29/10/2025
Dakwah salaf adalah dakwah atau ajakan yang mengikuti jalan para pendahulu yang salih/salafus shalih. Yang dimaksud salafus shalih itu adalah para sahabat nabi, para tabi’in, dan juga tabi’ut tabi’in. Dan para ulama yang mengikuti pemahaman mereka dari masa ke masa disebut dengan istilah ulama salaf atau ulama Sunnah. Seperti para ulama yang sudah kita kenal namanya semacam Imam Bukhari, Imam Ahmad, Imam Syafi’i, Imam Malik, dan para ulama salaf yang lain.
Jalan untuk memahami agama ini telah diterangkan dan dicontohkan oleh mereka; oleh sebab itu hendaknya kita mengikuti jalan dan jejak-jejak mereka. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam al-Auza’i rahimahullah, “Hendaklah kamu mengikuti jalan orang-orang terdahulu/salaf, meskipun orang-orang menolakmu. Dan jauhilah olehmu pendapat-pendapat akal manusia; walaupun mereka menghias-hiasinya dengan ucapan yang indah di hadapanmu.”
Imam Malik rahimahullah mengatakan, “Tidak akan memperbaiki keadaan generasi akhir umat ini kecuali dengan apa-apa yang telah memperbaiki keadaan generasi awalnya.” Inilah hakikat dari dakwah salaf atau dakwah salafiyah. Dakwah salaf bukanlah seruan kepada aliran sesat, pemahaman ekstrim atau fanatisme golongan. Dakwah salaf adalah dakwah Nabi dan para sahabat. Ia mengajak kaum muslimin untuk memahami Islam yang murni dari berbagai bentuk penyimpangan.
Apa yang diserukan oleh dakwah salaf? Tentu saja mengikuti apa yang telah diserukan oleh para nabi dan rasul kepada umatnya, yaitu untuk beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan syirik. Kita tujukan ibadah kepada Allah dan meninggalkan sesembahan selain-Nya apa pun bentuknya; apakah itu batu, pohon, jin, nabi, atau wali. Allah berfirman (yang artinya), “Dan Rabbmu telah menetapkan bahwa janganlah kalian beribadah kecuali kepada-Nya.” (al-Isra’ : 23)
Dakwah salaf mengajarkan kepada kita untuk tunduk kepada wahyu dari Allah dan kebenaran yang datang. Kita tidak boleh menolak kebenaran, karena hal itu adalah bentuk kesombongan. Apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umat ini adalah kebenaran. Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah dia (Muhammad) berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah yang dia ucapkan itu melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (an-Najm : 3-4)
Dengan mengikuti petunjuk dan ajaran beliau maka kita akan mendapatkan kecintaan dari Allah dan ampunan-Nya. Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.” (Ali ‘Imran : 31)
Sumber : sayahafiz.com