28/05/2025
Maju atau Mundur? Inilah Cara Menanam Padi yang Benar dan Makna Filosofisnya
Baru-baru ini Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mendemokan menanam padi menggunakan alat modern di Ngawi, Jawa Timur. Hal ini dikritik netizen karena caranya yang salah.
Pasalnya, Wapres Indonesia ini justru menanam padi dengan gerakan maju. Padi-padi yang tertanam pun terinjak dan terbenam di dalam lumpur. Lantas, bagaimana cara menanam padi yang benar?
Menanam Padi Maju Atau Mudur?
Kawan pasti bertanya-tanya, cara yang benar menanam padi bagaimana, sih? Maju atau mundur?
Dikutip dari Kompas.com, cara menanam padi yang banyak dilakukan adalah berjalan mundur. Cara ini dilakukan supaya padi yang sudah ditanam tidak terinjak oleh petani.
Apakah boleh dilakukan dengan berjalan maju? Boleh saja, bahkan ada teknik bernama metode dam, salah satunya sistem jajar legowo. Teknik ini dipercaya mempercepat proses penanaman dan bertujuan agar tidak merusak garis yang sudah dibuat.
Budaya menanam padi secara membungkuk dan berjalan mundur ini dikenalkan oleh Jepang. Sebelumnya, petani menanam padi secara acak sehingga produksi beras yang dihasilkan rendah. Maka dari itu, Jepang mengenalkan sistem tandur agar padi tidak terinjak.
Menanam padi dengan berjalan mundur ini juga efektif agar padi yang ditanam terlihat lurus dan sejajar. Cara ini juga petani dapat melihat dan menyesuaikan barisan benih padi.
Makna Filosofis Tandur
Tandur atau tanam mundur tidak hanya dilihat sebagai teknik menanam saja, melainkan memiliki makna filosofis di baliknya. Makna filosofinya tidak hanya berlaku pada petani saja, melainkan di kehidupan sehari-hari.
Simbol Kerendahan Hati
Filosofi ini tergambar dari cara menanamnya. Para petani harus membungkuk dan merunduk saat menancapkan padi ke tanah. Posisi membungkuk ini melambangkan kerendahan hati dan kesabaran manusia.
Selain itu, padi yang semakin berisi semakin menunduk. Manusia didorong untuk selalu rendah hati, terutama saat meraih kesuksesan.
Kesabaran dan Ketekunan
Perlu kesabaran dalam proses menanam padi hingga menjadi beras. Padi memerlukan waktu berbulan-bulan hingga menghasilkan panen.
Panen yang dihasilkan pun belum tentu bagus, butuh ketekunan dalam menjaga padi dari berbagai macam hama, jamur, dan penyakit lainnya.
Begitu pun dalam hidup, setiap impian dan tujuan memerlukan usaha yang tekun dan kesabaran. Seperti petani yang tekun menanam bibit padi di kedalaman dan jarak yang sesuai sehingga membuahkan hasil yang maksimal.
Keselarasan dengan Alam
Petani harus menjaga keselarasan dengan alam untuk menanam padi. Petani harus memahami dengan benar iklim dan siklus cuaca. Alam memiliki peran yang sangat penting untuk hasil padi yang maksimal.
Begitu pun dengan hidup, manusia memerlukan alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti matahari dan air. Maka dari itu, manusia harus menjaga alam untuk kelangsungan hidupnya dan masa depan.
Harus Mau Bekerja Keras
Tandur tentu saja bukan pekerjaan yang ringan. Petani harus terus membungkuk dan merunduk serta memperhatikan barisan sebelumnya agar lurus.
Begitupun dengan kehidupan manusia. Tidak ada yang instan untuk menuai hasilnya. Semua kesuksesan harus didapat dengan cara bekerja keras dan perjuangan yang melelahkan.
Gotong Royong dan Kebersamaan
Menanam padi di desa biasanya dilakukan secara bersama-sama agar proses menanamnya lebih cepat dan lancar. Kebersamaan ini sekaligus menjadi sarana mengikat tali persaudaraan antarwarga.
Nilai ini sesuai dengan manusia yang juga memerlukan orang lain untuk hidup. Sebagai makhluk sosial, pasti ada waktu manusia memerlukan bantuan dan dukungan orang lain. Kebersamaan juga membuat hidup terasa lebih ringan dan lebih mudah mengatasi masalah.
Berserah Diri dan Syukur
Meskipun sudah bekerja keras, manusia tidak tahu dengan pasti hasilnya. Begitupun saat menanam padi. Cuaca, hama penyakit, dan faktor eksternal lainnya dapat menpengaruhi hasilnya.
Kesadaran ini membuat manusia perlu menumbuhkan rasa berserah diri kepada Tuhan. Harus selalu bersyukur dengan apapun yang dihasilkan.
Boleh-boleh saja petani menggunakan metode tanam mundur atau maju. Semua teknik ada poin tambah dan kurangnya masing-masing.
Teknik tandur mempunyai makna filosofisnya yang berguna sebagai pedoman hidup sehari-hari. Banyak yang bisa dipetik seperti gotong royong, bekerja keras, hingga bersabar dan berserah diri kepada Tuhan.