GHOST D' Hunter

GHOST D' Hunter GHOST D' Hunter
Explore Tempat Angker

"Menyusui tuyul untuk mendapatkan uang. Tidak peduli dengan darah yang menyusut dan berkurang.  Itu yang kakak iparku la...
30/06/2025

"Menyusui tuyul untuk mendapatkan uang. Tidak peduli dengan darah yang menyusut dan berkurang. Itu yang kakak iparku lakukan, untuk memperkaya diri. Tanpa dia tahu, resikonya adalah kehilangan nyawa."

1. Bayi Tua

Aku berdiri di depan rumah megah milik kakakku Aris. Tidak hentinya aku berdecak kagum melihat hasil jerih payah kakakku itu.

Rumah megah dengan pekarangan yang luas dan deretan mobil mewah terpampang di depan mata. Di sinilah aku akan tinggal selama berkuliah di kota Jogja.
Saat mendengar aku akan berkuliah di kota Jogja, Mas Aris dengan senang hati menawarkan aku untuk tinggal di rumahnya. Tentu saja aku dengan senang hati menyambut niat baik kakakku itu.

Tapi yang aku tidak tahu Mas Aris jauh lebih sukses dari apa yang aku bayangkan. Meskipun kami dari keluarga berada, tapi kesuksesan Mas Arif jauh melampaui kesuksesan kedua orang tuaku. Aku sangat bangga pada Mas Aris. Aku juga harus bisa seperti dirinya.

Aku menyeret koper pakaianku memasuki rumah megah ini. Berniat untuk mengagetkan kakak ipar Jayna atas kedatanganku kemari.

Tanpa mengetuk pintu kamar utama yang kuyakini merupakan kamar Mas Aris beserta istrinya, aku langsung saja masuk ke dalam.

Saat pintu kamar terbuka, kulihat kakak iparku sedang membaringkan tubuhnya di ranjang membelakangi pintu. Aku berjalan berjingkat menghampiri kakak iparku itu, berniat untuk mengagetkannya.

Namun belum sempat aku mengagetkannya, aku lebih dulu merasa kaget melihat kak Jayna yang sedang menyusui bayi. Sejak kapan mereka punya anak, kenapa tidak memberitahu kepada keluarga besarku?

Bayi yang sedang menyusu pada tubuhnya itu tiba-tiba mendongakkan kepalanya dan menatap ke arahku. Wajah bayi itu sungguh menyeramkan dan terlihat tua. Berbeda dengan bayi lainnya, bayi yang sedang menyusu pada tubuh kakak iparku memiliki banyak kerutan di wajahnya.

Apa itu alasan kakakku tidak memberitahu keluarga besar jika mereka telah memiliki anak? Apa karena mereka malu memiliki bayi cacat?

Sebuah tepukan di pundakku kembali membuat aku kaget. Aku menoleh dan melihat Mas Aris yang berdiri di belakangku.

" Sejak kapan kamu sampai? Kenapa tidak meminta ku untuk menjemput ke bandara?" Tanya mas Aris.

" Aku hanya tidak ingin merepotkan," jawabku.

"Hei, sejak kapan kamu disini?" Aku menoleh kearah Kak Jayna yang bangkit dari tempat tidurnya.

" Baru saja, tadinya aku hendak mengagetkan-mu. Tapi aku malah kaget duluan melihat bayi itu" aku menunjuk ke arah kasur dan tidak mendapati bayi itu di sana. Lho kemana bayinya?

"Bayi?" Mas Aris balik bertanya.

"Iya, bayi. Barusan aku melihatnya disini" jawabku.

" kami kan belum punya bayi," jawab Jayna.

" Ah sudahlah, sepertinya kamu kelelahan sampai-sampai kamu berhalusinasi melihat bayi di rumah ini. Ayo mari mas antar kamu ke kamar yang sudah kami siapkan," ucap mas Aris.

Mas Aris membantuku membawakan koper dan keluar dari kamar ini.

Masasih aku sedang berhalusinasi? Padahal jelas sekali bahwa mataku menangkap sosok bayi yang sedang disusui oleh kakak ipar. Kalau benar aku sedang berhalusinasi, mungkin otakku sangat lelah melebihi tubuhku.

Akupun mengikuti mas Aris dan istrinya menuju kamar yang ditunjukkannya untuk aku tempati.

Saat pintu kamar terbuka, kulihat isi kamar yang berukuran luas itu sudah tertata rapi.

"Ini kamar kamu!" ucap mas Aris.

"Semoga kamu betah disini Manda, kamar ini aku yang dekor lho. Apa kamu s**a?" ucap kakak ipar seraya memegangi bahuku.

Aku mengangguk semangat, karena aku sangat menyukai kamar yang telah diperuntukkan untukku.

" apa kamu perlu bantuan bi Ida untuk menyusun perkakas mu?" Tanya kakak ipar.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri," jawabku.

" Baiklah... kalau sudah selesai kamu bisa susul kami di meja makan, kita makan sama-sama."

Mereka pun meninggalkanku sendiri dikamar ini.

Kurebahkan tubuhku pada kasur yang empuk, melepaskan rasa penat setelah melalui perjalanan panjang menuju rumah ini.

Dinginnya ruangan kamar ini, membuat mataku perlahan-lahan mulai terkatup dan tanpa sadar aku pun terlelap.

Tiba-tiba kudengar langkah kaki seperti berlari-lari di ruangan kamar ini. Aku membuka mata untuk memastikan pemilik suara langkah itu.

Saat aku bangun dan mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan, aku tidak melihat siapapun.

Aku kembali merebahkan tubuhku.

Oh Tuhan...

Saat aku merebahkan tubuhku, di langit langit kamar dapat kulihat bayi tua itu menempel disana.

*****

Judul: TUYUL
Penulis: rizu_rahmi
Baca selengkapnya di APLIKASI KBM APP.

27/06/2025
Andai saja mereka tau apa yang terjadi disungai itu pada malam itu...Di sebuah desa kecil di sepanjang tepian Sungai Kam...
22/06/2025

Andai saja mereka tau apa yang terjadi disungai itu pada malam itu...

Di sebuah desa kecil di sepanjang tepian Sungai Kampar, ada sebuah kepercayaan kuno yang jarang diungkapkan oleh penduduk setempat. Ombak Bono, gelombang besar yang menari-nari di sungai itu, bukan sekadar fenomena alam. Mereka percaya bahwa ombak tersebut adalah penjaga sebuah rahasia besar yang tersembunyi di kedalaman sungai.

Malam itu, Andra, seorang fotografer muda dari Jakarta, tiba di desa itu. Dia telah mendengar desas-desus tentang Ombak Bono dan ingin mendokumentasikan keindahannya. Namun, saat berbincang dengan seorang tetua desa, Pak Karim, Andra justru mendengar sesuatu yang membuat darahnya berdesir.

“Mas Andra, Bono bukan ombak biasa,” kata Pak Karim dengan suara pelan, hampir seperti bisikan. “Setiap tujuh tahun, Bono akan menelan sesuatu dari daratan. Biasanya manusia yang melanggar pantangan.”

Andra tertawa kecil, menganggap cerita itu hanya mitos belaka. Namun, tatapan serius Pak Karim membuatnya sedikit merinding. “Jangan memotret Bono di malam hari, apalagi saat bulan purnama,” lanjut Pak Karim. “Karena itulah saat dia sedang mencari.”

Namun, rasa penasaran Andra lebih besar dari rasa takutnya. Malam itu, tanpa sepengetahuan siapa pun, dia membawa kameranya ke tepi sungai. Bulan purnama bersinar terang, memantulkan cahayanya ke permukaan air. Ombak Bono mulai muncul, bergulung perlahan namun penuh tenaga, seperti naga yang bangun dari tidur panjang.

Saat Andra mulai memotret, angin dingin tiba-tiba berhembus, membuat bulu kuduknya berdiri. Di balik suara deras air, dia mendengar sesuatu. Sebuah bisikan samar, seperti suara perempuan menangis. Dia berhenti sejenak, menoleh ke sekeliling, tapi tak ada siapa-siapa. Hanya dia dan sungai.

Ketika dia kembali mengarahkan kameranya ke sungai, matanya menangkap sesuatu yang tidak biasa. Di tengah gulungan ombak, ada bayangan hitam. Awalnya dia mengira itu hanya pantulan cahaya atau ranting pohon, tetapi bayangan itu semakin besar... dan bergerak ke arahnya.

Andra mundur selangkah, jantungnya berdegup kencang. Bayangan itu perlahan menyerupai sosok perempuan berambut panjang, berdiri di atas ombak. Wajahnya tertutup rambut, tetapi tatapannya terasa menusuk, meski dia tidak melihat mata perempuan itu secara langsung.

“Andra…” suara lembut namun menggema memanggil namanya. Dia tertegun. Bagaimana mungkin sosok itu tahu namanya?

Andra membeku. Namun, saat dia mencoba melangkah mundur lagi, kakinya terpeleset. Kameranya jatuh, tetapi dia berhasil menahan tubuhnya agar tidak masuk ke sungai. Ketika dia mendongak, sosok itu sudah tepat berada di depan wajahnya, seperti melayang di atas air.

“Kembalikan…” bisiknya dengan nada memelas. “Kembalikan milikku…”

Andra tidak mengerti apa yang dimaksud. Dia berteriak meminta tolong, tetapi suaranya seolah tertelan oleh bunyi ombak yang semakin kencang. Tiba-tiba, dia merasakan tangannya ditarik dengan kuat ke arah sungai. Dia berusaha melawan, mencakar tanah dengan kuku-kukunya, tetapi tarikan itu semakin kuat.

Dalam kepanikannya, Andra memejamkan mata dan berteriak, “Maafkan aku! Aku tidak tahu apa yang kau cari!”

Seolah mendengar permohonannya, tarikan itu berhenti. Saat dia membuka mata, sosok perempuan itu telah menghilang. Ombak Bono kembali tenang, seperti tidak pernah ada apa-apa.

Pagi harinya, Pak Karim menemukan Andra duduk di tepi sungai, wajahnya pucat pasi. Kameranya hilang, dan dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah itu. Namun, satu hal yang jelas baginya: Ombak Bono memang lebih dari sekadar ombak. Itu adalah penjaga rahasia, dan dia nyaris menjadi salah satu korban yang ditelannya.

Sejak saat itu, Andra tidak pernah kembali ke Sungai Kampar, tetapi dalam hati kecilnya, dia tahu: Ombak Bono tidak akan pernah melupakan namanya.

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Ani Shireen, Prima Citra Nusantara, Sri Mulyani, Zea A...
20/06/2025

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Ani Shireen, Prima Citra Nusantara, Sri Mulyani, Zea Ananta, Andhika Azha, Putri Nurhelliza, Revi R, Indah Lestari, Fitri Affandi, Indra Fajri, Imung Bae, Frans Abriyens, NovaAgts, Johan Teja, Jhones Pasaribu, Adinda Syalshabilla, Lola Fitria, Divalen Tasya, Betta Brj, Bang Dik, Anna Ashanty Rudi, Alloy Whel's, Dzakia, Tina Acip Tina, Nia Sundari, ErnauLii, Shary Yhanta Tarigan, Afrita Ita, Try Sethya, Handra Gunawan, Alfian Hasnor, Khaira Syahputri, Radit Fikri

17/06/2025

Suara jeritan wanita minta tolong diTikungan sebelum TPU Jambon , suara jeritan tsb berpindah pindah sampai kedalam TPU jambon, warga yang mendengar sontak berdatangan ke lokasi membawa benda bedan taj4m.

Bambu kuning polongan tegal sari
15/06/2025

Bambu kuning polongan tegal sari

Disaat libur eksplore kita menikmati alunan suara gitar ditengah malam, ketika team ngefoto host yg asik memainkan gitar...
13/06/2025

Disaat libur eksplore kita menikmati alunan suara gitar ditengah malam, ketika team ngefoto host yg asik memainkan gitar, terlihat sosok mahluk yg mengintai dari pagar rumah kosong dijalan gaya baru, mungkin rumah itu sekarang sudah dihuni orang.

Kita belum mulai live di Facebook aja mereka sudah berusaha menjatuhkan mental GHOST D GHOST D' Hunter  kita gerak sedik...
13/06/2025

Kita belum mulai live di Facebook aja mereka sudah berusaha menjatuhkan mental GHOST D GHOST D' Hunter kita gerak sedikit aja mereka kepanikan, oh iya ini komenan mereka sudah banyak mereka hapus ya, tadi sakit banget kata katanya, hihihi 😁

Penampak4n saat eksplore Hutan di simpang turbin duri riau
11/06/2025

Penampak4n saat eksplore Hutan di simpang turbin duri riau

Penampak4n Jubaidah di ladang sawit daerah tegal sari yang bisa tembus ke arah TPU jambon 1 duri, riau
09/06/2025

Penampak4n Jubaidah di ladang sawit daerah tegal sari yang bisa tembus ke arah TPU jambon 1 duri, riau

08/06/2025

Ini lokasinya dihutan lindung lama jauh dari perumahan dekat dengan kandang ay4m.

Address

Jalan Jendral Sudirmam
Duri
28784

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when GHOST D' Hunter posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to GHOST D' Hunter:

Share

Nearby media companies


Other Duri media companies

Show All