
22/08/2025
Tidak seperti manusia yang memiliki kromosom X dan Y untuk menentukan jenis kelamin, pada semut hal ini ditentukan oleh jumlah salinan genom yang mereka miliki. Semut betina lahir dari telur yang dibuahi, sehingga memiliki dua salinan genom—satu dari ayah dan satu dari ibu. Sementara itu, semut jantan justru berkembang dari telur yang tidak dibuahi. Artinya, semut jantan tidak menerima materi genetik dari ayah, sehingga bisa dibilang mereka tidak memiliki ayah.
Uniknya, meski semut jantan tidak punya ayah, mereka tetap memiliki kakek dari garis ibu, dan bisa menghasilkan cucu laki-laki lewat anak betina mereka. Fungsi utama semut jantan hanyalah kawin, karena setelah proses itu mereka akan mati. Namun sperma yang mereka tinggalkan dapat bertahan hidup dalam tubuh ratu semut hingga bertahun-tahun, memungkinkan ratu terus bertelur tanpa kawin lagi.
Dalam ekosistem koloni, semut jantan bisa diibaratkan sebagai “sperma bersayap”. Mereka hanya memiliki satu salinan genom, sehingga setiap sperma yang dihasilkan secara genetik identik dengan dirinya sendiri. Meskipun hidupnya singkat, peran mereka sangat penting untuk kelangsungan generasi semut berikutnya.