anaknya juga binatang buas dan burung-burung satu sama lain, sehingga jika datang hari kiamat Allah Swt, menyempurnakan rahmat tersebut”. (HR. Muslim, no. 2753)
5. Jabir bin Abdillah Ra, dalam kitab Shahih al-Jami’.
6. Salman al-Faritsi Ra, ‘dalam shahih Muslim
7.Abdullah bin Abbas Ra, dalam kitab AlBudurus Safirah,
Imam As-Suyuti mengatakan tentang derajat hadits ini sanadnya hasan dan juga ada dalam kitab shahih al-Jami’.
Adapun salah satu asbabul wurud hadits ini (kalau dalam hadits tidak disebut asbabun nuzul tapi asbabul wurud) adalah hadits dari Jundub binAbdillah Ra, (no 2 di atas)

جاء أعرابي فأناخ راحلته ثم عقلها , ثم صلى خلف رسول الله صلى الله عليه وسلم . فلما صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم أتى راحلته فأطلق عقالها , ثم ركبها ! ثم نادى :اللهم , ارحمني ومحمدا , ولا تشرك في رحمتنا أحدا ! ! فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أتقولون هذا أضلأم بعيره ؟ ألم تسمعوا ما قال ؟ ! قالوا : بلى . قال : لقد حظرت رحمة واسعة إن الله , عز وجل , خلق مائة رحمة , فأنزل رحمة واحدة يتعاطف بها الخلق ؛ جنها وإنسها وبهائمها , وأخر عنده تسعا وتسعين رحمة , أتقولون هو أضل أم بعيره ؟

Datang arab Badui maka menderum untanya kemudian ia mengikatnya, kemudian shalat dibelakang Rasulullah Saw ,
ketika Rasulullah Saw selesai shalat dia mendatangi untanya kemudian melepaskan ikatannya dan mengendarainya kemudian menyeru
“Ya Allah rahmati aku dan Muhammad dan jangan Engkau rahmati selain kami seorang pun juga”,
maka Rasulullah Saw berkata apakah kamu berkata ini sesat atau untanya?
Apakah kalian tidak mendengar apa yang dia katakan? Para shahabat menjawab, ”Iya”.
Rasulullah Saw bersabda “Sungguh dia telah menyempitkan rahmat yang luas, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan seratus rahmat, maka Allah Swt menurunkan satu rahmat yang dengannya para makhluq saling mengasihi, para jinnya dan manusianya dan hewan ternaknya dan Allah Swt mengakhirkan yang ada di sisinya 99 rahmat, apakah kalian mengatakan dia sesat atau untanya?

Yahya bin Mu'adz Arrazi dalam doanya berkata:" Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapi rahmat yang merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunan - Mu.

Dengan banyaknya riwayat tentang hadits tersebut maka jelaslah status keshahihan hadits tersebut bahkan hadits tersebut bisa mencapai derajat mutawatir maknawi.

Wallahu a’lam

KENALI PERBEDAAN ANTARA KASYAF ILLAHI DAN KASYAF SYAITONIDalam literatur tasawuf, istilah al-kasyf (الكشف) berarti “terb...
25/10/2025

KENALI PERBEDAAN ANTARA KASYAF ILLAHI DAN KASYAF SYAITONI

Dalam literatur tasawuf, istilah al-kasyf (الكشف) berarti “terbukanya hijab batin”,
yaitu kemampuan hati untuk menyaksikan hakikat sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pancaindra.

Namun para sufi menegaskan bahwa tidak setiap kasyaf itu benar dan suci. Ada kasyaf yang bersumber dari Allah (ilahi/rahmani) dan ada p**a yang berasal dari tipu daya setan (syaitani).

Karena itu, para guru ruhani selalu menekankan pentingnya tazkiyatun-nafs (penyucian jiwa) dan bimbingan syariat, agar seorang salik tidak tertipu oleh penampakan yang semu dan tidak menganggap setiap keanehan sebagai tanda kewalian.

• Pengertian Kasyaf dalam Kitab Tasawuf

Imam Abu al-Qasim al-Qusyairi menjelaskan dalam ar-Risalah al-Qusyairiyyah:

وَالكَشْفُ هُوَ مَا يَظْهَرُ عَلَى قُلُوبِ الأَوْلِيَاءِ مِنْ أَنْوَارِ الغُيُوبِ وَفُتُوحِ السُّدُودِ، وَهُوَ مِنْ ثِمَارِ المُجَاهَدَةِ وَصِدْقِ التَّوَجُّهِ.

“Kasyaf adalah tampaknya pada hati para wali cahaya-cahaya dari perkara gaib dan terbukanya penghalang-penghalang batin.
Ia merupakan buah dari kesungguhan dalam mujahadah dan keikhlasan dalam menghadapkan diri kepada Allah.”
(ar-Risalah al-Qusyairiyyah, bab al-Mukasyafah)

Dengan demikian, kasyaf bukanlah tujuan, melainkan buah dari perjalanan panjang penyucian jiwa dan penghambaan kepada Allah. Ia tidak dapat dicapai hanya dengan pengetahuan rasional, tetapi dengan kebeningan hati dan keteguhan dalam mengikuti syariat.

• Kasyaf Ilahi (Rahmani)

Kasyaf ilahi adalah penyingkapan hijab batin sebagai karunia Allah kepada hamba-Nya yang ikhlas dan jujur dalam suluk, hingga ia menyaksikan hakikat ciptaan dan keagungan Sang Pencipta.

Imam Abu Hamid al-Ghazali berkata:

الكَشْفُ نُورٌ يُقْذَفُ فِي القَلْبِ، يَنْكَشِفُ بِهِ حَقِيقَةُ الأُمُورِ.

“Kasyaf adalah cahaya yang dilemparkan ke dalam hati, dengan cahaya itu tersingkaplah hakikat segala sesuatu.”
(Ihya’ Ulum ad-Din, Juz 3, Kitab al-‘Ilm)

Para sufi menegaskan bahwa kasyaf sejati lahir dari amal dan mujahadah, namun hasil akhirnya tetap merupakan anugerah (mawhibah) dari Allah, bukan semata hasil usaha manusia (kasb).

Sebagaimana Syaikh Abd al-Karim al-Jili menegaskan dalam al-Insan al-Kamil:

وَلَا يُكْشَفُ السِّتْرُ إِلَّا بِنُورِ الْفَضْلِ، لَا بِنُورِ الْعَمَلِ.

“Hijab tidak akan tersingkap kecuali dengan cahaya karunia, bukan semata cahaya amal.”

Artinya, dzikir, riyadah, dan latihan ruhani adalah sarana penyucian hati, namun penyingkapan hanya terjadi bila Allah berkehendak.

• Ciri-ciri kasyaf ilahi:

Menumbuhkan rasa takut dan malu kepada Allah.

Membuat hati semakin tunduk kepada syariat.

Menghasilkan ketenangan, kasih sayang, dan kerendahan hati.

Ibn Atha’illah as-Sakandari dalam al-Hikam menulis:

إِذَا فُتِحَ لَكَ وَجْهٌ مِنَ التَّعَرُّفِ فَلَا تُبَالِ مَعَهُ إِنْ قَلَّ عَمَلُكَ، فَإِنَّهُ مَا فَتَحَهُ لَكَ إِلَّا وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَتَعَرَّفَ إِلَيْكَ.

“Jika Allah membukakan bagimu pintu pengenalan (ma‘rifah), maka jangan khawatir bila amalmu sedikit. Sesungguhnya Dia tidak membukakan pintu itu kecuali karena Dia ingin memperkenalkan Diri-Nya kepadamu.”

“Sebaliknya, tidak semua penyingkapan berasal dari cahaya Ilahi. Ada p**a yang muncul dari kegelapan hawa nafsu dan tipu daya setan, sebagaimana diperingatkan oleh para ulama.”

• Kasyaf Syaitoni (atau Khayali)

Selain kasyaf yang datang dari Allah, para ulama juga memperingatkan adanya kasyaf palsu yang berasal dari bisikan jin, hawa nafsu, atau setan.

Syaikh Abu Nashr as-Sarraj menulis dalam al-Luma‘:

وَرُبَّ كَشْفٍ يَكُونُ اسْتِدْرَاجًا وَتَمْوِيهًا مِنَ الشَّيْطَانِ، فَيَغْتَرُّ بِهِ صَاحِبُهُ.

“Terkadang kasyaf hanyalah istidraj (tipuan bertahap) dan penyesatan dari setan, hingga pelakunya tertipu olehnya.”
(al-Luma‘, hlm. 415)

Imam Ibn Qayyim al-Jawziyyah juga memperingatkan:

لَوْ كُشِفَ الغِطَاءُ لَوُجِدَ أَكْثَرُ النُّفُوسِ البَشَرِيَّةِ صَرْعَى مَعَ هَذِهِ الأَرْوَاحِ الخَبِيثَةِ، وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ.

“Seandainya tabir dibuka, niscaya akan tampak bahwa kebanyakan jiwa manusia tunduk dan terperdaya oleh makhluk-makhluk halus yang jahat, sedang mereka tidak menyadarinya.”
(Zad al-Ma‘ad, Juz 4, hlm. 64)

“Untuk membedakan antara keduanya, para ulama memberikan tanda-tanda berikut:”

• Kasyaf Illahi.

Sumber: Anugerah dari Allah, lahir melalui penyucian jiwa (tazkiyah) dan kesungguhan spiritual (mujahadah).

Buah spiritual: Menumbuhkan rasa takut kepada Allah, rendah hati, dan tunduk kepada kebenaran.

Isi pengalaman: Ilham atau penyingkapan makna batin yang meneguhkan iman dan memperindah amal.

Kesesuaian syariat: Sepenuhnya selaras dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah ﷺ.

Sikap penerima: Menyembunyikan nikmat, tidak mengaku-aku, dan menjaga keikhlasan.

Hasil akhir: Ma‘rifah (pengenalan sejati kepada Allah), ketenangan batin, dan limpahan rahmat.

• Kasyaf Syaitoni

Sumber: Bisikan setan dan dorongan hawa nafsu.

Buah spiritual: Menimbulkan rasa bangga, kagum pada diri sendiri, dan merasa istimewa.

Isi pengalaman: Penglihatan atau pengetahuan tentang hal-hal ghaib yang menumbuhkan rasa takjub dan ujub.

Kesesuaian Syariat: Bertentangan dengan ajaran agama dan dapat menyesatkan akidah.

Sikap penerima: Ingin dipuji, mencari pengakuan, dan membanggakan keistimewaan diri.

Hasil akhir: Fitnah, kesesatan, dan kesombongan spiritual.

“Salah satu bentuk paling berbahaya dari kasyaf syaitoni ialah istidraj, yakni pemberian kemampuan luar biasa kepada seorang hamba yang sebenarnya sedang dijauhkan dari Allah.”

• Istidraj

Makna: Pemberian kemampuan, kenikmatan, atau “keajaiban” kepada seseorang, padahal ia berada dalam kemaksiatan, sehingga ia semakin jauh dari Allah tanpa disadari.

Ciri-ciri: Tampak seperti karamah, tetapi membuat hati lalai, merasa hebat, dan meninggalkan ketaatan.

Tujuan Ilahi: Ujian dan bentuk hukuman tersembunyi bagi orang yang tertipu oleh dirinya sendiri. Allah memberi mereka kelapangan dan kemampuan yang tampak luar biasa, padahal hal itu adalah jalan lembut menuju kebinasaan.
Bukan karena Allah menzalimi, tetapi karena manusia menolak peringatan dan terbuai oleh karunia yang seharusnya menjadi ujian.

Sebagaimana firman Allah Ta‘ala:

فَإِنَّا نَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

“Maka sesungguhnya Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui.”
(QS. Al-A‘raf: 182)

Imam Jalaluddin Asy-Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalayn menjelaskan makna zahir ayat ini:

أي نُمْهِلُهُم وَنُقَرِّبُهُمْ إِلَى الْهَلَاكِ دَرَجَةً بَعْدَ دَرَجَةٍ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ.

“Yakni Kami beri mereka kelonggaran dan Kami dekati mereka menuju kebinasaan sedikit demi sedikit, dari arah yang tidak mereka rasakan.”
(Tafsir al-Jalalayn, Surah al-A‘raf: 182)

• Nasihat Para Ulama

Imam al-Junayd al-Baghdadi berkata:

الطُّرُقُ كُلُّهَا مُسْدُودَةٌ عَلَى الخَلْقِ إِلَّا مَنْ اقْتَفَى أَثَرَ الرَّسُولِ ﷺ.

“Segala jalan menuju Allah tertutup bagi manusia, kecuali bagi mereka yang mengikuti jejak Rasulullah ﷺ.”
(ar-Risalah al-Qusyairiyyah)

Karena itu, siapa pun yang memperoleh kasyaf tetapi tidak tunduk pada syariat, maka kasyafnya tidak sahih, bahkan bisa jadi berasal dari setan yang memperdaya.

Ibn Atha’illah juga berpesan:

فَلَا تُغْتَرَّ بِمَا يُظْهِرُ عَلَيْكَ مِنَ الأَنْوَارِ، فَرُبَّ نُورٍ أُضِيءَ عَلَيْكَ فِي البِدَايَةِ وَكَانَ فِيهِ مَكْرٌ.

“Janganlah tertipu oleh cahaya-cahaya yang tampak padamu, sebab bisa jadi cahaya di permulaan itu justru mengandung tipu daya.”
(al-Hikam al-‘Atha’iyyah)

• Penutup

Para ulama menegaskan bahwa kasyaf bukan ukuran kewalian.
Kewalian diukur dengan ketakwaan dan ketaatan kepada syariat.
Kasyaf sejati menumbuhkan khauf, khusyuk, dan tawadhu’, sedangkan kasyaf palsu menumbuhkan rasa bangga dan ujub.

Wallahu a'lam bishawab.

Semoga Bermanfaat
______________________

Faidah Agung:Shalawat fatih dan ya latif Barang siapa diantara muridku ada yang mendapat kesulitan hidup (bangkrut) kehi...
25/10/2025

Faidah Agung:
Shalawat fatih dan ya latif

Barang siapa diantara muridku ada yang mendapat kesulitan hidup (bangkrut) kehilangan jabatan maupun harta benda dan keluarga maka jgn sedih, amalkan amalan ini yakni:

Sholawat Fatih 100x
Ya Lathif 1.000x

Ada terusannya yaitu ” atau salah satu dari keduanya, sholawat fatih saja atau Ya Lathif saja.

(syaikh syaikh ahmad tijani dalam kitab Jawahir al ma’ani)

Semoga bermanfaat,

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah cendana dll..
Minnyak gaharu kalimantan dll..

Info dan pemesanan wa.me/6287842111441

Empat Redaksi shalawat Al-fatih dan fadilahnya Sholawat al Fatih salah satu Di antara sholawat sholawat yang amat masyhu...
25/10/2025

Empat Redaksi shalawat Al-fatih dan fadilahnya

Sholawat al Fatih salah satu Di antara sholawat sholawat yang amat masyhur di kalangan Ariffin , dan sholawat ini sangat luar biasa kandungan Rahasia-rahasianya Terlebih lagi Fadilah dan Faedah Yang tersimpan didalamnya , namun ternyata sholawat ini bukan hal yang baru jika di telusuri Sejarahnya ternyata sholawat ini sudah ada semenjak zaman sahabat dan yang mengajarkannya pertama Kali Adalah Rasulullah Saw Kepada Sayidina Ali Ra (dan di nisbatkan penyebutannya Kepada Beliau )

Tat kala Beliau Saw masih Hidup dan di Teruskan Oleh Syaidina Ali Ra, Kepada Putra Beliau Syaidina Hasan Bin ali ra kemudian menerima sholawat ini oleh Nuh bin Qais seorang tabiin (183 h) dan secara estafet di lanjutkan Periwayatan Sholawat Sayidina Ali Oleh Salamah Al Kindi , pun Ibn Katsir dalam Tafsirnya meriwayatkan sebuahh atsar dari Salamah al-Kindi, Syaidina ali Pernah Mengajarkan Doa ( sholawat ) Ini Kepada Khalayak dan beliaupun mengakui Teks sholawat ini Masyhur Dari Syaidina Ali Ra .

1.Shalawat Syaidina Ali Ra.

أَاَللَّهُمَّ دَاحِىَ اْلمَدْحُوَّاتِ وَبَارِئَ اْلمَسْمُوْكَاتِ اِجْعَلْ شَرَائِفَ صَلَوَاتِكَ وَنَوَامِى بَرَكَاتِكَ وَرَأْفَةَ تَحَنُّنِكَ عَلَى مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ اْلفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَاْلخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَاْلمُعْلِنِ اْلحَقَّ بِاْلحَقِّ وَالدَّامِغِ لِجَيْشَاتِ اْلأَبَاطِيْلِ كَمَا حُمِّلَ فَاضْطَلَعَ بِأَمْرِكَ لِطَاعَتِكَ مُسْتَوْفِزًا فِي مَرْضَاتِكَ وَاعِيًا لِوَحْيِكَ حَافِظًا لِعَهْدِكَ مَاضِيًا عَلَى نَفَاذِ أَمْرِكَ حَتَّى أَوْرَى قَبَسًا لِقَابِسٍ، آلاَءُ اللهِ تَصِلُ بِأَهْلِهِ أَسْبَابَهُ، بِهِ هُدِيَتِ اْلقُلُوْبُ بَعْدَ خَوْضَاتِ اْلفِتَنِ وَاْلإِثْمِ وَأَبْهَجَ مُوْضِحَاتِ اْلأَعْلاَمِ وَنَائِرَاتِ اْلأَحْكَامِ وَمُنِيْرَاتِ اْلإِسْلاَمِ فَهُوَ أَمِيْنُكَ اْلمَأْمُوْنُ وَخَازِنُ عِلْمِكَ اْلمَخْزُوْنِ وَشَهِيْدُكَ يَوْمَ الدِّيْنِ وَبَعِيْثُكَ نِعْمَةً وَرَسُوْلُكَ بِاْلحَقِّ رَحْمَةً اَللَّهُمَّ افْسَحْ لَهُ فِي عَدْنِكَ وَاَجْزِهِ مُضَاعَفَاتِ اْلخَيْرِ مِنْ فَضْلِكَ مُهَنَّئَاتٍ لَهُ غَيْرَ مُكَدَّرَاتٍ مِنْ فَوْزِ ثَوَابِكَ اْلمَحْلُوْلِ وَجَزِيْلِ عَطَائِكَ اْلمَعْلُوْلِ اَللَّهُمَّ أَعْلِ عَلَى بِنَاءِ النَّاسِ بِنَاءَهُ وَأَكْرِمْ مَثْوَاهُ لَدَيْكَ وَنُزُلَهُ وَأَتِمَّ لَهُ نُوْرَهُ وَأَجْزِهِ مِنِ ابْتِعَاثِكَ لَهُ مَقْبُوْلَ الشَّهَادَةِ وَمَرْضِيَ الْمَقَالَةِ ذَا مَنْطِقٍ عَدْلٍ وَخُطَّةٍ فَصْلٍ وَبُرْهَانٍ عَظِيْمٍ

Sholawat Ali bin Abi Thalib itu diriwayatkan oleh As syajari dalam kitab Al amalil khomisiyah 503/1 redaksinya menurut riwayat As syajari . Ibnu Batthoh al Ukabari juga meriwayatkannya dlm kitab Al Ibanah 1576/138 / 2 dari jalur al qasim bin Al Hasan bin Yazid al Hamdani berkata : bercerita kepada kami Yazid bin Harun. ……….. Imam Thabrani juga meriwayatkannya dalam kitab "al ausath " 9089 /43/ 9 .

Abu Nuaim al asbihani juga meriwayatkannya dari jalur Thabrani dalam kitab " Awali Sa`id bin Manshur " hal 54 dari jalur Mas`adah bin Sa`d – dia bergelar al atthar al Makki : Bercerita kepada kami Sa`id bin Manshur . Al aajuri juga meriwayatkan dalam kitab " As syari`ah " 215/1 dari jalur Muhammad bin Wazir al wasithi .
: حَدَّثَنَا سَلاَمَةُ الْكِنْدِي قَالَ حَدَّثَناَ نُوْحٌ بْنُ قَيْسٍ قَالَ:(فَذَكَــرَهُ). ثَلاَثَتُهُمْ قَالوُا:

Mereka bertiga berkata : " Bercerita kepada kami Nuh bin Qais , lalu berkata : Bercerita kepada kami Salamah al Kindi ,………. Lalu menyebut sholawat Ali bin Abu Thalib .

Abu Nuaim berkata : Hanya Nuh bin Qais yang meriwayatkan sholawat Ali bin Abu Thalib.

Dari Nuh di riwayatkan oleh Al Hasan bin Ali . Aku ( Abu Nuaim ) berkata : " Nuh bin Qais adalah perawi yang selalu berkata benar . Sungguh Imam Muslim menggunakannya sebagai perawi dalam kitab sahihnya . Ibnu Ma`in , Ibnu Hibban , Al ajli menyatakan : Dia perawi terpercaya. Ibn Al Madini menyatakan : "Dia tidak berbahaya " Dzahabi menyatakan : "Dia perawi yang baik hadisnya " Atsar ini diriwayatkan oleh Ibn Jarir al-Tabari dalam Tahzib al-Athar (352 - juz’ mafqud), Abu Nu’aym dalam ‘Awali Sa’id bin Mansur (18), dan al-Thabrani dalam al-Awsat (9089). Al-Haitsami dalam Majma’ al-Zawa’id (10/164) berkata: "Riwayat Salamah al-Kindi dari ‘Ali adalah mursal, namun rawi-rawi yang lain adalah para perawi al-Sahih. Atsar ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Musannafnya (28940), namun disebut dari seorang lelaki -tanpa disebutkan nama- dari ‘Ali RA, tidak disebutkan sebagai Salamah al-Kindi. Dhahirnya, atsar ‘Ali RA ini adalah dha'if. Namun, boleh diamalkan dalam masalah fadha’il al-amal.

shigot sholawat ini Terdapat juga di dalam Kitab dalailul Khoirot lil syekh Jazuli Ra, dan dalam kitab As Syifa lis Syekh Qodhi Iyad Ra dan semua Haditsnya telah Tsabit pun Sanadnya Shoheh yg dapat di jadikan sandaran bagi orang2 yang berakal dan bagi setiap orang yang memperdalami fan ilmu hadits. Dari Berbagai Sumber.

2. Shigot Shalawat Fatih Yang di terima oleh As-Syekh Sayyid Muhammad Syamsuddin Ibn abil Hasan Al-Bakri, Di sebut Juga sholawat Al Bakriyah.

Sholawat al-Fatih adalah salah satu lafaz sholawat yang masyhur diamalkan. Sholawat ini dinisbahkan kepada dua orang wali yang besar, pertamanya kepada Sulthanul Awliya` Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jilani r.a. dan yang kedua ialah kepada Quthubusy Syaikh Muhammad al-Bakri r.a. manakala ramai ulama lain seperti Syaikh Ahmad ash-Showi al-Maliki menisbahkannya kepada Syaikh Muhammad al-Bakri. Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani dalam karyanya “Afdhalush Sholaawat ‘ala Sayyidis Saadat hlm76 ” menyatakan bahawa menurut Syaikh Ahmad ash-Showi, Syaikh ‘Abdul Rahman al-Kabir al-Kuzbari rahimahUllah, ahli hadits terbilang negeri Syam, telah menisbahkan Sholawat al-Fatih ini kepada Syaikh Muhammad al-Bakri dan pen*sbahan inilah yang nampaknya yang lebih kuat. Syeikh Muhammad Syamsuddin bin Abil Hasan Al Bakri, Beliau adalah salah satu keturunan Sayyiduna ABu Bakar Ash Shiddiq ra.

اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. ناصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ صَلّٰي اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَأصَحْابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

Allahumma shalli wasallim wabaarik 'alaa sayyidinaa Muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa wannaashiril haqqi bilhaqqi, walhaadii ilaa shiraatikal mustaqiimi, shallallaahu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa ash haabihi haqqa qadrihii wamiqdaa rihil 'adziim.

Artinya : Ya Allah curahkanlah rahmat dan keselamatan serta berkah atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang dapat membuka sesuatu yang terkunci, penutup dari semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan jalan yang benar, dan petunjuk kepada jalanMu yang lurus. Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada beliau, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya dengan sebenar-benar kekuasaanNya yang Maha Agung.

Sejarah sholawat ini sebagaimana Di Ceritakan Oleh Kh Fauzan Adziman Cukup lama sekali Syekh Muhammad al-Bakriy ber-riyaadhoh dan munajat kepada Allah SWT, agar diberikan sholawat yang pahala, sirri, faedah dan keistimewaannya mengungguli seluruh sholawat yang pernah ada. Kemudian seorang malaikat mendatanginya dengan membawa secarik kain dari sorga bertuliskan sholawat al-Fatih dengan tulisan cahaya, oleh sebab itu p**a sholawat al-Fatih ini disebut juga dengan sholawat al-Bakriyyah.

Manfaat dan fadhilah sholawat Al Bakriyah Di dalam kitab Afdhalush Shalawat karya Syeikh Yusuf bin Ismail An Nabhani : adapun gunanya adalah: Untuk menghilangkan pikiran yang resah atau susah; Barang siapa membaca sholawat al Fatih tersebut, seumur hidup sekali saja Insya Allah diselamatkan dari api neraka.

Membaca Sholawat Al Fatih satu kali seperti membaca sholawat 10.000 x (ada yang mengatakan 600.000 x ) Untuk melepaskan semua kesulitan misalnya agar dapat segera membayar hutang, urusan yang sukar segera dapat solusinya, agar rizqinya lancar dll. Untuk memperoleh sesuatu yang dimaksud sebaiknya shalawat fatih tsb dibaca secara kontunue (langgeng) terutama dibaca tengah malam 100 x selama 40 hari, atau lebih ampuh lagi dibaca setiap hari tiap malam dengan cara shalat hajat dua rakaat, setelah salam hadiah fatihah kepada para Nabi, auliya', syuhada' ulama', ahli qubur yang mu'min, kemudian membaca sholawat Fatih; Apabila sholawat fatih dibaca setelah shalat shubuh 21 x Allah akan memberi luas rizqinya, sabar hatinya, selamat diri dan keluarganya terhindar dari semua bala' dan bencana atau malapetaka.

Dan siapa orang yang membaca sholawat Fatih 1000 x pada malam Jum'at atau malam Kamis atau malam Senin, maka orang tadi besok dapat berkumpul dengan Nabi Muhammad SAW.

adapun caranya sebelum membaca Sholawat Shalat sunnah 4 rakaat: rakaat pertama ba'da Fatihah membaca Surat Al Qadar, rakaat ke dua membaca Surat Al Kafirun, rakaat ke tiga membaca Surat Al Falaq, dan rakaat ke empat membaca Surat An Nas (Afdholus Sholawat :142).

Cara Mengamalkan Sholawat Fatih Versi Syech Sayyid Muhammad Syamsuddin ibn Abil Hasan al Bakri RA:

Didalamnya terkandung rahasia yg sangat utama,
barang siapa yg ingin bertemu Rasul dalam mimpi baca shalawat ini 1000x pada malam jumat
setelah shalat hajat 4 rakaat, setiap 2 rakaat salam...
rakaat pertama membaca surah alqodar dan rakaat kedua al zalzalah
shalat kedua rakaat pertama membaca al kafirun dan rakaat kedua membaca muawidzatain Diamalkan setelah sholat subuh dan maghrib.

1. Baca Istigfar 100 x
2. Baca SHolawat Fatih 11 x
3. Baca Ya Latif 1000 x...
manfaatnya:
1. keselamatan
2. Urusan rezeki
3. pengasihan
4. dll

untuk hajat besar apapun, urusana apapun, baca tengah malam selama 100x selama 40 hari, insyaallah berhasil

=: Keutamaan dan Khasiatnya :=

Shalawat ini disebut shalawat al-Fatih dan disusun oleh al-'Arif al-Kabir Sayyid Muhammad al-Bakri. la mengatakan, "Barangsiapa membacanya satu kali dalam seumur hidup, maka dijamin dirinya tidak akan masuk neraka."

Bagi orang yang mau membacanya terus-menerus selama empat puluh hari, Allah akan menerima tobat atas semua dosanya.
Jika shalawat ini dibaca seribu kali pada malam Jumat atau malam Kamis atau malam Senin, maka orang yang membaca akan bisa berkumpul dengan Rasulullah saw.

Shalawat ini cocok sekali bagi para mubtadi', mutawassith, dan muntahl. Sebaiknya shalawat ini diamalkan dan dibaca sehari semalam 100 kali.

Selain itu, shalawat ini memiliki manfaat dan kegunaan lain:

a) bila seseorang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran, hendaknya ia rnembaca shalawat ini 11 kali setiap kali usai shalat secara istiqamah, dan 3 kali setiap kali mengikuti pelajaran. Insya Allah, pikiran akan cepat menangkap pelajaran.

b) bila seseorang membaca shalawat ini 7 kali setiap selesai shalat Maghrib dan Shubuh, insya' Allah ia akan senantiasa dilindungi oleh Allah dari gangguan jin

c) untuk mengobati anak yang nakal, bacalah shalawat ini sebanyak 100 kali, ditiupkan pada air di gelas, dan kemudian airnya diminumkan pada anak yang nakal. Bacalah shalawat ini tiga kali dan kemudian tiupkan pada telinga kanan dan telinga kirinya. Insya Allah, anak itu akan cepat sadar dari kenakalannya. Sholawat al-Fatih sebagaimana di atas adalah lafaz yang biasa diamalkan sebagai wirid oleh pengamal Thoriqah Tijaniyyah, di samping itu terdapat juga lafaz-lafaz lain dengan perbezaan kecil,
Dari Berbagai Sumber :

3. Shigot Shalawat Fatih Yang di Nisbahkan Kepada Sultonul Aulia Syekh Abdul qodir jilani Ra,

Di riwayatkan oleh Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani dalam karya beliau “al-Jawharul Mawahub wa Munabbihaatul Quluub” Peryataan Syaikh Wan ‘Ali ini dinukil beliau daripada perkataan Sayyidi Ahmad Zaini Dahlan dan Beliaupun turut menyatakan bahwa sholawat ini bermanfaat bagi semua peringkat. Oleh itu wajar dilazimi agar memperolehi keberkahannya.

للهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. النَّاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ وَعَلَى آلهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

Dan Hanya Syaikh Wan ‘Ali Kutan al-Kelantani yang menisbahkan sholawat ini kepada Syaikh Abdul Qadir Jilani Ra,

Fadilahnya : Telah menyebut oleh kebanyakan daripada ariffin bahawasanya sholawat ini bagi membukakan asrar dan yang ajaib-ajaib yang tidak terjangkau oleh akal. Barangsiapa mengekali atasnya tiap-tiap hari seratus (100 ) kali niscaya terbuka baginya daripada segala hijab dan hasil baginya daripada anwar dan menunaikan segala hajat barang yang tiada mengetahui kadarnya melainkan Allah ta`ala.

Sumber kitab : jawahir mawahib wa munbihatil qulub fasal Fadilah Sholawat Perbedaan sigot sholawat fatih yang di amalkan oleh sebagian pengamal thorekoh qodiriyah

1. Wassalim
2. An Nashiril ( Di baca dgn bina isim ma’rifat )
4. Yaqutati Faridah

Sholawat FATIH adalah SAYYIDUS SHOLAWAT

للهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ. ناصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِيْ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْـتَـقِيمِ وَعَلَى آلهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ

Telah Bercerita Guru Kami Alm Al Ustad Abdul Aziz Bin Muchin Al-hamdani, Saat Asyekh Ahmad At Tijani Ra Dalam Suatu Dialog Saat Beliau bermusafahah dan berdiskusi langsung dgn Rasulullah Saw Tentang Sholawat FAtih RAsulullah Saw Memberitahukan Kepada As-Syekh Ra , RAsulullah Saw Berkata : Bahwasanya Sholawat Ini Bukanlah Karya Tulis As Syekh Muhammad Bakry ra , Hanya Saja Beliau Melakukan Tawaajuh Kepada Allah Swt dalam masa yang Cukup Panjang Agar Kiranya Allah mengkaruniakan Kepadanya Satu Shigot Sholawat Kepada BAginda Rasulullah Saw, yang Mencukupi Di dalam membacanya Nilai nilai pahala dan mencakupi seluruh Rahasia rahasia yang terhimpun pada semua Sholawat Yang Di Baca Oleh Seluruh Mahluk Di alam Semesta dengan satu shigot Sholawat , bertahun tahun beliau As Syekh Muhammad Bakry Melakukan Kholwat Memohon kepada Allah Swt , dan Allah pun mengijabah Permohonan Beliau , lalu Allah Swt mengutus Seorang Malaikat untuk memperlihatkan Shigot sholawat ini dalam lembaran nur. Jawahir maani hlm 101.

Adapun Keterangan guru Kami Alm Ustadz Abdul Aziz bin Muchin Al Hamdani Beliau Berkata : sholawat Ini Bukanlah di berikan Kepada As Syekh Muhammad al Bakri , hanya Saja Sekedar di perlihatkan Kepada Beliau sekejap atas Mujahaddahnya Melakukan kholwat selama Bertahun-Tahun , Sekedar Apa yang di kehendaki Oleh Beliau Untuk Mengetahui Amalan Yang Menandingi seluruh Alam , seketika Turun Lembaran Nur Yang di Bawa OLeh Malaikat , Tertulis dengan qolam Qudroh Berupa Guratan-guratan Cahaya , seketika Itu Juga As Syekh Muhammad al bakri membacanya , dan ketika lenyap dari pandangannya Beliau pun Menyalinnya di sebuah Kertas Namun, di Saat menyalin beliau meraba-raba Redaksinya di sebabkan cepatnya kejadian yang beliau alami , oleh sebab itu teks dalam redaksi sholawatnya memiliki 4 Perbedaan Shigot Dengan sholawat Fatih Yang Di Terima Oleh Sayiidi Syekh Abbil Abbas Ahmad At Tijani Ra Yang mendapatkannya secara talim, dgn metode imla huruf per huruf kalimat perkalimat , diantarnya Bukti sholawat ini Bukan di Berikan Kepada As Syekh Muhammad Al Bakri , Beliau tidak Mendapati Rahasia- rahasia Martabat sholawat Fatih yang memiliki 8 martabat , Sebagaimana Yang di terima Oleh As sayidi Syekh Ahmad at-tijani ra, Namum Karena Beliau Sudah Di Pelihatkan Amalan Teragung Di alam Semesta Ini Beliau Hanya Berani Menjamin Bagi Orang Yang Membacanya secara Istiqomah sampai Mati ,” Jika Pengamalnya Masuk Neraka Maka Hujah Saya Di Hadapan Allah swt.” Jawahirul maani hlm 100.

Di antara Perbedaan Shigotnya Sholawat FAtih Al Bakriyah versi AS Syaid Muhammad Al Bakri dgn Sholawat FAtih Yaqutatil faridah :

1. Was salim
2. Wa barik
3. Shollalahu alaihi
4. Waa Ashaabihi
Wa salim Membaca sholawat kepada nabi Muhammad SAW ada yang menggunakan kalimat wa sallim atau wa sallam, dan ada p**a yang tidak memakainya
Sholawat yang menggunakan kalimat wa sallam adalah sholawatnya orang-orang yang beriman, seperti firman Allah SWT : Yaa ayyuhal ladziina ‘aamanuu sholluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa. Kalau sholawat itu bersumber dari Allah dan Malaikat, kalimatnya adalah : Innalloha wa malaaikatahu yusholluuna ‘alan nabiy.

Oleh sebab itu ketika syekh Ali Harazim Ra bertanya kepada As Syekh Ahmad At-tijani ra Ketika ditanya, mengapa sholawat al-Fatih tidak memakai kalimat wa sallim ?. Beliau menjawab : “Adapun Pertanyaanmu berkaitan dengan hal itu Karena sesunguhnya sholawat al-Fatih itu bersumber dari Hadratul Ghoib dalam bentuknya maka apapun warid-warid yg datang dari hadratul goib kesempurnaannya telah pasti dan keluar dari qoedah – qoedah yg sudah ma’lum bukanlah susunan yang dibuat oleh manusia, dan selain itu ada kaifiat kaifiat sholawat yang waridnya melalui RAsulullah Saw tidak ada terdapat salam padanya dan ini adalah kaifiat Nabawiyah dalam bertaabud dengan bersholawat tersebut , maka tidak perlu berpaling dengan pendapat-pendapat para fuqoha dalam masalah ini. ( Jauwahir maani hlm 102 )

2. Wa barik
3. Shollalahu alaihi.
Dengan penambahan lafadz/shigot ini sholawat Al Bakriyah tidak bisa di sebut sholawat Mufrodah ( Sholawat Tunggal ) Dan dalam penyebutannya pun dgn Jamak seperti dalam penulisannya الصلواتالفاتح Yang artinya sholawat sholawat pembuka sedangkan sholawat fatih Yaqutatil Faridah tertulis dan di baca Sholatullfatih صلاة الفاتح Yang artinya sholawat Pembuka
4. Waa Ashaabihi.

Dalam shigot sholawat fatih yaqutatil faridah Tidak di sertakan penulisan Wa Ashaabihi seperti dalam shigot Sholawat Al Bakriyah atawa waa Shohbihi dalam shigot sholawat fatih syekh Abdul Qodir jilani ra, di antara Rahasianya Guru kami Al Ustdz Abdul Aziz Bin Muhcin Al Hamdani Berkata “ tidak adanya Kalimat Shohabat dalam shigot sholawat fatih ini dalam rangka memuliakan para shahabat dgn mengangkat dan memuliakan martabat Mereka para sahabat kepada kedudukan keluarga Rasulullah saw.” Inilah menjadi ke unikan tersendiri dalam tata bahasanya sebagai bukti bahwa sholawat fatih bukan Sholawat-sholawat yang susunan oleh Manusia.

Setelah 16 tahun berkholwatm tepatnya saat syekh Ahmad ra berusia 46 tahun, beliau berjumpa dengan sayyidul wujud Rosulullah SAW dalam keadaaan sadar dan terjaga. Beliau mengajarkan serta mengijazahkan sholawat al-Fatih dan menjelaskan semua keistimewaan dan rahasianya kepada beliau. Sholawat al-Fatih harus diajarkan kepada semua orang dengan 2 tingkatan.

Tingkatan khusus harus mendapat izin talkin resmi dari orang-orang yang menerimanya dari syekh Ahmad secara estafet dan yang menerimanya pun harus berkeyakinan bahwa sholawat ini bersumber dari Allah, bukan susunan manusia dan tingkatan khusus ini sebutan bagi Sahabat-sahabat As syekh Ra Semasa Hidup Beliau yakni Murid-murid As Syekh Ra Yang Menerima langsung Bimbingan dari Beliau Di masanya , dan sepeninggalan Beliau mereka di Sebut Kholifah Akbar Seperti As Syekh Ali Harazimi Ra , As Syekh Ali At Tamasini Ra , Dll , sedangkan para Penerus AsHabbus As Syekh Ra Di sebut Kholifah dan setiap Kholifah memiliki wakil wakil yg menjadi guru pembimbing Tarbiyah bagi pengamal Thorekoh Tijaniyah mereka di sebut Muqodam di bawah bimbingan para Muqodam dikelompokan Pengamal thorekoh tijani pada tingkatan Muhibbin adalah meraka yg hatinya mencintai Syekh Ra, dan Semua Yg Berkaitan Dgn Beliau Ra namun tidak terikat dalam tarbiyah thorekoh Umumnya Mereka Hanya Mengambil Ijazah Sholawat Fatih sebagai Pemula , Adapun Ikhwan Adalah sebutan dalam tarbiyah thorekoh tijani sebagai pengganti panggilan murid dalam thorekoh lain dan ikhwan terikat dgn aturan dan syarat2 khusus saat di talkin oleh muqodam . Sedangkan tingkatan umum ini untuk semua manusia tak terkecuali bagi orang-orang yang ingin bertaubat Agar mereka mati dalam keadaan beriman, seperti yang dikatakan oleh beliau
“Ajarkan semua orang untuk membaca sholat al-Fatih, agar mereka dapat mati dengan membawa iman. ( al-Khulashoh Wafiyah 73 ).

Kesimp**annya : Sholawat Fatih bukan Hal baru ( bid’ah ) yang di Dakwakan oleh orang-orang yang terkebelakang pemikirannya , bahkan sholawat ini telah warid dari Syaidina Ali Ra, yg terlebih dahulu mengajarkannya kepada manusia dan Beliaupun mendapatinya Langsung Dari Baginda Rasulullah Saw Di masaNya , dan hasil mujahaddah As Syaid Muhammad Al bakry Ra menjadi bukti Kesempurnan Sholawat Fatih ini sebagai Syaidus sholawat, dan Sholawat Ini Di berikan Kepada As Syekh Abbil Abbas Ahmad At-Tijani Ra oleh Baginda Rasulullah Saw secara langsung dgn metode ta’lim dan di imla huruf per huruf kalimat per kalimatnya dan seluruh Fadilah dan Khosiat serta Rahasia-Rahasianya , As Syekh Ra Pun di perintahkan Untuk mengajarkannya kepada manusia Agar mereka semua menjadi kelompok Golongan orang-orang yang selamat yakni orang-orang yang di pilih ikut serta bersama Allah Dan Para Malaikat Untuk bersholawat Kepada Rasulullah Saw.

Sholawat al-Fatih memiliki 8 martabat keutamaan, dibawah ini hanya keutamaan pada martabat yang pertama saja, sedangkan yang lainnya dirahasiakan oleh Allah SWT, diantaranya adalah :

1. Membaca sholawat al-Fatih 1x setiap hari di jamin hidup bahagia dunia dan akhirat

2. Membaca sholawat al-Fatih 1x menghapus semua dosa

3. Membaca sholawat al-Fatih 1x menyamai pahala ibadah semua mahluk di alam semesta ini 6000x lipat

4. Membaca sholawat al-Fatih 1x menyamai pahala sholawat yang dibaca oleh seluruh mahluk dari awal di ciptakan sampai sekarang 600x lipat

5. Membaca sholawat al-Fatih 1x setiap hari, di jamin mati membawa iman ( husnul khotimah ).

6. Membaca sholawat al-Fatih 10x di malam jum’at lebih besar pahalanya dari pada ibadah seorang wali yang tidak membaca sholawat al-Fatih selama 1 juta tahun.

7. Pahala sholawat al-Fatih dapat menutupi dan mengganti kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap orang lain, sehingga ia dapat mengganti tuntutannya di hari kiamat.

8. Membaca sholawat al-Fatih 100x di malam jum’at menghapus dosa 400 tahun.

9. Syekh Ahmad at-Tijany r.a berkata :”Keistimewaan sholawat al-Fatih sangat sulit di terima oleh akal, karena ia merupakan rahasia Allah SWT yang tersembunyi. Seandainya ada 100,000 bangsa, yang setiap bangsa itu terdiri dari 100,000 kaum, dan setiap kaum terdiri dari 100,000 orang, dan setiap orang diberi umur panjang oleh Allah SWT sampai 100,000 tahun, dan setiap orang bersholawat kepada nabi setiap hari 100,000 x, semua pahala itu belum dapat menandingi pahala membaca sholawat al-Fatih 1x.

( al-Fathur Robbany karya Sayyid Muhammad bin Abdillah as-Syafi`ie at-Thoshfaawy at-Tijany hal 99-100 )

Wallahu a'lam,

Semoga bermanfaat,

Jual Tasbih 99/1000 butir,dr bermacam2 kayu bertuah, kayu kombinasi,gaharu stigi liwung macan galih asem kelor kaokah cendana dll..
Minnyak gaharu kalimantan dll..

Info dan pemesanan wa.me/6287842111441

Address

Demak
59552

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pena Aswaja posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Pena Aswaja:

Share