Jaringan Informasi Hindu Indonesia

Jaringan Informasi Hindu Indonesia Sekump**an Informasi Hindu Indonesia. Om, Swastiastu, Om. Terima Kasih. Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om

JARINGAN INFORMASI HINDU INDONESIA

Jika dipecah berdasarkan kata memiliki makna :

- Jaringan : Sumber informasi bersifat interaktif, terbuka dan layak menjadi bahan diskusi. Siapapun boleh memberikan informasi bertujuan untuk membangun pemahaman yang sehat.

- Informasi : Konten yang informatif, aplikatif dan semudah mungkin untuk dipahami.

- Hindu : Informasi - informasi yang terkait dengan ni

lai - nilai ke Hindu an, baik bersifat kedalam diri maupun berkaitan dengan keluar diri (lingkungan)

- Indonesia : Semangat Indonesia yang berbeda namun satu menjadi landasan yang inklusif dalam membangun halaman Facebook ini.

***
CMIIW (Correct Me If I'm Wrong) adalah kode keniscayaan jikalau kebenaran mutlak hanyalah milik Hyang Widhi, Hyang Maha Kuasa. Setiap kekeliruan yang disampaikan dalam konten Halaman Facebook ini dapat disampaikan secara Langsung dalam kolom komentar maupun melalui perangkat pesan pribadi Halaman Facebook.

***
Untuk mensupport halaman Facebook ini cukup melakukan share seluas - luasnya agar peluang pengguna Facebook lainnya like/mengikuti Halaman ini.

27/08/2022

RAHAJENG TUMPEK KANDANG
Tumpek Kandang adalah upacara keagamaan Hindu Bali yang di dedikasikan untuk hewan. Upacara ini dirayakan setiap Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Uye berdasarkan sistem Kalender Bali. Tumpek Kandang dirayakan di seluruh Bali.
🎥

NON-HINDU: "ORANG HINDU KOK MEMUJA BINATANG? DIMANA KEWARASANNYA?"Atharvaśīrṣa Upaniṣad dari Atharvaveda menyatakan bahw...
27/08/2022

NON-HINDU: "ORANG HINDU KOK MEMUJA BINATANG? DIMANA KEWARASANNYA?"

Atharvaśīrṣa Upaniṣad dari Atharvaveda menyatakan bahwa tidak ada apapun yang terpisah dari Śiva (Tuhan), jadi menganggap ciptaan berbeda dengan pencipta adalah masih setengah kebenaran (Vyavahārikā). Ini adalah filsafat Śiva Kasmir dan filsafat monistik Vedānta.

Namun "identitas" juga bukan berarti segalanya adalah Dia. Dengan kata lain Yang Lebih Tinggi (Tuhan) meliputi yang lebih rendah (ciptaan), dan karena itu Tuhan menyatu dengan yang lebih rendah, segala sesuatu adalah atribut-Nya, segala sesuatu adalah anggota tubuh-Nya. Ini adalah filsafat Śakti Visiṣṭhādvaita (Vīraśaiva), Pratyabhijña, Śrī Ramanuja, Śivādvaita Śrīkanta atau Śiva Visiṣṭhādvaita.

Menghina binatang berarti kita menghina Viṣṇu yang merupakan batin dari semua makhluk hidup. Batin Viṣṇu adalah Śrī Rudra, batin Rudra adalah Maheśvara, batin Maheśvara adalah Sadāśiva, batin Sadaśiva adalah Śakti, dimana dengan Śakti itu, Parāśiva (Brahman Yang Agung) berada dalam hubungan 'tadatmya'.
—'Tuhanku yang terkasih, mereka yang telah sepenuhnya mengabdikan hidup mereka untuk kaki padma-Mu tentu saja mengamati kehadiran-Mu sebagai Paramātmā dalam setiap makhluk, dan dengan demikian mereka tidak membedakan antara satu makhluk hidup dengan makhluk lainnya. Orang-orang seperti demikian memperlakukan semua makhluk hidup secara setara. Mereka tidak pernah diliputi oleh kemarahan seperti binatang, yang tidak dapat melihat apa pun tanpa pembedaan.'

Śiva Stutī di dalam Bhāgavata Purāṇa (4.6.46)
______________________________
Rahajeng Tumpek Kandang. 😇🙏
Photo: via filsafat_hindu

SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELETAKAN BATU PERTAMA "HINDU KAHARINGAN CENTER" DI PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAHOM Swastyastu...
01/08/2022

SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELETAKAN BATU PERTAMA "HINDU KAHARINGAN CENTER" DI PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH

OM Swastyastu,
Tabe Salamat Salam Sahujud Karendem Malempang,

Atas nama seluruh Relawan Dharma Hindunesia dan jajaran Dekornas Puskor Hindunesia menyampaikan selamat atas peletakan batu pertama, Hindu Kaharingan Center, semoga akan menjadi inspirasi bagi munculnya center -center Hindu lainnya yang berbasis pada keragaman dan kearifan lokal di masing-masing komunitas Hindunesia temurun yang sudah jadi bagian dari Hindu Nusantara

Saudara kita Hindu Kaharingan juga sudah dari awal bergabung dengan Hindu membentuk Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan, yang SANGAT TEPAT bagi terwujudnya konsep Hindu Nusantara, sekaligus sebagai PERLINDUNGAN TERHADAP TATANAN Hindu yang menjunjung nilai-nilai adat, tradisi dan budaya setempat. Inilah yang akan menjadi solusi bagi TEGAK-nya konsep BHINEKA TUNGGAL IKA dalam HINDU NUSANTARA. Sehingga pengaruh-pengaruh luar seperti sampradaya asing yang saat ini menjadi "aliran atau sekte KOROSIF" dalam Hindu Nusantara akan sulit masuk dan berkembang.

Semoga dengan hadirnya Hindu Kaharingan Center akan menggugah tokoh-tokoh Hindu Bali, Hindu Jawa, Hindu Tengger, Hindu Wiwitan, Hindu Karo, Hindu Tamil, Hindu Bharat, Hindu Kei, Hindu Marapu, Hindu Sasak, Hindu Toraja, Hindu Meratus, dsb., akan SEGERA mengikuti jejak saudara kita Hindu Kaharingan membentuk MAJELIS dan CENTER. Sehingga Parisada benar-benar menjadi berkumpulnya tokoh-tokoh MAJELIS dari berbagai komunitas untuk MENJADI LEMBAGA KEUMATAN HINDU NUSANTARA TERHORMAT dan DIMULIAKAN UMAT.

Selamat dan Sukses untuk Hindu Kaharingan. Perlindungan jati diri dan kearifan lokal masing-masing komunitas adalah HAK bagi penganutnya dan KEWAJIBAN bagi PARISADA untuk MENGAYOMI dan MEMBINANYA. Bukan melindungi dan memelihara serta membesarkan SAMPRADAYA ASING yang sarat KONVERSI dan MENGGERUS KEARIFAN LOKAL NUSANTARA'.

Sahey. OM Santih, Santih, Santih OM

Ida Bagus K Susena
Relawan Dharma Hindunesia
Ketum Dekornas Puskor Hindunesia

18/06/2022

Begini suasana Hari Raya Galungan dan Kuningan Umat Hindu yang merantau di Desa Kotaraya, Sulawesi Tengah.
🎥 Wayan Widana

Rahajeng Galungan dari Pulau Surga, Bali.—'Perayaan Hari Raya Galungan itu pertama-tama jatuh pada hari Rabu Kliwon, Wuk...
08/06/2022

Rahajeng Galungan dari Pulau Surga, Bali.
—'Perayaan Hari Raya Galungan itu pertama-tama jatuh pada hari Rabu Kliwon, Wuku Dungulan Sasih Kapat tanggal 15, tahun 804 Saka. Keadaan Pulau Bali bagaikan surga.' (Lontar Purāṇa Bali Dwipa)

Credit Photo: wanderskyy

21/03/2022

Aksi pawang hujan untuk memberhentikan hujan yang turun lebat sebelum race Moto GP 2022 di Sirkuit Mandalika.
📸:

Untuk Menghindari datangnya hujan, panitia MotoGP Mandalika menghadirkan Jero Balian dr Papua dgn Ritual Hindu nampak be...
21/03/2022

Untuk Menghindari datangnya hujan, panitia MotoGP Mandalika menghadirkan Jero Balian dr Papua dgn Ritual Hindu nampak berbagai canang dan banten....

Hasilnya manjur, Kualifikasi MotoGP Mandalika hari ini berjalan lancar tanpa adanya hujan... We Proud Hindu 👏👏👏🕉👍👍👍




Credit Photo: Bola.com

Jika Hindu melakukan realisasi diri kepada Nirguṇa Śiwa, orang Bali lambangkan itu dengan tempat yang sepi atau suung, s...
02/03/2022

Jika Hindu melakukan realisasi diri kepada Nirguṇa Śiwa, orang Bali lambangkan itu dengan tempat yang sepi atau suung, suung itu kosong tetapi sesungguhnya bukan kosong namun berisi Sang Maha Ada. Karena itu tempat pemujaan orang Bali disebut Padmāsana dimana pada puncak bangunannya berbentuk tahta singgasana kosong atau sebuah rong.

Upaniṣad (Weda) & Aji Kaweruh Śiwa (Āgama Bali) menekankan bahwa untuk bertemu dengan Sang Pencipta tidak mesti mendatangi langit & surga, melainkan cukup temukan dalam diri sendiri. Dia bersembunyi dengan keśūnyaan (sunyi) di dalam tubuh kita.
—'Tubuh ini kuil Tuhan. Di dalamnya ada tempat tinggal dalam bentuk teratai [yaitu hati], & di dalamnya lagi ada Ākāsha [angkasa / ruang kecil]. Seseorang harus mencari tahu siapa yang bersemayam di dalam ruang ini & dengan sungguh-sungguh ingin mengetahui apa yang ada di sana.' (Chāndogya Upaniṣad 8.1.1)

Oleh sebab itu Śiwa disebut Puṇḍarīkākṣa (Dia menempati teratai hati) & Parama-ātmā (Roh Yang Agung).
—'Ruang di dalam hati sama besarnya dengan ruang di luar angkasa. Langit & bumi ada di dalamnya. Begitu p**a api & udara, matahari & bulan, kilat & bintang-bintang, segala sesuatu ada di dalam ruang itu.' (Chāndogya Upaniṣad 8.1.3)

Oleh karenanya, Vedānta memandang dunia sebagai permainan 'petak umpet' yang hebat di mana Yang Maha Nyata bersembunyi di balik yang tampak.
—'Kuil yang terdiri dari ruang ada di dalam hati, penuh kebahagiaan, & Peristirahatan Tertinggi — Dia adalah tujuan terakhir kita.' (Maitri Upaniṣad 6.27)

Jadi, 4 Brata Penyepian:
1. tidak menyalakan cahaya,
2. tidak bekerja,
3. tidak berpergian, &
4. membatasi kesenangan indria-indria,
menuntun kita menyadari hakikat kaśiwaan dalam diri kita, karena milyaran semesta & berbagai macam kehidupan justru bersembunyi di dalam ruang hati kita.
—'Di dalamnya tidak ada kilatan petir atau sinar matahari atau bulan untuk menerangi Tuhan, namun dengan sinar jyoti kecermelangan-Nya alam semesta ini menjadi terang-benderang.' (Śiwa Purāṇa 7.1.3.14)

Hari Nyepi adalah momentum untuk mengetahui & merealisasikan Kesadaran Śiwa dalam laku kehidupan.

Credit Photo:

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pura Segara Ukir, Pantai Ngobaran, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, D.I Yogyak...
16/02/2022

Umat Hindu mengikuti upacara Melasti di Pura Segara Ukir, Pantai Ngobaran, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Selasa (15/2/2022). Acara yang diikuti sejumlah umat Hindu dari D.I Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali itu menjadi sarana penyucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi.

Foto: Andreas Fitri Atmoko

____⁣⁣⁣⁣⁣
Copyright ANTARA Foto. Dilarang repost tanpa mencantumkan sumber dan logo ANTARA Foto. Dilarang menyiarkan ulang di media lain tanpa izin.



Selengkapnya: (https://is.gd/HQEtFD)

Om Swastyastu,Hari ini sabtu 12 Pebruari 2022, setelah penetapan panitia karya, juga telah ditetapkan susunan (dudonan) ...
12/02/2022

Om Swastyastu,
Hari ini sabtu 12 Pebruari 2022, setelah penetapan panitia karya, juga telah ditetapkan susunan (dudonan) Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Tahun 2022, semoga Tawur dan Karya yg akan dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar 🙏
Om Santih Santih Santih Om

Giat² umat Hindu etnis Tanimbar Keip**au Ohoi (desa) Tanimbar Kei-kab.Maluku Tenggara:-Malam: persembahyangan Purnama di...
19/12/2021

Giat² umat Hindu etnis Tanimbar Kei
p**au Ohoi (desa) Tanimbar Kei-
kab.Maluku Tenggara:

-Malam:
persembahyangan Purnama dipimpin
oleh Ibu Mangku Maya Manteanubun,
diselingi sedikit 'dharma wacana' pesan²
nasehat dari Tetua Adat oleh Mama Sina,
dan sosialisasi 'Persiapan2 Program YCDK
Peduli Pendidikan Putra-i Hindu Tanimbar
Kei - Angkatan III/Ta.2022' oleh Relawan
Hindu YCDK yg slama ini bertugas di
Tanimbar Kei & Maluku Tenggara,
persembahygan ditutup dgn pembacaan
Sloka² Bhagawadgita oleh anak² Pasraman
Fid Lee Sather Pura Tanimbar Kei.

-Sore:
Belajar bersama sekaligus menyiapkan
sarana persembhyangan Purnama oleh
anak² asuhan Ibu² pembina Pasraman
Fid Lee Sather-Pura Tanimbar Kei.

-Pagi & Siang:
Rutinitas gotong royong pembangunan
sarana prasarana Pura Wuar Masbaat,
dikomandoi satgas bid.pembangunan
pengurus Pura,bersama seluruh
komponen umat Tanimbar Kei.

Astungkara..Tekya..masih tetap mengalir apa adanya melakoni perpaduan antara 'Bhakti Marga' & 'Karma Marga',
perpaduan rasa persatuan-persaudaraan
dan kepedulian,sebagai wujud syukur atas seluruh anugrah Tuhan & Leluhur yg tiada henti untuk umatnya yg slalu dlm ketulusan
dan kebaikan.

Swaha🙏


&PendidikanHinduTanimbarKei

• Pesan para leluhur di hari Kuningan (Lontar Sundarigama). 1. Hendaknya sembahyang sebelum waktu pukul 12 siang. —'Jang...
20/11/2021

• Pesan para leluhur di hari Kuningan (Lontar Sundarigama).

1. Hendaknya sembahyang sebelum waktu pukul 12 siang.
—'Janganlah menghaturkan bebanten setelah lewat tengah hari, melainkan seyogyanyalah pada hari masih pagi-pagi, sebab kalau pada tengah hari, para dewatā telah kembali ke kahyangan.'

2. Pada Hari Kuningan, para dewa dan leluhur turun ke bumi.
—'Pada Hari Kuningan, para dewata diiringi oleh para leluhur turun ke dunia untuk melakukan penyucian dan kemudian menikmati hasil persembahan yadnya.'

3. Jenis-jenis perlengkapan upacara yang hendak dipersiapkan.
—'Banten yang dipersembahkan untuk pelinggih-pelinggih adalah segehan dan setanggi, tebog serta raka-raka, lengkap dengan pasucian dan canang wangi selengkapnya. Di pelinggih-pelinggig agar dipasang gantungan-gantungan dengan tamiang, caniga pada treptepan, juga pada tempat ternak.'

4. Media nasi kuning.
—'Untuk upacara manusia dipergunakan sesayut prayascita lewih, berupa punjung nasi kuning, dengan ikan itik putih (betutu), penyeneng dan tetabus. Tujuannya adalah untuk memperoleh pikiran yang suci. Dan untuk itu lakukanlah perenungan suci.'

______________________________

Bhagavad-gītā (5.29)

bhoktāraṁ yajña-tapasāṁ
sarva-loka-maheśvaram
suhṛdaṁ sarva-bhūtānāṁ
jñātvā māṁ śāntim ṛcchati
—'Orang yang sadar kepada-Ku sepenuhnya, karena ia mengenal Aku sebagai penerima utama segala korban suci dan pertapaan, Tuhan Yang Maha Esa penguasa semua planet dan dewa, dan penolong yang mengharapkan kesejahteraan semua makhluk hidup, akan mencapai kedamaian dari penderitaan kesengsaraan material.'

______________________________

Photo: .yatika

15/11/2021

Melihat lebih jelas fenomena angin puting beliung di kawasan Pura Dalem Puri Kubutambahan Buleleng, Senin (15/11)

🎥

Ketika kita melihat sesuatu yang perkasa dan menakjubkan di dunia ini maka ketahuilah bahwa semua itu adalah keagungan Tuhan yang diwakili dengan 11 perwujudan-Nya, Eka Dasa Rudra atau 11 Rudra.

11 Rudra mengusai 11 unsur:
1. hati,
2. indria-indria,
3. udara kehidupan,
4. langit,
5. udara,
6. api,
7. air,
8. bumi,
9. matahari,
10. bulan, dan
11. pertapaan.

Karena menempati 11 tempat yang berbeda, maka Rudra masing-masing memiliki 11 Nama, yaitu:
1. Manyu,
2. Manu,
3. Mahinasa,
4. Mahān,
5. Śiva,
6. Ṛtadhvaja,
7. Ugraretā,
8. Bhava,
9. Kāla,
10. Vāmadeva, dan
11. Dhṛtavrata.

Bhatari Durgā juga menemani 11 Śiva di 11 tempat-tempat itu, sebagai 11 permaisuri Rudra:
1. Dhī,
2. Dhṛti,
3. Rasalā,
4. Umā,
5. Niyut,
6. Sarpi,
7. Ilā,
8. Ambikā,
9. Irāvatī,
10. Svadhā, dan
11. Dīkṣā.

SELAMAT HARI AYAH 😇—'Ayah adalah gambaran Prajāpati (Tuhan Pencipta). Ibu adalah perwujudan bumi ini (Pṛtivi),—keduanya ...
12/11/2021

SELAMAT HARI AYAH 😇
—'Ayah adalah gambaran Prajāpati (Tuhan Pencipta). Ibu adalah perwujudan bumi ini (Pṛtivi),—keduanya sama-sama mampu untuk menanggung beban (Prajāpati memikul alam semesta, dan Pṛthvī memikul beban dunia). Saudara sendiri yaitu satu rahim adalah perwujudan diri sendiri.'

Mānava-Dharmaśāstra, 2.226 (Medhātithi manubhāṣya)

______________________________

Credit Photo:
🙏 😇

10/11/2021

Drjen Bimas Hindu, Tri Handoko Seto, bersama umat Hindu Tolotang di Sidrap dan umat Hindu Alukta di Tana Toraja dan Mamasa, ijinkan kami menghaturkan
Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan untuk umat Hindu di seluruh pelosok Nusantara.

Rahajeng Tumpek Wariga• Merasakan kehadiran Tuhan melalui keberadaan pohon-pohon sekitar. ततोऽग्रे परिदृश्यन्ते पदार्था ...
16/10/2021

Rahajeng Tumpek Wariga

• Merasakan kehadiran Tuhan melalui keberadaan pohon-pohon sekitar.

ततोऽग्रे परिदृश्यन्ते पदार्था मद्विभूतयः
मय्येव सकलं जातं मयि सर्वं प्रतिष्ठितम
—"Apa pun yang terlihat di matamu semua itu hanyalah wujud-Ku. Segala sesuatu muncul, bertahan, & larut di dalam Diri-Ku, itulah mengapa Aku dipanggil Ādvitiya Brahman." (Śhiva Gītā, 6.53)

Merasakan keberadaan Tuhan di dalam ciptaan hebat & fenomena perkasa disebut Vibhūtiyoga. Ini adalah jenis bhakti paling sederhana, seorang praktisi bhakti dapat merasakan kehadiran Tuhan pada air, udara, api, matahari, bulan, suara, gunung, dsb — yang jika tanpa kehadiran-Nya maka segala sesuatu tidak akan terwujud.
Begitu p**a pada entitas hidup. Bhagavad Gītā menyatakan, jīvanaṁ sarva-bhūteṣu: "Aku adalah nyawa dari semua yang hidup", ketika kita melihat bentuk suatu kehidupan, apakah itu pohon, binatang, atau manusia, ketahuilah bahwa segala kehidupan bergantung & bersandar kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena begitu percikan spritual (ātmā) diambil oleh-Nya, maka badan material ini akan hancur. Bhagavad Gītā menyatakan, ādiś ca madhyaṁ ca, bhūtānām anta eva ca: "Aku adalah awal, pertengahan, & akhir dari semua yang hidup."

Sebuah pohon yang amat besar berawal dari sebuah benih yang kecil, & di dalam benih kecil tersebut bersemayam benih asli spritual (ātmā) yang membuat benih pohon tersebut berkembang. Bhagavad Gītā menyatakan, bījaṁ māṁ sarva-bhūtānāṁ: "Ketahuilah bahwa Akulah benih asli dari semua kehidupan."

Untuk menjaga sebuah pohon tetap hidup serta untuk membuat pohon tetap menghasilkan kebutuhan bagi umat manusia, Tuhan tetap berada di dalam pohon tersebut sebagai Sarvada Puruṣa (pemberi segalanya).

अहं सर्वस्य प्रभवो मत्त: सर्वं प्रवर्तते ।
इति मत्वा भजन्ते मां बुधा भावसमन्विता: ॥
—"Aku adalah sumber seluruh dunia spritual & dunia material. Segala sesuatu berasal dari-Ku. Barang siapa yang sepenuhnya mengerti hal ini, dialah orang yang bijaksana lalu menyibukkan dirinya dalam pelayanan bhakti kepada-Ku serta memuja-Ku dengan sepenuh hati." (Bhagavad Gītā 10.8)

______________________________

Photo:

Di dalam Bṛhaspati Nitasara, dikatakan: lālayet pañcavarṣāṇi daśa-varṣāṇi tāḍayet | prāpte tu ṣoḍaśe varṣe putre mitrava...
10/10/2021

Di dalam Bṛhaspati Nitasara, dikatakan:

lālayet pañcavarṣāṇi daśa-varṣāṇi tāḍayet | prāpte tu ṣoḍaśe varṣe putre mitravad-ācaret ||
—"Selama 5 tahun pertama anak harus dimanjakan dan dilayani, selama 10 tahun berikutnya mendisiplinkan mereka (tāḍana—secara harfiah berarti memukul, seorang anak perempuan tidak akan pernah bisa dipukul dengan cara apa pun!). Pada usia 16 tahun dan seterusnya orang tua memperlakukan mereka sebagai teman."

lālane bahavo doṣās tāḍane bahavo guṇāḥ | ataś chātraśca putraśca tāḍayen na tu lālayet ||
—"Memanjakan memiliki banyak kekurangan dan banyak manfaat dari memukulnya sewaktu-waktu (untuk memberi pelajaran), oleh karena itu siswa atau anak laki-laki harus didisiplinkan dan tidak memanjakannya."

______________________________.

Gautama di sisi lain tidak menganjurkan pemukulan:–

Gautama Dharmaśāstra (2.42-44).—"Sebagai suatu peraturan ia tidak boleh dihukum secara fisik. Jika tidak ada jalan lain yang memungkinkan ia dapat dihukum dengan tali atau ranting kayu. Jika guru atau orang tua memukulnya dengan benda lain, ia harus dihukum, dihukum oleh pengadilan."

______________________________

Kami tidak menganjurkan atau dengan cara apapun mendukung pukulan fisik atau kekerasan — kami hanya mengungkapkan apa yang dikatakan oleh Śāstra. Sebagaimana diketahui aturan-aturan Dharmaśāstra diatas berkaitan dengan situasi keadaan zaman saat itu. Mengenai Agama Hindu, Hindu tidak saklek mengenai relevansi terhadap perubahan zaman dan nilai-nilai moral yang direvisi di setiap zaman.

Mānava-Dharmaśāstra (4.176) dan Yajñāvalkya-Dharmaśāstra (1.156) sama-sama menyatakan:
—"Seseorang harus berusaha untuk mempraktekkan dharma melalui pikiran, ucapan, dan tindakan. Tetapi dharma yang tidak berkontribusi pada perkembangan manusia dan dibenci oleh dunia harus ditinggalkan."

Credit caption:

10/09/2021

Mobil Sebaiknya Diupacarai Saat Kuningan, Bukan Tumpek Landep, Kenapa?

Pelaksanaan upacara yadnya hendaknya selalu memperhatikan tattwa, agar dalam pelaksanaannya memberikan manfaat yang maksimal. Seperti halnya Tumpek Landep yang dilaksanakan enam bulan sekali. Atau bertepatan dengan Sabtu Sabtu Kliwon Wuku Landep. Banyak yang mengatakan hari itu adalah otonan segala barang yang dibuat dari besi, termasuk motor atau mobil.

Pada hari Tumpek Landep di Bali, hampir seluruh tempat cuci motor dan mobil ramai dikunjungi oleh masyarakat yang hendak mencuci sarana transportasinya. Tapi, apakah benar Tumpek Landep merupakan otonan sarana transportasi?

Tonton videonya sampai selesai

Sumber :
https://baliexpress.jawapos.com

Om swastyastu/Tabea🙏Umat hindu maluku suku p**au buru desa leman poli membawah hadia/dana punia berupa uang dan beras gu...
27/08/2021

Om swastyastu/Tabea🙏

Umat hindu maluku suku p**au buru desa leman poli membawah hadia/dana punia berupa uang dan beras guna untuk membantu umat yang tidak berkeluarga "farki miskin" beserta permandian atau malukat yakni untuk menyambut hari raya suci atau fulan gosan, hari raya atau fulan gosan tersebut diadalkan setiap satu tahun sekali tepat di bulan juli dan bulan agustus. Tradisi ini di rayakan secara turung temurung/dari generasi ke generasi.

Salam, Tabea 🙏
Rahayu 🙏

Om Shanti, Shanti, Shanti Om 🙏

Purnama ke tiga pujawali pura petilasan kyai Ageng Pemacekan Karangpandan Karanganyar.Rahayu.
24/08/2021

Purnama ke tiga pujawali pura petilasan kyai Ageng Pemacekan Karangpandan Karanganyar.

Rahayu.

Bertepatan dengan hari Kajeng Kliwon, 22 Agustus 2021. Ngecor pondasi calon dua candi pengapit candi utama pura Sri Giri...
23/08/2021

Bertepatan dengan hari Kajeng Kliwon, 22 Agustus 2021. Ngecor pondasi calon dua candi pengapit candi utama pura Sri Giri Dharma Jati Ponggok Blitar.

Rahayu

23/08/2021

YUK SIMAK, BAGAIMANA KERENNYA PELINDUNGAN KAWASAN SUCI PURA AGUNG BESAKIH
Sebagai kawasan suci masyarakat Bali, Pura Agung Besakih sudah selayaknya mendapatkan pelindungan yang sesuai. Bagaimana pelindungan kawasan suci Pura Agung Besakih dibawah kepemimpinan Gubernur bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace? Yuk simak video ini.

Pura "Loka Widyasana"Pura ini terletak di SD Negeri 2 karanganyar di dukuh wonodadi, desa karanganyar, kecamatan tamansa...
30/04/2021

Pura "Loka Widyasana"
Pura ini terletak di SD Negeri 2 karanganyar di dukuh wonodadi, desa karanganyar, kecamatan tamansari, kabupaten Boyolali. Meskipun Pura ini sangat kecil, namun dapt digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran agama hindu di SD Negeri 2 Karanganyar.Pura ini dibangun atas dasar perhatian kepala sekolah terhadap siswa yang beragama hindu di sekolah ini, mengingat jumlah siswa hindu di sekolah ini tergolong cukup banyak, sehingga dibangunlah pura sebagai pendukung kegiatan pembelajaran agama hindu di sekolah ini disamping dibangunnya mushola untuk penunjang pendidikan bagi siswa yang beragama islam.

Sumber : Totok Dwijokangko

Address

Jalan Cok Agung Tresna
Denpasar
80224

Telephone

+628179793396

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Jaringan Informasi Hindu Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share

Nearby media companies


Other Denpasar media companies

Show All

Comments

Om Suastiastu
Selamat hari raya Galungan dan Kuningan Astungkara Rahayu & Shanti.
Kami memberikan kemudahan,keringanan biaya,utk paket tirtyatra.
Kami melayani transport saja atau paket Komplit(termasuk makan,minum,pejatian,sesari Pemangku.Peserta cukup membawa baju ganti dan kebutuhan Pribadi)🙏
Bagi umat sedharma yang dari luar p**au Bali,kami memberikan kemudahan plus dengan layanan yang ttp prima.
Hub 08123923169.
Kami melayani dengan Hati dan Cinta Kasih,Swaha
Om
Hare Krishna Hare Krishna Hare Krishna Hare
Izin share Semeton.

Berangkat
Ukuran p***s kamu Kecil? pendek lgi?
baru juga masuk udh Keluar?
Pengen tau Rahasia gmn sih Buat Tahan Lama? Besarin nya? Panjangin nya Secara Permanen?
Ga percaya? maka nya Usaha d**g, Jangan LOYO terus...

info Lebih Lanjut WA +6282315400210
HINDU
Sanatana darma ajaranspiritual sangat universal tentang buana agung dan alit seisinya sekala (alam nyata) niskala (alam gaib) dalam tatanan Tri Hita Karana tat twam asi, desa kala patra desa mawacara, alam lingkungan lestari jnana sakti maha sidhi.
Pedoman keyakinan UMAT HINDU : Panca Srada (5 kepercayaan)
1. BRAHMAN
2. ATMAN
3. PUNARBAWA
4. KARMA PHALA
5. MOKSA

Brahman
Tuhan pribadi maha agung pencipta alam semesta seisinya dgn segala kekuatannya, sumber dari segala sumber, pengatur segala aturan.

ATMAN.
Sinar (dev = sinar, dewa) toh sinar suci Tuhan yg memberi kekuatan enerji hidup menerangi mengatur alam semesta.
* Atman : Roh suci yg tidak terkena punarbawa.(diberi simbol R kapital roh sucinya)
** Atma : roh suci yg terkena punarbawa ( re inkarnasi, menitis)(diberi simbol r kecil roh sucinya)

Punarbawa:
Reinkarnasi roh suci +suba asuba karma lahir ke dunia, terdiri dari 3
# lahir sebagai manusia, mempunyai kekuatan :
--Tri premana :hidup, gerak, intelegensia (sabda,bayu, isep)
# lahir sebagai khewan mempunyai kekuatan
-- Dwi premana : hidup, gerak.
# lahir kedunia sebagai tumbuh²an mempunyai kekuatan
-- Eka premana : hidup

Karma phala
Hasil perbuatan selama hidup didunia
Perbuatan baik (positif= suba karma) dan perbuatan tidak baik (negatif=asuba karma)

Moksa
Dalam kehidupan didunia bisa diatur menimbulkan kedamaian, tiada beban hidup, semua dikerjakan sesuai dgn swadarma aturan hidup welas asih.

Untuk penganut agama Hindu di Bali, tempat sembahyang sembah bakti umat Hindu kepada Dewa manipestasi Tuhan yg tidak terkena punarbawa, dibuatkan MERAJAN utk tiap-tiap keluarga, pelinggih Kemulan stana Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa (sesuai dgn Candi Prambanan di Jawa Tengah) selanjutnya dibuatkan pelinggih utk penguasa : sinar alam semesta, kekayaan sandang pangan papan, pemomong hidup, dewa penguasa tanah, penguasa air, dan seterusnya.

Pelinggih untuk roh suci yg terkena punarbawa khusus manusia dgn kekuatan Tri premana setelah di upacarakan ngaben, nyekah dan seterusnya dibuatkan pelinggih Paibon ( pa ibu an,pa= bapa+ibu = leluhur), antara merajan dan Paibon dibatasi tembok.
Karena ada pesan dari leluhur, setelah usai pengabenan, beliau tidak wajar distanakan di Kemulan, karena Kemulan adalah Pelinggih Dewa ( Roh suci tidak kena hukum punarbawa sesuai dgn Maitri upanisad).

Demikian yang dapat saya haturkan kepada saudara sedarma,bilamana apa yg saya haturkan tidak berkenan,mohon dimaaf kan, serta mari kita sama sama belajar, mempelajari isi dari kitab Weda / Upanisad.

(Dipetik dari maitri upanisad, Drs R. Sugiarto)
Om Suastiastu, berikut pembahasan kami tentang Upacara Siwaratri, bila bermanfaat bisa dibagikan linknya 😊🙏

Maturnuwun,
semoga menjadi inspirasi ..
https://youtu.be/jbWxAPCnwCk

Yuk ditonton, penjelasan tentang Hari Saraswati. Share ya bila bermanfaat
Semoga yang menyimpn simbul ini akan tercapai cita2nya.
#}