
27/09/2025
saling menyalahkan
Sebanyak 16 ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, belum pernah mendapatkan pelatihan sejak bertugas. Kondisi ini diduga ikut memicu persoalan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), mulai dari makanan basi hingga temuan ulat pada menu siswa.
Kepala Satgas MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika, mengakui para ahli gizi di daerahnya sebagian besar adalah fresh graduate dan belum berpengalaman. “Iya ternyata belum pernah dilakukan pelatihan-pelatihan. Ke depan, korwil SPPG bisa mengkoordinir semua ahli gizi dan pengawas untuk melakukan pelatihan secara mandiri,” kata Bambang, Selasa (23/9/2025). Pemkab Bangkalan akan memfasilitasi pelatihan dari Dinas Kesehatan agar pengawasan gizi dan keamanan makanan lebih baik. “Besok kami akan fasilitasi dan mengundang ahli gizi untuk diberikan pelatihan dari Dinkes,” ujarnya.
Permasalahan MBG di Bangkalan mencuat setelah enam sekolah menerima makanan yang diduga basi dari SPPG Martajasah. Beberapa waktu kemudian, di SDN Bumi Anyar 1, Kecamatan Tanjung Bumi, menu MBG ditemukan mengandung ulat hijau dan belatung pada nasi dan sayur tumis wortel-bunga kol. Video temuan tersebut sempat viral di media sosial.
Pemkab Bangkalan berharap pelatihan ini mencegah insiden serupa terulang dan meningkatkan kualitas layanan gizi bagi anak sekolah.