10/11/2025
*Poros Pelajar Kota Depok Lahir, Wadah Kolaborasi Lintas Organisasi untuk Suarakan Isu Pelajar*
DEPOK – Dalam semangat membangun kesadaran bersama di kalangan pelajar, berbagai organisasi pelajar di Kota Depok berkumpul dalam Pertemuan Poros Pelajar Kota Depok, yang bertempat di Gedung PCNU Kota Depok, pada Minggu (9/11/25).
Pertemuan ini diinisiasi oleh empat organisasi pelajar besar Kota Depok, yakni Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Pelajar Islam Indonesia (PII).
Poros ini menjadi wadah baru bagi pelajar untuk bersuara, berpikir kritis, dan berkontribusi nyata dalam lingkungan sosialnya. Melalui forum ini, para pelajar diharapkan tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga penggerak perubahan dan penjaga masa depan bangsa.
Ketua PC IPNU Kota Depok, Sahal Rajabi, menegaskan pentingnya sinergi antar organisasi pelajar.
“Silaturahmi poros pelajar ini adalah langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif bagi kita semua. Di tengah banyaknya isu pendidikan, pelajar Depok harus hadir sebagai poros perubahan. Lewat poros ini, kita punya ruang untuk berdialog, berdiskusi, dan berkolaborasi antar organisasi serta lembaga pendidikan,” ujar Sahal.
Kemudian, Ketua PC IPPNU Depok, Selvi Febriyanti, menekankan bahwa Poros Pelajar merupakan wadah kolaboratif yang terbuka dan inklusif.
“Kami ingin melahirkan gerakan pelajar yang tidak hanya aktif di ruang kelas, tetapi juga hadir di ruang sosial membawa gagasan dan aksi nyata. Poros Pelajar Depok harus menjadi ruang belajar yang hidup, tempat bertumbuhnya nilai kejujuran, kepedulian, dan tanggung jawab sosial,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris PC IPNU Kota Depok, Muhammad Fikri, menyoroti pentingnya peran Poros Pelajar dalam mengawal berbagai isu pendidikan di Depok, terutama terkait predikat Kota Layak Anak yang selama ini disandang.
“Kita perlu mengawasi apakah benar Depok pantas disebut kota layak anak. Faktanya, masih banyak kasus kekerasan, bullying, hingga putus sekolah karena keterbatasan ekonomi,” ungkapnya.
“Poros ini berperan penting sebagai ujung tombak dalam mengawal keberlangsungan pelajar di Kota Depok,” tegas Fikri.
Dari IPM, Rahadian Fakhir menyampaikan bahwa pertemuan ini bukan sekadar ajang temu, melainkan momentum memperkuat komunikasi dan nilai kebersamaan antar organisasi.
“Sebagai organisasi pelajar, kita harus menjaga nilai keagamaan, kebangsaan, dan budaya diskusi yang konstruktif. Dengan begitu, kolaborasi lintas organisasi bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya kalangan pelajar,” ungkapnya.
Ketua PII, Arkaan Radhitya, menambahkan harapannya agar Poros Pelajar menjadi pondasi gerakan pelajar yang kritis, kreatif, dan solutif.
“Kerja sama antara IPNU, IPPNU, IPM, dan PII ini semoga menjadi dorongan lahirnya gerakan pelajar yang berperan aktif dalam membangun pendidikan yang adil dan bermartabat di Kota Depok,” ujarnya.
Terbentuknya Poros Pelajar Kota Depok menjadi momentum penting bagi generasi muda untuk menyatukan langkah menghadapi berbagai tantangan dunia ke pelajaran. Forum ini diharapkan menjadi wadah bagi pelajar Depok untuk berkolaborasi, bertukar gagasan, serta memperjuangkan hak-hak pelajar dengan semangat solidaritas.
Dengan semangat persatuan antar organisasi pelajar, Poros Pelajar Depok diharapkan tidak hanya menjadi gerakan simbolik, tetapi juga gerakan nyata yang membangun kesadaran sosial dan pendidikan yang berkeadilan.
Kontributor: Aditya Ishlahuddin
Foto: Pengurus IPNU, IPPNU, IPM, dan PII (Foto: LTN NU Depok)