01/10/2025
                                            Audiensi sejumlah warga soal protes sulitnya mencari pekerjaan berlangsung di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik, Rabu (1/10/2025). 
Puluhan warga itu mengeluhkan sulit mencari pekerjaan di tengah maraknya perusahaan berdiri seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE di Kecamatan Manyar.
Mereka menuntut penyerapan tenaga kerja lokal yang seharusnya menjadi prioritas, namun bergelimah pengangguran. Audiensi itu dipimpin langsung Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Kepala Disnaker Gresik Zainul Arifin, hingga perwakilan JIIPE. 
"Kita memetakan di JIIPE itu ada 22 pekerjaan non skill yang bisa langsung terserap," kata Kepala Disnaker Gresik Zainul Arifin.
Zainul mengatakan, pemetaan lowongan pekerjaan di kawqsan JIIPE itu sesuai permintaan massa aksi. 
Ia juga mengakui, jumlah lowongan pekerjaan itu tidak sebanyak dengan massa aksi yang datang. 
Sebanyak 22 lowongan pekerjaan non skill itu tanpa dibebani persyaratan seperti tamatan sarjana atau spesifikasi khusus.
"Ya kita ikuti prosesnya," jelasnya. 
Sementara itu, salah seorang warga Desa Suci, Kecamatan Manyar, Wafiq, mengaku belum puas terait hasil lowongan pekerjaan yang diberikan.
Ia menduga, masih banyak perusahaan yang masih belum memprioritaskan tenaga kerja lokal sebagai pekerja. 
"Aslinya belum puas. Dari pengawas Disnaker harus melakukan investigasi apakah tenaga kerja sudah 60 persen sudah mengakomodir warga Gresik sesuai Peraturan daerah yang ada," pungkasnya 
Diketahui sebelumnya, aksi demonstrasi digelar 29 September 2025, hingga dilanjutkan audiensi hari ini. Dalam aksi demonstrasi itu, mereka melakukan unjuk rasa di depan kawasan KEK JIPPE Kecamatan Manyar hingga depan Kantor Bupati Gresik.
sc: suarajatimpost.com 
   ゚