24/12/2025
Penulis: Nasrudin, S.Pd.(Guru Bahasa Inggris)
Rasulullah SAW merupakan figur teladan yang sempurna bagi seluruh umat manusia. Allah SWT sendiri menegaskan dalam Al-Qurโan bahwa pada diri Rasulullah terdapat uswatun hasanah, contoh terbaik bagi orang yang beriman. Keteladanan beliau bukan hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam akhlak, kepemimpinan, hubungan sosial, dan pendidikan. Rasulullah bukan hanya seorang pemimpin agama dan negara, tetapi juga seorang pendidik agung yang metode pengajarannya tetap relevan sepanjang masa. Keberhasilan beliau membina generasi terbaik (para sahabat) tidak terlepas dari cara mengajar yang penuh hikmah, kelembutan, dan keteladanan.
Dalam rangka peringatan hari guru nasional, penulis akan menguraikan beberapa teladan Rasulullah SAW dalam mendidik umat yang dapat diterapkan oleh para guru, orang tua, maupun siapa saja yang terlibat dalam proses pendidikan.
Teladan yang pertama adalah mendidik dengan menjadi teladan.
Teladan adalah metode pendidikan paling efektif, dan Rasulullah adalah teladan terbaik. Rasulullah SAW tidak hanya menyampaikan ajaran, tetapi beliau sendiri yang pertama mempraktikkannya. Contoh paling jelas adalah dalam mengimplementasikan rasa syukur terhadap pemberian dan keutamaan yang diberikan Allah kepadanya. Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat malam sampai kakinya bengkak, padahal beliau sudah diampuni dosanya. Ketika ditanya mengapa beliau tetap mempersungguh dalam beribadah padahal dosa-dosanya telah diampuni? Rasulullah menjawab: โTidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur?โ (HR. Bukhari & Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa beliau mengajarkan cara besyukur melalui perbuatan, bukan hanya dengan kata-kata.
Keteladanan yang dicontohkan Rasulullah SAW ini menjadi prinsip penting bagi setiap pendidik, termasuk guru dalam konteks pendidikan modern. Seorang guru bukan hanya penyampai materi pelajaran, tetapi juga figur yang sikap, perilaku, dan akhlaknya akan ditiru oleh peserta didik. Ketika guru menunjukkan integritas, kedisiplinan, rasa syukur, serta ketulusan dalam menjalankan tugasnya, maka nilai-nilai tersebut akan lebih mudah tertanam dalam diri siswa dibandingkan hanya melalui penjelasan lisan. Dengan demikian, keteladanan menjadi metode pendidikan yang paling efektif, karena peserta didik belajar bukan hanya dari apa yang mereka dengar, tetapi terutama dari apa yang mereka lihat dan rasakan langsung dari gurunya.