20/03/2019
NIKAH
MIMPIN NEGARA SKALA KELUARGA
Saya bisa tebak, timeline kalian saat ini baik di facebook maupun istagram pasti didominasi sama debat perdana capres-cawapres. betul kan? Hehe
Setelah melihat debat apa yang kalian dapat?
Wawasan?
Sudah bisa menentukan pilihan?
Atau yang ada malah gregetan?
Skip dulu boleh deh ya.
Kita bahas yang skalanya lebih kecil dulu biar diskusinya nyambung, kalau bicara langsung yang besar nanti ditanya apa dijawabnya apa. Gatau siapa, jangan dicari-cari ya 😄
Nah guys, tau ga sih kalau semua diantara kita ini dipilih sama Allah untuk menjadi Khalifah dimuka bumi, yang dalam artian semua diantara kita ini adalah pemimpin. Namanya pemimpin pasti ada tugas tanggung jawabnya, namanya pemimpin pasti ada hak kewajibannya.
Minimalnya kita pasti menjadi pemimpin bagi diri sendiri, itupun kadang gagal. Karena yang harusnya memimpin semua yang ada dalam diri, kenyataanya malah menjadi budak hawa nafsu sendiri.
Kalau yang tahap ini belum lulus, jangan mimpi jadi pemimpin lainnya. Walaupun ujian dalam memerangi hawa nafsu akan terus ada selagi hayat masih dikandung badan. Tapi seengganya jangan terus kalah d**g, jika nafsumu selalu menang itu pertanda hatimu kalah, jika hatimu kalah itu pertanda imanmu lemah.
Tapi setiap dari kita pasti tidak hanya ingin mencapai level untuk memimpin dirinya sendiri, kita juga ingin memimpin sebuah keluarga. Ya, sebuah keluarga yang akan menjadi jembatan kita hidup di surga.
Orang cerdas berkata "Bahagia dan Sengsaranya kehidupan seseorang yang terdalam datangnya dari keluarga"
Contoh konkritnya seperti ini : Walaupun negara ini memiliki hutang lebih dari 5.000 Trilyun, ini tidak akan membuat hidupmu susah jika didalam rumah tanggamu engkau menemukan istri yang sholihah dan qonaah.
Atau sebaliknya, jika negara ini akan surplus ekonomi dan mencapai kedigdayaanya, itu semua tidak menjamin keluargamu bahagia karena bisa jadi pasanganmu sibuk urusan dunia dan engkau dicuekin begitu saja. Mau?
Contoh diatas ini adalah kenyataan, tapi tentu tidak boleh dijadikan dalih bahwasannya negara yang doyan hutang itu baik-baik saja. Bukan itu maksudnya paham ya😅
Mikirin Negara itu penting, namun mikirin keluarga itu jauh lebih penting. Sesuatu yang besar tidak akan bisa dirubah jika sesuatu yang kecil didepan matamu saja tidak bisa kau rubah.
Jika orang yang mau mimpin negara saja ada debatnya walau dikasih tau kisi-kisinya, harusnya Anda juga sebelum berkeluarga sudah latihan dan punya kisi-kisinya. Biasanya di Sekolah Cinta PPA kisi-kisi ini disampaikan agar jadi bekal para pejuang cinta yang hendak menjadi pejuang keluarga.
Karena disaat Engkau berumah tangga nanti, Suami adalah presiden, Istri adalah wakilnya, anak-anak kalian adalah menterinya. Jika mengurus negara yang kecil saja Anda masih sering perang, mungkin itu karena kurangnya persiapan.
Kalau Debat Capres Cawapres tadi malam temanya adalah "Hukum, Ham, Korupsi, dan Terorisme", maka apa yang sudah engkau latih untuk berumahtangga agar disaat ada masalah didalam rumah tangga tidak hanya "anu anu".
Tidak ada rumah tangga yang sempurna dan tidak punya masalah, semua punya ujian masing-masing.
Ada yang diuji lewat suaminya
Ada yang diuji lewat istrinya
Ada yang diuji lewat orangtuanya
Ada yang diuji lewat mertuanya
Ada yang diuji lewat anaknya
Ada yang diuji lewat iparnya
Ada yang diuji lewat ekonominya
Ada yang keliatannya baik semua, tapi diuji karena belum punya momongan.
Ibarat sekolah, murid yang tidak lulus ujian itu bukan karena sulit soalnya melainkan karena tidak bisa menjawabnya. Kenapa tidak bisa menjawab? Karena kurangnya persiapan,
Begitu juga ujian rumah tangga, ini bukan tentang ujiannya tapi bagaimana kita menyikapi saat ujian itu datang menghampiri.
Melewati ujian harus ada ilmunya. Tentu saja ilmu yang berlandaskan agama, tidak akan orang lulus kehidupan kalau masih malas belajar agama.
Tanpa ilmu kita hanya akan kalah oleh hawa nafsu yang sudah dibisiki syaitan, yang memang maunya menjerumuskan kita di dunia agar bersamanya di neraka.
Ayo diniatkan, rutin ikut pengajian belajar ilmu agama lalu amalkan. Kalau hari biasa sibuk dengan pekerjaan, minimal hari libur kita wajib ikut kajian. Ngaji mah kalau ga disempatkan ga bakal sempat, sibuk mah kalau terus diturutin ga akan ada habisnya.
Ada yang nanya gini :
"Mau ngaji mas tapi masih gengsi"
Nih saya kasih solusi yang bisa ngaji tapi tetep happy, sambil ngobrol dan diskusi sampai ga sadar materinya nyangkut di hati.
Nah lho pengen ya!😄
Silahkan aja daftar ke kelas terdekat Sekolah Cinta PPA, ada yang Pra Nikah atau saya sebutnya pejuang cinta, ada juga yang family untuk suami istri.
"Selain urusan cinta dan rumah tangga ada?"
Ada d**g untuk masalah apapun yang biidznillah jadi wasilah manfaat untuk kehidupan Anda. Silahkan cek kelasnya di ppainstitute.com
Kalau Anda merasa butuh ilmunya, Anda tinggal belajar di kelasnya.
Sekolah Cinta Tangerang Selatan
31 Maret 2019
Tinggal Klik aja :
http://bit.ly/SCPPAPraNikah-Ami
http://bit.ly/SCPPAPraNikah-Devina
Gak perlu lah ditunda tunda lagi. Mari kita ikhtiar menggenapkan separuh agama, sebelum kita mempertanggungjawabkan nya di hadapan Sang Maha Cinta.
Semoga postingan ini manfaat, jika jarinya pengen dapat pahala yang sama kaya mata anda silahkan di share yah, mudah2an infonya sampai kepada mereka yang membutuhkan 😊
Muhammad Riski
Founder Pejuang Cinta
Trainer Sekolah Cinta PPA