17/08/2025
Kisah: Kemerdeka’an !!
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah menghijau, ada seorang pemuda bernama Darma. Setiap 17 Agustus, ia selalu ikut upacara bendera, mengenakan seragam putih sederhana, berdiri tegak, dan menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat. Tapi jauh di dalam hatinya, Darma sering bertanya, “Apakah merdeka hanya tentang bendera yang berkibar? Apakah merdeka hanya tentang bebas dari penjajahan bangsa lain?”
Suatu sore, ketika langit mulai berwarna jingga, ia duduk di tepi sawah bersama kakeknya yang sudah renta. Kakeknya tersenyum sembari berkata,
“Nak, merdeka itu bukan hanya soal bangsa melawan penjajah. Merdeka itu juga tentang dirimu sendiri. Kalau hatimu masih dipenjara oleh rasa iri, dengki, atau takut berlebihan, apakah itu namanya merdeka?”
Darma terdiam. Ia mulai menyadari, bahwa selama ini ia sering mengeluh, iri pada teman-temannya, dan merasa hidupnya tak pernah cukup. Padahal, bukankah itu bentuk penjara batin yang lebih halus?
Sejak hari itu, Darma belajar memerdekakan dirinya:
• Ia belajar tertawa lepas tanpa khawatir penilaian orang.
• Ia mulai mensyukuri apa yang ada, tanpa membandingkan dengan milik orang lain.
• Ia menjaga langkahnya, agar kebebasan itu tidak membuatnya melanggar aturan Tuhan.
Tahun berikutnya, saat bendera kembali berkibar, Darma berdiri lebih tegak dari sebelumnya. Ia tahu bahwa kemerdekaan bangsa yang dulu diperjuangkan dengan darah dan air mata, kini ia lanjutkan dengan cara lain: memerdekakan hati dan pikirannya sendiri.
⸻catatan.
YantoGanjar
Kemerdekaan sejati bukan hanya soal bebas dari penjajah, tapi juga bebas dari belenggu dalam diri kita sendiri. Bahagia, tertawa lepas, dan hidup dalam syukur tanpa melupakan aturan Tuhan—itulah arti merdeka yang sesungguhnya.