Badri Ihya

Badri Ihya 📝 Been writing since morning

🤲🥀🙏
10/10/2025

🤲🥀🙏

Manusia adalah semesta kecil yang membentuk peradaban. Layaknya daun dan setiap hal yang ada di sekitar kita. Mereka mem...
06/10/2025

Manusia adalah semesta kecil yang membentuk peradaban. Layaknya daun dan setiap hal yang ada di sekitar kita. Mereka memiliki peradabannya masing-masing.

Berjuang menjaga keseimbangan yang ada, layaknya semesta. Tugas manusia hanya satu, jangan pernah merusak peradabannya. Maka peradaban itu akan menyelamatkan kita dan semesta.

Rum, 07 Hyabt - Tahun Ubi Beracun Gratis

Rum, Janganlah berlebihan dalam menyalahkan dirimu atas segala yang telah lalu… sebagian luka ditakdirkan Allah bukan un...
09/09/2025

Rum, Janganlah berlebihan dalam menyalahkan dirimu atas segala yang telah lalu… sebagian luka ditakdirkan Allah bukan untuk menghukummu, tetapi untuk menyucikanmu, untuk membasuhmu dari sangkaan bahwa segalanya ada di tanganmu, dan untuk memperlihatkan bahwa kembali kepada-Nya bukanlah pilihan… melainkan keselamatan.”

- Syam at - Tabriz

🙏🥀
30/08/2025

🙏🥀

Indonesia dalam Bingkai Jalanan“Bangsa ini penakut, karena tidak mau menindak yang salah.” — KH. Abdurrahman Wahid (Gus ...
30/08/2025

Indonesia dalam Bingkai Jalanan

“Bangsa ini penakut, karena tidak mau menindak yang salah.” — KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Kalimat itu menampar kesadaran kita. Bangsa ini sering tampak gagah di panggung seremonial, tetapi ciut ketika berhadapan dengan kebenaran yang sesungguhnya. Potret Gus Dur dalam bingkai lukisan di tengah hiruk-pikuk jalanan hadir sebagai pengingat, bahwa keberanian moral adalah sesuatu yang kian langka di negeri ini.

Di sisi lain, terpampang wajah Einstein dengan telunjuk menempel di pelipisnya. Dua sosok besar dari dua dunia: Einstein dengan kejernihan akalnya, Gus Dur dengan kedalaman nuraninya. Sains dan iman, logika dan moralitas—seolah berpadu dalam satu pesan: jangan biarkan bangsa ini kehilangan arah hanya karena takut menghadapi kebenaran.

Tak jauh dari sana, sebuah lukisan kaligrafi menegaskan:

حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

"Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Dialah sebaik-baik pelindung."

Kalimat itu bukan sekadar doa, melainkan sikap batin. Saat dunia penuh kebusukan, hukum gamang menindak pelanggar, dan keadilan kerap diperdagangkan, kalimat ini menjadi benteng jiwa. Pengingat bahwa ada kekuatan yang jauh lebih tinggi dari segala kuasa fana.

Seekor macan tutul yang gagah di atas kanvas barangkali melambangkan kekuatan bangsa ini: besar, menakutkan, namun sering dibiarkan jinak oleh ketidakberanian.

Sementara bunga matahari yang tegak menghadap cahaya adalah simbol harapan: meski negeri ini penuh kekacauan, rakyat masih mampu menoleh kepada terang. Dan kucing-kucing surealis dengan warna ganjil adalah sindiran paling getir—bahwa kehidupan negeri ini kadang lebih absurd daripada lukisan.

Lukisan-lukisan ini mungkin sekadar pajangan jalanan. Namun bagi hati yang mau membaca, ia adalah kitab kehidupan yang terbuka: Einstein mengajarkan akal, Gus Dur mengajarkan hati, kaligrafi mengajarkan iman, macan tutul mengajarkan keberanian, bunga matahari mengajarkan harapan, dan kucing surealis mengajarkan satire ketidakadilan.

Dok. 17 Sep 2024
KajoeTangan – Malang

SAUDARAKU.. MARI KITA SEMUA TAUBAT MASAL 🙏
29/08/2025

SAUDARAKU.. MARI KITA SEMUA TAUBAT MASAL 🙏

Dalam perjalanan hidup, mata adalah salah satu anugerah besar dari Allah. Dengan mata, kita bisa melihat keindahan cipta...
24/08/2025

Dalam perjalanan hidup, mata adalah salah satu anugerah besar dari Allah. Dengan mata, kita bisa melihat keindahan ciptaan-Nya, membaca ayat-ayat Al-Qur’an, dan menyaksikan tanda-tanda kekuasaan-Nya di muka bumi. Namun, di sisi lain, mata juga bisa menjadi jalan masuk dosa jika tidak dijaga dengan benar. Karena itu, Islam menekankan pentingnya menjaga pandangan.

Lalu bagaimana jika sebatas pandangan pertama atau tidak sengaja memandang?
Para ulama menjelaskan bahwa pandangan pertama yang terjadi tanpa sengaja adalah tidak berdosa, selama seseorang segera memalingkan matanya dan tidak mengulanginya. Namun, jika pandangan itu diteruskan atau diulang dengan sengaja untuk dinikmati, maka barulah dosa tercatat.

Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menegaskan bahwa Allah akan menanyai hamba-Nya bukan hanya tentang pandangan yang haram, tetapi juga tentang kelebihan pandangan yang sia-sia, sebagaimana Allah akan menanyai tentang kelebihan ucapan. Maka, menjaga mata adalah bagian penting dari kesempurnaan taubat.

Berbicara tentang pandangan, kita juga tidak boleh:
• Memandang orang lain (muslim) dengan pandangan hina.
• Mencari-cari aib orang lain.
• Melihat dengan syahwat.
• Melihat aurat atau wanita ajnabiyyah tanpa hajat yang dibenarkan syariat.

Selain menjaga mata, kita juga harus menjaga seluruh anggota tubuh dari maksiat.

Dan jika kita terjatuh ke dalam dosa, maka jangan lupa untuk segera bertaubat.
Nabi ﷺ bersabda dalam sebuah riwayat dari Anas bin Malik:

“Apabila seorang hamba bertaubat, Allah membuat para malaikat pencatat lupa akan dosanya, juga melupakan dosa itu dari anggota tubuhnya, serta dari bumi tempat ia bermaksiat. Hingga ia bertemu Allah tanpa ada saksi atas dosanya.”

Cara bertaubat adalah dengan mengucapkan istighfar, menyesali perbuatan dosa, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

Kita juga dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan doa, salah satunya doa dalam Al-Qur’an:

‎رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201)

(Lanjut di kolom komentar...)

Bukan Hanya Shalat, Zakat pun Wajib Diqadha Jika Ditinggalkan.
15/08/2025

Bukan Hanya Shalat, Zakat pun Wajib Diqadha Jika Ditinggalkan.

Rum.
14/08/2025

Rum.

KELAS FIKIH FATHUL QARIB HADIR✨" Ilmu Fikih merupakan ilmu dzahir atau lahiriah yang dapat memperbaiki keadaan batin kit...
15/06/2024

KELAS FIKIH FATHUL QARIB HADIR✨

" Ilmu Fikih merupakan ilmu dzahir atau lahiriah yang dapat memperbaiki keadaan batin kita" (Qaul Ulama)

Kali ini, Turos Pustaka membuka Kelas Fikih Finansial, yang akan dibimbing oleh Ustadz Badri Ihya.

Kali ini kami akan membahas Bab "Kitab Jual-Beli" yang akan diadakan pada:
Hari, Tanggal: Kamis, 20 Juni 2024
Pukul: 18.00-20.00 WIB
Tempat: Zoom Meeting

Pendaftaran:
https://s.id/kelasfikihfathulqarib

Bersertifikat!
Mari Bergabung ✨

Rum, sebuah renungkan agar kita tidak mudah berburuk sangka dan menghakimi penderitaan seseorang menjelang sakaratul mau...
12/06/2024

Rum, sebuah renungkan agar kita tidak mudah berburuk sangka dan menghakimi penderitaan seseorang menjelang sakaratul maut.

Rum, mari kita latihan sabar dan saling memaafkan. Ingat, memaafkan akan mendekatkan kita pada ketakwaan.Allah berfirman...
10/06/2024

Rum, mari kita latihan sabar dan saling memaafkan. Ingat, memaafkan akan mendekatkan kita pada ketakwaan.

Allah berfirman :

‎وَاَنْ تَعْفُوْٓا اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۗ

"Jika kalian memberi maaf, itu lebih dekat pada ketakwaan."
(QS. Al - Baqarah : 237)

Address

Depok

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Badri Ihya posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share