Info Bali Anyar

Info Bali Anyar •Media Berbagi Informasi Dan Hiburan
•Punya info menarik? Selengkapnya⬇️
linktr.ee/infobalianyar

Alokasi anggaran pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mendapat sorotan dari Komisi II DPRD...
14/08/2025

Alokasi anggaran pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mendapat sorotan dari Komisi II DPRD Badung. Pasalnya, usulan anggaran pada APBD induk 2026 lebih kecil dibandingkan pada perubahan APBD tahun 2025. Padahal Kabupaten Badung sedang mengalami darurat sampah, dan akan lebih parah pada tahun 2026, saat TPA Suwung akan ditutup total pada Desember 2025.

Pada rapat kerja Komisi II yang menghadirkan tiga OPD, salah satunya DLHK Badung, Selasa (12/8) terungkap usulan pada anggaran perubahan APBD tahun 2025 sebesar Rp448,9 miliar lebih. Sedangkan usulan pada APBD induk tahun 2026 sebesar Rp374,2 miliar lebih. Lebih jauh, anggaran sebesar Rp374,2 miliar tersebut, hanya sekitar Rp100 miliar digunakan untuk Program Pengelolaan Persampahan.

Dimana didalamnya termasuk pembayaran gaji tenaga kebersihan, pengadaan bahan bakar dan lainnya. Pada tahun anggaran 2026 nyaris tidak ada belanja modal untuk pengelolaan persampahan. Wakil Ketua Komisi II I Nyoman Gede Wiradana mempertanyakan postur anggaran tersebut. “Kok bisa anggaran induk 2026 lebih kecil daripada anggaran perubahan 2025, padahal kita sedang menghadapi darurat sampah,”kata Wiradana.

Disisi lain, masyarakat banyak menyampaikan permohonan agar pemerintah dapat memberikan bantuan alat pengolahan sampah. “Ada warga kami mengatakan pernah memohon bantuan mesin pencacah sampah, tapi dari DLHK menyatakan tidak ada anggaran,”ungkap anggota Komisi II I Wayan Sukses. Politisi Golkar ini juga mempertanyakan langkah-langkah yang akan diambil DLHK Badung, menghadapi penutupan total TPA Suwung.

Plt. Kadis DLHK Badung IB Gede Arjana mengungkapkan timbunan sampah harian di Badung mencapai 547,4 ton. Sebanyak 270 ton dibuang ke TPA Suwung dan sisanya 213,2 ton diolah oleh TPST, dan TPS3R yang ada. Dari 62 desa/kelurahan baru ada sebanyak 43 TPS3R, dengan kemampuan rata-rata hanya 1/3 dari kapasitas desa.

Selengkapnya di wartabali.com

Kejadian tragis terjadi di Gianyar, seorang bayi perempuan berusia 3 bulan meninggal dunia diduga karena overdosis.Bayi ...
09/08/2025

Kejadian tragis terjadi di Gianyar, seorang bayi perempuan berusia 3 bulan meninggal dunia diduga karena overdosis.
Bayi malang ini harus menghembuskan napas terakhir di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Rabu (6/8/2025).
Diketahui bayi tersebut merupakan anak warga asal Banjar Kelusu, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, Jumat (8/8/2025) seperti yang dibagikan akun, Ezra Wisqey kejadian tersebut bermula saat bayi tersebut dibawa ke IGD RS Gianyar pada malam hari karena demam tinggi.

Setelah pemeriksaan, bayi tersebut diberikan obat lewat a**s dan pukul 01.00 diminta p**ang dan menunggu hasil observasi dari reaksi obat tersebut.
Bayi tersebut juga diberikan obat paracetamol dan diminta datang kembali saat 3 hari dari hari terhitung bayi mulai demam.
Pada 5 Agustus 2025, bayi tersebut dibawa ke RS Gianyar lagi karena demam tinggi.

Setelah pemeriksaan, bayi tersebut diinfus dan diberikan obat paracetamol dan ranitidine.

Kondisi bayi membaik dan bisa tertawa saat diajak komunikasi.
Namun, setelah diberikan antibiotik, bayi tersebut menangis histeris dan keluarga khawatir dengan resep obat yang digunakan.

Petugas penjaga hanya memeriksa kondisi pampers dan menyarankan memberikan minyak angin di bagian bokong.
Pada tanggal 6 Agustus 2025, bayi tersebut kembali demam dan diberikan obat lagi.

Setelah obat tersebut dimasukkan, bayi tersebut menangis histeris kembali. Sekitar pukul 12.00, bayi tersebut bisa tenang dan tertidur.

Puncaknya saat seorang suster datang dengan membawa obat decease.
Setelah obat tersebut dimasukkan, bayi tersebut kaget dan mukanya langsung menghitam.

Sumber : Tribunbali.com

Seperti tak ada habisnya kelangkaan gas elpiji 3 kg di Denpasar.Masyarakat mengeluh sulitnya mencari gas elpiji 3 kg.Sal...
06/08/2025

Seperti tak ada habisnya kelangkaan gas elpiji 3 kg di Denpasar.
Masyarakat mengeluh sulitnya mencari gas elpiji 3 kg.
Salah satunya diakui Agus Suardana yang berkeliling dari satu warung ke warung yang lain di Sanur.
"Keliling nyari gas dari utara ke selatan, kosong. Terus kondisinya seperti ini," katanya Agus yang diwawancarai Rabu, 6 Agustus 2025.

Ia mengaku gas langka sejak minggu lalu.
"Sudah seminggu lalu tetangga bilang. Tapi karena punya saya baru habis, jadi baru nyari dan ternyata memang langka," imbuhnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Ni Nengah Suryantini yang tinggal di Kesiman Denpasar.

"Bulan-bulan ini mulai langka. Di pangkalan juga katanya dapat sedikit-sedikit. Belum 1 jam sudah habis," akunya.
Bahkan tadi pagi, ia ikut antre sampai 2 jam di pangkalan untuk dapat gas elpiji 3 kg.
Menurutnya, gas elpiji di pangkalan kedatangannya juga tak tentu.

"Tadi tumben jam 11 datang. Kadang jam 1 siang. Antreannya panjang," paparnya.

Menurutnya, warung-warung di sekitar rumahnya juga tak menyediakan gas elpiji.

"Kemarin sempat ada, harganya Rp 27 ribu. Tapi dibeli juga, karena hutungannya masih lebih murah daripada gas 12 kg," paparnya.

Sementara itu, salah seorang pengecer gas elpiji 3 kg di Sanur, Wulan mengatakan di warungnya sudah tak ada gas sejak Senin kemarin.

"Senin dapat 10, begitu turun langsung habis diborong pembeli," paparnya.

Selengkapnya di tribunbali.com

Dua oknum petugas Imigrasi bernama Ernest Ezmail (24 tahun) asal Mantraman, Jakarta Timur dan Yopita Barinda Putri (25 t...
02/08/2025

Dua oknum petugas Imigrasi bernama Ernest Ezmail (24 tahun) asal Mantraman, Jakarta Timur dan Yopita Barinda Putri (25 tahun) asal Grabag, Magelang terseret kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan terhadap seorang Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Lithuania di Perumahan Sakura 1 Blok E No. 10 Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Kamis, 10 Juli 2025.

Keduanya diduga membekingi geng kriminal asal Rusia di mana 2 di antaranya, yakni Iurii Vitchenko (30 tahun) dan Ilia Shkutov (32 tahun) berhasil ditangkap pihak kepolisian.

Hal itu terungkap dalam jumpa pers yang digelar Polda Bali, Jumat, 1 Agustus 2025 setelah empat orang tersangka ditangkap pada Senin, 21 Juli 2025.

Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya didampingi Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombespol I Gede Adhi Mulyawarman serta Kepala Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Bali, Parlindungan menejelaskan bahwa keempat tersangka yang sudah ditangkap melanggar tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagaimana dimaksud Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP junto Pasal 55 dan 56 KUHP.

“Modus operandi kelompok ini melakukan pemerasan dengan penculikan dan penganiayaan, serta mengancam akan membawa korban ke kantor imigrasi dan mendeportasi,” tutur Irjen Daniel.

Irjen Daniel menguraikan singkat kejadian yang dibekingi dua orang petugas imigrasi ini.

Jelasnya pada Kamis, 10 Juli 2025 sekitar pukul 23.30 Wita, RS p**ang ke rumahnya di Jimbaran.

Saat tiba di ruang tamu dan masih mengenakan helm, RS menyalakan lampu dan melihat beberapa orang asing sudah berada di dalam.

Dua di antaranya langsung menyerang dengan menjerat leher RS menggunakan lakban dan memukul hingga hidungnya berdarah, namun setelah menyadari korban bukan target, pemukulan dihentikan.

Sumber : balipolitika.com

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali mencatat sebanyak 43 kali gangguan jaringan listrik sepanjang Januari ...
30/07/2025

PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali mencatat sebanyak 43 kali gangguan jaringan listrik sepanjang Januari hingga Juli 2025, yang disebabkan oleh layang-layang tersangkut di jaringan listrik. Angka ini melampaui total gangguan serupa sepanjang tahun 2024 yang mencapai 41 kali.

Lonjakan jumlah gangguan ini menjadi perhatian serius PLN, yang kembali mengimbau masyarakat Bali—baik anak-anak maupun orang dewasa yang hobi melayangan—untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas budaya tersebut.

“Gangguan akibat layang-layang bukan hanya mengganggu pelayanan listrik, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan jiwa,” ujar General Manager PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, dalam keterangan resmi di Denpasar, Selasa (29/7).

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjaga diri dari bahaya listrik, tetapi juga ikut menjaga pasokan listrik agar tetap aman dan andal. Budaya melayangan penting, namun keselamatan lebih utama,” lanjutnya.

PLN menyoroti tiga aspek penting dalam bermain layang-layang dengan aman. Pertama, bermain di area terbuka yang jauh dari jaringan listrik PLN.

Kedua, menghindari penggunaan benang logam atau benang gelasan yang bisa menghantarkan listrik.

Ketiga, tidak meninggalkan layangan menginap di udara karena berisiko tersangkut dan memicu korsleting jaringan.

Gangguan yang ditimbulkan layangan tidak sekadar menyebabkan pemadaman di rumah-rumah warga, tetapi juga berdampak pada layanan vital seperti rumah sakit, sekolah, serta berbagai fasilitas publik lainnya.

Bahkan dalam beberapa kasus, gangguan pada kabel listrik akibat layangan bisa memicu kecelakaan serius karena sengatan listrik.

Sumber : baliexpress.jawapos.com

Pasca heboh menantang pihak-pihak yang keberatan dengan Pemadegan Bendesa Adat Selat, sosok Ketua Majelis Desa Adat (MDA...
29/07/2025

Pasca heboh menantang pihak-pihak yang keberatan dengan Pemadegan Bendesa Adat Selat, sosok Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet alias Ida Dewa Gede Ngurah Swasta kembali mencuri perhatian.

Yang terbaru terkait bocornya foto “Ratu Sukahet” pada prosesi Piodalan lan Mupuk Pedagingan di Padmasana Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Jalan Cok Agung Tresna No.67, Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali baru-baru ini.

Merespons hal tersebut, kritik tajam disampaikan Bendesa Adat Batuyang, Made Sukarta.

Posisi duduk Ketua MDA Bali yang duduk bersisian dengan seorang “sulinggih” (pendeta Hindu) dalam posisi “ngangge busana lengkap” dan “ngangge kedu”, saat prosesi “muput” itu dinilai bukan hanya melenceng dari tata t**i adat Bali, melainkan juga salah satu bentuk pelecehan halus terhadap kehormatan adat Bali itu sendiri.

“Sepengetahuan t**iang, tidak pernah ada Walaka (orang awam, nonpendeta, red) yang duduk sejajar dengan Ida Sulinggih ketika Ida sedang muput. Kalau Ida Sulinggih paruman, kumpul di balai gedong, di bale banjar, itu wajar. Tapi ini sedang muput, prosesi sakral, kok bisa duduk samping sulinggih? Ini namanya Ketua MDA Bali tidak paham tata t**i agama Hindu,” ungkap Made Sukarta, Senin, 28 Juli 2025.

Made Sukarta juga menilai sikap Ketua MDA Bali sama saja dengan menginjak nilai-nilai yang seharusnya ia jaga dalam posisi sebagai Bendesa Agung.

“Katanya mau mengajegkan Bali? Tapi kalau tata t**i dan etika dasar begini saja tidak tahu, mau mengajegkan Bali yang mana? Malah ikut melecehkan Bali, agama Hindu, dan kehormatan Ida Sulinggih,” sentil Made Sukarta.

Lebih lanjut, Made Sukarta juga menyoroti bagaimana masyarakat adat Bali seolah dipaksa menonton tingkah polah Ketua MDA Bali yang semakin jauh dari pakem yang diwariskan leluhur.

“Saudara Ketua MDA Bali umurnya sudah di atas 65 tahun, harusnya paham betul tata t**i melinggih. Ini sedang muput, loh, sakral! Bukan paruman biasa. tegas Made Sukarta.

Selengkapnya di balipolitika.com

Satreskrim Polres Bangli, Bali menggelar rekonstruksi penganiayaan berat terencana, dengan korban bernama Wayan Gede Sum...
29/07/2025

Satreskrim Polres Bangli, Bali menggelar rekonstruksi penganiayaan berat terencana, dengan korban bernama Wayan Gede Sumadi (39), warga Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Sementara dua orang pelaku merupakan tetangga korban, yakni Jro Darsana (32) dan I Putu Kutiman (26).

Rekonstruksi dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025, sekitar pukul 09.00 WITA, bertempat di Lapangan Depan Mapolres Bangli.

Dalam kegiatan ini, penyidik menghadirkan kedua orang tersangka.

Kegiatan rekonstruksi dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bangli AKP I Gusti Ngurah Jaya Winangun, didampingi oleh penyidik pembantu Aipda I Putu Suwedarma, dan Bripka I Wayan Suliantara, dengan pengawasan dari pihak Kejaksaan Negeri Bangli.

Rekonstruksi ini bertujuan untuk memperjelas rangkaian peristiwa dan peran para tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan berat terhadap korban, yang terjadi pada Senin, 28 April 2025 sekitar pukul 23.30 Wita.

Dalam pelaksanaannya, diperagakan sebanyak 33 adegan yang menggambarkan secara rinci perencanaan hingga eksekusi penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius.

Berdasarkan hasil penyidikan, motif tindakan ini berawal dari kecemburuan pelaku utama (I Jero Darsana) terhadap korban yang diduga menjalin hubungan dengan istrinya.

Beberapa adegan penting yang diperagakan, di antaranya pembelian senjata berupa dua buah pedang dan satu senjata angin jenis P*P beberapa bulan sebelum kejadian.

Lalu dilanjutkan aksi pengejaran dan penyerangan brutal terhadap korban menggunakan senjata tajam hingga korban mengalami luka parah di bagian kepala, wajah, dan tubuh.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 355 Ayat (1) Jo Pasal 56 atau Pasal 170 Ayat (2) ke-2 KUHP tentang penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kapolres Bangli melalui Kasat Reskrim menegaskan bahwa proses hukum terhadap kasus ini akan dilakukan secara profesional dan transparan, serta mengedepankan asas keadilan bagi seluruh pihak.

Sumber Tribunbali.com

Lagi terjadi tajen maut di Bali, kali ini di Denpasar yang memakan korban jiwa. Ia adalah Nengah Sudana usia 50 tahun, a...
28/07/2025

Lagi terjadi tajen maut di Bali, kali ini di Denpasar yang memakan korban jiwa. Ia adalah Nengah Sudana usia 50 tahun, asal Desa Adat Antiga, Karangasem, Bali.

Jasad korban pun dimakamkan Senin (28/7/2025) di kampung hamalamannya di Desa adat Antiga, Karangasem.

Suasana duka mengiringi pemakaman Nengah Sudana, asal Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod yang menjadi korban terkena taji di arena tajen Denpasar.

Ratusan warga mengiringi pemakaman Nengah Sudana di Setra Adat Angantelu, Senin (28/7/2025) siang.

"Pemakaman almarhum (Nengah Sudana) dilaksanakan hari ini di Setra Angantelu," ungkap Kepala Dusun Bengkel, Desa Antiga Kelod, I Ketut Darma, Senin (28/7/2025).

Ia mengatakan, Nengah Sudana meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak. Nengah Sudana menurutnya telah lama menjadi warga rantau di Denpasar. Ia telah merantau sejak masih kecil.

"Almarhum merupakan warga rantau, secara administratif (dinas) beliau sudah menjadi warga Denpasar," jelas Ketut Darma.

Meskipuh telah lama merantau, Nengah Sudana tidak lupa dengan kampung halamannya. Setiap piodalan di pura, atau saat hari-hari seperti Galuangan atau Kuningan, ia dan keluarga kerap menyempatkan p**ang kampung.

"Biasanya beliau p**ang kampung saat piodalan," jelasnya. Nengah Sudana meninggal dunia, setelah terkena sabetan taji yang masih terpasang di ayam aduan.

Dalam video yang beredar luas, tubuh Nengah Sudana bersimbah darah akibat luka beberapa bagiah tubuhnya yang terkena taji tajam

I Nengah Sudana diketahui merupakan warga Banjar Dinas Bengkel, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis. Namun sejak kecil ia sudah merantau di Denpasar.

“Beliau sejak kecil sudah di Denpasar. Kalau secara administratif (kedinasan), beliau sudah warga Denpasar,” ujar Kelihan Banjar Dinas Bengkel, I Ketut Darma, Senin (28/7/2025).

Meskipun tinggal di Denpasar, Sudana dan keluarganya cukup sering p**ang kampung di Banjar Bengkel, terutama saat piodalan.

Sumber : Tribumbali.com

Bupati Klungkung, I Made Satria meminta rekanan atau pemenang tender agar menjaga kualitas pekerjaan pemeliharaan berkal...
27/07/2025

Bupati Klungkung, I Made Satria meminta rekanan atau pemenang tender agar menjaga kualitas pekerjaan pemeliharaan berkala sejumlah ruas jalan di Kecamatan Nusa Penida.

Mengingat ini merupakan kali pertama, pemeliharaan jalan di p**au dengan beragam destinasi wisatanya itu menggunakan aspal hotmix, sehingga kualitas pengerjaan agar dijaga dengan sebaik mungkin.

“Kita berharap pekerjaan yang kita cek hari ini dapat berjalan dengan baik. Rekanan pemenang tender agar menjaga kualitas dengan mengerjakan sebaik baiknya dan pengerjaan tepat waktu,” ujar Bupati Satria didampingi Wakil Bupati, Tjokorda Gde Surya Putra saat melakukan monitoring pekerjaan fisik di Kecamatan Nusa Penida, Jumat 25 Juli 2025.

Bupati Satria menyatakan penanganan ruas jalan di Nusa Penida ini memprioritaskan sejumlah jalan yang rusak parah mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki.

Sejumlah proyek fisik yang ditinjau diantaranya paket pekerjaan pemeliharaan berkala jalan Toya Pakeh – Sebunibus yang dikerjakan dari BKK Kabupaten dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.102.488.140,87.

Sedangkan paket pekerjaan yang didanai dari APBD Kabupaten meliputi ruas jalan Sakti – Penida atau akses menuju crystal bay dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.401.560.842,55, di mana pada ruas jalan tersebut juga terdapat senderan yang rusak akibat hujan sekitar 6 bulan lalu, dan tahun ini menjadi salah satu skala prioritas untuk ditangani.

Paket pekerjaan peningkatan jalan Bunga Mekar menuju Pantai Kelingking, dengan nilai kontrak sebesar Rp.2.304.119.040,71, di mana karena keterbatasan anggaran, penuntasan penanganan ruas jalan ini akan dilanjutkan di tahun 2026 dengan mengusulkan dana BKK.

Paket pekerjaan jalan berikutnya yakni ruas jalan di Desa Batukandik dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.037.397.485,92.

Selain infrastruktur jalan, monitoring juga dilakukan terhadap paket pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SDN 2 Batumadeg dengan nilai kontrak sebesar Rp.599.964.696,90.

Di sini, Bupati Satria juga menerima aspirasi dan akan diusulkan ditahun berikutnya berupa pembangunan tembok pembatas atau penyengker sekolah.

“Karena keterbatasan anggaran, kami mohon masyarakat bersabar dan akan kita tuntaskan di tahun 2026 nanti,” ucap Bupati Satria.

Sumber :balipolitika.com

Kapal cepat perdana dari pelabuhan Marina Boom menuju Denpasar tepatnya di Pelabuhan Sira Angen, Serangan sandar pada Ra...
23/07/2025

Kapal cepat perdana dari pelabuhan Marina Boom menuju Denpasar tepatnya di Pelabuhan Sira Angen, Serangan sandar pada Rabu, 23 Juli 2025.

Adalah Kapal Express Bahari yang memuat 75 penumpang ini sandar sekitar pukul 14.17 Wita.

Salah satu penumpang, Budiyono (41) mengaku sangat terbantu dengan keberadaan rute laut ini.

"Kapalnya nyaman, ombaknya tenang dan pasti lebih cepat daripada perjalanan darat," paparnya.

Apalagi Budiyono ini kerap kali p**ang ke Banyuwangi.

"Saya kerja di Sanur, satu atau dua minggu pasti ada aja ke Banyuwangi," paparnya.

Dengan waktu tempuh kurang lebih tiga jam, jadi lebih efektif ketimbang lewat jalur darat mencapai 5 jam.

Hal senada juga diungkapkan Vira, mahasiswi yang kuliah di Denpasar.

"Efektif banget. Kalau naik travel 5 jam, ini lebih cepet, cuma 3 jam," paparnya.

Dengan selisih biaya yang tipis, ia pun mengaku sangat sesuai.

Untuk jalur darat ia membayar Rp 200 ribu, sedangkan untuk jalur laut Rp 275 ribu untuk VIP.

"Nambah sedikit, motong waktu banyak. Untuk seterusnya saya pakai ini," paparnya.

Untuk diketahui, operasional kapal ini pukul 09.00 Wita untuk Banyuwangi - Denpasar dan pukul 14.00 Wita dari Denpasar - Banyuwangi dan kapal ini tak beroperasi pada hari Selasa.

Tarifnya yakni VIP WNI Rp 275 ribu, VIP WNA Rp 325 ribu dari Banyuwangi - Denpasar.

Sedangkan tarif executive Rp 225 ribu untuk WNI dan 275 ribu untuk dewasa.

Sedangkan tarif dari Denpasar - Banyuwangi untuk VIP WNA Rp 335 ribu, WNI Rp 285 ribu.

Dan tarif executive untuk WNI Rp 235 ribu dan WNA Rp 285 ribu.

Selengkapnya di Tribunbali.com

Upacara suci di Pura Dalem Segening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang seharusnya berlangsung khus...
19/07/2025

Upacara suci di Pura Dalem Segening, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, yang seharusnya berlangsung khusyuk dan tertib, justru berujung kericuhan pada Rabu (16/7/2025) malam.

Seorang pemuda asal Banjar Mengening melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan ke Polsek Kediri usai insiden tersebut.

Korban berinisial IDGRAK (20), seorang remaja asal Banjar Mengening, melaporkan kejadian itu sekitar pukul 20.30 Wita, satu jam setelah peristiwa terjadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula saat korban bersama warga Banjar Mengening Belodan datang untuk nangkil (menghadiri upacara pujawali) di Pura Dalem Segening sekitar pukul 19.30 Wita.

Namun, setibanya di jaba tengah pura, mereka dihadang oleh sekitar 10 orang pecalang dari Banjar Adat Babakan yang melarang mereka masuk ke areal kayangan.

Situasi memanas setelah salah satu warga dari rombongan Banjar Mengening Belodan mengalami kesurupan.

Seorang pecalang kemudian menyampaikan larangan dengan nada tinggi, yang memicu ketegangan antar kedua belah pihak. Upaya dari warga Banjar Mengening untuk tetap masuk ke area pura memicu aksi saling dorong.

Dalam kericuhan tersebut, salah satu warga Banjar Mengening hampir terjatuh, diduga akibat dorongan dari pecalang. Korban yang saat itu berusaha menolong, justru menjadi korban serangan. Ia mengaku wajahnya dicakar oleh seseorang yang tidak dikenalnya.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka gores pada pelipis dan p**i sebelah kiri. Merasa tidak aman, korban segera keluar dari areal pura dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kediri.

Kapolsek Kediri, Kompol I Nyoman Sukadana, saat dikonfirmasi Kamis (17/7/2025), membenarkan adanya laporan tersebut.

“Benar, kami sudah menerima laporan adanya dugaan penganiayaan tadi malam. Saat ini kami masih melakukan pendalaman,” jelasnya.

Sumber : pantaubali.com
Video : WAG

Sebuah truk pengangkut tisu, melintang di ruas jalan Singaraja - Denpasar, tepatnya di wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan ...
17/07/2025

Sebuah truk pengangkut tisu, melintang di ruas jalan Singaraja - Denpasar, tepatnya di wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (17/7/2025).

Kendati tidak mengakibatkan korban jiwa, namun peristiwa ini menyebabkan ruas jalan di sekitar mengalami kemacetan.

Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz, saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa kecelakaan tunggal itu.

Kecelakaan dialami truk pengangkut tisu dengan plat nomor P 9754 V. Kendaraan ini dikemudikan oleh Ansori, asal Banyuwangi, Jawa Timur.

Berdasarkan keterangan sopir truk, kata Iptu Yohana, kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WITA. Peristiwa bermula saat Ansori hendak membawa muatan tisu dari Banyuwangi menuju Denpasar.

"Ia melintas jalur Singaraja - Denpasar, mengingat ruas jalan Gilimanuk - Denpasar sedang dialihkan dampak jalan jebol di dekat Pasar Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan," jelasnya.

Setibanya di wilayah Desa Wanagiri tepatnya di sekitar hutan lindung, kendaraan yang dikemudian Ansori hilang kendali saat melintas di jalur tikungan menurun akibat remnya tidak berfungsi.

Alhasil kendaraan tersebut menabrak tebing di kiri jalan, kemudian jatuh melintang di tengah jalan. "Sopir truk tidak mengalami luka-luka. Namun peristiwa ini mengakibatkan kerugian materiil senilai Rp10 juta," ucapnya.

Selain itu, kondisi badan truk yang melintang di jalanan membuat arus lalulintas di sekitar macet. Ini mengingat ruas jalan Singaraja - Denpasar menjadi jalur alternatif sementara, pasca jalan jebol di wilayah Tabanan.

"Kemacetan terjadi sekitar dua jam. Namun sekitar pukul 12.00 Wita, kemacetan sudah dapat diurai dan arus lalulintas berangsur lancar. Demikian p**a badan truk yang melintang di jalan juga sudah dievakuasi," tandasnya.

Sumber : Tribunbali.com

Address

Denpasar

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Info Bali Anyar posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share