27/07/2025
Rumah Emprit Ganthil, Ketika Pagi di Ungasan Bicara Tentang Keheningan yang Dalam
Pagi itu di Ungasan, Bali—jam menunjukkan pukul 06.00. Udara masih terasa dingin, langit abu-abu menggantung rendah, dan suasana begitu tenang seperti baru terlahir dari mimpi panjang. Di tepi jalan yang sepi, berdiri sebuah rumah tradisional sederhana yang oleh warga sekitar biasa disebut Rumah Emprit Ganthil.
Rumah ini bukan sembarang bangunan. Ia menyimpan cerita dan filosofi. Layaknya burung emprit ganthil—kecil, tangguh, tapi setia pada sarangnya—rumah ini berdiri di antara rimbunan ilalang, dikelilingi proyek-proyek bangunan baru yang sedang tumbuh menjulang. Modernitas boleh datang, tapi rumah ini seperti berkata: "Aku tetap di sini, menjaga yang lama agar tak hilang begitu saja."
Di balik kesederhanaannya, ada ketenangan yang tidak bisa dibeli. Suara alam perlahan membangunkan hari. Burung-burung mulai bersiul pelan, dedaunan bergoyang menyapa pagi, dan rumah kecil itu tetap diam, tetapi bercerita.
Momen ini adalah pengingat, bahwa tak semua harus terburu-buru. Kadang, cukup berdiri diam, lalu menikmati pagi yang jujur dan utuh seperti ini.