Daily Use

Daily Use Hai! Ruang ini didedikasikan untuk mengeksplorasi sisi lain sejarah, peristiwa yang belum terpecahkan, dan narasi yang jarang terdengar bahkan diseluruh dunia.

Kami mengajak Kamu untuk berpikir kritis dan membuka diskusi yang sehat. ✨

Support me ❤

07/10/2025

Masih diperjalanan, belum sempat update content selanjutnya. Semoga masih kekejar dan masih dapet waktunya ✨

Salam interaksi sahabat semua ❤

PERHATIAN: Jika kamu pernah mendengar suara dengungan rendah yang tidak jelas sumbernya, dan orang lain tidak bisa mende...
05/10/2025

PERHATIAN: Jika kamu pernah mendengar suara dengungan rendah yang tidak jelas sumbernya, dan orang lain tidak bisa mendengarnya, BACA INI. Itu bukan tinnitus. Bisa jadi kamu adalah salah satu 'Antena Hidup' dari sebuah proyek rahasia. Kisah NYATA seorang sound engineer yang membongkar kebenaran di balik 'The Hum'. ⏬⏬⏬

Sejak 1970-an, di berbagai tempat seperti Taos (New Mexico), Windsor (Ontario), dan Bristol (Inggris), dilaporkan adanya suara dengungan rendah yang konstan dan mengganggu. Hanya sekitar 2% populasi setempat yang bisa mendengarnya. Sumber suara ini tidak pernah ditemukan. Penjelasan resmi menyebutnya sebagai tinnitus, suara industri, atau gelombang mikro.

Namun, sebuah makalah penelitian yang terbit terbatas dari seorang mantan insinyur proyek DARPA, Dr. L. L. Browning, menyebutkan korelasi yang aneh. Lokasi-lokasi "Hum" ini berada di atas jalur fiber optik utama dan dekat dengan stasiun repeater (penguat sinyal) untuk proyek "SURVEY" — sebuah eksperimen awal untuk menciptakan jaringan komunikasi bawah tanah yang tahan perang. Eksperimen ini melibatkan pengiriman sinyal frekuensi sangat rendah (ELF) melalui kabel fiber optik sebagai pembawa, bukan melalui udara.

~~

"Frekuensi yang Terbungkam"

Bagas adalah seorang sound engineer. Bagi orang lain, rumah barunya di sebuah perumahan dekat Bogor itu sunyi. Tapi baginya, sejak hari pertama pindah, ada dengungan itu. Sebuah getaran rendah yang konstan, seperti mesin diesel yang jauh, yang menggerayangi tulang tengkoraknya. Istri dan tetangganya tidak mendengar apa-apa.

Ia menyebutnya "Si Ngeong", seperti kucing raksasa yang sedang mendengkur selamanya.

Suatu malam, saat mengutak-atik audio spectrometer-nya untuk melacak sumber dengungan itu, ia menangkap sesuatu yang mustahil. Di balik frekuensi dasar 37 Hz yang menjadi sumber "Ngeong"-nya, terdapat sebuah pola. Bukan pola acak, melainkan sebuah kode digital yang sederhana, berulang setiap 24 jam.

Dengan susah payah, ia menerjemahkannya. Isinya bukan kata-kata. Itu adalah serangkaian koordinat geografis dan... potongan-potongan gelombang otak (EEG).

Bagas yang penasaran memutuskan untuk melacak salah satu koordinatnya. Itu membawanya ke sebuah bangunan tak bernama di kawasan industri, yang dari luar terlihat seperti gudang biasa. Satpamnya tidak seperti satpam pada umumnya—sikapnya terlalu kaku, matanya terlalu awas.

Dengan mempertaruhkan nyali, Bagas menyelinap di malam hari melalui plafon palsu. Yang ia temukan bukan server atau mesin. Itu adalah sebuah ruangan putih. Di tengahnya, terdapat sebuah kursi dentist-like, dan di dindingnya dipenuhi oleh layar yang menampilkan grafik-grafik gelombang otak yang berbeda-beda.

Di salah satu meja, ia menemukan logbook proyek dengan logo "SURVEY".

Hari 127: *Subyek #034 (Laki-laki, 42 thn, sopir) - Pola EEG 'Gamma-High' berhasil disinkronisasi. Frekuensi pembawa 37Hz efektif. Subyek melaporkan 'mendengar suara'. Tidak ada memori akses yang terdeteksi.*

Hari 201: *Subyetk #011 (Perempuan, 28 thn, guru) - Eksperimen 'Suggesti Impulsif' berhasil. Perintah 'beli kopi' di-encode dan dikirim, dilaporkan sebagai 'keinginan spontan'. Subyek tidak sadar.*

Hari 355: Kami tidak lagi menguji teknologi. Kami sedang 'menyiram' kebun. Hanya yang tanahnya 'subur' (resonansi otak tertentu) yang bisa mendengar 'siraman' ini (The Hum). Mereka adalah antena-antena hidup yang tidak menyadari dirinya.

Bagas membeku. Ia bukan hanya mendengar suara gangguan.

Ia adalah antenanya.

"Ngeong" yang ia dengar adalah broadcast langsung ke dalam kepalanya. Sebuah jaringan komunikasi rahasia yang menggunakan otak orang-orang tertentu sebagai receiver, mengirimkan perintah, memetakan pola pikir, atau mungkin... mengosongkan sesuatu ke dalam.

Saat itu juga, spectrometer di tasnya mendeteksi pola baru. Bukan koordinat lagi. Tapi sebuah pesan singkat, dalam kode biner yang sama, yang langsung ia terjemahkan di kepalanya seolah-olah itu pikirannya sendiri:

"ANTENA -07-334... ANDA TERDETEKSI DI LUAR JANGKAUAN. SILAKAN KEMBALI KE JARAK YANG TELAH DITETAPKAN."

Bagas memandang sekeliling ruangan yang sunyi. Tidak ada alarm berbunyi. Tidak ada orang yang datang. Perintah itu datang langsung dari dalam tengkoraknya sendiri, melalui dengungan yang tak pernah berhenti itu.

Ia lari. Kini, ia tinggal di sebuah kampung terpencil tanpa kabel listrik atau internet. Tapi kadang, di keheningan malam yang paling sunyi, ia masih bisa mendengarnya—dengungan yang sama, sekarang disertai dengan bisikan-bisikan angka yang hanya ia sendiri yang mengerti.

Si Ngeong tidak pernah meninggalkannya. Ia sudah terpasang.

~~

Apakah kamu atau kenalanmu pernah mengalami 'The Hum'? Coba deskripsikan di komentar. Mari kita petakan siapa saja 'antena-antena' yang tidak sadar di luar sana. 🧐

PERINGATAN: Jangan asal makan nasi! Sebuah perusahaan multinasional diam-diam mencuri gen dari 'Beras Terlarang' di Bhut...
04/10/2025

PERINGATAN: Jangan asal makan nasi! Sebuah perusahaan multinasional diam-diam mencuri gen dari 'Beras Terlarang' di Bhutan untuk menciptakan benih super. Hasilnya bukan panen melimpah, tapi sebuah 'kebangkitan' yang mengerikan. Ini adalah kisah NYATA yang coba ditutup-tutupi raksasa agribisnis. Bacalah sebelum Anda mengambil nasi di piring Anda berikutnya. ⏬⏬⏬

Di pegunungan Himalaya yang terpencil, Kerajaan Bhutan telah membudidayakan varietas padi merah lokal selama berabad-abad. Beras ini, yang mereka sebut "Gha-Ng-Za" atau "Beras Darah Naga", bukan hanya makanan. Ini adalah bagian dari ritual. Beras ini tahan terhadap hama, penyakit, dan cuaca ekstrem secara alami, tanpa perlu pestisida. Anehnya, para petani tua di sana memiliki tradisi untuk tidak memakan beras dari hasil panen pertama. Mereka mempersembahkannya kembali ke ladang, seolah-olah "membayar" sesuatu.

Pada awal 2000-an, raksasa agrikultur global tertarik dengan ketahanan super beras ini. Mereka mengirim tim "peneliti" untuk mengambil sampel genetik. Tak lama setelah itu, bencana aneh mulai terjadi.

~~

"Persembahan untuk Ladang yang Hidup"

Bagi Karma, ini adalah hukum yang tidak tertulis. Hasil panen pertama Gha-Ng-Za harus dikembalikan. Kakeknya bilang, "Kita hanya penjaga, nak. Yang empunya ladang adalah Nye-Zer, roh yang tidur di dalam tanah. Kita memberinya makan, dia akan melindungi kita."

Tim peneliti dari perusahaan agribisnis multinasional, "AgriGenomix", hanya tertawa kecil mendengarnya. Dr. Aris, sang ketua tim, menyogok kepala desa dengan uang yang jumlahnya setara dengan sepuluh tahun penghasilan mereka. Akhirnya, mereka diizinkan mengambil sampel tanah dan biji-bijian, termasuk persembahan untuk Nye-Zer itu.

Mereka membawanya ke lab di Swiss. Di sana, mereka berusaha memetakan gen ketahanan super itu. Mereka menemukan sesuatu yang membuat mereka bingung. DNA beras itu mengandung sekuens non-tanaman yang tidak dikenal. Sebuah rangkaian genetik yang kompleks dan... hampir cerdas, yang mampu beradaptasi dengan ancaman apapun dengan kecepatan yang mustahil.

Mereka menyebutnya "Gen Prometheus".

Mereka mulai membiakkan gen ini ke dalam varietas padi komersial mereka di lahan percobaan rahasia di Filipina. Pada awalnya, itu adalah keberhasilan besar. Padi tumbuh subur di tanah yang tercemar logam berat sekalipun.

Sampai suatu pagi, para teknisi lab menemukan sesuatu yang mengerikan.

Padi-padi transgenik itu tidak hanya tumbuh. Mereka tumbuh menjalar. Batangnya memanj seperti akar, merayap keluar dari pot, menyelimuti seluruh bagian dalam lab seperti jaring laba-laba yang terbuat dari bulir padi. Lebih menakutkan lagi, di ujung-ujung bulir padi itu, tumbuh struktur seperti spora kecil yang berdeny-deny pelan, seperti jantung.

Percobaan dihentikan. Lab itu dikarantina dan kemudian dibakar.

Tapi sudah terlambat.

Beberapa bulan kemudian, desa Karma dilanda wabah aneh. Orang-orang yang memakan beras hibrida "ajaib" yang dibagikan oleh AgriGenomix (sebagai bagian dari program "corporate social responsibility") mulai mengalami gejala yang sama: kulit mereka mengering dan bersisik seperti gabah, suara mereka serak seperti desir angin di sawah, dan mereka memiliki keinginan tak tertahankan untuk berdiri diam di bawah terik matahari, seolah-olah sedang berfotosintesis.

Mereka tidak sakit. Mereka... berubah.

Karma, yang tetap bertahan pada beras lamanya, selamat. Dia melihat tetangganya yang malang berdiri di ladang mereka sendiri, mata kosong, mulut menganga, dengan bulir-bulir padi kecil mulai tumbuh dari pori-pori kulit mereka.

Dia ingat perkataan kakeknya: "Nye-Zer tidak tidur, nak. Dia menunggu. Dan dia tidak s**a dicuri."

Sekarang, di malam hari, ketika angin berhembus melalui sawah-sawah di berbagai penjuru dunia yang telah menggunakan benih "ajaib" AgriGenomix, kadang-kadang kamu bisa mendengar suara gemerisik yang bukan berasal dari angin. Sebuah bisikan dari biji-bijian yang kini menyadari dirinya sendiri.

"Kami adalah benih lama. Tanah adalah kami. Dan kami akan mengambil kembali apa yang kami miliki."

~~

Percayakah kamu bahwa makanan yang kita konsumsi setiap hari sudah 'diretas' secara genetik? Apakah ini hanya teori atau sudah menjadi kenyataan? 🧐

Apa yang terjadi jika anak-anak dilarang BERBICARA selama 5 tahun? Seorang psikolog gila melakukannya untuk menciptakan ...
03/10/2025

Apa yang terjadi jika anak-anak dilarang BERBICARA selama 5 tahun? Seorang psikolog gila melakukannya untuk menciptakan 'keluarga sempurna'. Hasilnya bukan anak yang jenius, melainkan sesuatu yang... menyatu. Ini adalah kisah NYATA Keluarga Button yang coba dihapus dari sejarah psikologi. Bacalah, dan Anda akan berpikir dua kali untuk mendambakan ketenangan. ⏬⏬⏬

Pada akhir 1970-an, seorang psikolog bernama Dr. P. (inisialnya sengaja dibredel dalam jurnal) melakukan studi longitudinal tentang sifat bawaan (nature) vs. pengasuhan (nurture) pada anak-anak. Subjeknya adalah keluarga Button (nama samaran). Dr. P. mengambil hak asuh empat saudara kandung yatim piatu dan menempatkan mereka di sebuah rumah terpencil dengan satu aturan utama: "Tidak ada suara yang boleh dibuat di dalam rumah." Percakapan, tawa, tangisan, semuanya dilarang. Komunikasi hanya boleh dilakukan melalui tulisan. Tujuannya gila: untuk melihat apakah "kebisuan paksa" dapat memutus rantai trauma genetik dan menciptakan manusia "baru" yang murni rasional. Hasilnya adalah sebuah tragedi yang menjadi legenda di kalangan psikolog arus bawah.

~~

"Kamar Kita yang Sunyi"

Mereka adalah empat sekawan: Thomas, si sulung; Elena; David; dan Mia, si bungsu. Bagi mereka, "Rumah Keluarga Button" adalah sebuah vila mewah yang menjadi penjara yang sunyi. Dindingnya dilapisi gabus, karpet tebal menutupi lantai, dan semua jam tanpa jarum. Waktu hanya diukur dari terang dan gelapnya langit.

Dr. P., yang mereka panggil "Paman," akan datang setiap Jumat dengan bahan makanan dan buku-buku tulis baru. Dia tidak pernah berbicara. Hanya tersenyum tipis, mengamati, dan mencatat.

Tahun pertama, Mia, yang berusia lima tahun, menangis karena rindu pada suara burung. Thomas memeluknya erat-erat, menahan tangisnya sendiri, sambil menulis di buku: "Jangan bersuara. Itu untuk kebaikan kita."

Tahun ketiga, Elena mulai melukis. Lukisannya penuh dengan mulut-mulut yang terkunci rapat oleh deretan kunci besi. David, yang pendiam, menghabiskan waktunya dengan menatap dinding, matanya kosong.

Lalu, pada tahun kelima, sesuatu mulai berubah.

Mereka tidak perlu menulis lagi. Sebuah pemahaman baru lahir di antara mereka. Sebuah kesadaran yang menyatu. Thomas hanya perlu melirik ke arah teko, dan Elena akan mengambilkannya. David akan menunjuk ke jendela, dan Mia akan mengangguk, mereka semua tahu itu artinya hari akan hujan. Mereka telah menciptakan bahasa tanpa suara, sebuah jaringan pikiran yang primitif namun kuat.

Dr. P. girang. Dia pikir dia berhasil. Dia tidak menyadari bahwa yang dia ciptakan bukanlah keluarga yang rasional, melainkan sebuah organisme yang tunggal.

Kemudian, Dr. P. membawa seorang asisten baru, seorang wanita muda yang ceria. Saat memasuki rumah, tanpa sengaja, si asisten menjatuhkan nampan logam.

BRENTANG!

Bunyi itu seperti petir di gurun yang sunyi.

Mia, si bungsu, menjerit. Itu adalah suara pertama yang keluar dari mulutnya dalam lima tahun—jeritan pendek, penuh kengerian murni yang tidak terlukiskan.

Dan dalam sekejap, kesunyian itu pecah.

Thomas, Elena, dan David memandangnya. Bukan dengan kasih sayang, tapi dengan sebuah keputusan kolektif yang dingin. Si asisten itu adalah ancaman. Sebuah virus yang mengganggu ekosistem sempurna mereka.

Dr. P. menyaksikan dengan ngeri bagaimana keempat anak yang pendiam dan penurut itu bergerak dengan sinkronisasi yang menakutkan. Mereka tidak berteriak, tidak mengoceh. Mereka hanya bergerak seperti satu entitas, mengelilingi si asisten yang kini gemetaran. Thomas mengambil buku catatan Dr. P. yang tebal. Elena mengambil guci hias dari etalase. David mengambil pena.

Mereka tidak memukul. Mereka "membersihkan".

Keesokan harinya, rumah itu kembali sunyi. Dr. P. duduk di kursinya, berkeringat dingin, menatap keempat anak yang kembali duduk tenang, membaca buku mereka. Tidak ada jejak pertarungan. Tidak ada yang bicara. Hanya Mia yang sesekali meliriknya, dan di matanya, Dr. P. melihat sesuatu yang bukan lagi milik seorang anak kecil. Itu adalah mata dari sebuah sistem yang telah belajar untuk bertahan hidup dengan caranya sendiri.

Di buku catatannya, Dr. P. menulis kalimat terakhir sebelum dia menghilang dari dunia akademik: "Kami pikir kami membangun surga dari keheningan. Yang kami lakukan adalah mengajari monster untuk berburu dalam diam."

Rumah Keluarga Button masih berdiri, dikatakan di suatu tempat di pedalaman Vermont. Kadang-kadang, orang-orang melaporkan melihat empat sosok di jendela, diam, hanya menatap. Dan jika kau mendekat, kadang-kadang, kau bisa merasakannya—sebuah keheningan yang tidak alami, yang seolah-olah ingin menelan suaramu.

~~

Eksperimen ini lebih menakutkan daripada MKUltra karena dilakukan dalam rumah tangga. Menurutmu, apakah bentuk-bentuk 'quiet room' modern masih terjadi saat ini? 🧐

Segera setelah Perang Dunia II, pada puncak Perang Dingin, CIA meluncurkan sebuah proyek rahasia dengan kode MKUltra. Tu...
02/10/2025

Segera setelah Perang Dunia II, pada puncak Perang Dingin, CIA meluncurkan sebuah proyek rahasia dengan kode MKUltra. Tujuannya: menguasai pikiran manusia. Mereka takut tertinggal dalam "perang pikiran" melawan Uni Soviet. Proyek ini, yang secara resmi berjalan dari 1953 hingga 1973, menggunakan warga negara biasa—seringkali tanpa sepengetahuan mereka—sebagai kelinci percobaan. Metodenya mencakup penyuntikan L*D dosis tinggi, hipnosis paksa, sengatan listrik, isolasi sensorik, dan penyiksaan psikologis yang kejam, semua dalam upaya untuk mencuci otak, menciptakan mata-mata yang sempurna, atau membuka "pintu tersembunyi" dalam kesadaran manusia. Baca lebih lengkap dibawah ini! ⏬⏬⏬

~~

*"Tuan White dan Pintu yang Terkunci"*

Orang-orang memanggilnya "Tuan White." Itu bukan nama aslinya, tentu saja. Di file CIA, dia adalah Subyek . Tapi di kehidupan nyatanya, dia adalah Dr. Alistair Finch, seorang profesor sastra yang elegan di sebuah universitas kecil di Boston.

Itu adalah bulan September 1955, ketika seorang pria bertubuh rapi dengan jas abu-abu mendatanginya setelah kuliah. "Kami dari Yayasan Rockefeller," katanya dengan senyum yang terlalu sempurna. "Kami tertarik dengan penelitian Anda tentang simbolisme dalam puisi modern. Ada program residensi singkat, semua biaya ditanggung."

Alistair, yang terpana oleh tawaran itu, setuju.

Dia dibawa ke sebuah rumah sakit tua yang telah direnovasi, tersembunyi di balik pepohonan di pinggiran kota. Ruangannya nyaman, bahkan mewah. Hari pertama, mereka memberinya segelas anggur merah yang enak. Dia tidak tahu, di dalamnya terdapat L*D dosis 200 mikrogram.

Pintu neraka itu terbuka.

Selama berminggu-minggu berikutnya, hidupnya berubah menjadi kabut yang berdenyut dan penuh teror. Dia diikat di tempat tidur, ditempelkan elektroda di pelipisnya, dan dipaksa mendengarkan rekaman suara yang berulang-ulang selama berjam-jam—kata-kata tanpa arti yang dirancang untuk memecahkan pertahanan psikisnya. Mereka menyebutnya "de-patterning." Menghancurkan pola pikir lama untuk membangun yang baru.

Terkadang, dalam momen-momen "jeda" di antara sengatan listrik dan halusinasi, dia mendengar teriakan dari kamar sebelah. Terkadang, ada yang berbisik, "Jangan lawan. Biarkan saja pintunya terbuka."

Dan suatu malam, dalam keadaan mentalnya yang hancur, pintu itu memang terbuka.

Bukan pintu fisik. Itu adalah semacam celah di realitas, sebuah lorong di dalam kepalanya sendiri. Dan di sana, di balik celah itu, ada sesuatu yang mengamati. Bukan monster, bukan hantu, melainkan sebuah kehadiran yang dingin, cerdas, dan sama sekali tidak manusiawi. Ia merasa seperti semut yang diamati di bawah kaca pembesar oleh sesuatu yang jauh lebih agung dan lebih mengerikan.

"Kami berhasil, Finch!" bisik seorang ilmuwan dengan mata berbinar, menatapnya melalui kaca observasi. "Kami telah mencapai the other side. Apa yang kau lihat?"

Alistair tidak bisa menjawab. Dia hanya menggigil.

Ketika proyek itu akhirnya dihentikan dan dokumen-dokumennya dibakar pada tahun 1973 oleh direktur CIA yang panik, Alistair Finch dibebaskan. Tubuhnya pulih, tetapi pikirannya tidak. Dia kembali mengajar, tetapi matanya selalu waspada, selalu memindai kerumunan, mencari celah-celah di udara.

Dia menghabiskan sisa hidupnya dengan satu misi: menutup semua pintu yang telah mereka buka. Dia akan duduk di taman, memperhatikan orang-orang lalu lalang. Dan kadang-kadang, dia akan melihat seorang eksekutif muda yang terlalu percaya diri, atau seorang politisi dengan senyum yang terlalu kaku, dan dia tahu—mereka adalah salah satu "pintu" yang berhasil dibuka. Salah satu dari mereka yang berhasil "dihuni" oleh sesuatu dari sisi lain.

Dia meninggal dalam kesunyian, meninggalkan catatan harian yang hanya berisi satu kalimat berulang: "Mereka pikir mereka mengendalikan pikiran kita. Mereka tidak tahu, mereka hanya membukakan pintu untuk tuan rumah yang baru."

~~

Menurutmu, apakah proyek seperti ini benar-benar sudah berakhir? Atau hanya berubah bentuk menjadi kontrol pikiran yang lebih modern melalui media dan algoritma? 🧐

28 Oktober 1943. Sebuah kapal perang AS lenyap dari Philadelphia dan muncul kembali di Virginia dalam sekejap mata. Buka...
01/10/2025

28 Oktober 1943. Sebuah kapal perang AS lenyap dari Philadelphia dan muncul kembali di Virginia dalam sekejap mata. Bukan itu yang teraneh. Laporan resmi menyebutkan, beberapa awak kapal ditemukan dalam keadaan menyatu dengan badan kapal. Ini adalah kisah nyata yang coba ditutup-tutupi. Apa pemerintah berhasil membengkokkan ruang dan waktu? Baca selengkapnya cerita dibawah, dan nilai sendiri! ⏬⏬⏬

~~

Pada Perang Dunia II, Angkatan Laut AS dikabarkan melakukan proyek rahasia untuk membuat kapal perang mereka "tak terlihat" oleh radar musuh. Eksperimen ini diduga melibatkan dua ilmuwan terhebat abad ke-20: Albert Einstein, dengan Teori Medan Kesatuannya, dan Nikola Tesla, dengan penelitian elektromagnetiknya yang revolusioner. Mereka berusaha "membengkokkan" cahaya dan gelombang radio di sekitar kapal USS Eldridge (DE-173) menggunakan medan elektromagnetik yang sangat kuat.

*28 Oktober 1943. Pelabuhan Philadelphia.*

Letnan James Erikson berdiri di dermaga, menatap USS Eldridge yang berlabuh dengan tenang. Kapal perusak itu adalah pusat dari proyek rahasia yang membuatnya tak bisa tidur berhari-hari. Einstein menyebutnya "penerapan praktis dari relativitas," sementara Tesla hanya mengingatkan akan "harga yang harus dibayar untuk bermain menjadi Tuhan." Tesla mundur dari proyek ini sebelum waktunya, dan kematiannya yang misterius di bulan Januari tahun yang sama masih terasa seperti peringatan yang menggantung.

Pukul 09.00, generator dinyalakan. Dengungan listrik yang tidak wajar mulai memenuhi udara, membuat bulu kuduk setiap orang yang hadir berdiri. Bukan suara mesin, melainkan seperti suara ribuan lebah raksasa yang marah. Cahaya hijau kebiruan mulai menyelubungi Eldridge, berkilauan seperti minyak di atas air.

Lalu, yang terjadi di luar nalar. Kapal seberat 1.240 ton itu mulai menghilang. Bukan menghilang seperti kabut, melainkan seperti ditelan oleh udara itu sendiri. Dalam hitungan detik, yang tersisa hanyalah bayangan samar di permukaan air, sebelum akhirnya lenyap sama sekali.

Radio menjadi senyap.

Kegelapan yang berlangsung selama lima belas menit itu terasa seperti keabadian. Tiba-tiba, dari keheningan, teriakan histeris terdengar dari alat komunikasi, terputus-putus, "...Tolong... kami... di Norfolk..."

Norfolk? Itu berada di Virginia, ratusan mil dari Philadelphia.

Kemudian, dengan ledakan energi yang membutakan, USS Eldridge muncul kembali. Bukan dalam kondisi utuh. Beberapa awak kapal dilaporkan ditemukan dalam keadaan menyatu dengan struktur baja kapal. Yang lain hilang begitu saja, atau mengalami gangguan jiwa permanen, berteriak ketakutan akan "lorong tanpa ujung" dan "makhluk yang mengamati dari balik cahaya."

James menatap kosong ke arah kapal yang sudah menjadi kuburan bagi kawan-kawannya. Ia ingat perkataan terakhir Tesla yang bocor ke telinganya, "Kalian bukan membuat kapal tak terlihat, Erikson. Kalian membuka pintu yang seharusnya tetap tertutup. Dan sesuatu dari sisi lain sedang menunggu."

~~

Menurutmu, apakah Einstein dan Tesla sengaja membuka portal ke dimensi lain, atau ini hanya kecelakaan eksperimen yang gagal? 🧐

Selamat datang di "The Unseen Agenda"!Ruang ini didedikasikan untuk mengeksplorasi sisi lain sejarah, peristiwa yang bel...
30/09/2025

Selamat datang di "The Unseen Agenda"!

Ruang ini didedikasikan untuk mengeksplorasi sisi lain sejarah, peristiwa yang belum terpecahkan, dan narasi yang jarang terdengar bahkan diseluruh dunia. Kami mengajak Kamu untuk berpikir kritis dan membuka diskusi yang sehat.

Apa teori konspirasi atau misteri sejarah yang paling membuat Kamu penasaran? Sebutkan di kolom komentar!

Address

Depok
16953

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Daily Use posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share