01/10/2024
Merenungkan Kekayaan dan Kedalaman Kitab Suci
Oleh sr. Vianney, SPM
Sobat Kopimanis yang terkasih, hari ini kita diundang untuk merenungkan kekayaan dan kedalaman Kitab Suci. Dalam dunia yang serba cepat dan seringkali penuh kebisingan ini, Kitab Suci menawarkan ketenangan dan panduan. Setiap halaman berisi kisah-kisah, ajaran, dan kebenaran yang relevan untuk hidup kita saat ini. Kitab Suci bukanlah sekadar teks kuno; ia adalah wahyu Allah yang hidup, yang berbicara kepada kita dalam konteks kehidupan sehari-hari. Firman Tuhan mampu menuntun langkah kita, memberi kita wawasan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup.
Ketika kita membaca Kitab Suci, kita seolah-olah diajak untuk memasuki percakapan dengan Allah sendiri. Di dalamnya, kita menemukan petunjuk tentang bagaimana menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya, serta bagaimana berinteraksi dengan sesama. Dalam setiap kisah, kita dapat melihat refleksi kehidupan kita sendiri, harapan, ketakutan, dan pencarian makna. Kitab Suci mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian; kita adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar.
Teladan St. Hieronimus dalam Cinta akan Kitab Suci
St. Hieronimus, sebagai seorang Bapa Gereja dan penggubah Alkitab, memberikan teladan yang luar biasa tentang cinta akan Kitab Suci. Ia tidak hanya menerjemahkan teks-teks suci ke dalam bahasa Latin (Vulgata), tetapi juga mencurahkan seluruh hidupnya untuk memahami dan menyebarkan firman Allah. Melalui karyanya, St. Hieronimus membuktikan bahwa penguasaan Kitab Suci adalah kunci untuk mengenal Kristus dengan lebih mendalam.
Kata-kata St. Hieronimus, "Ketidakmampuan untuk mengetahui Kitab Suci adalah ketidakmampuan untuk mengenal Kristus," menekankan pentingnya pemahaman terhadap firman Tuhan. Ia menyadari bahwa untuk mengenal Kristus, kita harus menjadikan Kitab Suci sebagai sumber utama bimbingan kita. Ketika kita menggali firman Tuhan, kita tidak hanya belajar tentang kehidupan Yesus, tetapi juga tentang karakter-Nya, cinta-Nya, dan rencana-Nya untuk kita.
St. Hieronimus juga menunjukkan kepada kita bahwa merenungkan Kitab Suci bukanlah suatu tugas yang mudah; ia memerlukan komitmen, disiplin, dan pengorbanan. Dalam perjalanan hidupnya, ia menghadapi banyak tantangan dan kritik, tetapi kecintaannya terhadap firman Tuhan tidak pernah pudar. Ia mengajak kita untuk membangun hubungan yang erat dengan Kitab Suci, menjadikannya sebagai panduan utama dalam setiap aspek kehidupan kita.
Menghidupi Firman Tuhan
Ketika kita merenungkan teladan St. Hieronimus, kita diingatkan akan pentingnya menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukan hanya tentang membaca Alkitab, tetapi juga tentang menerapkan ajaran-ajarannya dalam tindakan kita. Kita diajak untuk menjadikan Kitab Suci sebagai kompas moral dan spiritual, yang menuntun kita dalam mengambil keputusan yang benar, berperilaku adil, dan mengasihi sesama.
Dengan mengikuti teladan St. Hieronimus, marilah kita berkomitmen untuk lebih dalam dalam studi dan refleksi Kitab Suci. Ajaklah diri kita untuk bertanya: "Apa yang Tuhan ingin saya pelajari dari bacaan ini?" dan "Bagaimana saya dapat mengaplikasikan ajaran ini dalam hidup saya?" Dengan cara ini, kita tidak hanya menjadi pendengar firman, tetapi juga pelaku yang setia dalam mewujudkan kasih Allah di dunia ini.