Dewi Arunika

Dewi Arunika Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Dewi Arunika, Digital creator, Jalan Margonda No. Kav 42/46, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Depok.

Mengikuti cerita awal sampai akhir… Membuatku benar2 merinding… dan meneteskan air mata🥹🥹🥹Akhirnya kamu pulang ke rumah ...
28/06/2025

Mengikuti cerita awal sampai akhir…
Membuatku benar2 merinding… dan meneteskan air mata🥹🥹🥹
Akhirnya kamu pulang ke rumah …😇😇😇😇
Semoga kamu Tenang di sana… 😇😇😇

Dengan memakai rompi parkir, Wenni terlihat telaten mengatur sepeda motor yang parkir di sepanjang Jalan Letjen S. Parma...
28/06/2025

Dengan memakai rompi parkir, Wenni terlihat telaten mengatur sepeda motor yang parkir di sepanjang Jalan Letjen S. Parman.

Diketahui Wenni merupakan Mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Program Studi Geo Fisika angkatan 2022.

Saat ini Wenni tengah libur semester, sehingga ia mengisi waktu luangnya membantu orangtua yang memang berprofesi sebagai juru parkir di kawasan itu.

Wenni mengatakan dia tidak merasa malu membantu orang tuanya sebagai juru parkir.

Sebaliknya, dia merasa bangga memiliki orang tua yang siap bekerja apa saja demi kesejahteraan anak-anaknya.

Ia sama sekali tak keberatan mengisi waktu liburnya dengan membantu ekonomi keluarga.

“Saya menjadi tukang parkir karena alasan ekonomi keluarga. Saya ingin membantu penghasilan kedua orangtua saya karena kedua orangtua saya berprofesi sebagai tukang prakir,” ucap Wenni

intan merupakan anak yatim yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setelah sang ayah tiada.namun wala...
28/06/2025

intan merupakan anak yatim yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setelah sang ayah tiada.

namun walaupun sedang berjualan, semangat nya untuk belajar tidak surut. ia masih menyempatkan belajar disela waktu jualan.

bahkan tas sekolah yang ia pakai sudah robek-robek. sepatu sekolahnya pun sudah tak layak pakai karena rusak.

semangat dek intan semoga engkau jadi anak sukses🥹

membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Nabila Bulan Pramaulidya, siswi UPTD SMA N...
28/06/2025

membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Nabila Bulan Pramaulidya, siswi UPTD SMA Negeri 1 Majene, dinyatakan lolos seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025 tingkat Provinsi.

Ia menjadi salah satu dari enam pelajar terbaik yang mewakili Sulbar untuk mengikuti seleksi tingkat nasional di Jakarta.

Viral!!Nasib pilu yg dialami bocah ini,dia selalu mendatangi mak4m ayah ny,dia selalu men4ngis dan bercerita "ser4s4 t4k...
28/06/2025

Viral!!
Nasib pilu yg dialami bocah ini,dia selalu mendatangi mak4m ayah ny,dia selalu men4ngis dan bercerita "ser4s4 t4k sanggup menjalani hidup semenjak ayah ny pergi..
Sebab di ketahui dia tinggal seorang diri...
Dan ibu nya pun tak tahu kemana..

Salah satu rumah di Jalan Kenari tampak sepi kemarin. Seorang remaja terlihat sedang duduk serius mengutak-atik mouse ko...
28/06/2025

Salah satu rumah di Jalan Kenari tampak sepi kemarin. Seorang remaja terlihat sedang duduk serius mengutak-atik mouse komputer dengan tiga layar di depannya. Dialah Al Divi Rarindrayana, yang sedang membuat pesanan animasi dari salah satu pelanggan dari luar negeri.

Putra sulung pasangan suami istri Jodi Narendradata dan Vita Tunjung Sari ini sejak duduk di kelas IV sekolah dasar memang sudah gemar bermain game. Namun, ketertarikannya terhadap permainan ini hanya sekadar untuk melihat dan mengamati bagaimana sebuah karakter dalam permainan bisa sedemikian hidup.

“Awalnya saya memang senang main game. Namun lama-lama saya justru tertarik dengan animasi di dalam sebuah permainan. Setiap karakternya dan bagaimana gerakan-gerakannya. Waktu itu saya sering dimarahi Mama, kok main game terus,” tuturnya.

Setelah beberapa lama, dia mulai tertarik untuk membuat animasi. Mulai secara otodidak belajar dari YouTube tentang bagaimana membuat karakter game. Butuh waktu yang cukup lama hingga menguasai satu karakter. Setelah benar-benar menguasai, salah satu karakter karyanya menarik beberapa teman.


MasyaAllah... Beruntung banget dengan kerja keras seorang Bapak mampu mengantarkan anaknya hingga lulus kuliah... 🤗🥰Disc...
28/06/2025

MasyaAllah... Beruntung banget dengan kerja keras seorang Bapak mampu mengantarkan anaknya hingga lulus kuliah... 🤗🥰

Disclaimer: Postingan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi dan meningkatkan kesadaran publik...

Sumber : bdgfolk (keycookiesz)



Pria yang telah bekerja sebagai petugas keamanan di pabrik Sido Muncul selama 15 tahun itu memulai lari dari kawasan pab...
28/06/2025

Pria yang telah bekerja sebagai petugas keamanan di pabrik Sido Muncul selama 15 tahun itu memulai lari dari kawasan pabrik di Bergas, Kabupaten Semarang, pada Jumat (30/5/2025) sore.

Ia tiba di kampung halamannya di Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, pada Minggu (1/6/2025) sore.

“Anak saya sudah lima kali mendaftar, empat kali gagal. Baru tahun ini diterima. Tes pertama di Semarang, lalu dilanjutkan di Surabaya,” ujar Andrias, Selasa (3/6/2025)

Menurut Andrias, aksinya itu bukan bentuk nazar, melainkan ungkapan rasa syukur karena anaknya, Galang Amekal (21), diterima sebagai prajurit TNI AL tanpa harus mengeluarkan biaya apa pun.

“Saya hanya ingin mengekspresikan rasa syukur. Tidak ada target waktu. Kalau lelah, ya istirahat. Kalau kaki kram, saya berhenti dulu dan minum Tolak Linu,” ungkapnya.

Andrias memulai perjalanannya pada Jumat pukul 15.00 WIB dan tiba di Kota Semarang sekitar pukul 19.00 WIB. Ia menginap semalam di rumah kerabat sebelum melanjutkan lari menuju Jepara pada Sabtu (31/5/2025) pukul 04.00 WIB.

Ia tiba di kampung halaman pada Minggu pukul 17.00 WIB. Lihat Foto Aksi itu ternyata menarik perhatian Direktur Sido Muncul Dr (HC) Irwan Hidayat.

Sebagai bentuk apresiasi, Irwan memberikan hadiah berupa uang tunai Rp 10 juta dan lima ekor kambing kepada Andrias.

“Kambingnya jangan dijual. Pelihara dulu sampai berkembang biak. Saya kasih satu jantan dan lima betina. Kalau nanti sudah banyak, baru boleh dijual,” kata Irwan.

Irwan mengaku terkejut saat pertama kali mendengar kabar tersebut. “Saya enggak tahu. Saya kaget waktu tahu satpam saya lari sejauh itu. Ternyata, tujuannya sangat baik, untuk meluapkan rasa syukur karena anaknya diterima di TNI AL. Saya senang dan spontan ingin memberi apresiasi,” ujarnya.

Al Faruq, anak kelas 4 SD ini benar-benar buktikan baktinya pada sang ibu, dia tak tega membiarkan ibunya kesulitan cari...
28/06/2025

Al Faruq, anak kelas 4 SD ini benar-benar buktikan baktinya pada sang ibu, dia tak tega membiarkan ibunya kesulitan cari uang seorang diri setelah ayahnya meninggal.

Kini Al berjuang bantu ibu cari tambahan seribu, dua ribu dengan jualan kue keliling buatan ibu.

Biasanya Al keliling sepulang sekolah, sejauh 9km dia tempuh dengan harapan kuenya laku 1 atau 2 saja, itu pun kadang tak ada yang beli sama sekali.

1 kuenya dia jual 5rb, setiap hari tak tentu kuenya laku berapa.
Uang hasil jualannya itulah yang digunakan untuk makan sehari-hari dan kebutuhan sekolahnya.

Al tak mau kalau harus putus sekolah, dia ingin menggapai cita-citanya menjadi seorang tentara angkatan laut, walau entah bisa tercapai apa tidak, karena nyatanya untuk sehari-hari pun sulit.

Pria yang akrab disapa A***n tumbuh besar di lingkungan sederhana. Ibunya, Sulaikah, dikenal sebagai penjual nasi pecel ...
28/06/2025

Pria yang akrab disapa A***n tumbuh besar di lingkungan sederhana. Ibunya, Sulaikah, dikenal sebagai penjual nasi pecel yang berdagang di Desa Dumplengan, Kecamatan Pitu, Kabupeten Ngawi.

Setiap hari, Ibu Sulaikah bangun pagi buta untuk menyiapkan dagangan, sedangkan A***n kecil sering membantu sang ibu setelah pulang sekolah.

Meski hidup dalam keterbatasan, A***n selalu menunjukkan semangat belajar yang tinggi.

Setelah lulus SLTA dengan predikat terbaik, A***n melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta (UIN Surakarta) dengan jurusan Manajemen.

Keinginan A***n untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 semakin menguat.

Namun, keterbatasan finansial menjadi tantangan besar. Ia sempat merintis usaha dan bekerja di Sukoharjo demi bisa melanjutkan studi S2.

Kerja kerasnya terbayar ketika A***n dinyatakan lulus seleksi dan berhak mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi S2 di Monash University, Australia.

"Saat menerima kabar itu, rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Saya sangat bersyukur dan terharu, terutama karena ini adalah hadiah untuk ibu dan bapak yang telah berjuang keras untuk saya," ujar A***n dengan mata berkaca-kaca.

Saya ingin ilmu yang saya dapatkan nanti bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama dalam memajukan teknologi di Indonesia," jelas A***n.

Sulaikah, yang selalu menjadi penyemangat utama A***n, tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya. Pihaknya berharap anaknya bisa menjadi orang yang manfaat dikemudian hari dan selalu istiqomah dalam beribadah.

"Saya sangat bangga dan bersyukur. A***n telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa dicapai meski berasal dari keluarga sederhana. Saya selalu berdoa agar A***n sukses dan bisa membanggakan keluarga serta kampung halaman," harap Ibu A***n.

Di gubuk reyot berdinding bata separuh dan tepas kayu tipis, hiduplah Dika, bocah sembilan tahun dengan pundak selebar d...
27/06/2025

Di gubuk reyot berdinding bata separuh dan tepas kayu tipis, hiduplah Dika, bocah sembilan tahun dengan pundak selebar dunia. Matanya yang jernih memancarkan kedewasaan yang tak semestinya ada di usia itu, sebuah cerminan dari kerasnya hidup yang ia pikul. Sejak bayi, ia telah ditinggal orang tua yang merantau entah ke mana, meninggalkan Dika dalam dekapan kasih sayang kakek dan nenek yang kini renta dan sering sakit-sakitan.

Setiap pagi, setelah seragam sekolahnya yang lusuh melekat di badan, Dika akan melangkahkan kaki kecilnya menuju sekolah. Namun, sepulang sekolah, bocah itu tak langsung pulang. Langkah kakinya yang mungil justru membawanya ke tempat pembuatan batu bata. Di sanalah, dengan tangan-tangan mungil yang seharusnya memegang pensil warna, Dika dengan cekatan mengolah lumpur menjadi puluhan batu bata. Debu dan tanah adalah teman akrabnya, keringat yang membasahi kemejanya adalah saksi bisu perjuangannya.

Upah yang ia terima tak seberapa, hanya sekitar sepuluh ribu rupiah sehari. Tapi bagi Dika, angka itu adalah harta karun yang mampu membeli sebungkus nasi untuk mengisi perut kakek dan neneknya. Tak pernah sekalipun ia mengeluh. Di balik lelahnya, tersembunyi rasa syukur yang mendalam. Bisa makan bersama orang-orang yang paling ia cintai adalah kebahagiaan tak terkira, sebuah kemewahan yang tak bisa dibeli dengan uang.

Malam hari, ketika dingin menusuk tulang menembus dinding tipis gubuk mereka, Dika mendekap erat kakek dan neneknya. Dalam keheningan, ia seringkali memandangi seragam sekolahnya yang sudah usang, sepatu bolongnya, dan buku-buku yang sampulnya mulai terlepas. Dalam hati kecilnya, terbersit harapan sederhana: ia ingin terus sekolah, ingin bisa belajar, agar suatu hari nanti ia bisa mengangkat derajat kakek dan neneknya, membalas semua pengorbanan mereka. Dika, bocah sembilan tahun itu, adalah pahlawan kecil yang berjuang bukan untuk dirinya sendiri, melainkan demi cinta dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Siti Soleha (26), gadis asal Desa Plumbon, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Berbekal ketekunan dan semangat yang tinggi, a...
27/06/2025

Siti Soleha (26), gadis asal Desa Plumbon, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Berbekal ketekunan dan semangat yang tinggi, anak buruh tani tersebut kini bisa kuliah S2 di Northeast Normal University, China.

Siti pun awalnya tak pernah membayangkan bisa kuliah di luar negeri. Kedua orang tuanya, Daslam dan Warsih, hanya bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan mereka hanya diperoleh saat bekerja di masa tanam maupun masa panen.

Namun, Siti memiliki tekad yang sangat kuat untuk bisa kuliah. Beasiswa menjadi satu-satunya jalan untuk mewujudkan mimpinya.

Siti pun belajar dengan tekun hingga bisa memperoleh prestasi akademik yang baik di sekolahnya, yakni SMKN 1 Indramayu.

''Saya kemudian dapat beasiswa Bidikmisi dari pemerintah untuk kuliah S1,'' kata Siti, saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya, kemarin.

Dengan beasiswa penuh itu, Siti bisa kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unes). Mengambil jurusan pendidikan bahasa Mandarin, dia berhasil menjadi sarjana pada 2017.

Dosennya di Unes kemudian merekomendasikan Siti untuk memperoleh bea siswa dari Confucius Institute. Dengan beasiswa itu, dia bisa mengikuti program bahasa selama satu tahun di Sichuan Normal University, China.

Itulah kali pertama Siti menginjakkan kaki di luar negeri untuk memperdalam kemampuan bahasa Mandarinnya. Setelah satu tahun, dia pulang ke Tanah Air dan bekerja sebagai penerjemah bahasa di salah satu pabrik di kawasan industri Cikarang.

Baru beberapa bulan bekerja, Siti kembali mengejar beasiswa dari Confucius Institute untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2. Setelah melalui lima tahap seleksi ketat, dia diterima kuliah S2 di Northeast Normal University, China pada 2019 lalu.

''Alhamdulillah, senang sekali bisa memperoleh kesempatan kuliah S2 di luar negeri,'' tutur gadis kelahiran 21 Juli 1994 tersebut.

Siti pun tak perlu memusingkan biaya kuliah maupun biaya hidupnya selama di China. Dengan beasiswa penuh yang diperolehnya, dia bahkan bisa mengirim uang untuk membantu perekonomian orang tuanya di kampung halaman.

''Hanya cuaca di sini sangat dingin. Saat turun salju, suhu udara bisa -25 derajat Celcius,'' tutur anak bungsu dari dua bersaudara itu.

Saat ini, dia sedang menunggu sidang akhir kelulusannya. Jika sudah lulus, Siti memilih untuk pulang dan mengamalkan ilmunya di Indonesia.

Address

Jalan Margonda No. Kav 42/46, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok
Depok
16424

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dewi Arunika posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share