Peristiwa Viral

Peristiwa Viral jika s**a like dan share
(1)

Bocah 10 Tahun di Magelang Ini Sendirian Merawat Ibunya yang SakitAl Rayyan Dziki Nugraha, bocah kelas 3 SD itu usianya ...
24/07/2025

Bocah 10 Tahun di Magelang Ini Sendirian Merawat Ibunya yang Sakit
Al Rayyan Dziki Nugraha, bocah kelas 3 SD itu usianya baru 10 tahun. Kini harus seorang diri merawat Ani, ibunya, yang dirawat di rumah sakit karena problem ginjal dan jantung. Dia harus membolos sekolah dan tidak mengurus rumah kontrakannya karena kondisi ibunya yang semakin sulit meninggalkan pembaringan.

Rayyan dan Ani tercatat sebagai warga Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Namun ibu dan anak itu tinggal berpindah-pindah dari kontrakan satu ke kontrakan lainnya. Suami Ani yang juga ayah Rayyan, pergi tanpa kabar semenjak Rayyan masih sangat kecil. Ani mencari nafkah sebagai penjual jajanan anak.

Rayyan masih Kelas 3 di SDN 3 Mertoyudan, Magelang. Namun dalam beberapa hari terakhir dia memilih tak masuk sekolah karena harus merawat ibunya yang RSUD Tidar, Kota Magelang. Setiap hari harus merawat, memandikan, dan memenuhi kebutuhan ibunya yang hanya bisa sedikit bergerak akibat gagal ginjal dan pembengkakan jantung yang diderita.

"Ibu sudah empat kali masuk rumah sakit karena gagal ginjal dan pembengkakan jantung," ujar Rayyan, saat ditemui di bangsal rawat RSUD Tidar Kota Magelang
Ibu Rayyan diketahui masuk ke rumah sakit karena dibantu oleh para tetangga. Namun Rayyan menyadari tidak bisa menggantungkan kepada orang lain untuk merawat ibunya. "Bapak dan ibu guru tidak pernah marah, mereka tahu saya harus merawat ibu," ujar Rayyan.

Selama menjaga ibunya, Rayyan sering ketingalan pelajaran. Untuk itu dia sering membuat janjian dengan para guru dan rela masuk sekolah di saat yang lain libur.

Ani mengaku sudah sejak 4 bulan lalu hanya bisa berbaring karena gagal ginjal dan pembengkakan jantung. Dia juga sudah 4 kali dirawat di rumah sakit karena problem tersebut. "Hanya Rayyan yang menemani. Telaten merawat saya, dari membantu mengangkat tubuh, mengganti baju bahkan baju dalam, sampai ke kamar mandi," ujarnya lirih.

"Biaya rumah sakit ditanggung BPJS karena saya ikut BPJS mandiri kelas 3. Saya tidak bisa mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena tidak memiliki tempat tinggal tetap," lanjutnya.

Rasa iba dan trenyuh rupanya juga menyentuh hati para perawat bangsal kelas 3 di RSUD tersebut. Selain merawat Ani sebagai pasien, para perawat ini dengan s**a rela secara personal mengumpulkan dana untuk diberikan kepada Rayyan sebagai bekal atau membeli alat-alat sekolah.

"Sebagai perawat di bangsal kelas 3, sudah sering melihat bagaimana keadaan pasien. Tapi Rayyan berbeda, dia masih kecil menunggu ibunya sendirian. Saya observasi selama satu minggu, bocah ini masih sendirian merawat ibunya," kata Arif, salah satu perawat.

Mungkin mereka sudah merasa beda level. Sekarang levelnya bukan suami yang kerja serabutan, tapi sudah level Polisi atau...
23/07/2025

Mungkin mereka sudah merasa beda level. Sekarang levelnya bukan suami yang kerja serabutan, tapi sudah level Polisi atau Dokter.😁 saya doakan buat suami yang diceraikan jadi komisaris BUMN.

Radar nganjuk.

JANDA PEMULUNG DAN KE 5 ANAK YATIM TINGGAL DI GUBUK BEKAS MUSHOLA"Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah mak...
23/07/2025

JANDA PEMULUNG DAN KE 5 ANAK YATIM TINGGAL DI GUBUK BEKAS MUSHOLA
"Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” (HR Thobroni).
Wajah ketiga Anak yatim itu terlihat kelelahan setelah ikut sang Ibu berkeliling seharian untuk mencari rongsokan.
“Mak cape…!!!“, ucap Nurlaila dengan raut wajah lelah yang berkeringat.
Waktu sudah menunjukan pukul 1 siang, dimana waktu tersebut panas matahari terik sedang menyengat-menyengatnya. Namun, Bu Yayu (36 tahun) beserta ketiga anaknya yang masih kecil yakni nurlaila (7 tahun) serta dua anaknya yang masih balita Teguh (5 tahun) dan Marwah (2 tahun) masih berkeliling berlelah-lelahan mencari rongsok sebagai satu-satunya mata pencarian mereka.
Sebenarnya, Bu Yayu tidak tega jika ketiga anaknya harus ikut panas-panasan berkeliling jauh mencari rongsokan. Namun, mau gimana lagi?... Ia khawatir tidak ada yang menjaga dan mengawasi jika ketiga anaknya tersebut ditinggal di rumah, terutama terhadap anak bungsunya yang baru berusia 2 tahun. Bu Yayu juga memiliki anak lainnya yang sudah besar yakni Angga (15 tahun), yang tinggal di pondok pesantren gratis di daerah Bogor dan satu lagi Yeni (12 tahun) masih sekolah kelas 6 SD.
Suami Bu Yayu, sudah meninggal 1 tahun yang lalu karena sakit asam lambung dan paru-paru yang sudah diderita selama 3 tahun. Selama suaminya sakit-sakitan sampai setelah meninggal dunia, Bu Yayu berjuang sendiri dalam membiayai hidup 5 anaknya yang telah menjadi Yatim dari mulai biaya sekolah, biaya makan, kebutuhan Popok, susu bayi dan kebutuhan lainnya.
Ada hal unik sekaligus pemandangan menyayat hati setiap kali Bu Yayu dan anak-anaknya selesai berkeliling mencari rongsokan setiap harinya. Anak-anaknya, terutama Nurlaila selalu merengek untuk pergi ke makam ayahnya tercinta meski hanya sekedar mendo’akan ataupun membersihkan kuburannya sebentar.
“Nur ngerasa, kalau sudah ke makam kangennya terobati. Waktu ayahnya masih sehat, yang sering digendong dibandingkan anak yang lain itu Nurlaila, jadi mungkin secara batin Nurlaila yang begitu paling merasakan ketiadaan ayahnya…”, lirih Bu Yayu.
Setelah bersusah payah menguras keringat berjalan dibawah hujan dan terik panas matahari sejauh 5km setiap harinya, dalam sebulan Bu Yayu mengaku hanya bisa mengumpulkan plastik bekas seberat 4kg. Setelah terkumpul, Ia jual ke pengepul dengan harga perkilogramnya cuma 1.200 rupiah. Jadi, Bu Yayu hanya mendapatkan penghasilan SETIAP BULANNYA SEBESAR 4.800 rupiah saja.
“Alhamdulilah Pak segini juga,,,, meski cuma 4.800 tapi ini hasil halal, bukan hasil minta-minta atau ngemis, meski kadang ada juga sih yang ngasih ke anak-anak kalau lagi keliling nyari rongsok atau uang hasil jual rongsoknya sama pengepul dikasih lebih jadi 30 ribu. Itu sudah terlalu besar buat saya Pak” ungkap Bu Yayu.
Saat ini, Bu Yayu dan 5 anaknya yang yatim harus tinggal di gubuk panggung bekas Musholla di pinggiran tebing sungai di daerah Sukabumi. Sebelumnya, Bu Yayu beserta anak-anaknya menumpang tinggal dirumah saudara jauhnya. Namun, setelah suaminya meninggal, mereka diusir oleh salah seorang kerabat pemilik rumah tersebut.
Bahkan, pengusiran itu dibarengi pengancaman, sehingga dengan sangat terpaksa, Bu Yayu memboyong 5 Anaknya untuk keluar dari rumah tersebut. Padahal, saat itu mereka tidak tau harus tinggal dimana karena hanya rumah itulah satu-satunya tempat bernaung mereka selama ini. Beruntung, ada seseorang yang merasa iba melihat kondisi Bu Yayu beserta 5 anak yatimnya. Oleh warga sekitar, atas bantuan seseorang tersebut, mereka diizinkan untuk tinggal di gubuk panggung bekas musholla yang tidak terpakai.
Meski sangat bersyukur karena ada tempat berteduh, miris sekali melihat Bu Yayu dan 5 anaknya tinggal dengan kondisi bangunan yang sangat memprihatinkan, rapuh dengan bagian dinding yang bolong di berbagai sudut. Terbuat dari anyaman bambu, serta lantai panggungnya yang tersusun dari papan kayu usang, belum lagi atapnya banyak yang berlubang, sehingga jika hujan dipastikan bocor.
“Saya bersyukur banget Pak para warga sudah mengijinkan untuk tinggal di Musholla ini. Meski mungkin kurang layak tapi bagi kami ini sudah sangat cukup untuk berteduh..”, ujar Bu Yayu sambil berkaca-kaca..
Selain kurang layak, tempat tinggal yang saat ini mereka tempati ternyata berdiri dipinggir tebing sungai yang curam. Dikhawatirkan, jika hujan besar dan arus sungai sedang kencang, gubuk yang mereka tempati akan roboh terkena longsoran.

Kisah H4ru dan Heroikkk dalam Tr4gedi KM Barcelona: B4yi yang Selamat, Perju4ngan Ibu H4mil dan Warga Jadi Pahlawan 🥰Tra...
23/07/2025

Kisah H4ru dan Heroikkk dalam Tr4gedi KM Barcelona: B4yi yang Selamat, Perju4ngan Ibu H4mil dan Warga Jadi Pahlawan 🥰

Tragedi kebakaran KM Barcelona V.A yang terjadi pada Minggu siang (20/7) di perairan dekat Talise menyisakan kisah haru sekaligus heroik.

Di tengah kepanikan dan asap pekat yang menyelimuti kapal, muncul sejumlah aksi kemanusiaan yang menggetarkan hati.

Salah satu momen paling menyentuh adalah selamatnya seorang bayi dari kobaran api.

Bayi mungil itu berhasil diselamatkan berkat bantuan sigap warga sekitar, khususnya dari Gangga dan Talise.

Mereka bahu membahu mengevakuasi korban, termasuk si bayi, ke tempat aman.

Tak hanya itu, warga juga membagikan makanan dan minuman serta menyebarkan informasi terkini melalui media sosial untuk membantu proses penyelamatan.

Kisah lainnya datang dari seorang ibu hamil bernama Sepriani Gumansalangi, penumpang dari Dek 3 Kamar 33.

Dalam unggahan media sosialnya, Sepriani diketahui tengah melakukan perjalanan dari Talaud menuju Manado untuk melahirkan.

Sempat membuat netizen khawatir, namun dalam salah satu unggahan live Facebook terlihat Sepriani terlihat dalam kondisi selamat.

Sementara itu, aksi heroik juga ditunjukkan oleh Abdul Rahman Agu, warga Kampung Ternate Baru.

Melalui akun Facebook pribadinya, Abdul Rahman membagikan detik-detik kapal dilanda kebakaran.

Di tengah kepanikan, ia berhasil menyelamatkan dan menenangkan seorang anak kecil yang ketakutan.

Ia juga membantu seorang ibu yang mengenakan pelampung saat evakuasi.

Hingga saat ini, penyebab kebakaran kapal KM Barcelona V.A masih belum diketahui.

Namun di balik tragedi itu, keberanian para penumpang dan warga sekitar menjadi pengingat akan kekuatan solidaritas di tengah bencana.

Tragedi ini meninggalkan luka, namun juga menunjukkan cahaya kemanusiaan yang tak pernah padam

VIRAL Kisah Amel Bocah SD Majalengka Ikhlas Rawat Adik & Kakek yang Kena Stroke, Rumahnya MirisDia adalah Amel Amelia Pu...
23/07/2025

VIRAL Kisah Amel Bocah SD Majalengka Ikhlas Rawat Adik & Kakek yang Kena Stroke, Rumahnya Miris
Dia adalah Amel Amelia Putri (13), bocah SD asal Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bocah SD ini viral dan jadi sorotan banyak orang karena videonya yang sempat pingsan di sekolah karena kelelahan rawat kakek dan adik.
Pasalnya, meski kehidupan Amel jauh dari kata mapan, dia harus tetap mengurus kakek dan adiknya.

Bahkan kakeknya kini disebut menderita stroke hingga sulit berbicara, dan Amel masih terus merawatnya.
Terlebih, ketiganya hanya bertempat tinggal di sebuah rumah berukuran 4x6 meter dengan berbahan dasar kayu.
Rumahnya tersebut jauh dari kata layak, karena di beberapa sudut ruangannya sudah terlihat lapuk termakan usia.
Ditemui di rumahnya di Kampung Cintapada, RT.20/6, Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Amel saat itu sedang bermain dengan adiknya bernama Aulia (7).
Adapun nama lengkapnya keduanya, Amel Amelia Putri dan Aulia Ramadani.

Di sana terlihat juga seorang kakek yang diketahui kakek dari si Amel bernama Alyamin (70) yang terlihat dalam keadaan tak bugar.
Tampak usianya yang sudah kepala tujuh, topangan tubuhnya sudah rapuh.
Ia pun sudah kesulitan berbicara.
Diketahui, Alyamin mengalami sakit stroke selama dua tahun terakhir.
"Sudah sering berobat mah, cuma sebatas ke klinik, da gak punya biaya kalau harus ke rumah sakit," ujar Amel kepada Tribun
Disinggung soal viralnya dirinya di media sosial, Amel mengaku telah mengetahuinya.

Ia cerita, bahwa awal mulanya Amel didatangi seorang youtuber saat berada di Desa Sukadana, Kecamatan Malausma.
"Waktu itu teh saya sedang bermain di Sukadana, terus saya dikejar anjing."
"Lalu saya bertemu lah dengan youtuber itu dan dia langsung main ke rumah," ucapnya.

Kata Amel, dirinya memang sudah tiga tahun ini merawat kakek dan adiknya.
Terlebih, sang ayah bernama Adeng (38) merantau ke Bekasi, Jawa Barat, untuk berjualan kue pia.
"Ya benar, saya merawat kakek sama adik saya, karena kan ayah harus bekerja di Bekasi," jelas bocah SD kelas VI itu.
Amel menceritakan, kesibukannya untuk merawat kakek dan adiknya ditengah ia sibuk juga bersekolah di SDN Kalapadua 4, berawal saat ia pulang dari Pekanbaru.
Saat itu, ia ikut ke kampung halaman ayahnya di Majalengka, dikarenakan ada permasalahan keluarga yang menimpa orangtuanya.

"Pulang dari Pekanbaru tuh tahun 2019 bulan November, mau tahun 2020."
"Ayah sama Ibu berpisah, jadi kata mamah ikut dulu saja sama ayah," kata bocah berusia 13 tahun itu.
Kala itu, Amel juga diberitahu oleh sang ibu bernam Leni untuk menunggu kedatangannya tiga bulan ke depan.
Namun hingga memasuki tahun ke empat usai perpisahan tersebut, ibunya tak juga menyusul ke Majalengka.
"Waktu itu kata mamah, nanti 3 bulan ke depan mamah nyusul ke sini."
"Terus amel iyain saja, padahal sebenarnya gak mau tapi amel akhirnya ikutin apa kata mamah."

"Tapi sudah 3 bulan sampai sekarang mamah gak nyusul-nyusul gitu," ujarnya.
Kini, meski ayahnya sudah berada di rumah selama 10 hari terakhir, setiap harinya Amel masih melakukan pekerjaan rumahnya.
Seperti, membantu membersihkan rumah, memasak, mencuci pakaian hingga menuntun sang kakek jika mengalami kesulitan berjalan.
"Iya, saya sehari-hari bantu merawat kakek dan adik saya."
"Kaya misal mencuci piring, nyuci baju, nyapu, ngepel gitu."
"Setelah itu, amel juga melakukan kegiatan ngaji, sekolah, tidur gitu," ucap dia.

LUAR BIASA! PERJUANGAN LANSIA PENJUAL KERIPIK KELILING SEMBUHKAN CUCUNYAMak Mai (73 tahun), setiap hari harus berjuang m...
23/07/2025

LUAR BIASA! PERJUANGAN LANSIA PENJUAL KERIPIK KELILING SEMBUHKAN CUCUNYA
Mak Mai (73 tahun), setiap hari harus berjuang mencari nafkah demi bisa menghidupi Cucunya yakni Azka (8 tahun), yang mengalami kelumpuhan dari usia 1,5 tahun. Penyakit tersebut disebabkan demam tinggi yang mengakibatkan perkembangan tubuhnya terhambat terutama pada bagian syaraf-syaraf tubuhnya yang berdampak hingga saat ini.
Setiap hari, Mak Mai merawat dan mengurus Azka dari mulai memandikan, menyuapi makan, membersihkan kotoran, mengganti popok serta menyiapkan susunya. Semua beliau lakukan dengan penuh kesabaran dan kelembutan, sebab Mak Mai paham jika cucunya ini memiliki kondisi yang sangat spesial.

Setiap hari, Mak Mai berjualan keripik singkong ke warung-warung di sekitar kampungnya. Keripik singkong tersebut, Mak buat di rumahnya dibantu oleh Ibunya Azka, Bu Cucu (38 tahun). Sedangkan singkongnya, Mak dapatkan dari kebun yang dirawat oleh suaminya.
Penghasilan Mak Mai dari berjualan keripik singkong setiap minggunya tidak lebih dari 200 ribu. Keuntungan dari setiap bungkus keripik singkong yang Ia jual hanya 500 rupiah saja. Jadi, penghasilan Mak Mai dalam sebualan hanya sebesar 800 ribu.
Sedangkan, tidak setiap waktu Mak Mai beserta keluarganya membuat keripik Singkong. Selain karena ketersediaan Singkong yang terbatas, juga kadang modal usahanya habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk digunakan untuk membiayai pengobatan tradisional Azka.
Azka sendiri, saat ini masih menjalani pengobatan tradisional di Subang setiap 2x dalam sebulan, dengan biaya sebesar 800 ribuan sekali berobat (300 ribu untuk membayar Therapinya dan 500 ribu digunakan untuk Akomodasi Pulang pergi dari Cikalong ke Subang). Dalam sebulan, Azka membutuhkan biaya sebesar 1,6 juta.
Dilihat dari rincian biaya kebutuhan Azka setiap bulannya, jelas penghasilan dari jualan Keripik Singkong belum bisa menutupi biaya kebutuhan tersebut.
”Asal kita mau berikhtiar untuk mencari rezeki, InsyaAllah akan ada Rezekinya buat Azka dan keluarga Mak.”, ucap Mak Mai.
Saat ini, Azka sangat tergantung sekali kepada neneknya. Padahal, ada Ibu kandungnya yang tinggal serumah dengan Azka namun karena dulunya Azka dari bayi ditinggalkan Ibunya pergi bekerja ke luar negri menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) sampai di usia Azka menginjak 6 tahun ibunya tersebut baru pulang.
karena dekatnya Azka dengan neneknya, kemanapun Mak Mai pergi, termasuk untuk menjajakan keripik singkong ke warung-warung, Azka selalu ikut. Mau tidak mau, meski dengan tenaga yang seadanya karena factor usia, Mak Mai menggendong Azka berkeliling sambil menenteng Keripik singkong jualannya. Selama Mak Mai berkeliling menjajakan keripik singkongnya, Bu Cucu di rumah menggoreng keripik singkong untuk bahan jualan selanjutnya.
Sepulang dari berkeliling, Mak Mai biasanya mengupas Singkong yang baru di bawa oleh suaminya Abah, sambil mengupas singkong Emak juga sambil mengasuh Azka yang tidak mau jauh darinya, atau kadang jika Mak Mai kerepotan Abah lah yang s**a membantu mengupas Singkong bawaanya meski Abah merasa kelelahan setelah memanggul singkong dengan berjalan kaki sejauh 4 Km dari kebun ke Rumahnya.

Selamat Atas dilantiknya Verrell Bramasta sebagai Duta Maritim Angkatan Laut 2025...
23/07/2025

Selamat Atas dilantiknya Verrell Bramasta sebagai Duta Maritim Angkatan Laut 2025...

Selain angka kemiskinan yang menurun, sebelumnya dari laporan BPS Mei 2025 lalu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indo...
23/07/2025

Selain angka kemiskinan yang menurun, sebelumnya dari laporan BPS Mei 2025 lalu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia turun menjadi 4,76% pada Februari 2025, turun 0,06% dibanding Februari 2024, atau 4,82%.

Namun angka laporan BPS ini berbeda jauh dengan laporan Bank Dunia, yang sempat menimbulkan perdebatan.

Bank Dunia memperoleh angka kemiskinan Indonesia sebesar 60,4% dari estimasi tingkat kemiskinan dengan standar sebesar US$ 6,85 Purchasing Power Parity yang disusun berdasarkan median garis kemsikinan 37 negara berpendapatan menengah atas, bukan kebutuhan dasar penduduk Indonesia spesifik. Sementara BPS mengukur kemiskinan dengan pendekatan kebutuhan dasar Cost of Basic Needs (CBN).

Wanita ini kasih liat perbedaan penampilannya saat jadi istri dan janda, publik: "Suami punya putusan yang tepat".Tt / g...
23/07/2025

Wanita ini kasih liat perbedaan penampilannya saat jadi istri dan janda, publik: "Suami punya putusan yang tepat".

Tt / gxbm.ptr.akl.anb

Pemerintah membuka peluang mengambil alih lahan bersertifikat yang dibiarkan menganggur selama 2 tahun berturut-turut.Me...
23/07/2025

Pemerintah membuka peluang mengambil alih lahan bersertifikat yang dibiarkan menganggur selama 2 tahun berturut-turut.

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menegaskan bahwa tanah tanpa aktivitas ekonomi atau pembangunan akan dikategorikan sebagai tanah terlantar dan bisa dialihkan kepada pihak yang lebih membutuhkan.

Prosesnya dilakukan bertahap: dimulai dari surat pemberitahuan, lalu tiga tahap peringatan tiap tiga bulan.

Jika dalam total 587 hari tidak ada aktivitas, maka tanah tersebut ditetapkan sebagai tanah terlantar.

Tanah yang dikategorikan demikian bisa masuk program reforma agraria dan dialokasikan untuk masyarakat, termasuk ormas seperti NU, Muhammadiyah, dan IKA-PMII.

Hingga kini, dari total 55,9 juta hektare lahan bersertifikat di Indonesia, sekitar 1,4 juta hektare sudah berstatus tanah terlantar.

Kebijakan ini berlaku untuk semua bentuk hak atas tanah: HGU, HGB, dan hak pakai. Pemerintah bisa mengambil alih jika lahan dibiarkan tidak dimanfaatkan selama dua tahun.

[Merdeka]

Seorang Pemuda bernama Rakean (26) hidupnya diisi bersama kakek damar dan 13 anak yatim piatu yang ia anggap sebagai kel...
23/07/2025

Seorang Pemuda bernama Rakean (26) hidupnya diisi bersama kakek damar dan 13 anak yatim piatu yang ia anggap sebagai keluarga.
setiap pagi ia bekerja sebagai tukang rumput, upahnya hanya Rp. 25 Ribu. dengan penghasilan pas-pasan ia bisa menghidupi 13 anak yatim
piatu dan kakek damar.
ia bisa mengelola uang untuk membeli beras, keperluan sekolah, dan menyisihkan sedikit uangnya untuk obat kakek damar.
“hidup itu bukan soal banyaknya uang, tapi seberapa banyak yang bisa kita berikan untuk orang lain. kita tidak kaya harta tapi kita kaya dalam cinta.” ujarnya.

Sebanyak 78 warga Kabupaten Blitar telah mengubah kolom agama di e-KTP mereka dari enam agama resmi menjadi "Kepercayaan...
23/07/2025

Sebanyak 78 warga Kabupaten Blitar telah mengubah kolom agama di e-KTP mereka dari enam agama resmi menjadi "Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa".

Hal ini merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi yang memperbolehkan penganut aliran kepercayaan mencantumkan keyakinan mereka dalam dokumen kependudukan.

Menurut Kepala Dispendukcapil Blitar, Tunggul Adi Wibowo, perubahan ini dilakukan sejak 2022 hingga Juni 2025, dengan syarat melampirkan surat keterangan dari organisasi kepercayaan yang diakui.

KTP lama yang kolom agamanya diubah akan ditarik karena dianggap tidak valid, dan diganti dengan KTP baru.

Pemerintah memastikan proses ini sesuai aturan dan berjalan melalui layanan administrasi kependudukan resmi.

[Berita Satu]

Address

Jakarta

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Peristiwa Viral posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share