Lagi Viral

Lagi Viral informasi terbaru, cerita,video berita yang lagi viral, unik, lucu, hiburan, kata bijak, kisah islami, daily vlog dll

Klik ikuti biar kita berteman, Like follow share reels postingan kami ya 😊 lagi viral, hits, fyp, trending, kuliner resep traveling, quotes, kata bijak, motivasi, tips cara cerita berita humor, hiburan info berita terkini artis dll

Suami Kabur, Seorang Ibu Kais Rezeki Dari Tumpukan Sampah Demi Anak Sakit KomplikasiDulu saya pernah tinggal di kolong j...
26/10/2025

Suami Kabur, Seorang Ibu Kais Rezeki Dari Tumpukan Sampah Demi Anak Sakit Komplikasi
Dulu saya pernah tinggal di kolong jembatan bersama anak saya, dan sekarang suami saya pergi entah kemana. Alhamdulillah sekarang saya numpang tinggal sama bibi saya" Ujar Ibu Intan
Cobaan yang dilalui Ibu Intan seakan bertubi-tubi menimpanya. Sang anak, Arfan yang kini berusia 2,6 tahun mengalami komplikasi, bocor jantung, celebralpalsi, hidrosefalus dan malnutrisi akut. Sedangkan Sauminya tidak pernah mengakui Arfan sebagai Anaknya begitupun dengan keluarga dari suaminya sampai memfitnah Bu intan sebagai Wanita penghibur, akibatnya Sang suami yang harusnya menjadi tulang punggung keluarga tega meninggalkan Bu Intan beserta anaknya, padahal saat itu Arfan sedang dirawat dan koma di rumah sakit.

Sedihnya lagi disaat kondisi sulit seperti itu, Bu Intan diharuskan segera memiliki uang untuk biaya pengobatan anaknya yang sedang koma, sebab tidak semua biaya perawatan dan obat-obatan Arfan di Cover sama BPJS, hingga akhir nya dengan terpaksa Ia pinjam ke Rentenir dan beberapa tetangganya hingga terlilit hutang puluhan juta sampai saat ini demi biaya pengobatan Anaknya tersebut.
Saat ini Arfan sering kejang-kejang, seharusnya ia menjalani pengobatan rutin di rumah sakit dan mengkonsumsi obat kejang.
"Banyak obat yang gak saya tebus, buat makan aja saya senen kamis, makanya kondisi arfan sekarang makin menurun” Ujar Bu Intan.

Namun apa daya, penghasilan dari memulung hanya 200 ribu s/d 500 ribu perbulan jika dijumlahkan.
Tentu dengan penghasilan segitu tidak mencukupi biaya pengobatan, untuk makan sehari-hari saja sangat kekurangan.

belum lagi iapun harus memikirkan banyak biaya selain untuk biaya melunasi hutang bekas pengobatan Arfan seperti biaya kontrakan yang sudah 4 bulan menunggak dengan biaya ngontrak 700 ribu perbulan, susu khusus peningkat gizi arfan seharga 250 ribu/kaleng, Spuit (suntikan) sebagai alat pemberi makan atau minum melalui selang NGT harus diganti 2 hari sekali seharga Rp. 5.000, begitupun dengan selang NGT nya harus diganti seminggu sekali yang harganya bisa sampai 70 ribu/pcs , bayar BPJS Arfan Rp. 50.000 perbulan ke Bapaknya padahal Arfan anaknya, obat jantung 1,5 juta untuk sebulan, harga di Botox 3 juta agar Arfan bisa makan dan minum lewat mulutnya.

Dan bahkan saat ini ada resep obat yang belum ditebus sama bu intan seharga 850 ribu, akibat nya saat ini tubuh Arfan sering kaku, tidak bisa tidur karena kepalanya sering kesakitan, mulutnya nyegrok serta kondisi tubuhnya menjadi menurun.
Selain itu, karena tidak berobat menyebabkan pertumbuhannya tidak seperti anak normal pada umumnya. Arfan lumpuh, dengan selang NGT yang menempel dari hidung sampai perutnya, Ia pun tidak bisa bicara dan tubuhnya sangat kurus sekali. Seharusnya Arfan pun mengkonsumsi susu formula khusus untuk menaikan berat badannya, namun sedihnya Arfan hanya diberi air putih biasa oleh sang ibu. Bahkan pernah suatu waktu Arfan dikasih air putih dari air isi ulang galon selama 2 hari berturut-turut tanpa asupan makanan sedikitpun karena Bu Intan tak memiliki Uang.

Setiap hari Bu Intan memulung menyusuri jalanan sambil menggendong sang anak. Tak jarang jika ia merasa lapar, sehingga Bu Intan setiap hari mencari makanan sisa di tempat sampah untuk dimakannya.
Walaupun dengan kondisi ekonomi yang sulit, Bu Intan tetap dengan Sabar, tulus merawat dan menyayangi anaknya tersebut.

"Kadang saya s**a kepikiran kalau saya gak ada nanti, siapa yang mau mengurus Arfan, sampai jika saya gak ada umur Arfan gak ada umur juga takut gak ada yang ngurusin ". Ungkap Bu Intan sambil menangis
"Saya sering di usir sama orang karena gak boleh memulung, pernah juga keserempet motor. Untungnya Arfan gak apa-apa" Tambahnya
Bu Intan memiliki keinginan untuk memiliki usaha sendiri agar tak harus membawa anak untuk ia ajak memulung berkeliling, karena tak jarang sang anak sakit.

Ayah Wafat, Bocah 11 Th Rela Putus Sekolah dan Jadi Pemulung Demi Rawat Adik Dan Nenek Sakit“Ayah Marwan meninggal tert*...
24/10/2025

Ayah Wafat, Bocah 11 Th Rela Putus Sekolah dan Jadi Pemulung Demi Rawat Adik Dan Nenek Sakit
“Ayah Marwan meninggal tert*mb*n pasir, padahal udah janji mau beliin sepatu buat Marwan sekolah..” - Marwan.
Bocah berusia 11 tahun ini bernama Marwan, seorang yatim. Ayahnya meninggal 3 tahun yang lalu karena tert*mb*n pasir saat bekerja di tambang. Sedangkan ibunya pergi meninggalkan Marwan dan adiknya tanpa pernah memberi kabar.

Hidup dengan adik yang masih berumur 2 tahun dan neneknya yang sedang sakit membuat Marwan mau tidak mau harus menjadi tulang punggung dan merawat mereka. Bahkan Marwan sampai terpaksa putus sekolah karena harus menafkahi keluarganya yang masih tersisa.

Tak kenal terik matahari yang membakar kulit, setiap hari Marwan berkeliling mencari rongsokan di tumpukan sampah mulai pagi hingga sore hari demi sesuap nasi untuk mereka.
Sungguh luar biasa perjuangan Marwan sebagai anak yang berbakti di tengah kondisi segala terbatas.

Tak Diakui Anak Oleh Orang Tua, Bocah 9 Tahun Ini Jadi Pembuat Batu Bata Demi Rawat Kakek NenekNamanya Dika. Bocah 9 tah...
22/10/2025

Tak Diakui Anak Oleh Orang Tua, Bocah 9 Tahun Ini Jadi Pembuat Batu Bata Demi Rawat Kakek Nenek
Namanya Dika. Bocah 9 tahun ini rela banting tulang jadi pembuat batu bata demi hidupi kakek dan neneknya.
Ayah dan ibunya membv4ngnya saat ia masih bayi dan tak ingin mengakuinya anak hingga pergi meninggalkannya sampai kini tidak ada kabar sama sekali.
Kini, ia tinggal bersama nenek dan kakeknya di rumah sederhana. Dinding yang masih batu bata dan tepas kayu tipis membuat mereka kedinginan ketika malam hari.

Kakek dan neneknya tidak bisa lagi bekerja karena sering sakit-sakitan faktor usia. Dika lah yang harus mencari uang demi bisa makan dan melanjutkan sekolah.
Setiap hari sep**ang sekolah, ia berjalan menuju tempat pembuatan batu bata milik orang lain. Tangannya yang mungil sudah terlatih membuat batu bata berjumlah puluhan.
Upah yang didapatkan hanya berkisar 10 ribu saja. Dika tidak pernah mengeluh, justru ia sangat bersyukur bisa makan hari itu bersama kakek dan nenek yang sangat ia cintai.

Seragam dan peralatan sekolahnya pun sudah terlihat usang karena tidak pernah diganti.
Dika berharap adanya bantuan biaya hidup untuk membantu dirinya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa terus melanjutkan sekolah.

Namanya Supri, usianya 7 tahun. dia salah seorang murid di  SD Negeri 03 Sei Bakau, Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hi...
22/10/2025

Namanya Supri, usianya 7 tahun. dia salah seorang murid di SD Negeri 03 Sei Bakau, Kecamatan Sinaboi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau.

Tubuhnya biasa saja, sehat dan kuat. Banyak yang tidak tahu, kalau bocah ini butuh waktu dan perjuangan yang tidak mudah untuk mendapati ilmu pengetahuan di bangku sekolah.

Setiap hari, Supri terpaksa berjalan kaki untuk pergi ke sekolah dengan jarak tempuh lebih kurang 10 Km. Terkadang ia dapat tumpangan diperjalanan.

Supri bercerita, dua jam perjalan kesekolah sudah hal yang biasa baginya. Belum lagi medan jalan yang becek saat hujan dan berdebu saat musim kemarau.

Dikabarkan Supri, mereka sekeluarga yang tinggal di rumah itu sejumlah lima (5) orang. Anto, Ayah tirinya buruh mengambil upah sortir keladi sedangkan Ibu -nya sekali kali membantu orang diladang demi mendapatkan upah yang tidak seberapa.

Dalam kondisi ekonomi keluarga yang pas pasan, tidak jarang p**a Supri ikut ayah tirinya untuk bersama -sama mensortir keladi. Begitu p**a jika yang membutuhkan bantuan ibu -nya maka ia akan ikut membantu diladang padi.

Sewaktu ia berangkat kesekolah pukul 06.00 wib, dan tidak pernah sarapan. Bukan tidak mau makan atau tidak sempat, tapi memang tidak ada makanan. Namun hal ini dijadikan semangat baginya untuk mencapai kesuksesan.

Semoga kelak jadi anak sukses ya supri🥹

Jualan Singkong Susah Laku Lansia Bungkuk Tak Makan Berhari-HariBeliau Abah Dabin, seorang penjual singkong keliling ber...
19/10/2025

Jualan Singkong Susah Laku Lansia Bungkuk Tak Makan Berhari-Hari
Beliau Abah Dabin, seorang penjual singkong keliling berusia 60 tahun. Beliau hidup sebatangkara di sebuah gubuk reyot tanpa listrik. Hampir setiap hari Abah Dabin harus menahan lapar karena penghasilannya sebagai penjual singkong keliling tak pernah tentu.

Dengan tubuhnya yang sudah bungkuk dan ringkih, Abah Dabin menyusuri jalanan berkilo-kilometer untuk menjajakan singkong dagangannya, berharap perutnya bisa terisi dengan sesuap nasi.

Singkong yang Abah Dabin jual dibandrol seharga 5rb/bungkus. Namun sayang, dagangannya jarang sekali laku sehingga Abah Dabin kesulitan untuk membeli makan setiap harinya. Bahkan untuk makan satu kali sehari saja Abah dabin tak mampu.
Hidup sudah sulit, namun ada saja cobaan yang harus Abah Dabin hadapi. Ketika berjualan keliling, pikulan yang beliau gunakan untuk membawa singkong dagangannya patah. Singkong dagangan Abah Dabin berserakan di jalan padahal baru terjual satu bungkus.

“Pas Abah lagi keliling pikulan jualannya patah, singkong jatuh semua berserakan. padahal baru laku satu bungkus." Ujar Abah Dabin ketika menceritakan pengalaman pahitnya selama berjualan.

Tinggal Digubuk Hampir Roboh, Nenek Halimah Harus Hidupi Cucu Yatim Piatu“Saya dan cucu saya tinggal di gubuk ini berdua...
18/10/2025

Tinggal Digubuk Hampir Roboh, Nenek Halimah Harus Hidupi Cucu Yatim Piatu
“Saya dan cucu saya tinggal di gubuk ini berdua. Orang tua dia sudah meninggal, begitu p**a suami saya” Nenek Halimah.
Usia yang renta tak membuat Nenek Halimah menyerah begitu saja meski harus menghidupi cucu semata wayangnya yang yatim piatu. Ibunya meninggal saat melahirkan, lalu disusul 1 tahun kemudian ayah dari cucu Nenek Halimah meninggal.
Kini di rumah nyaris ambruk itu, sepasang cucu dan nenek ini terus lanjutkan hidup bersama. Kerap kali saat hujan turun mereka harus menumpang di rumah tetangga untuk berteduh.
Rasanya upah 50 ribu sebagai petani yang bekerja tak menentu, belum cukup untuk digunakan merenovasi rumah. Bahkan keterbatasan juga sering membuat nenek hanya makan pisang atau jagung saat tak miliki uang.
Tak hanya itu, kondisi tempat tinggal yang tak layak juga semakin memprihatinkan lantaran tak miliki mck. Terpaksa mereka menggunakan air sumur berjarak 200 meter dari rumah, bahkan sang cucu harus buang air di semak-semak.

Kadang mimpi bukan mati karena gagal,Tapi karena salah orang yang menggenggamnya.The Dream Maker sudah pergi.Yang datang...
16/10/2025

Kadang mimpi bukan mati karena gagal,
Tapi karena salah orang yang menggenggamnya.
The Dream Maker sudah pergi.
Yang datang hanyalah mimpi buruk.
No respect. No turning back. 🇮🇩💣

Kalau masih ada yang bela kluivert gue udah nggak bisa berkata kata lagi.

Satu ROMBONGAN di Pecat Semua !!Bunyi pernyataan resmi PSSI :“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujua...
16/10/2025

Satu ROMBONGAN di Pecat Semua !!
Bunyi pernyataan resmi PSSI :

“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U23, maupun U20,”

Sah , Shin taeyong salaman dengan ketua umum pssi erick thohir waktu itu
16/10/2025

Sah , Shin taeyong salaman dengan ketua umum pssi erick thohir waktu itu

Komentar warga Arab setelah Patrick Kluivert dipecat PSSI
16/10/2025

Komentar warga Arab setelah Patrick Kluivert dipecat PSSI

PSSI akhirnya memecat Patrick Kluivert beserta jajaran tim kepelatihan Timnas Indonesia lainnya pada Kamis (16/10/2025)....
16/10/2025

PSSI akhirnya memecat Patrick Kluivert beserta jajaran tim kepelatihan Timnas Indonesia lainnya pada Kamis (16/10/2025). Mereka dipecat usai gagal mengantarkan Timnas ke Piala Dunia 2026.

Sebenarnya, PSSI mengontrak Kluivert dan jajaran kepelatihan lain selama dua tahun. Namun, hasil yang muncul di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 begitu mengecewakan.

Timnas kalah dua kali, dari Irak dan Arab Saudi. Mereka gagal berbuat banyak meski dipenuhi pemain berkualitas.

Bukan cuma Kluivert yang didepak, tapi juga Gerald Vanenburg karena gagal total bersama Timnas U-23 di Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia.

"Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan. Dengan berakhirnya kerja sama tersebut, Tim Kepelatihan tersebut tidak lagi menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, maupun U-20," begitu pernyataan resmi PSSI.

"PSSI menyampaikan apresiasi atas kontribusi seluruh anggota tim kepelatihan selama masa tugasnya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pembinaan dan pengembangan sepakbola nasional," lanjutnya.

Artikel IDN Times sekarang bisa dibaca di IDN App lho, download sekarang di Google Play & App Store!

Temukan info TERBARU lainnya: .Video .Korea .Community .Hype .IDN .IDN

Diusir Suami, Ibu Lansia dan 2 Anaknya Tinggal di GerobakSaking M1sk*nnya, Ibu Dan 2 Anaknya Makan  dari sisa ‘S*mp*h’ !...
16/10/2025

Diusir Suami, Ibu Lansia dan 2 Anaknya Tinggal di Gerobak
Saking M1sk*nnya, Ibu Dan 2 Anaknya Makan dari sisa ‘S*mp*h’ !!
Tak ada tempat paling nyaman selain rumah sendiri, namun apa jadinya jika rumahmu adalah sebuah gerobak usang yang kamu dorong kemanapun kamu melangkah?
Miris? Namun hal ini nyata banyak terjadi di Indonesia tercinta, mereka para masyarakat miskin yang tak mampu membayar kontrakan harus luntang lantung di jalanan, salah satunya adalah Ibu Napsani (51).

Bersama dengan kedua anaknya Intan (9) dan Yudha (6), mereka bertiga berkeliling mencari barang bekas untuk sekedar bertahan hidup di kej*m*ya dunia ini. Sang suami dengan teganya mengsir mereka dari rumah, dengan terpaksa Intan & Yudha pun terpaksa putus sekolah.
“Semenjak suami pergi, anak sulung saya bekerja keras untuk membiayai saya dan 2 adiknya, sampai akhirnya dia jatuh sakit, gak punya uang untuk berobat dan akhirnya meninggal dunia.” - cerita ibu Napsani

Kemirisannya belum berhenti sampai disitu, tak jarang mereka bertiga tak memiliki uang yang cukup untuk membeli nasi, dengan sangat terpaksa mereka mengorek tempat s*mp*h dan berharap ada makanan sisa yang bisa mereka makan. Astagfirullah Alazim :’)

Hasil dari memulung biasanya hanya 10rb sampai 20rb dalam sehari, hanya cukup untuk membeli sebungkus nasi bungkus yang mereka makan bertiga, itupun hanya sekali dalam sehari.
“Saya cuma berharap, anak-anak saya bisa makan cukup, bisa lanjut sekolah dan punya tempat tinggal yang layak meskipun hanya sepetak.” - tutupnya

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Lagi Viral posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Lagi Viral:

Share