Suara Rakyat Indonesia

Suara Rakyat Indonesia Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Suara Rakyat Indonesia, Digital creator, Merdeka, Jakarta.

🤳Mengabarkan, menyampaikan pesan kebaikan, kebenaran dan menyuarakan aspirasi suara RAKYAT INDONESIA agar dapat diterima/ terdengar sampai ke pembaca, penonton di seluruh pelosok penjuru Tanah Air INDONESIA🇮🇩📺

14/11/2025
11/11/2025

Siapa yg kabur klu buat hoax udh maher banget termul... MANAA orang dungu yang sebarkan HOAXđź’Ş

🔥🔥**“Petani Dihukum Karena Terlalu Pintar: Ketika Benih Lebih Bahaya dari Korupsi”**Indonesia, negeri di mana inovasi pe...
10/11/2025

🔥🔥**“Petani Dihukum Karena Terlalu Pintar: Ketika Benih Lebih Bahaya dari Korupsi”**

Indonesia, negeri di mana inovasi petani bisa dianggap kejahatan.
Kisah ini bukan fiksi, tapi kenyataan pahit yang menampar logika: **Tengku Munirwan**, kepala desa sekaligus petani dari Aceh Utara, ditangkap polisi hanya karena... *mengembangkan benih padi unggul.*

Iya, kamu tidak salah baca.
Bukan karena korupsi bantuan pupuk, bukan karena proyek fiktif miliaran, tapi karena — *berani berpikir cerdas.*

---

# # # 🌾 **Ketika Eksperimen Petani Dianggap Tindak Kriminal**

Ceritanya bermula tahun 2019.
Munirwan menerima benih padi bantuan dari Gubernur Aceh. Tapi, alih-alih menanam lalu pasrah pada hasil, dia justru melakukan hal yang jarang dilakukan: **berpikir dan bereksperimen.**

Dia memilih benih terbaik, menanam lagi, menyilangkan, dan memperbaiki kualitasnya musim demi musim.
Hasilnya? Lahirlah varietas padi **IF8**, benih yang bisa menggandakan hasil panen petani.
Sebuah terobosan lokal, lahir dari tanah, keringat, dan akal sehat.

Tapi, di negeri yang logikanya sering terbalik, hasil kerja keras itu malah disebut “ilegal”.
Polisi pun datang — bukan untuk belajar cara menanam, tapi untuk **menahan penemunya.**
Alasannya? Benihnya belum punya **sertifikasi resmi dari pemerintah.**

---

# # # ⚖️ **Negara yang Lebih Takut Sama Petani Pintar daripada Mafia Impor**

Begitulah, di negeri agraris ini, petani boleh miskin asal jangan terlalu pandai.
Boleh menanam, asal jangan menghasilkan sesuatu yang lebih bagus dari program pemerintah.
Karena kalau benihmu lebih unggul dari “bantuan resmi”, kamu bukan inovator — kamu “tersangka.”

Lucunya, di saat petani lokal dikriminalisasi karena menciptakan benih unggul, **benih impor yang mahal malah dielu-elukan sebagai modernisasi pertanian.**
Padahal yang bikin kenyang rakyat itu bukan merek, tapi hasil panen.

---

# # # ✊ **Gelombang Protes: Saat Akal Sehat Kembali Tumbuh**

Penangkapan Munirwan memicu gelombang dukungan besar.
Rakyat turun tangan, akademisi bersuara, dan pemerintah pusat akhirnya ikut turun tangan — bukan karena tiba-tiba tercerahkan, tapi karena **tekanan publik terlalu besar untuk diabaikan.**

Akhirnya, be cont..

09/11/2025

Tolong d kirim k group2 yg lain ini penting sekali
Save 🇮🇩

06/11/2025

Sebuah unggahan viral di media sosial membuat heboh warganet setelah menarasikan hilangnya dua sepeda motor milik personel kepolisian saat melakukan penggerebekan kasus narkoba di wilayah Deli Serdang, Sumatera Utara.

Informasi tersebut ramai dibicarakan dan menimbulkan beragam spekulasi publik mengenai apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Kejadian itu disebut berlangsung di Jalan Pasar VII, Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, pada Kamis, 30 Oktober 2025.

03/11/2025

Apa yang harus di Sembunyikan🫢🤔

31/10/2025

ini biangnya kemacetan di Dadap- Cengklong-Selembaran Kapuk ( hari ini )

Apa itu perdagangan kredit karbon?Sederhananya, ini adalah mekanisme jual-beli “hak emisi”. Negara dan perusahaan wajib ...
30/10/2025

Apa itu perdagangan kredit karbon?
Sederhananya, ini adalah mekanisme jual-beli “hak emisi”. Negara dan perusahaan wajib menurunkan emisi karbon sesuai target yang ditetapkan. Jika tak mampu, mereka bisa membeli kredit dari pihak yang berhasil mengurangi atau menyerap karbon, misalnya dari hutan yang lestari atau proyek energi bersih. Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan 1 ton CO₂.

Indonesia sudah memiliki dasar hukumnya — Perpres No. 98 Tahun 2021 dan aturan OJK 2024 — dengan potensi nilai mencapai Rp 4.000 triliun per tahun. Sekitar 919 sektor ekonomi bisa memperdagangkan emisi, mulai dari energi, industri, hingga teknologi digital seperti pusat data. Semua aktivitas yang memakai listrik, bahan bakar, atau menghasilkan limbah karbon, masuk hitungan. Market kredit karbon adalah dunia dan kini sangat likuid . Harga terus naik.

Masalahnya, regulasi di Indonesia sering dilanggar. Lihat Bintan, Raja Ampat, Halmahera, dan Merauke — hutan mangrove, kawasan konservasi, dan tanah adat rusak dengan alasan “investasi hijau”. Padahal, itulah aset karbon kita yang seharusnya dilindungi.
Aturannya jelas, tapi praktiknya bebas tafsir.
Investasi hijau berubah jadi investasi abu-abu: nama “green” hanya untuk menutupi kerakusan lama.

***

Bayangkan jika dari luas hutan Indonesia yang mencapai 96 juta hektar, hanya 20 persen saja yang dikelola serius sebagai bisnis kredit karbon—penerimaan yang bisa diraih mencapai USD 67 miliar per tahun, atau sekitar Rp 1.000 triliun. Jumlah itu lebih besar daripada total dana transfer ke daerah yang dalam APBN 2025 hanya sekitar Rp 848 triliun. Artinya, hutan Indonesia menyimpan potensi fiskal yang melampaui kemampuan redistribusi anggaran nasional.

Namun potensi sebesar itu tidak boleh diserap sebagai pendapatan pusat. Uang hasil penjualan carbon credit harus menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD), langsung mengalir ke masyarakat yang tinggal dan menjaga hutan. Mereka yang setiap hari hidup di bawah kanopi pepohonan—yang tidak menebang, tidak membakar, dan tidak menjual kayu—harus menjadi penerima utama manfaat ekonomi hijau ini.

Jika skema ini dijalankan dengan tata kelola yang baik, rakyat di sekitar hutan bisa sejahtera tanpa mengubah ekosistemnya. Model seperti ini telah diuji dalam berbagai proyek pilot dunia—dari carbon polygons Rusia hingga community forest carbon projects di Kenya dan Laos. Prinsipnya sederhana: menjaga hutan lebih menguntungkan daripada menebangnya.

Masyarakat menjadi penjaga karbon, bukan penonton. Pemerintah daerah memperoleh PAD baru dari konservasi, bukan dari izin eksploitasi. Hutan tidak lagi dilihat sebagai komoditas kayu, tetapi sebagai aset ekologis yang menghasilkan dividen sosial dan fiskal.

Agar mimpi ini menjadi nyata, Indonesia memerlukan:

1. Lembaga karbon nasional yang independen, bertugas mengukur dan memverifikasi karbon hutan sesuai standar internasional, serta memastikan pendapatan karbon dicatat transparan di sistem fiskal daerah.

2. Regulasi kuat tentang distribusi manfaat, agar tidak ada lagi proyek “hijau” yang justru menyingkirkan masyarakat adat dan petani hutan.

3. Reformasi paradigma investasi, bahwa investasi hijau tidak berarti membuka hutan, tetapi membangun nilai ekonomi dari hutan yang tetap berdiri.

Penerimaan karbon seharusnya tidak menjadi pajak baru bagi negara, melainkan hak ekonomi baru bagi rakyat hutan. Bayangkan bila setiap keluarga di daerah menerima insentif bulanan setara Rp 5–10 juta, cukup dengan menjaga pepohonan agar tetap hidup. Itu bukan utopia—itu sistem ekonomi masa depan yang menjadikan konservasi sebagai sumber pendapatan yang bermartabat.

Hutan Indonesia bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga jantung ekonomi rakyat—selama uang dari pohon yang hidup, bukan yang tumbang, langsung mengalir kembali kepada manusia yang menjaganya. Ah, berkuasa untuk sejahterakan rakyat tidak sulit, yang sulit niat baik.

27/10/2025

KDM marah besar sampai tubuhnya bergetar🥹

Address

Merdeka
Jakarta
10000

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Suara Rakyat Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share