25/01/2021
Tara tidak pernah merasa sesakit ini. Dia tidak tahu penyebabnya: apakah karena ia telah kehilangan lengan dan kakinya atau apakah karena ia kehilangan pemimpin yang ia cintai, Shun, yang terbaring terbakar dan tak bernyawa. Amarahnya memuncak, ia berlari markas jalanan penuh dengan api, tak menghiraukan berapa banyak orang yang berusaha kerasnya. Tara mengejar kendaraan layang-layang milik pasukan pemerintah, RCU, melewati lautan ledakan dan hujan peluru. Hanya butuh 1 peluru yang mengenainya untuk menjatuhkannya. Dalam tangis kesakitan dan amarahnya, Tara hanya bisa memandang RCU semakin menjauh dari pengelihatannya.
la tersadar 5 hari kemudian, pusing, tak bertenaga, namun yang paling ia rasakan adalah kehampaan dan Kehilangan. Mungkin karena bagian tubuhnya yang hilang, atau mungkin karena lengan palsunya yang melekat dengan tidak nyaman pada tubuhnya, atau mungkin beban tanggung jawab atas pengikutnya yang kini mengandalkannya, atau kah karena impiannya bersama dengan Shun yang sudah tidak mungkin tercapai.
"Saat ketiga dunia menyatu, semuanya akan ada dalam tangan kita, Tara. "