Lagi Viral

Lagi Viral informasi terbaru, cerita,video berita yang lagi viral, unik, lucu, hiburan, kata bijak, kisah islami, daily vlog dll

Klik ikuti biar kita berteman, Like follow share reels postingan kami ya 😊 lagi viral, hits, fyp, trending, kuliner resep traveling, quotes, kata bijak, motivasi, tips cara cerita berita humor, hiburan info berita terkini artis dll

Uang puluhan juta hasil menabung di celengan habis dimakan rayap.Pak samin seorang penjaga sekolah yang semangat menabun...
26/06/2025

Uang puluhan juta hasil menabung di celengan habis dimakan rayap.

Pak samin seorang penjaga sekolah yang semangat menabung untuk memenuhi keinginannya..

Setiap mendapat upah itu ia masukkan ke dalam celengan di rumahnya. Sehari ia bisa menabung antara Rp100.000-Rp200.000.

Total ada dua celengan terbuat dari plastik yang berisi uang milik Samin.

Namun sayang Rayap justru masuk ke dalam wadah tabungan dan memakan uang-uang kertas di dalamnya...❓️❗️🆓️

HP paling canggih di jamanya sudah menggunakan memory externalMMC, berkafasitas 32 MB paling besar di jamanya bisa nampu...
26/06/2025

HP paling canggih di jamanya sudah menggunakan memory external
MMC, berkafasitas 32 MB paling besar di jamanya bisa nampung banyak lagu.
RAM nya hanya 6MB
Symbian 7.0s, Seri 60.
Kamera utama VGA paling jernih waktu itu dengan dukungan batre 900 mAh.
Kenangan dulu tahun 2004 lihat video tsumami aceh di HP ini.

Cari kerja sussah
22/06/2025

Cari kerja sussah

Dalam sejarah Indonesia perjuangan para pahlawan untuk melawan penjajah tidak hanya berasal dari kalangan laki-laki saja...
21/06/2025

Dalam sejarah Indonesia perjuangan para pahlawan untuk melawan penjajah tidak hanya berasal dari kalangan laki-laki saja. Tetapi juga banyak dari kalangan perempuan, salah satunya adalah Siti Manggopoh.

Siti Manggopoh terlahir hanya dari keluarga petani biasa dan tidak pernah mengenyam bangku pendidikan sekolah. Sehingga satu-satunya pendidikan yang pernah beliau lakukan adalah belajar di surau atau masjid, termasuk tentang mempelajari bagaimana adat istiadat di Minangkabau.

Perempuan kelahiran 15 Juni 1881 M itu tinggal di sebuah desa kecil dan terpencil di wilayah Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Desa tersebut bernama Manggopoh yang kemudian melekat pada namanya, Siti Manggopoh.

Siti Manggopoh sendiri adalah anak bungsu dan anak perempuan satu-satunya dalam keluarga, sehingga kelahirannya sangat disambut gembira oleh orang tua dan juga saudara-saudaranya.

Siti Manggopoh pun sering diajak oleh kakaknya pergi mengaji ke surau dan gelanggang persilatan, yang secara tidak langsung ikut membentuk pribadi sosok Siti Manggopoh.

Ketika beranjak remaja, saat usianya baru berusia 15 tahun, Siti dinikahkan orang tuanya dengan Rasyid atau Bagindo Magek. Dari pernikahan tersebut, mereka kemudian dikaruniai seorang anak perempuan. Lalu, bagaimana kisah perjuangan Siti Manggopoh untuk mengusir para penjajah di tanah kelahirannya? Berikut kisah selengkapnya mengutip dari laman islami.co.

Ikrar Sumpah Siap Mati

Siti Manggopoh mempunyai peran penting dalam perlawanan melawan penjajah di tanah kelahirannya. Beliau merupakan sosok yang sangat benci dengan perlakuan Belanda terhadap rakyat Indonesia, khususnya perlakuan Belanda terhadap penduduk Minang. Puncak kebenciannya terhadap Belanda terjadi ketika Belanda menerapkan peraturan pajak di tanah Minangkabau pada awal Maret 1908 M, sebagai pengganti peraturan tanam paksa terhadap rakyat.

Peraturan pajak yang dikenal dengan sebutan Belasting Op De Bedrifsen Ander Inkomsten (pajak atas penghasilan perusahaan atau penghasilan lainnya), yang dikenakan tidak hanya terhadap mata pencaharian rakyat tetapi juga berbagai harta pusaka yang dimiliki oleh rakyat. Padahal dalam pandangan masyarakat Minangkabau, harta adalah kepunyaan komunal atau kaum yang dimiliki secara turun-temurun, sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh Belanda sangat bertentangan dengan adat masyarakat setempat.

Kewajiban belasting yang diterapkan oleh Belanda telah menindas dan sangat menyakitkan hati rakyat. Sehingga masyarakat Minangkabau, termasuk yang ada di Manggopoh tidak bisa menerima hal tersebut yang kemudian memunculkan perlawanan terhadap Belanda. Awal perlawanan terhadap Belanda pertama kali terjadi di Kamang, yang kemudian dikenal dengan perang Kamang dan perlawanan kemudian meluas sampai ke berbagai daerah.

Mulyono Atmosiswartoputra dalam bukunya Perempuan-Perempuan Pengukir Sejarah, menjelaskan bahwasanya Siti yang melihat dan merasakan betapa peraturan pajak sangat memberatkan rakyat, ditambah dengan tindakan Belanda yang semena-mena terhadap rakyat seperti disiksa, kerja paksa, diperkosa dan berbagai tindakan biadab lainnya yang membuat hati rakyat termasuk Siti tidak tinggal diam.

Mereka bersama pemuda militan Manggopoh kemudian membentuk badan perjuangan yang terdiri dari 14 orang, yaitu Rasyid, Siti, Majo Ali, St. Marajo Dullah, Tabat, Dukap Marah Sulaiman, Sidi Marah Kalik, Dullah Pakih Sulai, Muhammad, Unik, Tabuh St. Mangkuto, Sain St. Malik, Rahman Sidi Rajo, dan Kana.

Menyusup dan Menyerang Markas Belanda

Orang-orang tersebut kemudian berkumpul di sebuah masjid pada tengah malam tanpa penerangan apapun untuk melakukan musyawarah. Dalam musyawarah tersebut, terucap ikrar untuk melawan kebatilan Belanda sampai darah penghabisan, dengan taruhan nyawa. Sumpah untuk siap mati melawan penjajah yang telah memeras dan menindas rakyat pun diucapkan. Sumpah tersebut dipimpin oleh sosok perempuan yang bernama Siti Manggopoh.

Setelah itu, mereka kemudian menyusun rencana untuk menyerang pasukan Belanda. Berbagai skenario pun disusun, mulai dari menyiapkan peralatan sampai dengan menyusun strategi peperangan. Sehingga datanglah waktu malam yang ditentukan untuk melakukan penyerangan, yaitu pada Kamis malam 15 Juni 1908 M. Siti Manggopoh dan kawan-kawannya menuju ke markas Belanda.

Dalam penyerangan ini, Siti Manggopoh menjadi sosok penting. Karena beliau mampu menyusup ke dalam markas dan rombongan lainnya menunggu di semak-semak yang ada di sekeliling markas. Kedatangan Siti ke markas Belanda, sama sekali tidak dicurigai oleh pihak Belanda dan mereka tetap melakukan pesta, dengan berbagai makanan dan minuman yang begitu mewah, dengan ditemani para wanita cantik, yang didatangkan dari pasukan Belanda untuk memeriahkan pesta tersebut.

Setelah berhasil menyelinap ke markas Belanda, Siti kemudian memadamkan lampu dan memberi komando kepada para pejuang untuk menyerang ke dalam. Penyerangan pun terjadi, dan Siti berhasil menghabisi puluhan tentara Belanda dan para pejuang lainnya juga melampiaskan amarah rakyat kepada Belanda, yang menewaskan 53 pasukan Belanda. Namun dalam penyerangan tersebut, ada dua pasukan Belanda yang lolos kemudian kabur ke Lubuk Basung.

Akibat insiden tersebut, pihak Belanda sangat marah dan melakukan aksi balasan dengan mendatangkan pasukan dari Bukittinggi dan Padang Pariaman. Belanda kemudian memporak-porandakan Manggopoh dan selalu melakukan patroli ke perkampungan penduduk, untuk mencari orang-orang yang telah menyerang markas mereka.

Siti dan keluarganya pun tidak luput dari pengejaran Belanda, hingga pada akhirnya Siti dan suaminya ditangkap Belanda. Suaminya dibuang ke Manado, sedangkan Siti dibuang ke Padang Pariaman, lalu dibuang lagi ke Padang.

Sosok Ibu Sekaligus Pejuang Kemerdekaan

Siti Manggopoh adalah sosok pejuang perempuan yang tidak meninggalkan tugasnya sebagai seorang ibu. Bahkan beliau pernah mengalami konflik batin antara mengurus anaknya yang masih kecil atau melawan penjajahan Belanda.

Ketika dalam kejaran Belanda, Siti juga tetap membawa anaknya bersamanya selama 17 hari. Termasuk ketika dipenjara selama 14 bulan di Lubuk Basung dan 16 bulan di Padang.

Siti Manggopoh meninggal pada 20 Agustus 1965 M, di Gasan Gadang, Padang Pariaman dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara, Lolong, Padang. Siti Manggopoh adalah sosok perempuan pejuang kemerdekaan yang mempunyai peran besar dalam melawan penjajah, tanpa meninggalkan tugasnya sebagai seorang ibu.

Bocah 9 Tahun Ini Jadi Pembuat Batu Bata Demi Sesuap NasiNamanya Dika. Bocah 9 tahun ini rela banting tulang jadi pembua...
20/06/2025

Bocah 9 Tahun Ini Jadi Pembuat Batu Bata Demi Sesuap Nasi
Namanya Dika. Bocah 9 tahun ini rela banting tulang jadi pembuat batu bata demi hidupi kakek dan neneknya.
Ayah dan ibunya pergi merantau sejak ia masih bayi hingga kini tidak ada kabar sama sekali.
Kini, ia tinggal bersama nenek dan kakeknya di rumah sederhana. Dinding yang masih batu bata dan tepas kayu tipis membuat mereka kedinginan ketika malam hari.
Kakek dan neneknya tidak bisa lagi bekerja karena sering sakit-sakitan faktor usia. Dika lah yang harus mencari uang demi bisa makan dan melanjutkan sekolah.
Setiap hari sepulang sekolah, ia berjalan menuju tempat pembuatan batu bata milik orang lain. Tangannya yang mungil sudah terlatih membuat batu bata berjumlah puluhan.
Upah yang didapatkan hanya berkisar 10 ribu saja. Dika tidak pernah mengeluh, justru ia sangat bersyukur bisa makan hari itu bersama kakek dan nenek yang sangat ia cintai.
Seragam dan peralatan sekolahnya pun sudah terlihat usang karena tidak pernah diganti.
Dika berharap adanya bantuan biaya hidup untuk membantu dirinya memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa terus melanjutkan sekolah.

Di sudut jalan yang mungkin sering kita lewati tanpa sadar, seorang kakek renta tertidur kelelahan. Tubuh tuanya berbari...
20/06/2025

Di sudut jalan yang mungkin sering kita lewati tanpa sadar, seorang kakek renta tertidur kelelahan. Tubuh tuanya berbaring di atas alas tipis, di samping dagangan pisang yang belum habis terjual. Tak ada tempat istirahat nyaman, tak ada AC, tak ada kasur empuk. Hanya dinginnya trotoar dan semangat hidup yang belum padam.

Beliau bukan pengemis. Beliau pejuang. Di usia senjanya, ia masih memilih untuk berusaha. Menjual pisang dari pagi hingga malam demi sesuap nasi. Bukan untuk kaya, tapi untuk bertahan hidup.

Gambar ini menyayat hati, sekaligus menjadi cambuk bagi kita yang masih muda, sehat, dan punya banyak peluang. Saat sebagian dari kita mengeluh karena kerjaan menumpuk, sinyal lemot, atau gaji belum sesuai harapan—ingatlah, ada yang bahkan harus menukar sisa tenaganya dengan beberapa tandan pisang demi bertahan hidup.

💡 Motivasi Finansial:
Jangan sia-siakan masa muda. Gunakan tenaga, waktu, dan pikiran untuk membangun sesuatu yang bisa menopang hidup—bukan hanya untuk sekarang, tapi juga untuk masa tua. Belajarlah mengelola uang. Investasikan waktu untuk menambah skill. Bangun aset, bukan hanya gaya hidup. Jangan sampai nanti kita menyesal karena terlalu terlena dengan kenyamanan hari ini.

Mari belajar dari kakek ini. Bukan tentang dagangannya, tapi tentang perjuangannya. Tentang tanggung jawab. Tentang harga diri.

🙏 Semoga kita semua diberikan rezeki yang cukup, hati yang peka, dan semangat pantang menyerah seperti beliau. Dan semoga kita bisa menjadi generasi yang tak hanya sukses untuk diri sendiri, tapi juga mampu membantu mereka yang lelah berjuang dalam diam.

Megawati "Megatron" Resmi Gabung Klub Voli TurkiMegawati Hangestri Pertiwi resmi bergabung dengan klub Liga Voli Turki u...
20/06/2025

Megawati "Megatron" Resmi Gabung Klub Voli Turki

Megawati Hangestri Pertiwi resmi bergabung dengan klub Liga Voli Turki untuk musim 2025–2026. Kepindahan ini menjadi langkah besar setelah sebelumnya bermain di Korea Selatan bersama Daejeon Red Sparks. Kehadiran Megawati disambut positif oleh media dan pemain voli Turki, termasuk bintang Zehra Güneş. Meski sempat mempertimbangkan tawaran dari Jepang dan Amerika Serikat, Megawati memilih Turki sebagai lompatan karier ke level lebih tinggi. Transfer ini juga menjadi kebanggaan dan motivasi baru bagi dunia voli Indonesia.

Aamin
18/06/2025

Aamin

sadiman merupakan seorang kakek asal wonogiri jawa tengah yang telah mendedikasikan hidupnya sejak 1996 untuk menanam po...
18/06/2025

sadiman merupakan seorang kakek asal wonogiri jawa tengah yang telah mendedikasikan hidupnya sejak 1996 untuk menanam pohon dilereng gunung lawu.

kala itu gunung lawu sempat mengalami kebakaran hebat yang memberikan dampak serius berkepanjangan bagi warga disekitarnya.

dimana saat itu tanah disana menjadi sangat gersang, dan warga harus berebut untuk mendapatkan air.

oleh sebab itu sadiman muda menanam pohon beringin di lereng gunung lawu. karena menurutnya pohon tersebut dapat menyimpan banyak cadangan air.

tapi kala itu orang-orang malah mengucilkan dan menganggapnya gil4, karena menanam pohon yang tidak dapat dinikmati hasilnya.

namun setelah 19 tahun berlalu dan sudiman berhasil menanam 11.000 pohon seorang diri.

akhirnya lereng gunung lawu berhasil kembali hijau dan warga disekitarnya tidak lagi kekurangan air bersih.

bahkan sumber air yang bermunculan dapat mengaliri lebih dari 200 hektar sawah.

SC : sekedar info

Delapan makan keramat palsu di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur dibongkar. Keberadaan makam yang d...
18/06/2025

Delapan makan keramat palsu di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur dibongkar. Keberadaan makam yang diduga dibuat lantaran petunjuk mimpi seorang warga dikhawatirkan menyesatkan banyak warga di Kota Santri.

Kepala Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Nanang mengungkap di Kampung Barilimus awalnya memang terdapat satu makam yang merupakan leluhur dari warga kampung tersebut.

Namun pada 2022 lalu, tiba-tiba muncul 8 makam lain di samping makam tersebut.

"Awalnya ada satu makam, tapi tiba-tiba jadi ada 9 makan di sana. Kami sempat mencari siapa yang menyusun bebatuan sebagai tanda adanya makam di sana," kata dia,

Setelah ditelusuri, akhirnya didapati pihak yang membuat makam tersebut. "Jadi belakangan didapat identitas yang membuat 8 makam baru tersebut, ada beberapa orang warga dari Padarincang Cipanas dan Ciwalen Sukaresmi yang mengeklaim dirinya sebagai tokoh agama," kata dia.

Dari keterangan pihak tersebut, 8 makam itu dibangun setelah mendapatkan mimpi jika di lokasi pemakaman terdapat 8 makam keramat.
"Pengakuannya 8 makam itu dibuat karena mendapatkan ilafat atau tanda melalui mimpinya," kata dia.

Akhirnya pihak desa berkomunikasi dengan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sukaresmi untuk membongkar makam yang diduga palsu tersebut. Tindakan ini dilakukan menyusul keresahan warga atas ramainya peziarah yang datang ke makam-makam tersebut.

"Ya kang, selain laporan dari kepala desa, kami juga menerima laporan dari kuncen dan masyarakat yang berada di sekitar makam. Awalnya hanya ada satu makam, namun kemudian bertambah menjadi sembilan. Jadi, delapan di antaranya adalah palsu," ungkap Camat Sukaresmi, Latif Ridwan.

"Setelah melalui proses musyawarah antara pemerintah desa dan para tokoh masyarakat, kami memutuskan untuk membongkar delapan makam tersebut. Kami khawatir hal ini dapat menyesatkan warga," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukaresmi Hadi Kurniawan, mengatakan pihak yang membangun makam pun mengizinkan agar makam tersebut dibongkar.

"Mereka sudah menerima agar makam tersebut dibongkar untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Bahkan mereka juga berdalih jika itu bukan makam tapi makom atau patilasan.

Ditanya itu Makom siapapun mereka tidak bisa menjelaskan," kata dia.

Sc Detik

Mbah Sering Makan Kerak Nasi Karena Dagangan SepiUsianya sudah menginjak 90 tahun, tubuhnya juga sudah bungkuk, namun Mb...
18/06/2025

Mbah Sering Makan Kerak Nasi Karena Dagangan Sepi
Usianya sudah menginjak 90 tahun, tubuhnya juga sudah bungkuk, namun Mbah Niti masih harus berjuang seorang diri. Di usianya yang sudah senja, mbah masih harus jualan kerupuk keliling demi sesuap nasi. Punggung bungkuknya menjadi saksi bisu bagaimana mbah berjuang jualan kerupuk di sepanjang hidupnya.
Jualan di usia senja jelas bukanlah hal yang mudah. Karena kedua matanya sudah buram, mbah sering jatuh. Apa lagi kalau musim hujan, kerupuk yang mbah jual jadi cepat menciut yang membuat mbah sering rugi. Penghasilan yang mbah dapatkan juga tidak sebanding dengan rasa lelahnya.
Sejak suaminya meninggal, mbah harus berjuang seorang diri. Beliau hidup sebatang kara. Sehari-hari, dibantu tongkat kayu lusuhnya, mbah jualan kerupuk keliling. Namun sedihnya, penghasilan mbah sangatlah pas-pasan. Kadang dapat 5 ribu saja sudah sangat bersyukur.
Terkadang tidak ada yang mau beli kerupuk mbah yang membuat beliau pulang dengan tangan kosong. Bahkan mbah sering makan kerak nasi gosong karena tidak ada biaya. Ditambah semua dagangannya “masuk angin” dan kempes. Jadi tidak bisa dijual kembali.
Dari pernikahannya, mbah memiliki 3 anak yang sudah berkeluarga, anak-anaknya tak pernah menjenguk mbah dikarenakan faktor ekonomi. Di usia senja, mbah hidup serba kekurangan dan terbatas fisik. Namun beliau tidak pernah menyerah sabar adalah kunci mbah berjualan.


Ibu ayu wanita yang sedang mencari pekerjaan baru, karena memilih meninggalkan pekerjaan lama.bu ayu memiliki pengalaman...
16/06/2025

Ibu ayu wanita yang sedang mencari pekerjaan baru, karena memilih meninggalkan pekerjaan lama.

bu ayu memiliki pengalaman kerja yang cukup banyak mulai dari jasa cleaning service keliling hingga ART.

ia berdomisili di rawamangun, sedang butuh pekerjaan untuk anaknya yanv ingin masuk sekolah swasta.

dipekerjaan lama, bu ayu mengatakan sering ketinggalan waktu sholat. karena ia tak mau meninggalkan sholatnya akhirnya bu ayu memilih resign.

ceritanya pun didengar oleh orang baik dony yang memberikannya rezeki lebih untuk biaya sekolah sang anak.

Sc: donny

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Lagi Viral posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Lagi Viral:

Share