26/09/2025
TABOLA BALE: UNLOCK PERBEDAAN, RANGKUL KEBERAGAMAN
Fenomena lagu "Tabola Bale" menarik untuk dilihat dari kacamata sosiologis, yaitu bagaimana kedua rumpun budaya dan agama yang berbeda bisa menyatu dalam harmoni nada dan suara.
Lagu ini merupakan karya yang lahir dari budaya dan akar tradisi lokal Nusa Tenggara Timur dengan pencipta yang adalah seorang pemuda Katolik.
Lagu ini tidak hanya menjadi viral secara luas di masyarakat, tetapi juga menjadi jembatan lintas budaya dan agama, khususnya antara komunitas Kristen dan Muslim Indonesia.
Senandung populer ini memiliki makna mendalam yang juga terinspirasi oleh nilai-nilai iman Kristen, seperti yang tercermin dari kutipan Santo Agustinus tentang bernyanyi sebagai bentuk doa.
Musik dan lirik lagu ini dianggap sebagai ekspresi seni yang membawa pesan iman dan kehadiran Tuhan, sehingga lagu ini memiliki dimensi spiritual di kalangan Kristen dan menjadi medium doa dan penyatuan bangsa melalui seni.
Meskipun berlatar Kristen, "Tabola Bale" populer luas termasuk di kalangan Muslim, tanpa secara khusus menjadi lagu keagamaan Islam. Terutama penyanyi wanita, Diva Aurel, beragama Islam.
Lagu ini memadukan berbagai dialek dan unsur budaya, seperti musik timur Indonesia dan irama Minang, yang merupakan warisan budaya yang bisa diterima dan dinikmati oleh semua kalangan, termasuk Muslim. Viralnya lagu ini di media sosial dan berbagai event seperti perayaan kenegaraan di Istana Merdeka yang dihadiri berbagai kalangan menunjukkan bahwa lagu ini mampu melampaui sekat primordial agama dan budaya.
Lagu ini membawa pesan universal, terutama tentang rasa cinta dan kebersamaan yang menjadi nilai bersama lintas agama dan budaya.
Viralitas lagu ini juga memperlihatkan penerimaan budaya yang inklusif, di mana musik dan seni menjadi jembatan komunikasi antara umat Kristen dan Islam di Indonesia yang mayoritas terdiri dari kedua agama tersebut.
Fenomena "Tabola Bale" mencerminkan bagaimana sebuah karya seni dapat menjadi medium penghubung antaragama dan budaya, khususnya antara Kristen dan Islam, dengan menghadirkan pesan yang dapat diterima secara universal tanpa menghilangkan akar budaya dan identitas pencipta.