Informasi Banyuwangi

Informasi Banyuwangi NEWS INFO SEPUTAR BANYUWANGI

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi mendukung kebijakan pelarangan sound horeg yang dibuat...
20/07/2025

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi mendukung kebijakan pelarangan sound horeg yang dibuat oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim).

Menurut MUI Banyuwangi kebijakan itu patut ditegakkan. Oleh karenanya lembaga ini juga meminta kebijakan yang sama juga diterapkan di Banyuwangi.

“Apa yang jadi kebijakan Polda Jatim untuk melarang sound horeg ini, saya kira, harus juga ditegakkan di sini. Keputusan itu jadi panduan yang jelas bagi pihak kepolisian maupun pemerintah daerah di Kabupaten Banyuwangi untuk menerapkan larangan yang sama,” ungkap Sekretaris Umum MUI Banyuwangi Barur Rohim, Minggu (20/7).

Meski mengalami pro-kontra di masyarakat, menurut Bahrur itu hal yang biasa dalam suatu pengambilan kebijakan.
Selama pengambilan keputusan itu berdasarkan pada mencegah kemudlaratan (kerusakan) dan mewujudkan kemaslahatan umum, maka tidak boleh ragu untuk menegakkannya.

“Saya kira, pihak kepolisian maupun Pemda, tidak perlu ragu. MUI Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa yang jelas. Mendasarkan atas kajian mendalam terhadap keharaman sound horeg,” papar Barur.

Sebagaimana diketahui, MUI Jawa Timur telah mengeluarkan Fatwa Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penggunaan Sound Horeg. Dalam fatwa tersebut diputuskan jika penggunaan sound horeg adalah haram.

Dari konsideran fatwa itu, mengutip sejumlah dalil syara (Quran, Hadits, hingga Qoul Ulama), peraturan perundang-undangan, hingga kajian akademik dari aspek kesehatan dan sosial.

“Ratifikasi atas kebijakan Polda Jatim ini harus segera diterapkan dalam bentuk peraturan yang kongkrit. Mengingat sebentar lagi memasuki bulan Agustus, banyak karnaval yang akan digelar. Dari pengalaman tahun kemarin, ini akan diisi oleh sound-sound horeg,” pintanya.

MUI tak menampik adanya perputaran ekonomi yang terjadi dari setiap pagelaran sound horeg. Namun, hal tersebut tak bisa dijadikan pertimbangan utama ketika menimbulkan dampak buruk yang nyata.“Ekonomi memang penting, tapi untuk menggerakkan ekonomi ada banyak cara yang bisa ditempuh. Jika banyak mudlaratnya ya hindari,” tegasnya.(*)
sumber: https://kabarbaik.co/dukung-polda-jatim-mui-banyuwangi-sepakat-larang-sound-horeg/

Farel Prayoga blak-blakan mengenai kondisi terkini setelah kariernya sempat melejit sejak viral tiga tahun lalu. Ia meng...
20/07/2025

Farel Prayoga blak-blakan mengenai kondisi terkini setelah kariernya sempat melejit sejak viral tiga tahun lalu. Ia mengalami nasib pilu karena hasil kerjanya itu justru dipakai oleh keluarga tanpa sepengetahuannya.

Ia semula menjelaskan honor yang diterima Farel setiap manggung langsung diurus oleh orang tua. Penyanyi yang viral lewat lagu Ojo Dibandingke itu tidak sadar bahwa uangnya ternyata kerap digunakan tanpa izin.

"Jadi, awal-awal viral itu yang pegang [uang] itu orang tua. Emang 100 persen aku kasih ke bapak ibu semua," ujarnya dalam podcast Denny Sumargo yang tayang di YouTube, Kamis (17/7).

"Mungkin mereka beranggapan, 'Alah Farel bisa cari lagi kok, ya sudah aku makan saja uangnya.' Mungkin mereka beranggapan seperti itu," lanjutnya.

Farel yang semakin beranjak dewasa itu pun mulai sadar banyak kejanggalan dari setiap tindakan keluarganya. Kejadian demi kejadian membuatnya yakin bahwa dirinya seringkali diperdaya.Bahkan, Farel pernah mendapati keluarganya bersekongkol demi membelikan sang kakak seekor kuda baru. Ia pun merasa kesal karena keluarganya begitu kejam kepadanya.Persekongkolan itu terungkap setelah Farel mengetahui saldonya hanya sisa Rp56 ribu ketika ingin tarik tunai di ATM. Ia kemudian mencari tahu terkurasnya saldo pribadi itu, hingga mendapat kabar bahwa uang tersebut dipakai untuk membeli kuda."Posisi aku mau manggung dan mau beli minuman di supermarket. Aku mau narik uang, sisa Rp56 ribu. Padahal di rincian itu kayaknya di ATM ada sekitar seratus juta sekian," ujar Farel.

"Beberapa minggu [setelahnya], kakak yang perempuan cerita semua. Ternyata uangku yang hilang itu dipakai beli kuda," imbuhnya.

CNNIndonesia.com sudah meminta izin kepada Denny Sumargo untuk mengutip wawancara tersebut.

Farel Prayogo mencicipi pop**aritas setelah tampil dalam perayaan HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus 2022. Ia menarik perhatian karena sukses menghibur tamu kenegaraan, termasuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

Penampilan itu viral di media sosial, begitu p**a dengan lagu Ojo Dibandingke yang milik Abah Lala yang dibawakan Farel Prayoga. Sejak saat itu, Farel kebanjiran tawaran manggung.

Ia juga terus mendapat sorotan karena harus menyeimbangkan kesibukan dunia kerja dan kewajibannya melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SDN Kepundungan 2 Banyuwangi.

Namun, kehidupan Farel tidak selalu mulus. Ia harus berhadapan dengan keluarga yang tak selalu memihak dirinya, bahkan memanfaatkan hasil jerih payah sang penyanyi.

Situasi itu semakin terbukti ketika polisi resmi menetapkan Joko Suyoto, ayah Farel Prayoga, sebagai tersangka judi online.

Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan Joko ditangkap saat operasi tangkap tangan (OTT) pada 11 Juni.

Joko diamankan bersama istri, Siti Mujayanah, di kediamannya Kecamatan Surono. Keduanya kemudian dibawa ke kantor polisi, tetapi Siti Mujayanah dip**angkan karena diketahui tak terlibat.

Polisi juga mengungkapkan bahwa Joko telah bermain judi online jenis mahjong berbulan-bulan. Namun, belum diketahui secara detail total transaksi yang melibatkan ayah Farel Prayoga.

Belum ada pernyataan dari pihak keluarga Farel terkait pengakuannya ini.


sumber: https://share.google/oIYrVURJLxrA82Sy7

BANYUWANGI - Kemacetan parah terjadi di jalan nasional penghubung Kabupaten Situbondo dengan Banyuwangi, sejak Rabu (16/...
17/07/2025

BANYUWANGI - Kemacetan parah terjadi di jalan nasional penghubung Kabupaten Situbondo dengan Banyuwangi, sejak Rabu (16/7/2025). Hingga Kamis (17/7/2025) pukul 15.00 WIB, antrean kendaraan mengular panjang, bahkan mencapai kawasan Taman Nasional Baluran dan Waduk Bajulmati.

Kemacetan berlangsung selama berjam-jam, memicu keluhan dari para pengemudi kendaraan pribadi maupun truk angkutan barang. Arus kendaraan dari arah timur menuju Pelabuhan Ketapang terlihat menumpuk di beberapa titik, terutama di wilayah Kecamatan Wongsorejo.

Petugas dari Polsek Wongsorejo diterjunkan untuk mengatur lalu lintas dan mencegah kemacetan semakin meluas.

Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan imbauan kepada para pengendara untuk tetap tertib dan bersabar. "Untuk saat ini, kemacetan mengular hingga kawasan Taman Nasional Baluran. Banyak pengendara yang tidak sabar dan memaksakan diri, sehingga menyebabkan penumpukan di beberapa titik,” katanya.

Kemacetan ini terjadi akibat antrean panjang kendaraan di Pelabuhan ASDP Ketapang (Banyuwangi) dan Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali). PT ASDP Indonesia Ferry menyebut, berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi sebagai penyebab utama antrean.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan bahwa pengurangan kapal terjadi karena adanya inspeksi dan perbaikan teknis yang direkomendasikan oleh regulator keselamatan pelayaran. “Hal itu karena ada inspeksi dan perbaikan berdasarkan rekomendasi dari regulator,” jelas Yannes.

Untuk mengurangi kepadatan dan mempercepat proses penyeberangan, pihak ASDP bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) telah mengizinkan empat kapal eks Landing Craft Tank (LCT) untuk kembali beroperasi. Keempat kapal tersebut adalah KM Agung Samudra IX, KM Jambo VI, KM Liputan XII, dan KM Samudra Utama.

Meski demikian, kapal-kapal tersebut hanya diperbolehkan berlayar dengan pengawasan ketat untuk menjamin aspek keselamatan.

Situasi ini masih dalam pemantauan intensif oleh pihak kepolisian, otoritas pelabuhan, dan ASDP. Masyarakat diimbau untuk mengikuti informasi resmi dan menghindari rute menuju pelabuhan jika tidak dalam kondisi mendesak. (azi/why)

sc : TADATODAYS.COM

Seorang bocah laki-laki berinisial AJS (7), ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Dam Tibin, Dusun Yosowinangun,...
14/07/2025

Seorang bocah laki-laki berinisial AJS (7), ditemukan meninggal dunia akibat tenggelam di Dam Tibin, Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Senin malam (14/7/2025).

Kapolsek Gambiran AKP Badrodin Hidayat mengatakan, kejadian bermula saat korban pamit keluar rumah untuk bermain usai makan siang sekitar pukul 13.30 WIB.

“Cuaca saat itu hujan gerimis,” kata Kapolsek.

Namun, sambungnya, hingga pukul 15.00 WIB, korban tak kunjung p**ang ke rumah.

“Karena tidak kembali, ayah korban mulai melakukan pencarian dan menemukan sepeda serta sandal milik anaknya di sekitar dam. Saat itu, debit air meningkat dan berwarna keruh,” ujar Badrodin.

Menemukan petunjuk itu, sang ayah langsung meminta bantuan warga. Kejadian ini juga dilaporkan ke Polsek Gambiran.

Proses pencarian pun dilakukan bersama personel Polsek Gambiran, Satpol PP, staf desa, dan linmas setempat. Tim menyisir aliran sungai sejauh dua kilometer ke arah hilir, namun tidak membuahkan hasil.

“Pencarian dilanjutkan dengan membuka pintu dam agar arus air dapat membantu mendorong tubuh korban yang mungkin tersangkut,” jelas Badrodin.

Setelah dilakukan penyisiran ulang, imbuhnya, sekitar pukul 19.15 WIB korban ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi awal.

Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Al Rohmah, Jajag. Dari hasil pemeriksaan dokter, korban telah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Pihak keluarga telah menerima musibah ini dan menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka telah mengikhlaskan kematian korban dan membuat surat pernyataan,” ujar Kapolsek.

Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemakaman.

source: suaraindonesia.co.id

Proses evakuasi dan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terus berlanjut. Kamis m...
04/07/2025

Proses evakuasi dan pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya terus berlanjut. Kamis malam, 3 Juli 2025, sebanyak enam jenazah korban kapal tenggelam tiba di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, setelah sebelumnya diberangkatkan dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Keenam jenazah itu disambut langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko S, Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto, serta unsur tim SAR gabungan. Jenazah kemudian diserahkan secara simbolis kepada keluarga korban sebelum diberangkatkan ke RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Sebelumnya, sebanyak 21 korban selamat yang berdomisili di Banyuwangi juga telah dip**angkan ke pihak keluarga. Mereka merupakan bagian dari 29 survivor yang ditemukan di sekitar Cekik Gilimanuk dan Perairan Pebuahan Jembrana.

"Hingga kini, tim SAR masih berupaya mencari 30 korban yang belum ditemukan," ujar Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, dalam keterangan resminya, Jumat, 4 Juli 2025.

Pencarian hari Kamis melibatkan kekuatan penuh. Dari udara, Basarnas mengerahkan Heli Rescue HR 3606, Pesawat Udara P-8304, serta helikopter milik Polri. Tak hanya itu, teknologi thermal drone juga digunakan untuk menyisir area laut yang luas di Selat Bali.

Di laut, operasi penyisiran melibatkan sederet armada SAR: KN SAR Permadi, KN Arjuna, RIB Basarnas Banyuwangi dan Jembrana, KN 5200 dan 5209 KSOP Tanjung Wangi, kapal patroli TNI AL Patkamla Lanal Banyuwangi, hingga sejumlah speedboat dari Tagana, Polair, KPLP, dan BPBD Banyuwangi.

Namun, cuaca buruk jadi tantangan utama. Menurut BMKG, gelombang tinggi diprediksi akan melanda perairan selatan Bali, sehingga dalam evaluasi pencarian malam ini, kapal-kapal kecil akan ditarik dan digantikan dengan kapal berskala besar.

Menurut Deputi Operasi dan Siaga Basarnas, Ribut Eko S penacarian kini diperkuat dengan bantuan KRI Teluk Ende, KRI Tongkol, serta helikopter tambahan dari Baharkam dan pihak swasta.

Berikut daftar korban selamat 29 orang yaitu Saroji, Saiful Munir, Mansun, Romi Alfa Hidayat, Sandi Wariawan, Supardi, Abu Khoir, M. Farid Wajdi, Erick Imbawani, Nurdin Yuswanto, Richo Krafsanjani, Ahmad Suyipno, Bahrul Ulum, Moh. Tri Wahyudi, Ansori, Muhamad Wajihi, Syamsul Hidayat, Ely Mustain, Ahmad Rokhan, Ibnul Bawait, Deni Hermanto, Muhammad Kholil, Bejo Santoso, Febriani, Imron, Nanda Sinta Alvani, Riky Prayuda Tama, Dimas Hadi, dan Eka Toniansyah.

Sementara korban meninggal 6 orang yaitu Anang Suryono, Eko Sastriyo, Elok Rumantini, Cahyani, Fitri April Lestari, dan Afnan Aqiel Mustafa.

Sebelumnya diberitakan, Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat sebanyak 35 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan selamat dan empat korban antaranya meninggal dunia.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi di Banyuwangi, Kamis, menyebutkan hingga pukul 11:00 WIB korban kapal feri tenggelam di Selat Bali, sebanyak 35 orang, empat orang di antaranya meninggal dunia.

“Jadi, pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, dan penumpang selamat maupun yang meninggal dunia saat ini masih dievakuasi ke Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali,” katanya.

Menurut Wahyu, sampai saat ini tim SAR gabungan terus memperluas pencarian puluhan penumpang korban kapal tenggelam di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu.

Ia menyampaikan pencarian korban yang masih dinyatakan hilang di Selat Bali, itu diperluas dengan menyisir ke arah selatan.

Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang membawa sebanyak 53 orang penumpang dan 12 kru kapal itu tenggelam di Selat Bali, pada Rabu, 2 Juli malam sekitar pukul 23:35 WIB.

Selengkapnya : https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/1835435-6-jenazah-korban-kmp-tunu-pratama-jaya-tiba-di-banyuwangi-30-orang-masih-hilang?page=all

Sebanyak 21 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan selamat tiba di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwang...
03/07/2025

Sebanyak 21 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan selamat tiba di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (3/7/2025) sore.

Puluhan korban kapal tenggelam di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu tiba di dermaga 1 Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) sekitar pukul 16:15 WIB, setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Pelabuhan Gilimanuk (Bali).

Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengungkapkan dari hasil pencarian oleh tim SAR gabungan sejak dini hari tadi hingga menjelang petang ada 30 orang penumpang kapal yang selamat dan enam orang meninggal dunia.

"Untuk 21 orang korban selamat yang baru tiba di Pelabuhan Ketapang ini sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, alhamdulillah semuanya sehat," katanya usai menyerahkan 21 orang korban selamat kepada keluarganya di Posko Informasi Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Dari pantauan, 21 orang korban selamat asal Banyuwangi, Jember, Lumajang itu disambut isaK tangis keluarganya.

Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi hingga pukul 17.00 WIB menyebutkan, korban yang ditemukan selamat sebanyak 30 orang, korban meninggal enam orang, sedangkan 29 orang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 53 orang penumpang dan 12 kru kapal itu tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam sekitar pukul 23.35 WIB.

KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22.56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali.

Selengkapnya: https://www.inilah.com/21-korban-selamat-kapal-tunu-sudah-dibawa-ke-pelabuhan-ketapang-banyuwangi

 Setelah dilakukan pencarian secara besar-besaran Tim SAR gabungan berhasil menemukan 4 orang yang merupakan korban dari...
02/07/2025


Setelah dilakukan pencarian secara besar-besaran Tim SAR gabungan berhasil menemukan 4 orang yang merupakan korban dari tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di selat Bali. 4 orang tersebut ditemukan  dalam kondisi selamat dan kini mendapatkan perawatan medis di kantor ASDP Gilimanuk. 

4 orang yang ditemukan selamat tersebut merupakan 1 orang Anak Buah Kapal (ABK) dan 3 orang lainya merupakan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. 

“Satu Crew kapal atas nama Sandi Wariawan. Kemudian penumpang atas nama Romo Alfa Hidayat, Mansun dan Saroji,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra. 

Ke 4 orang korban tersebut kini sedang menjalani perawatan medis di areal ASDP Gilimanuk usai ditemukan oleh anggota tim SAR Gabungan. 

“Saat ini berada di ASDP Gilimanuk dalam keadaan sehat dan mohon doanya,” tutur Kapolresta Banyuwangi pada Banyuwangi.viva.co.id. 

Dari 4 orang yang ditemukan selamat tersebut, 2 diantaranya warga dari Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

“Kebetulan 2 adalah warga Banyuwangi. Nanti akan dikomunikasikan untuk pergeseran kembali,” kata Kombes Pol Rama Samtama Putra.

KMP Tunu Pratama Jaya sendiri sedang melakukan pelayaran dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. 

Namun sekira pukul 23.15 WIB saat berada di sekitar koordinat 8° 4'40.51"S 114°25'24.89"E, KMP Tunu Pratama Jaya laporkan mengalami kebocoran mesin yang menyebabkan blackout atau mati lampu. Rabu, 2 Juli 2025 

Berdasarkan informasi yang diterima, KMP Tunu Pratama Jaya berisi 12 ABK dengan jumlah penumpang 53 orang dan 22 unit kendaraan. 

Hingga saat ini, keberadaan puluhan korban lainnya masih dalam pencarian petugas tim penyelamatan.

selengkapnya: https://banyuwangi.viva.co.id/amp/peristiwa/45746-4-orang-ditemukan-selamat-dalam-peristiwa-tenggelamnya-kmp-tunu-pratama-jaya-di-selat-bali?page=all

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merespons kebijakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tim...
01/07/2025

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merespons kebijakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali yang berencana menutup total jalur Gumitir yang merupakan akses utama penghubung Banyuwangi-Jember.

Jalur strategis ini direncanakan akan ditutup untuk proses perbaikan besar yang dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, dan rencana penutupan akan dilakukan Juli hingga September 2025 karena alasan keselamatan.

"Bukan menolak, tapi kami harap ada pola baru, jangan ditutup 100 persen karena dampaknya sangat signifikan," kata Ipuk di Banyuwangi, Senin.

Menurutnya, penutupan total jalur Gumitir itu dikhawatirkan mengganggu aktivitas warga, khususnya pelajar dan pekerja yang melintasi perbatasan Banyuwangi dan Jember setiap hari.

Ipuk mencontohkan siswa SMK di Kalibaru yang tinggal di wilayah Silo, Jember, sangat bergantung pada jalur ini.

Jika ditutup 100 persen, akses siswa, pedagang, hingga pekerja lintas wilayah akan terganggu dan memicu dampak ekonomi.

Oleh karena itu, Bupati Ipuk mendorong adanya solusi terbatas seperti hanya membatasi kendaraan berat atau penutupan bertahap dengan jam tertentu.

"Mungkin dipertimbangkan ada pembatasan, contohnya kendaraan besar, seperti fuso, truk barang itu dilarang lewat dan alternatifnya bisa lewat Situbondo, sedangkan sepeda motor atau mobil ukuran kecil untuk aktivitas warga bisa izinkan untuk dilewati," kata Ipuk.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi Komang Sudira Atmaja menambahkan penutupan jalur primer itu masih akan dibahas lagi dalam rapat bersama sejumlah pemangku kebijakan, yang artinya penutupan total Gumitir masih bersifat tentatif.

"Informasi yang kami terima alasan mengapa jalur ditutup karena alasan keselamatan, karena pengerjaan proyek ini menggunakan alat-alat besar, tapi Ini masih akan dibahas bersama dengan Ditlantas dan beberapa pihak lainnya. Pertimbangan-pertimbangan dari Ibu Bupati akan kami sampaikan dalam rapat nanti," katanya.
SELENGKAPNYA : https://jatim.antaranews.com/berita/940133/pemkab-banyuwangi-respons-kebijakan-rencana-penutupan-jalur-gumitir

  Fakta baru terungkap dalam kasus tragis pembunuhan anak laki-laki berusia 11 tahun oleh ayah tirinya di Banyuwangi. Pe...
29/06/2025


Fakta baru terungkap dalam kasus tragis pembunuhan anak laki-laki berusia 11 tahun oleh ayah tirinya di Banyuwangi. Peristiwa memilukan itu terjadi di Dusun Kertosari, Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat, pada Sabtu malam (28/6/2025), sekitar pukul 19.00 WIB.

Korban, MAT, ditemukan terkapar oleh ibu kandungnya, Nur Indana Zulfa (32), di lantai kamar mandi. Ia diduga tewas setelah dicekik oleh ayah tirinya, SP (33), warga Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono. SP sempat melarikan diri, namun berhasil ditangkap polisi tiga jam kemudian.

Kapolsek Kabat AKP Kusmin menyebutkan, saat kejadian, Nur Indana berada di rumah kakaknya yang berada tepat di depan rumah tempat korban tinggal. Ia memilih menjauh karena menghindari SP yang datang untuk mengajak berbaikan setelah cekcok rumah tangga.

“Sebelumnya mereka tinggal di rumah kontrakan di Desa Labanasem. Namun karena pertengkaran, Nur Indana memilih tinggal bersama kedua anaknya,” jelas AKP Kusmin, Minggu (29/6/2025).

Adik korban, AFA, yang hendak p**ang ke rumah, mengurungkan niatnya karena melihat rumah dalam kondisi gelap total. Ia lalu kembali dan memberi tahu sang ibu bahwa lampu rumah padam.

Merasa khawatir, Nur Indana segera mengecek ke dalam rumah. Saat itu, ia melihat suaminya keluar tergesa-gesa dari kamar mandi menuju pintu depan. Ia pun langsung masuk ke kamar mandi dan mendapati putranya tergeletak tidak bernyawa.

“Seketika ibu korban berteriak minta tolong. Warga berdatangan dan membawa korban ke RS PKU Muhammadiyah Rogojampi,” kata Kusmin.

Sayangnya, nyawa korban tak terselamatkan. Dari hasil pemeriksaan medis, ditemukan bekas cekikan di leher korban.

Peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Kabat. Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polresta Banyuwangi. Tim gabungan bergerak cepat melakukan pengejaran terhadap pelaku.

“Hanya dalam waktu tiga jam, pelaku berhasil kami tangkap di wilayah Kecamatan Singojuruh,” tegas Kusmin.

SP langsung diperiksa secara intensif. Dalam pemeriksaan, ia mengakui telah membunuh anak tirinya. Saat ini, polisi masih mendalami motif di balik tindakan keji tersebut.

Tersangka dijerat dengan Pasal 80 Ayat (4) Jo Pasal 76C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

selengkapnya:
https://suaraindonesia.co.id/news/news/68611e4ca8767/kronologi-lengkap-ayah-tiri-di-banyuwangi-habisi-nyawa-anak-11-tahun-di-kamar-mandi?fbclid=IwY2xjawLOO8pleHRuA2FlbQIxMQABHpkK90YuoLUXGMrAddK3GECswOE1nnfYE9BW9jGC03XUfAk3apHOinMbGLcQ_aem_tqgHTpBbZYj7hBFJsn_NqA

Luapan sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon Banyuwangi, telah menghanyutkan seorang remaja pada, Sabtu (2...
28/06/2025

Luapan sungai Badeng di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon Banyuwangi, telah menghanyutkan seorang remaja pada, Sabtu (28/6/2025).

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Songgon, AKP Pudji Wahono. Diketahui korban berinisial SH (16) warga Desa Sumberbulu. 

“Betul, saat ini kita, Basarnas hingga BPBD tengah melakukan penyisiran,” katanya, Sabtu (28/6/2025).

Adapun kronologi dari hanyutnya SH yang masih duduk di bangku MTS tersebut, terjadi ketika korban yang tengah berboncengan bersama dengan ayahnya AH (36) mengendarai sepeda motor di bantaran sungai Badeng, tepatnya setelah melihat banjir di bawah Dam Sardi.

Nahasnya, dengan debit air yang tinggi, dan arus deras dari sungai Badeng yang berwarna coklat itu, membuat tanah yang dilewati korban bersama ayahnya terkikis atau longsor hingga keduanya beserta kendaraan terperosok jatuh.

Nasib baik masih berpihak kepada ayah korban, dimana dirinya bisa selamat dari kejadian tersebut. Sayangnya, anak dan kendaraan yang ditungganginya jatuh dan hanyut.

Sebelumnya, SH sempat berpegangan pada akar tanaman sebelum dilaporkan hilang karena hanyut terbawa derasnya sungai badeng. Melihat itu, masyarakat yang berada disekitar lokasi kejadian langsung lari dan hendak mengambil sebuat tali tampar untuk menarik korban.

“Sayangnya menurut keterangan saksi, setelah kembali dari mengambil tali tampar, korban hanyut yang buntuti ayahnya,” terang AKP Pudji.

“Semoga korban segera ditemukan, kita akan terus berupaya yang terbaik bersama Basarnas dan BPBD. Kita juga siagakan tim di dam Garit,” harapnya. (*)

link berita:
https://banyuwangi.times.co.id/news/berita/kHMhf60m6/Sungai-Badeng-Meluap-Hanyutkan-Seorang-Remaja-di-Banyuwangi

 Emosi seorang pemuda tak terbendung hingga akhirnya ia gelap mata dan membunuh ayah tirinya.Pemuda berinisial DKB (23) ...
26/06/2025


Emosi seorang pemuda tak terbendung hingga akhirnya ia gelap mata dan membunuh ayah tirinya.

Pemuda berinisial DKB (23) di Banyuwangi, Jawa Timur, menganiaya ayah tirinya berinisial AS (32) hingga tewas.

Impitan ekonomi dan kelakuan buruk ayah tiri melatari peristiwa penganiayaan yang menewaskan korban di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru pada Rabu (25/6/2025).

Sejak sang ibu dinikahi ayah tirinya berinisial AS, ibu kandungnya sering menjadi korban kekerasan.

DKB yang merupakan seorang buruh harian lepas itu juga mengaku sempat diancam akan dibunuh korban AS.

Amarah pelaku memuncak saat korban AS melecehkan ibu kandungnya.

AS meninggal akibat mengalami luka di kepala belakang sisi atas.Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi, menjelaskan jika peristiwa tersebut terjadi di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru pada Rabu (25/6/2025).

Tersangka berinisial DKB, yang merupakan buruh harian lepas, dan korban berinisial AS (32).
Junaedi mengatakan, sebelum penganiayaan terjadi, korban dan tersangka sudah sering bertikai.
Penyebabnya masalah ekonomi dan utang."Menurut keterangan tersangka, sejak dinikahi ayah tirinya, ibu kandungnya sering mengalami kekerasan," kata Junaedi, Kamis (26/6/2025).

Belakangan, tersangka juga mengaku sempat diancam akan dibunuh oleh korban. Yang membuat amarah pelaku memuncak, yakni saat korban melecehkan ibu kandungnya.

"Korban sempat bilang ke tersangka, 'kalau tidak punya uang, tawarkan saja ibumu ke orang lain'," jelasnya.Perkataan itu membuat tersangka marah, ia langsung menyerang korban dengan memukul.

Tak berhenti di sana, tersangka juga membenturkan kepala korban ke batu besar yang ada di belakang rumah.

"Tersangka juga memukulkan bambu ke kepala korban, yang menyebabkan korban tidak sadarkan diri," tutur Junaedi.

Kejadian tersebut sempat diketahui oleh para tetangga.
Tetangga pun melaporkan peristiwa itu ke kepala dusun setempat.

Pak Kasun datang ke lokasi bersama warga, dan melihat korban telah bersimbah darah.

"Pak Kasun kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Kalibaru," ujar dia.

Mendapat laporan tersebut, anggota Satreskrim Polsek Kalibaru datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Aparat sekaligus mengamankan tersangka, dibawa ke kantor polisi.

"Setelah dilakukan interogasi, terduga pelaku mengakui bahwa memang dia yang melakukan penganiayaan terhadap korban," ungkap Junaedi.
Sementara korban sempat dirawat di rumah sakit. Ia mengalami luka di kepala belakang sisi atas. Meski telah dirawat, nyawa korban tak tertolong.

"Korban meninggal dunia di rumah sakit," sambungnya.

Selengkapnya..
https://aceh.tribunnews.com/2025/06/26/marah-ibunya-dilecehkan-dan-dirinya-diancam-dibunuh-pemuda-banyuwangi-aniaya-ayah-tiri-hingga-tewas

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (26/6/2025) un...
26/06/2025

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan mendarat di Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (26/6/2025) untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Bondowoso menggunakan helikopter. Prabowo direncanakan hadir dalam peresmian pengoperasian dan pembangunan energi terbarukan di 15 provinsi secara langsung di Bondowoso.

Namun karena cuaca buruk, pesawat batal mendarat di Banyuwangi. "Perlu saya laporkan bahwa sesungguhnya Bapak Presiden berkenan untuk hadir bersama kita hari ini, namun cuaca tidak memungkinkan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, seperti dilansir YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/6/2025).

Dijelaskan Bahlil, cuaca berkabut membuat pesawat kepresidenan tidak bisa mendarat. Sehingga, demi keselamatan presiden, diputuskan bahwa presiden mengikuti acara lewat konferensi daring.

Disebutkan Bahlil, karena pembatalan jadwal tersebut, ia dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dapat menikmati fasilitas helikopter baru presiden. "Kami merasakan naik heli baru Bapak Presiden. Saya sampaikan ke Ibu Gubernur, rezeki Ibu Gubernur bisa menikmati fasilitas Bapak Presiden," kelakarnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan, riuh persiapan kedatangan Presiden Prabowo, khususnya di Bandara Blimbingsari Banyuwangi telah terjadi sejak kemarin hingga pagi tadi.

Namun, Kota Banyuwangi diguyur hujan ringan sejak dini hari, dengan suhu berkisar 25-28 derajat celsius dengan kecepatan angin bervariasi, mulai dari kurang dari 8 km/jam hingga lebih dari 10 km/jam.

Cuaca buruk yang terjadi juga menyebabkan operasional di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi terhambat. Bahkan, pelabuhan sempat ditutup karena gelombang tinggi mencapai 2,5 meter pada Rabu (25/6/2025) malam, sementara pada Kamis (26/6/2025) gelombang laut berkisar 1,8 meter.

(surabaya.kompas.com)

https://share.google/DRPfsGiuJBaAiUn7H

Address

Genteng

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Informasi Banyuwangi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Informasi Banyuwangi:

Share