https://www.facebook.com/217690518092053/

Cerita Kang Kolik, Grobogan (2025)

29/07/2025

Mount Tambora Eruption 1815: The Disaster That Changed The World
In April 1815, Mount Tambora on the Island of Sumbawa, Indonesia, suffered a terrible eruption that is noted as one of the deadliest and largest volcanic eruptions in human history. The explosion not only caused local destruction, but also changed the global climate and affected various aspects of life in other hemisphere — from literature, technological inventions, to geopolitics.

Global Climate Impact: “A Year Without Summer”
The Tambora eruption released about 150 cubic kilometres of volcanic material into the atmosphere, including large amounts of sulfur dioxide. This gas forms sulfate aerosols that reflect sunlight, causing global temperature drop. Consequently, 1816 was known as “The Year Without a Summer” — particularly in Europe and North America.

In New England, it snows in June. In Europe, harvests are in total failure, soaring food prices, and famine is plagued by countries. This extreme weather is creating a long-term social crisis.

The Birth of the Novel 'Frankenstein'
A cold summer and incessant rain have forced a group of English writers, including Lord Byron, Mary Shelley, and Percy Bysshe Shelley, to stay inside their villa on the shores of Lake Geneva, Switzerland. Amidst saturation, they held a horror story writing competition. It was here, Mary Shelley began writing the legendary novel “Frankenstein” — which was later considered a landmark of the modern science fiction genre.

The Trigger of Birth of a Bike?
Starvation from a failed harvest caused mass deaths of livestock in Europe, especially horses that were once the primary means of transport. The condition is encouraging alternative invention. A German aristocrat named Karl Drais invented a prototype of a pedalless two-wheeled vehicle called the Laufmaschine (or Dandy Horse) in 1817, which is considered to be the forefather of the future modern bicycle. The discovery was largely triggered by the post-horse shortage of transport.

The International Languages and the Role of French
While it is not entirely accurate that the Tambora eruption changed the international language, there is speculation that if the social and political crisis in post-1815 Europe had not occurred, then the dominance of English as an international language may not have been so quickly. However, these are part of more complex dynamics, including the rise of the British Empire and the influence of the United States in the 20th century.

More Interesting Facts
The Tambora explosion caused more than 71,000 direct and indirect deaths, including from starvation and disease.

Tambora's volcanic ash was even found in Greenland's ice sheet, proving its global impact.

The explosion is estimated to be 4 times stronger than the Krakatau explosion in 1883.

The conclusion
The Mount Tambora eruption of 1815 was not just a local natural disaster. The impact is rippling worldwide, creating extreme climatic conditions that prompted the birth of timeless literary works, drove the innovation of transportation technology, and even impacting socio-economic dynamics in different parts of the world. This event is a real example of how nature can be a great driver in human history.

Letusan Gunung Tambora 1815: Bencana yang Mengubah Dunia
Pada April 1815, Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Indonesia, mengalami letusan dahsyat yang tercatat sebagai salah satu letusan gunung berapi paling mematikan dan terbesar dalam sejarah manusia. Letusan ini bukan hanya menyebabkan kehancuran lokal, tetapi juga mengubah iklim global dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan di belahan dunia lain — dari sastra, penemuan teknologi, hingga geopolitik.

Dampak Iklim Global: “Tahun Tanpa Musim Panas”
Letusan Tambora melepaskan sekitar 150 kilometer kubik material vulkanik ke atmosfer, termasuk sulfur dioksida dalam jumlah besar. Gas ini membentuk aerosol sulfat yang memantulkan sinar matahari, menyebabkan penurunan suhu global. Akibatnya, tahun 1816 dikenal sebagai “The Year Without a Summer” — terutama di Eropa dan Amerika Utara.

Di New England, salju turun pada bulan Juni. Di Eropa, panen gagal total, harga pangan melonjak, dan kelaparan melanda berbagai negara. Cuaca ekstrem ini menciptakan krisis sosial yang berdampak panjang.

Kelahiran Novel ‘Frankenstein’
Musim panas yang dingin dan hujan terus-menerus memaksa sekelompok penulis Inggris, termasuk Lord Byron, Mary Shelley, dan Percy Bysshe Shelley, untuk tetap berada di dalam vila mereka di tepi Danau Jenewa, Swiss. Di tengah kejenuhan, mereka mengadakan kompetisi menulis cerita horor. Dari sinilah, Mary Shelley mulai menulis novel legendaris “Frankenstein” — yang kemudian dianggap sebagai tonggak awal genre fiksi ilmiah modern.

Pemicu Lahirnya Sepeda?
Kelaparan akibat gagal panen menyebabkan kematian massal hewan ternak di Eropa, terutama kuda yang saat itu merupakan alat transportasi utama. Kondisi ini mendorong penemuan alternatif. Seorang bangsawan Jerman bernama Karl Drais menciptakan prototipe kendaraan roda dua tanpa pedal yang disebut Laufmaschine (atau Dandy Horse) pada tahun 1817, yang dianggap sebagai cikal bakal sepeda modern. Penemuan ini sebagian besar dipicu oleh kebutuhan transportasi pasca-kekurangan kuda.

Bahasa Internasional dan Peran Perancis
Meskipun tidak sepenuhnya akurat bahwa letusan Tambora mengubah bahasa internasional, ada spekulasi bahwa jika krisis sosial dan politik di Eropa pasca-1815 tidak terjadi, maka dominasi bahasa Inggris sebagai bahasa internasional mungkin tidak secepat itu. Namun, ini adalah bagian dari dinamika yang lebih kompleks, termasuk kebangkitan Imperium Inggris dan pengaruh Amerika Serikat di abad ke-20.

Fakta Menarik Tambahan
Letusan Tambora menyebabkan lebih dari 71.000 kematian langsung dan tidak langsung, termasuk akibat kelaparan dan penyakit.

Abu vulkanik Tambora bahkan ditemukan di lapisan es Greenland, menjadi bukti dampak globalnya.

Letusan ini diperkirakan 4 kali lebih kuat dari letusan Krakatau 1883.

Kesimpulan
Letusan Gunung Tambora tahun 1815 bukan sekadar bencana alam lokal. Dampaknya merambat ke seluruh dunia, menciptakan kondisi iklim ekstrem yang mendorong kelahiran karya sastra abadi, mendorong inovasi teknologi transportasi, dan bahkan memengaruhi dinamika sosial-ekonomi di berbagai belahan dunia. Peristiwa ini adalah contoh nyata bagaimana alam bisa menjadi penggerak besar dalam sejarah manusia.

29/07/2025

Fatima Al-Fihri: Muslim Woman Founder of World's Oldest University
Did you know that the oldest university still in operation to date was founded by a muslim woman? Her name is Fatima Al-Fihri, a remarkable figure that dates back to the 9th century and leaves an intellectual legacy lasting over 1,200 years.

Origin and Background
Fatima Al-Fihri was born in the city of Kairouan, which was then part of the Ifriqiya region (now Tunisia), and later migrated with her family to the city of Fez, Morocco. He comes from are Rich and prominent family. After her father and husband passed away, Fatima inherited a considerable fortune.

However, instead of using it for personal gain, he chose to build something that could greatly benefit the community.

Al-Qarawiyyin University: A Historical Landmark in Education World
In 859 AD, Fatima Al-Fihri founded the University of Al-Qarawiyyin in Fez, Morocco. This institution was initially a mosque that also served as a center of Islamic learning and science. However, over time, Al-Qarawiyyin evolved into a center of higher education deeply in various disciplines such as mathematics, astronomy, philosophy, grammar, to medicine.

Interestingly, UNESCO and Guinness World Records recognized Al-Qarawiyyin as the oldest university in the world still active to date.

Interesting Facts about Al-Qarawiyyin University:
Al-Qarawiyyin education system inspired university model in Europe.

Many renowned scholars studied or taught here, including the great philosopher Ibn Khaldun and the physician Averroes (Ibn Rushd).

The Al-Qarawiyyin Library is also one of the oldest in the world, with a collection of rare manuscripts dating back hundreds of years.

The university building reflects the beauty of classical Islamic architecture that is still preserved to this day.

Fatima Al-Fihri's Trace as a Symbol of Muslim Women in the World of Knowledge
Fatima Al-Fihri is not only known as the founder of educational institutions, but also as an important symbol that Muslim women have since long ago contributed greatly to the development of science and society.

Amid the challenges of her time, Fatima shows that education is a right and need of all human beings—regardless of gender. Her passion proves that women can be pioneers in building civilization.

The conclusion
Fatima Al-Fihri is clear proof that women's contribution to world history cannot be underestimated. By founding Al-Qarawiyyin University, he left not only a legacy of education, but also a strong message of the importance of knowledge, equality, and devotion to society.

Fatima Al-Fihri: Perempuan Muslim Pendiri Universitas Tertua di Dunia
Tahukah Anda bahwa universitas tertua yang masih beroperasi hingga kini ternyata didirikan oleh seorang perempuan muslim? Namanya adalah Fatima Al-Fihri, sosok luar biasa yang berasal dari abad ke-9 dan meninggalkan warisan intelektual yang bertahan hingga lebih dari 1.200 tahun.

Asal Usul dan Latar Belakang
Fatima Al-Fihri lahir di kota Kairouan, yang saat itu merupakan bagian dari wilayah Ifriqiya (kini Tunisia), dan kemudian bermigrasi bersama keluarganya ke kota Fez, Maroko. Ia berasal dari keluarga kaya dan terpandang. Setelah ayah dan suaminya wafat, Fatima mewarisi kekayaan yang cukup besar.

Namun, alih-alih menggunakannya untuk kepentingan pribadi, ia memilih untuk membangun sesuatu yang bisa memberi manfaat besar bagi masyarakat.

Universitas Al-Qarawiyyin: Tonggak Sejarah Dunia Pendidikan
Pada tahun 859 M, Fatima Al-Fihri mendirikan Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko. Lembaga ini pada awalnya merupakan masjid yang juga difungsikan sebagai pusat pembelajaran keislaman dan sains. Namun seiring waktu, Al-Qarawiyyin berkembang menjadi pusat pendidikan tinggi yang mendalam dalam berbagai disiplin ilmu seperti matematika, astronomi, filsafat, tata bahasa, hingga kedokteran.

Yang menarik, UNESCO dan Guinness World Records mengakui Al-Qarawiyyin sebagai universitas tertua di dunia yang masih aktif hingga kini.

Fakta Menarik tentang Universitas Al-Qarawiyyin:
Sistem pendidikan Al-Qarawiyyin menginspirasi model universitas di Eropa.

Banyak cendekiawan ternama belajar atau mengajar di sini, termasuk filsuf besar Ibn Khaldun dan ahli kedokteran Averroes (Ibn Rushd).

Perpustakaan Al-Qarawiyyin juga termasuk salah satu yang tertua di dunia, dengan koleksi manuskrip langka yang berusia ratusan tahun.

Bangunan universitas mencerminkan keindahan arsitektur Islam klasik yang masih terjaga sampai sekarang.

Jejak Fatima Al-Fihri sebagai Simbol Perempuan Muslim dalam Dunia Ilmu
Fatima Al-Fihri tidak hanya dikenal sebagai pendiri lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai simbol penting bahwa perempuan muslim sejak dulu telah berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Di tengah tantangan zamannya, Fatima menunjukkan bahwa pendidikan adalah hak dan kebutuhan semua manusia—tanpa memandang gender. Semangatnya membuktikan bahwa perempuan bisa menjadi pionir dalam membangun peradaban.

Kesimpulan
Fatima Al-Fihri adalah bukti nyata bahwa kontribusi perempuan dalam sejarah dunia tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengan mendirikan Universitas Al-Qarawiyyin, ia tidak hanya meninggalkan warisan pendidikan, tapi juga pesan kuat tentang pentingnya ilmu, kesetaraan, dan pengabdian kepada masyarakat.

28/07/2025

Awaloedin Djamin: The Visionary Figure Behind the Birth of Indonesian Security Guard
In the midst of the complex security challenges of the 1970s-era, one ingenious solution emerged that still survives to this day: the formation of a Security Force (Satguards). This idea comes from a visionary figure, a Police General (Purn. ) Drs. Awaloedin Djamin, MPA, who at that time served as the Chief of Police of the Republic of Indonesia (Kapolri) period 1978–1982.

📜 Background of the Birth of a Security Guard
At that time, the Police of the Republic of Indonesia faced a major setback: personnel limitations. The amount of existing policies have not been able to reach and secure all vital areas, especially in office centers, industrial areas, and shopping centers. As a solution, Kapolri Awaloedin Djamin triggered the formation of a self-defense unit that operates professionally but remains under Police supervision.

This big step was later formalized through Kapolri Decision No. SKEP/126/XII/1980 dated 30 December 1980, which is also the milestone of the birth of the Security Guard profession in Indonesia.

🎖️ Who is Awaloedin Djamin?
Awaloedin Djamin is not just an ordinary police officer. It is:

The first capolri to achieve a doctorate degree, a graduate of the University of Southern California (USA).

Once served as Indonesian Ambassador to West Germany.

An intellectual and educator, widely known among academics as well as the world of diplomacy.

Officially awarded the title of "Indonesian Security Guard" in 1993 by the Police.

🔐 The Strategic Role of Security
Security guards are formed not to replace police, but as security partners who serve in the work environment and society. Their primary duties include:

Maintain safety and order in work sites such as offices, shopping centers, warehouses, schools and others.

Preventing security disturbances and detecting potential threats early.

Communicating with police officers during incidents that require enforcement of law.

To support professionalism, Security guards are required to attend line-up training:

Gada Pratama ( primary level ) ,

Gada Madya (intermediate level),

Main Gada (management/leadership level).

📅 National Security Day
As a form of appreciation for the service of Security Guards, the Police has designated December 30 as National Security Guards Day. This date was chosen because it coincides with the publication of SK Kapolri which became the basis of the establishment of the Security Guard.

The commemoration becomes an important moment to reflect on the role of Security Guards in maintaining security stability across various walks of life of people, while also a form of respect to General Awaloedin Djamin's legacy of thought.

🟩 Conclusion
The formation of Security Guards is a brilliant solution to a classic problem: the limit of the number of police officers. Thanks to General Awaloedin Djamin's vision, the society now has professional and trained security units, becoming the front guards of workplace and public security.

The Security Guard's long journey in Indonesia is proof that security is a joint responsibility — between state officers and the community.

Awaloedin Djamin: Tokoh Visioner di Balik Lahirnya Satpam Indonesia
Di tengah tantangan keamanan yang kompleks pada era 1970-an, muncul satu solusi cerdas yang masih bertahan hingga kini: pembentukan Satuan Pengamanan (Satpam). Gagasan ini datang dari sosok visioner, Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Awaloedin Djamin, MPA, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) periode 1978–1982.

📜 Latar Belakang Lahirnya Satpam
Pada masa itu, Kepolisian Republik Indonesia menghadapi kendala besar: keterbatasan personel. Jumlah polisi yang ada belum mampu menjangkau dan mengamankan seluruh wilayah vital, terutama di pusat-pusat perkantoran, kawasan industri, dan pertokoan. Sebagai solusinya, Kapolri Awaloedin Djamin mencetuskan pembentukan satuan pengamanan swakarsa yang beroperasi secara profesional namun tetap berada di bawah pengawasan Polri.

Langkah besar ini kemudian diformalkan melalui Surat Keputusan Kapolri No. SKEP/126/XII/1980 tertanggal 30 Desember 1980, yang juga menjadi tonggak lahirnya profesi Satpam di Indonesia.

🎖️ Siapa Awaloedin Djamin?
Awaloedin Djamin bukan hanya perwira tinggi Polri biasa. Ia adalah:

Kapolri pertama yang meraih gelar doktor, lulusan University of Southern California (AS).

Pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat.

Seorang intelektual dan pendidik, dikenal luas di kalangan akademisi serta dunia diplomasi.

Secara resmi dianugerahi gelar “Bapak Satpam Indonesia” pada tahun 1993 oleh Polri.

🔐 Peran Strategis Satpam
Satpam dibentuk bukan untuk menggantikan polisi, tetapi sebagai mitra keamanan yang bertugas di lingkungan kerja dan masyarakat. Tugas utama mereka antara lain:

Menjaga keamanan dan ketertiban di lokasi kerja seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, pergudangan, sekolah, dan lainnya.

Mencegah terjadinya gangguan keamanan serta mendeteksi potensi ancaman lebih awal.

Menjalin komunikasi dengan aparat kepolisian saat terjadi insiden yang memerlukan penanganan hukum.

Untuk mendukung profesionalisme, Satpam diwajibkan mengikuti pelatihan berjenjang:

Gada Pratama (tingkat dasar),

Gada Madya (tingkat menengah),

Gada Utama (tingkat manajerial/pimpinan).

📅 Hari Satpam Nasional
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa Satpam, Polri menetapkan 30 Desember sebagai Hari Satpam Nasional. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan terbitnya SK Kapolri yang menjadi dasar berdirinya Satpam.

Peringatan ini menjadi momen penting untuk merefleksikan peran Satpam dalam menjaga stabilitas keamanan di berbagai lini kehidupan masyarakat, sekaligus bentuk penghormatan terhadap warisan pemikiran Jenderal Awaloedin Djamin.

🟩 Kesimpulan
Pembentukan Satpam adalah solusi brilian dari permasalahan klasik: keterbatasan jumlah aparat kepolisian. Berkat visi Jenderal Awaloedin Djamin, masyarakat kini memiliki satuan pengamanan yang profesional dan terlatih, menjadi garda depan keamanan lingkungan kerja dan publik.

Perjalanan panjang Satpam di Indonesia adalah bukti bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama — antara aparat negara dan masyarakat.

28/07/2025

Unique Hotel In South Korea That Looks Like A Cruise Ship On A Hill

At first glance, you might think there was a giant cruise ship stranded on top of a hill. But don't be fooled by the looks! This spectacular building is actually Sun Cruise Resort & Yacht, a cruise ship-themed hotel perched on the coast of Jeongdongjin, South Korea.

This hotel becomes one of the most unique tourist icons in Ginseng State. Designed to resemble a leaning yacht, the building was actually built on land—not the original ships being shifted ashore. With about 165 meters long and 45 meters high, Sun Cruise Resort gives a stay experience as if you were in the middle of the sea, yet still safe on land.

Interesting Fact:
Strategic Location: Located in Jeongdongjin, this area is famous as the best place to watch the sunrise in South Korea. Many local couples to foreign tourists came here to witness the first sunrise of the new year.

Marine Atmosphere Simulation: To reinforce the illusion of a cruise ship, the hotel is equipped with wave sound effects and artificial sea scents, creating an immersive marine atmosphere for guests.

Complete Amenity: Sun Cruise Resort offers a wide range of amenities such as a revolving restaurant, sky lounge, art galleries, to an exotic sculpture garden overlooking the Eastern Ocean.

Photogenic Destination: Because of its very iconic and unusual appearance, the place frequently appears on social media, TV shows, and even K-pop music videos.

The conclusion
Sun Cruise Resort & Yacht is not just a place to stay, but also a unique and photogenic tourist destination. With an eye-catching design, this hotel manages to combine architectural creativity and the allure of nature tourism into a mesmerizing unit.

Hotel Unik di Korea Selatan yang Terlihat Seperti Kapal Pesiar di Atas Bukit

Sekilas, Anda mungkin mengira ada kapal pesiar raksasa yang tersangkut di puncak bukit. Tapi jangan tertipu oleh penampilannya! Bangunan spektakuler ini sebenarnya adalah Sun Cruise Resort & Yacht, sebuah hotel bertema kapal pesiar yang terletak di atas tebing pantai Jeongdongjin, Korea Selatan.

Hotel ini menjadi salah satu ikon wisata paling unik di negeri ginseng. Didesain menyerupai kapal pesiar yang tengah bersandar, bangunan ini benar-benar dibangun di atas daratan—bukan kapal asli yang dialihkan ke darat. Dengan panjang sekitar 165 meter dan tinggi 45 meter, Sun Cruise Resort memberi pengalaman menginap seolah-olah berada di tengah laut, padahal tetap aman di daratan.

Fakta Menarik:
Lokasi Strategis: Terletak di Jeongdongjin, kawasan ini terkenal sebagai tempat terbaik untuk melihat matahari terbit di Korea Selatan. Banyak pasangan lokal hingga wisatawan asing datang ke sini untuk menyaksikan sunrise pertama tahun baru.

Simulasi Suasana Laut: Untuk memperkuat ilusi kapal pesiar, hotel ini dilengkapi dengan efek suara ombak dan aroma laut buatan, menciptakan atmosfer laut yang imersif bagi para tamu.

Fasilitas Lengkap: Sun Cruise Resort menawarkan berbagai fasilitas seperti restoran berputar, sky lounge, galeri seni, hingga taman patung yang eksotis menghadap Samudra Timur.

Destinasi Fotogenik: Karena tampilannya yang sangat ikonik dan tak biasa, tempat ini kerap muncul di media sosial, acara TV, bahkan video musik K-pop.

Kesimpulan
Sun Cruise Resort & Yacht bukan hanya tempat menginap, melainkan juga destinasi wisata yang unik dan fotogenik. Dengan desain yang menipu mata, hotel ini berhasil menggabungkan kreativitas arsitektur dan daya tarik wisata alam menjadi satu kesatuan yang memukau.

28/07/2025

🍄 Mushroom "Wild Chicken": The Bright Yellow Meat Substitute from the Wild
Imagine there were forest mushrooms that tasted like fried chicken. Not just a myth—it's Laetiporus sulphureus, the wild fungus known as the “chicken of the woods” or the chicken mushroom of the wild.

These fungi grow naturally on dead tree trunks or sometimes live as parasites in oak, chestnut or willow trees. The color is bright yellow with a golden-orange edge, striking like a moth—which is why its name contains elements of “sulphur.”

Found widely in the jungles of Europe, North America, and parts of East Asia, these mushrooms have become a backyard favorite among the foragers (wild mushroom hunters), especially due to its fiber-y texture and savory flavor, resembling chicken meat. Therefore, these mushrooms are very popular as an alternative ingredient to meat in vegetarian or vegan dishes.

However, important to note: wild chicken mushrooms cannot be eaten raw. It should be cooked in advance to remove compounds that could potentially cause indigestion. In fact, some people can experience a mild allergic reaction even after cooking—so it's recommended to try in small amounts first.

Some more interesting facts:

These mushrooms can grow tremendously large, even reaching 10 kilograms in a single clump.

Besides being nutritious (containing protein, fiber, and antioxidants), it also has the potential as a natural antimicrobial in pharmaceutical research.

Due to its growth on certain trees, this fungus is also an indicator of the health of the forest ecosystem.

For those who are curious to taste it, remember not to randomly harvest wild mushrooms, because some types of mushrooms that look similar can be poisonous. Always consult with an experienced mycologist or mushroom hunter.

If you’re looking for a source of natural plant-based protein straight from nature, rooster mushrooms can be a unique choice—as long as consumed with care and knowledge.

🟡
🌲
🍽️

🍄 Jamur "Ayam Hutan": Si Kuning Cerah Pengganti Daging dari Alam Liar
Bayangkan ada jamur hutan yang rasanya mirip ayam goreng. Bukan sekadar mitos—itulah Laetiporus sulphureus, jamur liar yang dikenal dengan nama “chicken of the woods” atau jamur ayam hutan.

Jamur ini tumbuh secara alami di batang pohon mati atau kadang hidup sebagai parasit pada pohon ek, kastanye, atau willow. Warnanya kuning cerah dengan bagian tepi oranye keemasan, mencolok seperti belerang—itulah sebabnya namanya mengandung unsur “sulphur”.

Ditemukan luas di hutan-hutan Eropa, Amerika Utara, dan sebagian Asia Timur, jamur ini menjadi buruan favorit para forager (pencari jamur liar), terutama karena teksturnya yang berserat dan rasanya yang gurih, menyerupai daging ayam. Karena itu, jamur ini sangat populer sebagai bahan alternatif daging dalam masakan vegetarian atau vegan.

Namun, penting untuk dicatat: jamur ayam hutan tidak boleh dimakan mentah. Ia harus dimasak terlebih dahulu untuk menghilangkan senyawa yang berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan. Bahkan, sebagian orang bisa mengalami reaksi alergi ringan meski sudah dimasak—jadi disarankan mencoba dalam jumlah kecil terlebih dahulu.

Beberapa fakta menarik lainnya:

Jamur ini bisa tumbuh sangat besar, bahkan mencapai 10 kilogram dalam satu rumpun.

Selain bergizi (mengandung protein, serat, dan antioksidan), ia juga memiliki potensi sebagai antimikroba alami dalam riset farmasi.

Karena pertumbuhannya pada pohon tertentu, jamur ini juga dijadikan indikator kesehatan ekosistem hutan.

Bagi yang penasaran mencicipinya, ingatlah untuk tidak sembarangan memanen jamur liar, karena beberapa jenis jamur yang tampak serupa bisa bersifat beracun. Selalu konsultasikan dengan ahli mikologi atau pemburu jamur berpengalaman.

Jika Anda mencari sumber protein nabati alami langsung dari alam, jamur ayam hutan bisa jadi pilihan unik—asal dikonsumsi dengan hati-hati dan penuh pengetahuan.

🟡
🌲
🍽️

28/07/2025

Seiryu-Miharashi: "No Access" Railway Station in the Middle of Japan's Nature
Imagine a train station with no exit, no connection to highways, and only accessible to passengers getting off the train. That's Seiryu-Miharashi Station ( -)—a unique station located in Yamaguchi Prefecture, Japan.

Stations Built For Sights, Not Destinations
Seiryu-Miharashi, which if translated means “clear river view”, opened on March 17, 2019 and is part of the Nishikigawa Seiryu Line. However, unlike the station in general, the site has no entrances or exits to the surrounding settlement. There were no homes, shops, or even highway access nearby.

The only way to get there is to take a train that stops at this station, and passengers can only get on or off the train. No path to walk from outside.

Main Destination: Enjoy Nature
The station was built solely to provide the experience of enjoying nature's panoramic views. Located on the banks of the crystal-clear Nishiki River and surrounded by green hills, the place is designed as an “observation station”, not a departure or arrival point.

The amenities in Seiryu-Miharashi are quite simple—just a small platform and protective canopy. However, from here visitors can enjoy the beautiful river view and the peaceful silence of nature. No vending machines, no waiting rooms, and no station attendants.

Extra Unique Facts
Slow travel inspiration: This station is part of Japan's tourism trend ahead of slow travel, which is to enjoy a leisurely journey and be one with nature.

No fixed timetable: Not all trains stop here. Only certain tour trains or special schedules pauses so passengers can alight and enjoy the scenery.

Operated by Nishikigawa Railway: A local operator that is indeed focused on the tourist lines in the countryside.

Reviving a deserted area: With the presence of this station, the local community hopes to increase the appeal of the area without disturbing the natural ecosystem.

The conclusion
Seiryu-Miharashi is not just a station, but a symbol of Japanese philosophy in appreciating nature's beauty and silence. This place serves as a reminder that the journey isn't always about the final destination, but also about enjoying every moment along the way.

Seiryu-Miharashi: Stasiun Kereta Api “Tanpa Akses” di Tengah Alam Jepang
Bayangkan sebuah stasiun kereta api yang tidak memiliki pintu keluar, tidak terhubung dengan jalan raya, dan hanya bisa diakses oleh penumpang yang turun dari kereta. Itulah Seiryu-Miharashi Station (清流みはらし駅)—sebuah stasiun unik yang terletak di Prefektur Yamaguchi, Jepang.

Stasiun yang Dibangun untuk Pemandangan, Bukan Tujuan
Seiryu-Miharashi, yang jika diterjemahkan berarti "pemandangan sungai jernih", dibuka pada 17 Maret 2019 dan merupakan bagian dari Jalur Nishikigawa Seiryu Line. Namun, berbeda dengan stasiun pada umumnya, tempat ini tidak memiliki pintu masuk atau jalan keluar ke pemukiman sekitar. Tidak ada rumah, toko, atau bahkan akses jalan raya di dekatnya.

Satu-satunya cara untuk tiba di sana adalah dengan menumpang kereta yang berhenti di stasiun ini, dan penumpang hanya bisa naik atau turun dari kereta tersebut. Tidak ada jalur untuk berjalan kaki dari luar.

Tujuan Utama: Menikmati Alam
Stasiun ini dibangun semata-mata untuk menyajikan pengalaman menikmati panorama alam. Terletak di tepi Sungai Nishiki yang jernih dan dikelilingi perbukitan hijau, tempat ini dirancang sebagai “stasiun observasi”, bukan titik keberangkatan atau kedatangan.

Fasilitas di Seiryu-Miharashi sangat sederhana—hanya satu platform kecil dan kanopi pelindung. Namun, dari sinilah pengunjung bisa menikmati pemandangan sungai yang indah dan keheningan alam yang menenangkan. Tidak ada vending machine, tidak ada ruang tunggu, dan tidak ada petugas stasiun.

Fakta Unik Tambahan
Inspirasi wisata slow travel: Stasiun ini adalah bagian dari tren pariwisata Jepang yang mengedepankan slow travel, yaitu menikmati perjalanan tanpa terburu-buru dan menyatu dengan alam.

Tidak ada jadwal tetap: Tidak semua kereta berhenti di sini. Hanya kereta wisata tertentu atau jadwal khusus yang berhenti sejenak agar penumpang bisa turun dan menikmati pemandangan.

Dikelola oleh Nishikigawa Railway: Sebuah operator lokal yang memang fokus pada jalur wisata di daerah pedesaan.

Menghidupkan daerah sepi: Dengan kehadiran stasiun ini, masyarakat lokal berharap bisa meningkatkan daya tarik kawasan tersebut tanpa mengganggu ekosistem alam.

Kesimpulan
Seiryu-Miharashi bukan sekadar stasiun, melainkan simbol filosofi Jepang dalam menghargai keindahan alam dan kesunyian. Tempat ini menjadi pengingat bahwa perjalanan tidak selalu harus tentang tujuan akhir, tetapi juga tentang menikmati setiap momen di sepanjang jalan.

Cerita Kang Kolik

29/07/2025

29/07/2025

28/07/2025

28/07/2025

28/07/2025

28/07/2025

Address

Telephone

Website

Alerts

Contact The Business

Shortcuts

Share

Category