06/09/2025
NEGERI MELUPAKAN TAPI LANGIT MENCATAT
Kompol Cosmas, namamu pernah harum di medan tempur.
Darahmu pernah menetes di tanah Papua, saat peluru asing menembus tubuhmu demi Merah Putih.
Keringatmu bercampur dengan tanah, airmatamu menyatu dengan deru mesiu.
Namun hari ini, kau bukan lagi pahlawan di mata negeri,
kau hanya dijadikan kambing hitam atas luka yang bukan kau sengaja.
Di jalanan genting itu, kau tak berniat mencabut nyawa.
Situasi mendesak, amukan massa memaksa langkahmu.
Satu tubuh ojol jadi korban,
dan seketika semua budi baikmu lenyap ditelan riuh tudingan.
Negara yang pernah kau jaga, kini melupakanmu.
Negara yang pernah kau dekap, kini menghapus jejak jasamu.
Luka tembak yang pernah jadi saksi pengorbananmu,
kini seperti cerita usang yang tak lagi dibaca.
Engkau bukan penjahat, Cosmos…
Engkau hanyalah korban dari ketamakan oknum
yang bersembunyi di balik kursi empuk kekuasaan.
Air matamu jatuh, bukan karena takut,
tetapi karena pengkhianatan negeri yang pernah kau lindungi.
Dan di antara retak nurani, hanya Tuhan yang setia berdiri di sisimu,
menjadi saksi bahwa hatimu tak pernah berniat menodai hidup orang lain.
Cosmos…
engkau mungkin dijatuhkan,
namun sejarah kelak akan menuliskan,
bahwa engkau pernah berkorban,
dan engkau hanya tersandung oleh kezaliman yang tak pernah adil.