
31/07/2025
Antimateri: Zat Termahal di Bumi yang Bisa Mengubah Masa Depan Energi
Antimateri adalah salah satu zat paling misterius sekaligus termahal yang pernah dikenal manusia. Dalam fisika, antimateri merupakan kebalikan dari materi biasa. Jika elektron bermuatan negatif, maka positron (anti-elektron) bermuatan positif. Ketika materi dan antimateri bertemu, keduanya akan saling menghancurkan dan melepaskan energi yang sangat besar melalui proses yang disebut anhilasi.
Mengapa Antimateri Sangat Mahal?
1. Sulit Dibuat
Antimateri tidak ditemukan secara alami di Bumi. Partikel ini hanya bisa dibuat di akselerator partikel raksasa seperti CERN (Eropa) atau Fermilab (Amerika Serikat). Prosesnya melibatkan tumbukan partikel berkecepatan hampir cahaya, yang membutuhkan energi luar biasa besar.
2. Produksi Sangat Lambat
Produksi antimateri seperti positron atau antiproton hanya menghasilkan jumlah yang sangat kecil — seringkali hanya beberapa atom dalam waktu berbulan-bulan.
3. Penyimpanan Rumit
Antimateri tidak bisa disimpan di wadah biasa. Begitu bersentuhan dengan materi, ia langsung lenyap melepaskan energi. Karena itu, diperlukan perangkap magnetik vakum yang sangat mahal untuk menahannya.
Harga Antimateri: Lebih Mahal dari Emas dan Berlian
Menurut perkiraan NASA dan penelitian fisika partikel:
Satu gram antimateri diperkirakan bernilai sekitar $62,5 triliun USD (setara lebih dari 1 kuadriliun rupiah).
Bahkan hanya beberapa nanogram saja sudah bernilai miliaran dolar.
Dengan harga setinggi ini, antimateri menjadi zat paling mahal yang pernah ada di Bumi — jauh melampaui harga emas, berlian, atau logam langka lainnya.
Potensi Penggunaan Antimateri
Energi: Reaksi anhilasi antimateri-materi menghasilkan energi 100% efisien, jauh lebih tinggi daripada fusi nuklir.
Propulsi Pesawat Luar Angkasa: Antimateri berpotensi digunakan sebagai bahan bakar roket masa depan untuk perjalanan antarbintang.
Medis: Positron digunakan dalam teknologi PET Scan (Positron Emission Tomography) untuk mendeteksi penyakit.
Tantangan Masa Depan
Meskipun potensinya luar biasa, biaya produksi dan kesulitan penyimpanan membuat antimateri belum bisa dimanfaatkan secara massal. Namun, riset berkelanjutan di laboratorium fisika partikel mungkin suatu hari membuka jalan menuju energi antimateri sebagai solusi masa depan.