Dayaks Bersaudara

Dayaks Bersaudara https://youtube.com/?si=gMYvek-xx0a-DpDu pencinta budaya seluruh nusantara
(1)

BHINEKA TUNGGAL IKA video hits bersaudara 1 Tanah air Indonesia, semua suku yg ada di dunia ini boleh bergabung..

Semboja, Kukar – detikborneo.comRibuan hektar kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara, Kal...
25/09/2025

Semboja, Kukar – detikborneo.com
Ribuan hektar kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kian rusak parah akibat penjarahan besar-besaran yang dilakukan oleh para pendatang dari luar Kalimantan.

Ironisnya, meski secara administrasi kawasan konservasi ini tercatat seluas 61.850 hektar, faktanya isi hutan telah lama terkuras. Kayu-kayu bernilai tinggi seperti Ulin, Mahoni, dan Kamper habis ditebang, berganti dengan tanaman non-endemik seperti nanas, pisang, dan bahkan kebun sawit.

Dugaan Pembiaran Aparat Lokal

Masyarakat adat menuding ada pembiaran sistematis. Dari tingkat RT, lurah, kepala desa, hingga camat, sebagian besar pejabat lokal merupakan pendatang, sehingga diduga kuat ada kongkalikong yang melanggengkan praktik perusakan hutan.
Tokoh adat Dayak dari Balikpapan, Dr. Abriantinus, S.H., M.A., menegaskan bahwa penjarahan ini bukan peristiwa baru, melainkan sudah berlangsung lama.

“Tahura Bukit Soeharto sudah kurang-lebih 25 tahun dirambah dan dikuasai oleh sekelompok orang yang notabene para pendatang dari luar Kaltim. Tapi sama sekali tidak pernah ada tindakan, terus dibiarkan sampai hari ini,” tegas Dr. Abriantinus dengan nada keras.

Ia menambahkan, jika negara tidak mampu menertibkan, maka pihaknya bersama masyarakat adat Dayak akan menduduki lahan yang tersisa untuk menjaga hutan.
“Jika negara gagal menjaga, maka kami, masyarakat adat, akan berdiri di garis depan. Hutan adalah hidup kami,” ujarnya.
Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Timur, Viktor Yuan, S.H., M.H., menyebut penjarahan hutan ini adalah kejahatan besar. Ia menegaskan akan menyerahkan pihak-pihak yang bertanggung jawab ke proses hukum adat maupun hukum negara.

“Ini bukan hanya perusakan hutan, tapi kejahatan terhadap kemanusiaan, flora, fauna, dan kelangsungan hidup generasi mendatang. Penjarahan ini juga berdampak pada berkurangnya ketersediaan oksigen. Pelakunya harus ditindak tegas,” ujar Viktor Yuan dengan penuh kemarahan.
Gerakan Pelestarian oleh Masyarakat Adat

Dukungan juga datang dari Noriah, Koordinator Kelompok Pelestarian Hutan Adat Dayak yang beranggotakan ratusan masyarakat adat. Mereka siap turun langsung menjaga kawasan hutan adat agar tidak habis dijarah.

“Kami sejalan dengan wacana Kementerian Kehutanan yang memberi peran masyarakat adat untuk menjaga hutan. Kami siap melakukannya,” tegas Noriah.

Pentingnya Bukit Soeharto

Tahura Bukit Soeharto bukan sekadar hutan, tapi penyangga utama ekosistem di Kalimantan Timur.

Dibentuk untuk melindungi biodiversitas dan mencegah kerusakan lingkungan.

Menjadi pusat riset ilmiah dan pendidikan tentang hutan tropis.

Lokasi ekowisata dengan potensi besar, mulai dari trekking hingga pengamatan satwa.

Menjadi bagian penting dari penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), yang memerlukan keseimbangan ekosistem di tengah pembangunan besar-besaran.

Namun semua fungsi vital itu kini terancam hilang jika penjarahan dibiarkan.

Pemerintah Dinilai Gagal

Bagi masyarakat adat Dayak, hutan adalah bagian tak terpisahkan dari identitas dan kehidupan mereka. Pemerintah dianggap gagal melindungi aset berharga bangsa ini.

“Bukit Soeharto adalah paru-paru Kalimantan dan benteng hidup masyarakat adat. Jika hutan hilang, maka hilang p**a kehidupan kami,” tutup Dr. Abriantinus, S.H., M.A. ( Bajare007 ).

20/09/2025

Negara Harus membayar semua Tanah milik adat Suku pribumi kalimantan. Jangan licik mengambil tanah hutan dengan cara licik mengatasnamakan negara konyol. Kami dayak punya batas kesabaran. Borneo Merdeka, papua Merdeka, Aceh Merdeka. Ayo bangkit.

18/09/2025

Tutup Perusahaan yang merugikan masyarakat Lokal putra daerah. Ini kalimantan kawan, hukum adat lebih berlaku.

Orang Dayak bukan berasal dari China, baik secara budaya, etnis, maupun sejarah.Orang Dayak adalah pribumi asli Kalimant...
17/08/2025

Orang Dayak bukan berasal dari China, baik secara budaya, etnis, maupun sejarah.

Orang Dayak adalah pribumi asli Kalimantan (Pulau Borneo) dengan identitas, adat, dan kepercayaan yang khas dan tidak memiliki hubungan langsung dengan etnis di China.

Meskipun ilmu antropologi menyebut adanya migrasi manusia purba dari wilayah Asia Timur (seperti Taiwan) ribuan tahun lalu, hal itu tidak bisa dijadikan dasar menyebut Dayak "berasal dari China". Itu adalah narasi keliru dan berpotensi merendahkan jati diri suku Dayak.

Maka, penting untuk meluruskan informasi dan melawan narasi palsu:
Dayak adalah anak tanah Kalimantan (Borneo), bukan keturunan China.

PENANGKAL HANTU KUYANG.Untuk menangkal hantu kuyang, beberapa benda dan mantra dipercaya ampuh oleh SUKU Asli Kalimantan...
16/08/2025

PENANGKAL HANTU KUYANG.
Untuk menangkal hantu kuyang, beberapa benda dan mantra dipercaya ampuh oleh SUKU Asli Kalimantan. Benda-benda seperti bawang merah, bawang putih, cermin, sisir, pisau, rumput jeringau, sapu ijuk, dan panci atau wajan dipercaya dapat mengusir atau mencegah kuyang. Selain itu, ada juga mantra yang diyakini bisa mengusir kuyang, terutama yang dipercaya dikuasai oleh bidan kampung atau dukun beranak.
Berikut adalah beberapa cara yang dipercaya ampuh untuk menangkal kuyang:
Benda-benda:
Bawang merah dan bawang putih: Dipercaya dapat mengusir kuyang karena aromanya yang tidak disukai.
Cermin dan sisir: Dipercaya dapat membuat kuyang bingung dan tidak mengenali targetnya.
Pisau: Dipercaya sebagai senjata untuk melawan kuyang.
Rumput jeringau: Dipercaya memiliki kekuatan mistis untuk menangkal kuyang.
Sapu ijuk: Dipercaya dapat membersihkan energi negatif dan menghalangi kuyang masuk.
Panci atau wajan: Dipercaya dapat mengusir kuyang karena suara yang ditimbulkan saat ditabuh.
Garam kasar: Masyarakat percaya bahwa garam kasar dapat menghalangi kuyang untuk mengejar.
Mantra:
Mantra Sumpah Serapah Mamburu Hantu Kuyang (SSMHK):
Mantra ini dipercaya bisa mengusir kuyang dan biasa digunakan oleh bidan kampung atau dukun beranak.
Mantra dengan wancuh/centong nasi:
Membaca mantra sambil melambaikan centong nasi ke empat arah dipercaya dapat membuat kuyang lemah dan ketakutan, menurut sebuah artikel di Instagram.
Penting untuk diingat:
Kuyang sangat takut pada ibu hamil dan bayi yang baru lahir, karena mereka adalah target utama kuyang untuk menghisap darah.
Kuyang juga dikenal memiliki tubuh asli yang ditinggalkan saat ia bertransformasi, dan tubuh ini biasanya disembunyikan di tempat yang sepi.
Beberapa orang percaya bahwa kuyang bisa menggunakan minyak kuyang untuk membuat wajah mereka tampak cantik, dan mencari mangsa dengan mengoleskan minyak tersebut di leher.
Dengan memahami benda-benda dan mantra yang dipercaya dapat menangkal kuyang, masyarakat dapat lebih waspada dan melindungi diri dari gangguan makhluk halus ini.

Perdamaian Perjanjian Tumbang Anoi pada tahun 1894 yang dihadiri 152 sub suku asli kalimantan termasuk pihak Belanda
10/08/2025

Perdamaian Perjanjian Tumbang Anoi pada tahun 1894 yang dihadiri 152 sub suku asli kalimantan termasuk pihak Belanda

25/07/2025

Tolak Transmigrasi

24/07/2025

Proses pencarian pengurus DAD kaltim yang hilang di culik oknum pemerintah.

20/07/2025

Raja Raja Kalimantan

Address

Jalan Sultan Muhammad
Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Dayaks Bersaudara posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share