18/12/2025
Shalat memiliki keutamaan yang sangat besar di dalam Alquran maupun As-Sunnah. Oleh karena itu, shalat adalah sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seorang hamba dan sama sekali bukan sebagai beban yang memberatkannya, bahkan shalat hakikatnya sebuah aktifitas yang sangat menyenangkan hati seorang hamba.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memperumpamakan shalat dengan perumpamaan yang sangat indah, yang menunjukkan bahwa ia adalah sebuah kebutuhan dan kegembiraan hati orang-orang yang beriman, karena dengannya Allah menghapuskan dosa hamba-Nya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, menurut Anda, apakah itu akan menyisakan kotorannya ? Para sahabat menjawab, ‘Tidak menyisakan sedikit pun kotorannya.’ Beliau bersabda, ‘Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa (hamba-Nya)’” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, pantas jika shalat yang dilakukan dengan baik bisa mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar.
Shalat memang membuahkan ketakwaan, karena mendorong pelakunya untuk senantiasa ingat Allah dari waktu ke waktu, di tengah-tengah kesibukannya dengan dunia dan di tengah-tengah kelalaian serta kegersangan hatinya.
Salat merupakan salah satu ibadah yang menghubungkan hamba dengan Rabbnya. Ketika seorang hamba melakukan salat, sejatinya ia sedang menghadap kepada Allah ‘Azza Wajalla.
Shalat ibadah yang paling di cintai Allah
Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu anhu ia berkata, 'Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 'Amalan apakah yang paling dicintai Allâh?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “ Shalat pada waktunya.” Aku (Abdullah bin Mas'ud) berkata, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “ Berbakti kepada dua orang tua.” Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “ Jihad di jalan Allâh. ” (Hr. Bukhari)
Salat merupakan perkara terpenting bagi seorang muslim. Pada hakikatnya, salat merupakan barometer keimanan dan keselamatan. Barang siapa yang sungguh-sungguh menjaga salat, maka salat itu akan menjaga agamanya. Barang siapa yang menyia-nyiakan salat, maka secara otomatis amalan-amalan dia yang lain pun akan ikut terbengkalai.
Salat merupakan tiang dan penopang agama. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam,
Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah salat” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Lalu masihkah kita menyia-nyiakan shalat?
Sumber : muslim.or.id