Halaman Echa Caca

Halaman Echa Caca Perkump**an Rahasia Pebinor

Sensasi Baru Dalam BioskopPada akhir Januari 2004, aku dan pacarku (Michael) menonton film Lord Of The Ring 3 di sebuah ...
13/04/2025

Sensasi Baru Dalam Bioskop

Pada akhir Januari 2004, aku dan pacarku (Michael) menonton film Lord Of The Ring 3 di sebuah mall besar di Jakarta Barat. Film dimulai sekitar jam 4 sore.

Karena keberuntungan saja, kami dapat tiket pada kursi deretan paling atas (berkat mengantri 5 jam sebelumnya) walau berada di hampir pojok kanan. Film ini sangat digandrungi anak-anak muda saat itu, jadi kami perlu memesannya jauh sebelum film dimulai.

Aku sebenarnya kurang begitu s**a film seperti ini namun karena pacarku terus membujuk, akhirnya aku ikut saja. Lagip**a aku merasa tidak rugi berada di dalam bioskop selama 3 jam lebih karena memang selama itulah durasi film tersebut.

Setelah duduk di dalam bioskop, kami membuka ‘perbekalan’ kami (berhubung selama 3 jam ke depan kami akan terpaku di depan layar). Aku mengeluarkan popcorn dan minuman yang telah kami beli di luar.

Michael duduk di sebelah kiriku. Dua bangku paling pojok di sebelah kananku masih kosong. Beberapa menit kemudian, trailer film-film sudah mulai diputar. Menjelang film Lord Of The Ring dimulai, seorang pria bersama pacarnya duduk di sebelah kananku. Aku hanya dapat melihatnya samar-samar karena suasana di dalam ruangan itu sangat gelap.

Pria itu duduk tepat di sebelah kananku dan pacarnya di sebelah kanan pria itu. Mereka pun mengeluarkan makanan dan minuman untuk disantap selama film diputar.

Sepuluh menit berlalu setelah film tersebut berjalan. Aku sekilas melihat pria di sebelahku menaruh tangan kirinya di alas lengan di antara kursi kami berdua. Sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan pacarnya.

Ia mengenakan sebuah cincin dengan hiasan batu cincin besar yang sangat mencolok di jari tengah tangan kirinya. Dan di jari manisnya ia mengenakan sebuah cincin yang sangat sederhana. Menurut analisaku pria ini telah menikah. Selain dari cincin yang kuduga adalah cincin pernikahan, aku juga melihat sekilas wajah pria itu.

Kulitnya lebih hitam dari kulitku yang putih (aku dari keturunan chinese). Dari wajahnya aku memperkirakan umurnya sekitar 35-an. Akan tetapi aku tidak sempat melihat wanita yang datang bersamanya (istrinya?). Pikiranku menduga-duga apakah pria ini sedang berselingkuh dengan wanita lain. Namun segera aku tepis pikiran itu dan mengatakan pada diriku sendiri bahwa pria itu sedang bersama istrinya dan tidak perlu aku berprasangka buruk terhadap mereka.

Aku kembali berkonsentrasi pada film di layar di hadapanku sambil menikmati kudapan. Sesekali Michael juga meraup popcorn yang kupegangi itu. Michael begitu serius menonton. Memang ia sangat menyukai film yang merupakan akhir dari 2 seri sebelumnya. Setengah jam kemudian, semua makanan dan minuman yang kami beli tadi sudah habis.

Boleh dikatakan film itu sangat tegang. Dengan adegan perang yang sangat seru, mataku mau tidak mau terpaku pada layar. Pada satu adegan yang mengejutkan, aku sampai terlonjak dan berteriak. Michael meraih tangan kiriku dan menggenggamnya dengan lembut. Aku pun semakin mendekatkan diri padanya karena memang pada dasarnya aku takut menonton adegan perang.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Guru BiologikuPada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. ...
12/04/2025

Guru Biologiku

Pada suatu liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita (guru biologi) dan satu guru pria (guru olah raga). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa (saya memanggilnya Anisa) yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman – teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara! termasuk Pak Martin guru olah raga kami itu.

Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata Pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel p**a! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak.

Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang.
Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa.

Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat.

Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. “Maaf” katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin.
Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Berbagi KenikmatanAku, Rudi, dan istriku, Dian, memiliki selisih usia sekitar 6 tahun. Kami berdua telah menikah selama ...
10/04/2025

Berbagi Kenikmatan

Aku, Rudi, dan istriku, Dian, memiliki selisih usia sekitar 6 tahun. Kami berdua telah menikah selama 5 tahun, dan telah dikaruniai 2 orang anak yang sangat lucu. Aku bekerja sebagai karyawan swasta, dan istriku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Kehidupan kami biasa saja, bahkan terlalu biasa. Awal perkenalan kami adalah ketika kami berdua sama-sama tersesat dalam perjalanan wisata ke Yogjakarta. Dan dari situ, aku merasakan indahnya jatuh cinta kepada calon istriku di pandangan pertama. Karena tak beberapa lama setelah pertemua kami, aku langsung melamar dan menikahinya.

Bagiku, Dian adalah sosok wanita yang sangat cantik. Wajahnya bulat, berambut hitam lurus sepundak, berkulit putih, berkaki panjang dan yang paling membuatku semakin jatuh cinta adalah, senyum dan tatapan matanya, yang mampu membuat dunia seolah berhenti berputar. Aku pikir, perbedaan usia kami bukanlah sebuah kendala. Sehingga ketika ia berulang tahun ke 18 tahun, sebuah pernikahan sederhana langsung aku persembahkan padanya.

“Kita pasti bisa menghadiri acara si Ratu khan mas…?” Tanya Dian dengan senyum andalannya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, aku hanya mengangguk sambil membalas senyum istriku.
“Kamu memang suami adek yang paling pengertian…” girang istriku.
Dengan nada yang masih antusias karena kegiranganan, Dian langsung kembali meneruskan acara telephonnya dengan kakaknya.

“Selama kamu senang, aku pun bisa senang dek…” ucapku dalam hati.
Andai saja aku bisa meramalkan kejadian beberapa waktu kedepan, aku pasti tak akan mengijinkan istriku pergi ke acara pernikahan itu. Karena semenjak acara pernikahan itu, semua kisah cinta dan pernikahan kami berubah 180 derajat.

Hari H pun telah mendekat. Beberapa hari lagi, pernikahan yang semua akomodasi, penginapan dan konsumsi sudah dipersiapkan oleh keluarga Ratu dan Putra, akan segera dilaksanakan. Dari kotaku berada, kami berangkat berempat. Aku, istriku, Dwita (kakak iparku), dan Romy (anak Dwita), naik pesawat paling pagi menuju Semarang. Sengaja kami tak mengajak kedua anak kami, karena kami pikir, perjalanan kami ke Semarang cukup jauh, mau tak mau kedua buah hatiku aku titipkannya ke kerabat terdekat. Sebenarnya, aku dan Dwita sangatlah jarang bertemu, sehingga untuk mengakrabkan diri, istriku memintaku untuk bertukar tempat duduk dengan kakaknya. Aku duduk bersebelahan dengan Dwita, sedangkhan Dian duduk bersebelahan dengan Romy.

“Okelah… untuk sementara ini aku agak menjauh dari istriku…. Toh hanya beberapa hari ini saja…” batinku, sambil mulai membuka percakapan dengan Dwita. Selama perjalanan, perbincanganku dengan Dwita berjalan cukup seru. Dwita orangnya cukup santai dan pandai s**a bercanda. Sifat mudah bergaul itu menurun kepada Romy, anaknya. Karena dari sepenglihatanku, tak henti-hentinya istriku tertawa akan semua cerita yang dibawakan keponakannya itu.

Pada awalnya, aku sama sekali tak memperhatikan percakapan antara istriku dan keponakannya, karena pada saat yang bersamaan, aku juga sedang seru bercakap-cakap dengan Dwita. Namun ketika Dwita sudah mulai mengantuk dan pada akhirnya tertidur, aku baru sadar jika percakapan istriku dengan kekeponakannya agak sedikit ‘menjurus’ ke hal-hal berbau mesum. Mereka sepertinya sudah terbiasa membicarakan ke-mesum-an diantara mereka, karena dari gaya bicaranya, mereka terlihat begitu santai dan akrab. Mungkin karena mereka sudah berteman baik sejak kami menikah dan Romy hanyalah seorang anak kecil yang baru menginjak remaja, aku jadi mulai menganggapnya lumrah. Waktu itu, Romy masih berusia sekitar 15 tahun, bertubuh tinggi kurusa namun maskulin dan energik. Berkulit gelap dan memiliki wajah mirip Dwita, tidak termasuk ganteng memang. Sehingga perlahan, api cemburu mulai menyala di dalam dadaku ketika mengawasi gerak-gerik mereka.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Intan Yang Ingin HamilSetelah kejadian hari itu besoknya jam 09 pagi Robby dengan hanya memakai celana dalamnya sedang t...
06/04/2025

Intan Yang Ingin Hamil

Setelah kejadian hari itu besoknya jam 09 pagi Robby dengan hanya memakai celana dalamnya sedang tiduran santai di kamar kostnya yang tidak jauh dari Kampus UNDIP. Tubunya yang atletis itu ia biarkan terbuka dan tersiram oleh dinginnya AC. Robby saat itu sedang membaca sms yang baru diterimanya dari Bu Intan.

“Aneng, kamu nakal iya kemarin,”demikian isi sms Bu Intan.
“Habis aku ngiler banget lihat Bu Intan dengan kebaya kemarin. Pas banget. Bu Intan semok banget, Bu, ”balas Robby.
“Masa sih say…?”tanya Bu Intan.
“Iya, Bu. Pengen banget aku meluk Bu Intan yang lamaaaaa banget,”Robby meneruskan rayuannya.
“Ibu tahu kok nak Robby sering curi-curi pandang selama ini sama ibu, ”sms Bu Intan.

“Iya, Bu. Aku udah lama emang s**a lihatin Bu Intan,”balas Robby.
“Hmm, jadi nak Robby mau pacarin ibu iya?” tanya Bu Intan.

“Iya, Bu. Aku kangen ama Bu Intan. Aku s**a ama Bu Intan,”balas Robby.
“Tau ga say…nak Robby bikin ibu blingsatan lho kemarin,”sms Bu Intan.
“Bu Intan…!?”tulis Robby dalam sms-nya.
“Apa say.., “balas Bu Intan.

“Aku pengen banget jumpa, Bu…,”sms Robby.
“Aku juga nak Robby…,”balas Bu Intan. “Aku penasaran lho…,”Bu Intan melanjutkan sms-nya.
“Aku juga, Bu. Aku pengen jumpa dan berduaan sama Bu Intan,”rayu Robby dengan mantap.
“Aku juga Aneng,”jawab Bu Intan.
“Besok sore bisa ga, Bu?”tanya Robby.
“Aku ga mau kalau sore. Aku maunya dari pagi sampai besok paginya,”sms Bu Intan. Isi sms-nya ini memang menunjukkan nafsu seks-nya yang sangat besar terhadap pemuda itu.

“Ohh Bu…kapan?”balas Robby.
“Pokoknya kalau sudah ada waktu nanti Ibu kasih tahu,”jawab Bu Intan.
“Iya, Bu. Dari dulu sejak pertama lihat Bu Intan, aku selalu menghayal bisa ngentot sama Bu Intan,”sms Robby.
“Ibu juga. Mata nakalmu bikin Ibu sering gatal pengen ngentot sama kamu say,”balas Robby.
Lalu Bu Intan melanjutkan lagi,”Udah satu tahun ini Ibu ga pernah lagi main sama suami. Ibu gatel banget say,”sms Bu Intan.

“Oh Bu. Aku pengen segera jumpa sama ibu,”tulis Robby dalam sms-nya.
“Iya Aneng. Ibu juga udah pengen banget. Kemarin aja seandainya lagi ga ada acara ibu udah pengen ditidurin sama kamu. Apalagi pas pegang kontolmu yang besar dan panjang itu say…ibu sange banget sebenarnya waktu itu say…,”

Demikianlah sms-sms antara dua manusia yang memasuki lingkaran perselingkuhan itu. Dan ketika ber-sms itu, Bu Intan sama halnya dengan Robby sedang sendirian di kamarnya. Ia nyaris bugil karena nafsunya pada pemuda yang bernama Robby itu.Bu Intan hanya tinggal berdua suaminya di rumahnya, serta dua pembantu. Anak paling besar laki-laki sudah menikah dengan 1 anak tinggal di Yogyakarta, anaknya nomor dua Windya Ristanti menikah dengan kakak Ilham yang temannya Robby, sementara anaknya yang paling kecil perempuan, kuliah di UGM. Jadi ketika suaminya kerja, Bu Intan hanya ditemani pembantu.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Buku Harian LinaNamaku Lina. Sejak aku kuliah semester awal, aku telah memutuskan untuk mengenakan busana Muslimah terma...
05/04/2025

Buku Harian Lina

Namaku Lina. Sejak aku kuliah semester awal, aku telah memutuskan untuk mengenakan busana Muslimah termasuk mengenakan Jilbab yang menutupi Kepalaku. Meski demikian pakaian tersebut tak mampu menutupi lekuk liku tubuhku yang indah. Terutama pada bagian dada 34C ku yang memang sangat menonjol itu.

Jika pada umumnya wanita lain mengenakan busana muslimah dengan ukuran longgar, aku memilih mengenakan pakaian yang ketat hingga membentuk tubuhku dengan jelas. Jika pada umumnya wanita lain mengenakan Jilbab yang panjang hingga sampai ke perut, aku justru memilih Jilbab pendek yang bahkan tidak sampai menutupi dadaku. Karena terus terang saja, aku memang sangat bangga pada bentuk dadaku yang besar, montok menggelayut indah. Jika mengenakan BH yang tepat, dipadu dengan baju yang ketat, maka akan terlihat menonjol dan menantang sekali.

Pacarku sangat tergila-gila pada bentuk dadaku. Setiap kali kami bertemu, pasti disempatkannya untuk mencumbu dadaku. Sementara kedoyananku pada kontol bermula ketika aku masih duduk di bangku SMA. Saat itu aku hanya berani menyentuh kontol pacarku saja. Menyentuh, mengelus-elus. Tidak lebih dari itu.

Lagip**a ketika SMA itu pacarku memang tidak pernah menuntut lebih. Dia sudah cukup keenakan hanya dengan kusentuh-sentuh saja. Bahkan seringkali aku hanya menyentuh kontolnya dari luar celananya.

Namun semuanya berubah ketika aku mulai kuliah di Jakarta. Perkenalanku dengan cowok-cowok Jakarta yang ternyata penuh pengalaman membuat hidupku berubah.

Sejak pertama kali pacarku meminta aku mengisap kontolnya, aku langsung s**a . Dan sejak itu aku jadi wanita berjilbab yang doyan kontol.

Pagi ini hangatnya mentari yang menerobos jendela kamarku membuatku terbangun dari tidurku yang lelap setelah semalam memekku luluh lantak dijilat pacarku.

Masih terbayang bagaimana lidahnya menari-nari di dalam memekku. Masih terbayang juga bagaimana kontolnya memenuhi rongga mulutku sampai muncrat dengan derasnya di dalam mulutku. Saking derasnya sampai-sampai tumpah meleleh membasahi leherku.

Malas-malasan kusingkirkan selimut yang menutupi tubuh telanjangku. Kubiarkan angin menerpa tubuh mulusku. Sambil tanganku meraba-raba bulu memekku yang tipis, aku membayangkan kembali kejadian-kejadian di masa lalu saat pertama kali aku mengenal kontol.

Saat itu aku masih kelas 3 SMA. Sebenarnya saat itu aku belum boleh pacaran. Tapi mana bisa aku tahan. Maka dengan diam-diam aku tetap menjalin hubungan dengan teman sekelasku.

Ceritanya waktu itu aku janjian dengan pacarku mau nonton film di bioskop. Sekitar jam 6.30 sore aku bergegas pergi tanpa pamit.
Sesampai di bioskop pacarku menyambut dengan senyum lebarnya. Langsung digandengnya tanganku menuju teater 3 karena pertunjukan sudah hampir dimulai.
Ternyata da memilih tempat duduk paling belakang dan paling ujung. Benar-benar tempat yang strategis dan aman untuk pacaran. Kami pun langsung duduk manis di pojok bioskop ini.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Dibutuhkan Pejantan Untuk ItaNamaku Rian, aku seorang pegawai swasta di bandung. Baru sebulan ini aku pindah kantor, ala...
03/04/2025

Dibutuhkan Pejantan Untuk Ita

Namaku Rian, aku seorang pegawai swasta di bandung. Baru sebulan ini aku pindah kantor, alasannya klasik, soalnya kantor baruku ini memberi gaji yang jauh lebih tinggi dari kantorku yang lama. Sebenernya sih aku agak heran dengan kantor baruku ini, soalnya waktu wawancara dulu gaji yang aku ajukan tidak ditawar sama sekali, langsung setuju ! Emang sih aku agak nyesel kenapa gak nawarin yang lebih tinggi lagi, tapi aku sadar diri, untuk posisi yang aku tempati sekarang aja, gajiku tergolong sangat tinggi.

Hari itu hari jumat, setelah makan siang, HPku tiba-tiba berdering. Itu dari Bu Ita, manager keuangan yang dulu menyetujui gaji yang aku ajukan. Mengingat “jasanya” dia ke aku, tentu aja aku sangat menghormati dia.

“Halo bu, selamat siang” sapa saya menjawab telpon.

“Halo rian..” jawab dia riang sekali.

“Ada yang saya bisa saya bantu ?” tanya saya, basa-basi sih.

“Ah enggak cuma ngecek kamu aja. Dah makan siang ?” tanyanya ramah.

“Oh sudah bu, baru aja” jawabku.

“Gimana kerja disini, ada masalah ?” tanya bu ita lagi.

“Wah enggak bu, tapi memang saya baru mulai sih, baru membiasakan diri dengan keadaan kerja disini” jawab saya singkat.

“Gimana gajinya, dah cukup ?” tanyanya dengan suara menggoda.

“He..he..he.. maunya sih tambah lagi bu” jawab saya sambil tertawa.

“Hah.. segitu aja udah tinggi kan ?” balas bu ita sedikit kaget.

“Iya bu, becanda tadi..” jawabku singkat.

“Oh.. kirain.” jawabnya. “Eh rian nanti sore sehabis kantor kamu ada kerjaan gak ?” tanya bu ita.

“Enggak kayaknya bu, ada apa emangnya” tanyaku sedikit heran.

“Hmm.. ada yang ingin saya bicarakan, agak pribadi sih, makanya saya ingin bicaraiinnya sehabis kantor aja nanti” jawab bu ita.

“OK bu, saya gak ada janji untuk sore sampe malem nanti” jawab saya.

“OK nanti aku tunggu di kafe ### nanti sore” kata bu ita.

“OK bu” jawab saya.

“Ok kalo gitu, oh iya, golongan darah kamu apa ?” tanya bu ita sebelum mengakhiri pembicaraan.

“B” jawabku penuh kebingungan.

“Perfect ! OK deh aku tunggu nanti sore” kata bu ita lalu menutup telponnnya.

Sejenak aku terdiam penuh kebingungan, tapi aku kembali bekerja sebab pekerjaanku lumayan menumpuk.

Setelah p**ang kerja aku arahkan mobilku ke kafe ### yang dijanjikan tadi. Dalam perjalanan aku diselimuti kebingan yang amat sangat. Bu Ita… Ada apa manager keuangan kantorku itu mau menemuiku, soal urusan pribadi lagi. Dan yang paling membuatku bingung adalah dia sempat menanyakan golongan darahku, untuk apa ?

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Nyicipin Baby Sitter TetanggaAku tinggal di komplex perumahan, disitu banyak pasangan muda yang mempercayakan anak balit...
31/03/2025

Nyicipin Baby Sitter Tetangga

Aku tinggal di komplex perumahan, disitu banyak pasangan muda yang mempercayakan anak balitanya ke para babay sitter. Kalo pagi banyak baby sitter yang ngumpul depan rumahku, memang rumahku rada tusuk sate, sehingga kayanya strategis buat ngerumpi, palagi praktis gak da mobil yang lalu lalang. Kalo lagi dirumah aku s**a memperhatikan para baby sitter itu. Umumnya si tampang pembokat yang dipakein seragam baby sitter yang umumnya kalo gak putih, pink atau birumuda warnanya. Tapi ada satu yang laen dari yang laen. Kalo yang laen kulitnya pada sawomatang, yang satu ini putih, manis lagi, gak da tampang pembokat deh. Bodi sih gak kliatan kemontokannya, maklum kan seragam baby sitter pink yang dipakenya rada kebesaran kayanya, sehingga menyamarkan lika liku bodinya. Tinggi tubuhnya sekitar 167 cm. Rambutnya tergerai sebahu. Wajahnya cantik dengan bentuk mata, alis, hidung, dan bibir yang indah. lumayan buat cuci mata.

Lama2 dia tau juga kalo aku sering memperhatikan dia kalo lagi didepan rumah. Dia senyum2 ke aku, ya buat pantesnya aku juga senyum ma dia juga. Suatu saat kebetulan dia cuma sendiri di depan rumahku, kesempatan aku untuk kenalan. “Kok sendirian, yang laen pada kemana?” “Gak tau ni om, saya kesiangan si keluarnya”. “Ngapain dulu”. “ada yang dikerjain dirumah”. “Majikan kamu dua2nya kerja ya”. “Iya om, om ndiri kok gini ari masi dirumah, gak kerja mangnya”. “Aku si bebas kok kerjanya, sering kerjanya ya dari rumah aja. Kalo keluar paling ke tempat klien”. “Klien, paan tu om”. “Klien tu langganan”. “Mangnya om jualan apa”. “aku kerja jadi konsultan”. “apa lagi tu konsiltan, maap ya om, jadi nanya terus, bis gak ngarti si”.

“Mangnya kamu gak skola ya”, aku bales bertanya. “Cuma sampe SMU om, gak ada biaya buat nerusin, ya mesti cari kerja lah, bantu2 orang tua juga”. “Mangnya ortu dimana, tau kan ortu, orang tua”. “Di kampung om, didaerah banten”. “Pantes kamu putih ya, yang laen pasti dari jawa ya, kulitnya item2?. “Nama kamu sapa si”. “Ayu om, kalo om?” “Aku edo”. “Om gak punya istri ya, kayaknya gak perna kliatan prempuan dirumah ini”. “Aku duda kok, kamu mau jadi prempuan dirumah ini”. “Ah si om, aku balik dulu ya om, dah siang ni, mataharinya dah tinggi, anaknya kepanasan”. “Ya udah”. Sejak itu aku belon dapet kesempatan ngobrol ma Ayu berdua aja karena selalu rame ma baby sitter yang laennya.

Sampe pada suatu sore ketika ku lanja di hypermarket deket rumahku, aku melihat seorang abg, bodinya asik banget, togepasarlah, dia pake tshirt ketat dan jins yang ketat juga, kalo aura kasi aja sih lewat lah. Setelah aku perhattin ternyat Ayu. “Yu,” panggilku. Ayu noleh, “Eh si om, blanja ya om”. “La iyalah, ke hipermarket masak mo nonton bioskop. Kamu blanja juga”. “Cuma beli pemalut aja kok om, siap2 kalo dapet”. “Mangnya dah mo dapet ya”. “Kalo itung kalender si dah ampir om, persisnya si gak tau”. “Kamu seksi banget kalo pake jins ma tshirt Yu, kalo jagain anak mestinya kaya gini pakeannya”. “Kalo nungguin anak kudu pake seragam si om”.

“Kamu kok bisa kluyuran kemari”. “Iya om, majikan dua2nya pergi kluar kota, kerumah ortunya katanya, jadi anaknya dibawa. Bete ni om dirumah aja, mana tu nenek2 crewet lagi”. “Nenek2?”. “Iya om, pembantunya, dah tua, crewet banget deh, s**a mrintah2, palagi gak ada majikan. Aku tinggal klayapan aja”. “Kmu antuin aku blanja ya, ntar pembalut kamu aku bayarin deh, kamu ada keperluan yang laen gak, skalian aja. Hap kamu tu dah bikinan cina, jadul banget. Aku beliin yang sama merknya dan ada kameranya ya”. “Hp kan mahal om, mending beliian aku pakean dan spatu aja”. “Dua2nya juga bole kok”. “Bener nih om, wah om baek bener deh, pasti ada maunya ni ye”. Aku tersenyum aja, Ayu langsung ke konter hp, dia mencari hp yang sama dengan merk hp lamanya tapi yang ada kameranya. Kebetulan lagi ada program tuker tambah.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Nikmatnya Tubuh Yuni Mahasiswi JilboobsSeperti biasa aku menunggu di sela sela lorong kampus untuk menunggu giliran KRS ...
30/03/2025

Nikmatnya Tubuh Yuni Mahasiswi Jilboobs

Seperti biasa aku menunggu di sela sela lorong kampus untuk menunggu giliran KRS di kampusku. Giliran terlihat lama sekali dan antrian mengular panjang hingga ke lorong pintu depan. Jurusanku ini memang terkenal dengan mahasiswanya yang super banyak dan kebanyakan wanita. Ya namun sayangnya aku masih tetap saja jomblo. Miris memang, mengingat kampus aku ini kebanyakan adalah cewek. Tapi ya bagaimana lagi, cuma bisa pasrah liatin cewek yang seliweran di kampus ini. Mana cantik-cantik p**a. Tapi untungnya aku berpapasan sama si Yuni.

Oya kenalin nama aku Yuda, aku adalah mahasiswa akuntansi semester empat, kuliah di kampus terkenal di bilangan Jakarta.

Oya aku punya teman baik, namanya Yuni. Dia cewek berjilbab yang modis, setiap hari mengenakan terusan panjang yang memperlihatkan lekuk badannya. Termasuk dadanya yang indah itu, kebetulan kita sekelas. Karena sering mengerjakan tugas bareng jadi kita ga canggung. Walau setiap hari aku tahan nafsu liatin toketnya yang menyembul indah setiap kali dia kuliah. Enggak peduli apa kata orang, masa bodo pikirnya.

Dia adalah cewek yang seru diajak ngobrol namun cerdas. Tapi desas desus dengarnya kata orang dia pernah berhubungan seks di kampus sama kakak tingkat kata temanku, dia ngentotin kakak kelas pake woman on top sambil remes toket sama buka bra-nya, sambil mendesah memeknya dientotin sama kakak tingkat sambil sesekali benerin kerudung biru favoritnya, dia nikmat banget menghayati setiap penetrasi sambil toketnya sesekali menggelantung ke atas ke bawah mengikuti ritme permainan.

Pada suatu hari Yuni baru p**ang brevet sama aku. Nah kebetulan Yuni ini walau cewek berjilbab tapi kelakuannya itu lho nakal banget. Dia waktu les brevet pakai terusan ketat warna kuning pake kerudung biru dan rok biru. Samar-samar bra polos yang terilhat ga bisa nampung gede toketnya gak kelihatan.

Pulang brevet dia ngajak jalan aku ke Moi, ngajakin nonton film katanya mumpung bosen. Kita have fun lama dan lama berbincang. Setelah nonton dia pengen p**ang, aku tunggu dia di parkiran di dalam mobilku. Setelah nunggu lama lalu dia masuk ke mobil. Kita lalu berbincang sebentar:
“Yud, kayaknya nonton doang enggak seru deh!” Kata yuni
“Emangnya kenapa Yun? Kan tadi filmnya rame” aku nimpalin
“Ah rame apanya, Cuma gitu gitu aja..”
“Tapi kan tapi kaan..”
“Ah yaudah”
“Oke”
“Eh yud…..” Si yuni bilang sesuatu ama aku
“Kenapa emangnya yun?”
“Aaaku.. Akuu…”
“Kenapa yun?”
“Yud jalanin mobilnya aja deh, nanti ada yang mau aku kasih tahu ke kamu”

Saat itu aku jalanin mobil pacu ke rumah dia yang di daerah tebet, belum sampe tebet kira-kira di daerah Perumahan Pluit yuni spontan arahin tangannya ke celana aku dan remes-remes p***s. Lalu dia nyerocos: “Yud, aku s**a banget sama kamu” kata dia. “Eeeh kenapa emangnya yun?” aku nimpalin. “Kamu seksi sama ganteng, aku selalu sange liatin kamu. Pas lagi di kelas atau kerjain tugas, kamu itu nggemesin. Apalagi kalau aku liat intipin kamu pas lagi mandi atau coli. Uuuhh punya kamu besar banget ya. Kayaknya enak banget deh main sama punya kamu?”

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Belajar Tahan lamaNamaku Nanto sekarang aku masih jadi mahasiswa di salah satu PTS di kota B. aku ingin menceritakan pen...
27/03/2025

Belajar Tahan lama

Namaku Nanto sekarang aku masih jadi mahasiswa di salah satu PTS di kota B. aku ingin menceritakan pengalaman mengesankan dalam hidupku yang sungguh nikmat bagiku.

dimulai dari pengalamanku berkenalan yang pertama kali merasakan oral seks. suatu sore ketika aku akan p**ang kerumah aku melihat ada seorang ibu-ibu sekitar umur 28 sedang menunggu bis tapi biasanya bila sudah sore tak ada lagi bis yang lewat. karena aku kasihan dan juga dia terlihat semok khas ibu muda maka aku pun tertarik untuk sekedar hanya mengantarkan kerumahnya lagi p**a wajahnya cukup lumayan bagiku.

“mbak, mau kemana?” kataku.
“mau ke ***, kira-kira bis masih ada yang kesana gak ya?” katanya.
“duh…kalo dah sore gini gak ada lagi mbak. gimana kalo aku anterin aja.” kataku.
“duh…gimana ya…?” katanya
”aku janji deh tak anterin sampe rumah…gak tak apa-apain” kataku
”serius nih…kamu gak papa?”katanya.

entah karena dia sedang kepepet mau p**ang atau aku terlihat orang baik-baik jadinya dia mau kuantarkan kerumahnya yang memang agak jauh dari terminal tadi tapi agak dekat dengan rumah angkatku tempat tinggalku disini. dijalan kami berkenalan dan berbicara tentang diri kami masing-masing. ternyata dia namanya mbak sari (panggil aja gitu) seorang pekerja paruh waktu di indo*. dia agak erlambat p**an karena tadi ada barang dari pusat yang datang jadinya dia lembur. dari obrolan-obrolan kami ternyata dia orangnya ramah dan ke ibuan. jadi aku makin nyaman dengannya dan dia malah menganggapku seperti adiknya karena aku sepantaran dengan adik bungsunya.
”makasih ya dik, udah mau ngter sampe rumah” kata suaminya
”gak papa kok mas lawong deket ama rumahku juga” kataku
”pokoknya kami terimakasih lawong jarang-jarang ada orang baik kayak kamu” kata mbak sari.

3 hari beikutnya ternyata mbak sari kembali ada diterminal tersebut dan ternyata dia lembur lagi karena ada barang dari pusat yang datang setiap 3 hari sekali. jadi hampir sebulan ini bila aku p**ang sore aku sering mengtar mbak sari p**ang. dari situlah aku tahu kalau suami mbak sari adalah seoarang sopir travel antar provinsi bahkan sering sampe keluar p**au. mbak sari ketika ditinggal pergi sering curhat kalo rumahnya sepi karena cuman ada dia dan anaknya semata wayang yang masih 4 tahun. jadi kadang aku juga tau kalau mereka juga lagi berantem karena seringnya sambil ngater mbak sari dia curhat. mas banu (suami mbak sari) juga tak keberatan dengan diriku karena dia juga menganggapku malah jadi adiknya.

suatu hari sekitar jam sepuluh pagi aku lagi jalan-jalan untuk sari sarapan sekaligus makan siang karena dirumah orang tuan angkatku pada pergi kerumah saudara yang sedang ada hajatan yang memang lumayan cukup jauh walaupun nanti sore atau malam nanti bakal p**ang. setelah membeli sarapan sekaligus makan siangku akupun segera p**ang tapi ketika melewati terminal yang biasanya tempat mbak sari menunggu bis ternyata dia sekarang ada disana juga padahal kan sudah jam sepuluh pagi, pasti dia tidak masuk kerja.
”mbak ngapain disini..gak kerja ya?” kataku.
”lagi males, dik. eh boleh aku mampir kerumahmu ?” kata mbak sari.
”oke…aku juga lagi sendirian. hehehe…” kataku.

sepanjang perjalanan mbak sari ceritanya kemana-mana alias ngelantur, aku sih cuman mendengarkan saja karena seprtinya dia ada masalah dengan mas banu. sampai dirumah aku langsung sarapan dan ternyata mbak sari juga ikut makan karena dirumah tadi belum sempat makan baru setelah makan kemudian kami duduk mengobrol sambil nonton TV mbak sari cerita kalau ada sedikit cekcok dengan mas banu.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Pembantu GatelNamaku Jemmz, aku sudah berkeluarga dan mempunyai satu orang anak perempuan yang lucu dan manis, sejak ist...
24/03/2025

Pembantu Gatel

Namaku Jemmz, aku sudah berkeluarga dan mempunyai satu orang anak perempuan yang lucu dan manis, sejak istriku melahirkan, dia tidak tinggal lagi serumah denganku, Dia disuruh tinggal dirumah orang tuanya, dengan alasan agar bayinya lebih terawat, karena orang tuanya menganggap aku baru pertama kali mempunyai bayi sehingga kurang pengalaman, tapi sebenarnya bukan hanya itu, sebab anakku adalah cucu pertamanya jadi dia sangat sayang sekali.

tadinya akupun disuruh pindah kerumah orang tuanya tapi aku tidak mau karena aku paling risih kalau disuruh tinggal dirumah orang walaupun rumahnya besar kan lebih enak tinggal dirumah sendiri walaupun rumahnya agak kecil (type 70)m mau ngapain juga terserah dan bebas,
oleh sebab itu maka sejak istriku melahirkan sampai anakku sekarang berumur 4 tahun, istrikku masih sering tinggal dirumah orang tuanya, karena anakku juga sudah terbiasa tinggal disana jadi kalau diajak p**ang kerumahku s**a engga betah dan minta p**ang kerumah neneknya, soalnya kalau disanakan rumahnya selalu ramai ada kakak-kakak iparku yang juga sayang sama dia dan selalu dimanjain sedangkan kalau p**ang kerumahku tidak seramai disana, disini dia hanya punya 1 orang teman yaitu pembantuku yang kadang-kadang sibuk mengurusi segala keperluannya, sedangkan aku dan Istriku kadang-kadang sibuk mengurusi pekerjaannya masing-masing.

Karena seringnya istriku jarang p**ang sehingga aku lebih sering tinggal bersama pembantuku, segala keperluanku semuanya sudah diatur oleh pembatuku, mulai dari menyiapkan makan, menyiapkan pakaianku untuk kekantor dan segala-galanya disiapkan oleh dia, hanya satu yang dia tidak bisa membantu yaitu tentang urusan seks. Memang untuk urusan yang satu itu jika aku lagi kepingin aku menyuruh istriku p**ang dan aku melalukannya sampai sama-sama puas, tapi bagaimana kalau istriku tidak bisa p**ang atau dia lagi kedatangan tamu bulannanya????, itulah yang menjadi kendala bagiku, lagi-lagi aku harus bermasturbasi (beronani) sendiri sambil menonton VCD p***o atau membaca buku karangan Enny Errow, sambil mengelus-elus alat vitalku yang kian mengeras tak terasa lama-lama aku jadi mengocoknya sampai akhirnya….cret…cret…. air maniku keluar.

Malah pernah suatu kali aku lagi kepingin berat ternyata istriku lagi engga bisa p**ang, karena hari itu dia benar benar cape sekali habis p**ang kantor. Dan kalau begini urusanya pasti harus beonani ria lagi deh, maka cepat-cepat aku memutar VCD p***o yang baru aku pinjam dari temanku di kantor, sambil menonton aku memainkan batang kemaluanku yang sudah menegang, tapi sampai tanganku pegal aku belum orgasme juga, maka aku pindah kekamar tidurku dan melepaskan semua pakaian yang melekat di badanku hingga aku benar-benar polos alias bugil, aku tidak sadar kalau pintu kamarku tidak tertutup rapat engga tahunya pembantuku itu rupanya dari tadi mengintippi aku, memang biasanya kalau aku lagi onani atau aku lagi bermain sama istriku, pembantuku aku suruh jangan masuk keruang keluarga, rupanya dia jadi curiga lagi apa aku disana dan rupanya dia sering mengintipi aku tanpa aku sadari.

Pembantuku itu orangnya memang rada cantik, pendidikannya SMA, badanya langsing, rambutnya sebahu, kulitnya putih bersih, mirip seperti artis LLT… tingginya sama seperti istriku umurnya baru 19 tahun, kalau dilihat sekilas kayanya dia engga cocok deh jadi pembantu mungkin cocoknya jadi istri kedua ku. Statusnya juga engga jelas janda bukan perawan juga bukan, karena dia pernah dikawinkan sama orang tuanya, dengan lelaki yang sudah beumur 55 tahun dan baru kawin 5 hari dia kabur dari rumah suaminya, karena engga tahan dengan perlakuan suaminya yang sering meminta yang tidak-tidak dia bercerita kepada istriku, istriku malah menanyakan lagi.

lanjutan cerita disini yaa :
https://t.ly/ceritadewasafb
https://t.ly/lanjutancerita

Address

Jalan Pondok Jaya VII No. 19
Jakarta
12720

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Halaman Echa Caca posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share