ruangobrol.id

ruangobrol.id ruangobrol.id - Dare to share
Initiated by Kreasi Prasasti Perdamaian

RSIS Book Launch Seminar“Jemaah Islamiyah, ISIS and Beyond"Melacak Perkembangan Tantangan Ekstremisme Kekerasan di Asia ...
18/07/2025

RSIS Book Launch Seminar
“Jemaah Islamiyah, ISIS and Beyond"
Melacak Perkembangan Tantangan Ekstremisme Kekerasan di Asia Tenggara

Pada Jumat, 18 Juli 2025, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura, menyelenggarakan peluncuran buku karya Prof. Kumar Ramakrishna yang membahas evolusi ekstremisme kekerasan di Asia Tenggara dari 2001 hingga 2025.

RSIS Book Launch Seminar
“Jemaah Islamiyah, ISIS and Beyond"
Melacak Perkembangan Tantangan Ekstremisme Kekerasan di Asia Tenggara

Pada Jumat, 18 Juli 2025, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University, Singapura, menyelenggarakan peluncuran buku karya Prof. Kumar Ramakrishna yang membahas evolusi ekstremisme kekerasan di Asia Tenggara dari 2001 hingga 2025.

Buku ini membahas perkembangan ekstremisme kekerasan di Asia Tenggara, dimulai dari pengungkapan jaringan Jemaah Islamiyah yang terhubung dengan Al Qaeda pada tahun 2001 di Singapura, hingga kemunculan ISIS di pertengahan 2010-an, serta bentuk ekstremisme baru seperti supremasi kulit putih, ekstremisme Hindu, dan Buddha di era 2020-an.

Tulisan ke-650: Dare to Share, Tujuh Tahun Perjalanan Menulis dan MengabdiPada tanggal 9 Juli 2025 yang baru saja lewat,...
14/07/2025

Tulisan ke-650: Dare to Share, Tujuh Tahun Perjalanan Menulis dan Mengabdi

Pada tanggal 9 Juli 2025 yang baru saja lewat, ingatan saya terhenti sejenak di sebuah titik sunyi—tujuh tahun ke belakang, ketika untuk pertama kalinya saya mengirimkan tulisan ke Ruangobrol. Bukan opini, bukan ulasan atau analisis yang kini sering saya buat, melainkan sebuah cerpen sederhana. Fiksi yang lahir dari kebingungan, namun juga dari keberanian untuk mulai. Saat itu, saya belum tahu akan dituntun ke mana oleh kata-kata—yang saya tahu hanya satu: saya harus menulis.

Waktu itu, buku Internetistan baru saja rampung saya tulis. Pikiran saya masih berkabut. Ruangobrol, saat itu, terasa seperti halaman kosong yang luas dan sunyi—menanti kata pertama ditorehkan. Tapi bagaimana menuliskannya? Dalam gaya seperti apa? Tentang apa? Belum ada yang benar-benar jelas. Hingga kemudian saya teringat perkataan seseorang yang kini telah tiada—almarhum Mas Hakiim:

“Tulis saja apa yang mau ditulis. Cerpen, puisi, cerita di penjara, atau apa saja yang ingin jenengan tulis silakan ditulis di Ruangobrol. Tidak ada gaya atau pedoman baku untuk orang-orang seperti jenengan yang ingin berkarya. Kami berikan tempatnya. Sesuai dengan tagline Ruangobrol, Dare to Share, yang penting adalah keberanian untuk berbagi. Dan kami akan sangat menghargai itu.”

Baca selengkapnya di www.ruangobrol.id
https://ruangobrol.id/tokoh/ro9175a224d64498c879/tulisan-ke-650-dare-to-share-tujuh-tahun-perjalanan-menulis-dan-mengabdi

Jangan Cuma Scroll. Kamu Harus Tahu Ini.Internet memudahkan hidup, tapi juga menyimpan banyak bahaya apalagi kalau kita ...
10/07/2025

Jangan Cuma Scroll. Kamu Harus Tahu Ini.
Internet memudahkan hidup, tapi juga menyimpan banyak bahaya apalagi kalau kita tidak sadar atau tidak hati-hati saat menggunakannya.

Hoaks & Disinformasi
Informasi palsu cepat viral karena sensasional. Banyak orang share tanpa cek, akibatnya bisa timbul kepanikan dan konflik.

Propaganda & Radikalisasi
Kelompok ekstrem menyusup lewat konten yang tampak biasa. Anak muda sering jadi target karena dianggap paling mudah dipengaruhi.

Cyberbullying
Komentar jahat, body shaming, hingga ancaman bisa berdampak besar pada kesehatan mental. Anonimitas bikin pelaku merasa bebas.

Penipuan Online
Modus makin canggih: undangan kerja palsu, investasi bodong, phishing. Targetnya siapa saja, termasuk pelajar.

Eksploitasi Anak & Konten Berbahaya
Anak-anak bisa terpapar konten kekerasan, pornografi, dan predator digital. Kurangnya pengawasan bikin mereka rentan.
www.ruangobrol.id


Minim Filter, Ruang Digital Rawan Akan Konten KekerasanPeneliti Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) N...
03/07/2025

Minim Filter, Ruang Digital Rawan Akan Konten Kekerasan

Peneliti Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Nenden Sekar Arum ruang digital saat ini sedang mendapat tantangan yang serius. Pasalnya konten-konten kekerasan dan ujaran kebencian membanjiri platform media sosial. Tantangan tersebut makin diperparah dengan minimnya filter atau sensor dan penyedia platform itu sendiri.

“Jadi akhir-akhir ini platform media sosial seperti Meta, menurunkan sensornya. Hal itu jadi tantangan tersendiri bagi ruang digital kita,” Kata Nenden dalam acara Obrolan Ruang Tengah dengan tajuk "Jejak Digital Ekstremisme: Mengamankan Ruang Maya dari Ancaman Kekerasan" pada Sabtu 28 Juni 2025 lalu.

Karena itu kata Nenden saat ini sangat diperlukan konten-konten kontra narasi guna membendung narasi negatif bahkan mengajak kekerasan dari kelompok radikal. Menurut Nenden bisnis model dari platform memang membuat publik di dunia maya resisten terhadap konten-konten yang mengarah kekerasan.

Baca selengkapnya di www.ruangobrol.id
https://ruangobrol.id/news/roa175e14926003fc686/minim-filter-ruang-digital-rawan-akan-konten-kekerasan

Momen baru adalah pengingat bahwa harapan selalu bisa ditanam dan damai selalu bisa disemai.Karena sejatinya, perjalanan...
27/06/2025

Momen baru adalah pengingat bahwa harapan selalu bisa ditanam dan damai selalu bisa disemai.
Karena sejatinya, perjalanan terbaik adalah saat kita berpindah dari kebencian menuju kasih sayang antar sesama.

Mulailah dari diri sendiri. Dunia butuh lebih banyak hati yang damai, bukan suara yang membenci.


Konflik global di Timur Tengah yang terjadi belakangan ini antara Iran dan Israel, Palestina dan Israel, India dan Pakis...
25/06/2025

Konflik global di Timur Tengah yang terjadi belakangan ini antara Iran dan Israel, Palestina dan Israel, India dan Pakistan, serta konflik Suriah menyita perhatian publik. Beragam narasi muncul kepermukaan guna saling mencari simpati. Namun alih-alih mencari simpati, konflik global juga kerap dimanfaatkan oleh kelompok garis keras untuk menyebarkan ideologi, propaganda, perekrutan hingga pengump**an donasi.

Mantan narapidana terorisme (napiter), Arif Budi Setyawan, mengungkapkan kesalahannya pada masa lalu membuat dirinya lebih bijak dalam menanggapi sebuah isu. Oleh karena itu, Arif menekankan perlunya masyarakat berfikir kritis dalam menanggapi isu-isu global. Menurutnya, konflik di Timur Tengah, bukan semata karena agama, melainkan ada kepentingan lain seperti ideologi, ekonomi, politik dan sebagainya.

“Perang itu pasti punya motif politik dan ekonomi. Perang itu butuh energi, butuh pas**an, dan butuh motivasi yang kuat. Dan motivasi agama memang sering digunakan untuk menggerakkan orang untuk berperang,” ujar Arif, Rabu (18/6/2025).

https://rejogja.republika.co.id/berita/sy33n8291/eks-napiter-tekankan-perlunya-nalar-kritis-tanggapi-konflik-di-timur-tengah

̇ne ̇ran

Tak Ada yang Terlahir untuk TersesatKenapa seseorang bisa terseret ke jalan yang salah?Kadang, ini bukan soal ideologi… ...
20/06/2025

Tak Ada yang Terlahir untuk Tersesat
Kenapa seseorang bisa terseret ke jalan yang salah?
Kadang, ini bukan soal ideologi…
tapi soal Rasa ingin berarti, Rasa ingin dimengerti, Rasa ingin didengar.

Banyak yang mengira mereka “tersesat” karena keyakinan semata.
Padahal, di balik itu ada proses panjang
Sebuah pencarian makna, cerita yang menenangkan luka,
dan lingkungan yang memberi tempat, bukan pertanyaan.

Teori 3N dari Arie W. Kruglanski menjelaskan tiga dorongan besar
Needs (Kebutuhan), Narratives (Narasi), Networks (Jaringan)

Mari kita belajar memahami, sebelum menghakimi.
Karena semua orang berhak punya kesempatan untuk kembali p**ang.



Menjadi salah satu dari 12 dari peserta yang terpilih mengikuti International Visitors Leadership Program (IVLP) di Amer...
17/06/2025

Menjadi salah satu dari 12 dari peserta yang terpilih mengikuti International Visitors Leadership Program (IVLP) di Amerika Serikat, nyaris tak pernah terbayangkan dalam perjalanan hidup saya.

Sebab, melalui program itu, saya akhirnya dapat kesempatan mengunjungi Paman Sam! Gratis p**a! Karena ini jalur undangan dari US. Department of State. Program IVLP sendiri, merupakan program tertua di sana. Dimulai sejak tahun 1940. Angkatan saya jadi angkatan ke-85 program itu, tema ketika itu “Advancing Security”.

Sejak kecil, nama Amerika Serikat memang kerap terngiang dalam benak. Bukan karena ada sanak famili yang bekerja di sana, apalagi kenalan di sana. Tapi, ketika sekolah dasar mulai kerap membaca buku RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap), satu-satunya koneksi saya dengan AS hanya di tanggal 4 Juli.

Ya, saya lahir tanggal 4 Juli dan saya baca di RUPL, Kemerdekaan AS juga ada di tanggal 4 Juli, tahun 1776. Sama kan tanggalnya! Tapi (mungkin) sangat jauh berbeda.

Baca Selengkapnya di :
www.ruangobrol.id
https://ruangobrol.id/tokoh/ro5175a0063579896426/kesempatan-menginjakkan-kaki-di-as-lewat-program-ivlp

Banyak dari kita terluka oleh penolakan, kehilangan, galau atau rasa kosong.Dan kadang... narasi yang datang justru mena...
16/06/2025

Banyak dari kita terluka oleh penolakan, kehilangan, galau atau rasa kosong.
Dan kadang... narasi yang datang justru menawarkan "makna" palsu.

Ada narasi yang tampak kuat... tapi sebenarnya sedang meromantisasi luka.
Bukan menyembuhkan, tapi mengajak lari.
Bukan menguatkan, tapi membuat luka terasa “mulia”.
Di era digital, banyak makna bisa dibungkus rapi
tapi tujuannya belum tentu tulus.

Kamu layak pulih, bukan dikorbankan untuk narasi siapa pun.
Makna sejati lahir dari proses, bukan pelarian.
Kalau kamu sedang merasa kosong itu bukan kelemahan, itu sinyal untuk mengenal dirimu lebih dalam.

Jangan berjalan sendiri.
Temui ruang amanmu.
Temui makna yang jujur.

Dr Noor Huda Ismail
Jemaah Islamiyah’s Disbandment, One Year On: Reckoning with the Past, Rethinking the Future

**asi

Extremism’s Digital MutationThe battlefield has shifted online. Social media, gaming platforms, encrypted apps, and incr...
14/06/2025

Extremism’s Digital Mutation

The battlefield has shifted online. Social media, gaming platforms, encrypted apps, and increasingly, generative AI tools are now the frontlines of radicalization.

A chilling 2024 case in Malang illustrates this: a 19-year-old student, radicalized entirely online, joined a foreign jihadist network and used AI to translate and amplify propaganda.

This is no one-off. It’s part of a broader trend: digital jihadism. Groups like Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) in Syria—where at least sixteen JI young fighters remain—run hybrid operations combining armed struggle, governance, and propaganda. They are influencers, content strategists, and recruiters.

Geography is obsolete; ideology now travels platform-to-platform, meme-to-meme.

Seen in a regional context, JI’s disbandment mirrors a larger trend: strategic reinvention. In the Philippines, the Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) persist despite the MILF’s political transition. Thailand’s southern insurgency simmers, tapping into narratives of repression and identity.

"Jemaah Islamiyah’s Disbandment, One Year On: Reckoning with the Past, Rethinking the Future"
By Noor Huda Ismail

“Gak ada serangan bukan berarti gak ada gerakan. Proses rekrutmen, pelatihan, dan pengaruh ideologis kini banyak bergera...
11/06/2025

“Gak ada serangan bukan berarti gak ada gerakan.
Proses rekrutmen, pelatihan, dan pengaruh ideologis
kini banyak bergerak lewat platform digital.”

ketiadaan serangan hanyalah penanda bahwa kita sedang berada di masa senyap, entah menuju badai, atau sedang menata diri setelahnya. Jadi, sama sekali bukan sebuah kondisi yang mengisyaratkan untuk menurunkan kewaspadaan.
Ketenangan memang bisa menipu. Ibarat danau yang tampak tenang di permukaan, padahal menyimpan arus deras di dasarnya.

Dr Noor Huda Ismail
https://www.kompas.id/artikel/narasi-zero-attack-yang-menyesatkan



Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik tentang 5R (Repatriasi, Rehabilitasi, Relokasi, Reintegrasi, dan Resiliensi),...
09/06/2025

Dalam rangka meningkatkan kesadaran publik tentang 5R (Repatriasi, Rehabilitasi, Relokasi, Reintegrasi, dan Resiliensi), Kreasi Prasasti Perdamaian bersama BNPT RI sukses menyelenggarakan Peluncuran Buku "Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah" dan Pemutaran Film Dokumenter "Road to Resilience".

Setelah diluncurkan secara resmi di Jakarta, kegiatan ini dilanjutkan dengan roadshow ke empat kota besar:
📍 Bandung
📍 Lampung
📍 Surabaya
📍 Semarang

Melibatkan kolaborasi lintas sektor akademisi, aktivis, media, komunitas muda, dan pemerintah daerah. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Komstra PE (Komunikasi Strategis Nasional Pencegahan Ekstremisme), sebagai bentuk implementasi RAN PE (Perpres No. 7/2021).

Dengan narasi alternatif dan pendekatan kreatif, roadshow ini bertujuan mendorong pemahaman kritis generasi muda terhadap bahaya ekstremisme kekerasan serta memperkuat proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi WNI eks FTFs, khususnya perempuan dan anak-anak.

Mari bersama ciptakan ruang aman, damai, dan penuh harapan untuk masa depan

Address

Jakarta Barat

Opening Hours

Monday 09:00 - 17:00
Tuesday 09:00 - 17:00
Wednesday 09:00 - 17:00
Thursday 09:00 - 17:00
Friday 09:00 - 17:00

Telephone

+6285782212625

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ruangobrol.id posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to ruangobrol.id:

Share

Ngobrol Yuk!

Kadang kita s**a bingung dengan apa yang terjadi di sekitar kita, namun ternyata apa yang terjadi itu memberikan nilai dan pesan lho! Ruangobrol ingin memberikan ruang untuk kembali ngobrolin apa aja yang ada di sekitar kita. Jadi, ngobrol yuk!