18/11/2025
Seni Mengabaikan
Setiap orang pernah merasa lelah bukan karena apa yang terjadi, tapi karena terlalu banyak hal yang ditampung di kepala.
Ada yang memikirkan semua detail, ada yang terjebak dalam kata-kata orang lain, ada yang berusaha memuaskan semua pihak.
Padahal, tidak semua hal layak diberi tenaga dan perhatian.
Banyak dari kita terseret oleh hal-hal kecil yang sebenarnya tidak menentukan apa-apa.
Pendapat orang yang tidak mengenal kita, komentar yang tidak membangun, atau kekhawatiran yang bahkan belum terjadi.
Semua itu perlahan menggerus kedamaian batin, tanpa kita sadari.
Rumi pernah berkata,
"Seni dalam mengetahui adalah tahu apa yang harus diabaikan."
Dan kalimat itu bukan sekadar nasihat - tapi kunci untuk hidup lebih ringan.
Ibarat seseorang berjalan di taman yang luas.
Ada bunga yang indah, ada duri yang menyakitkan, ada semak yang menghalangi jalan.
Kalau kita berhenti di setiap duri, perjalanan tidak pernah maju.
Kalau kita sibuk merapikan semak, kita lupa bahwa tujuan kita bukan membersihkan taman, tapi mencapai tempat yang ingin dituju.
Mengabaikan bukan berarti tidak peduli - itu berarti memilih fokus yang tepat.
Ada hal-hal yang memang harus dibiarkan berlalu:
kata-kata yang tidak mengubah apa pun,
drama yang tidak membawa manfaat,
pendapat orang yang tidak berjalan dalam hidup kita, atau bahkan pikiran sendiri yang terlalu berisik.
Mengabaikan juga butuh keberanian.
Karena kita harus mampu memilih: mana yang penting, mana yang hanya memakan energi.
Mana yang layak dipikirkan, mana yang hanya mengaburkan pandangan.
Mana yang perlu diperjuangkan, mana yang cukup dilepas.
Dan kemampuan itu tidak lahir dalam sehari.
Ia tumbuh dari pengalaman jatuh,
dari rasa kecewa yang membuat kita belajar,
dari kebiasaan memfilter apa yang masuk ke hati, dan dari kesadaran bahwa tidak semua hal membutuhkan respon.
Hidup tidak meminta kita memikirkan semuanya. Kadang yang membuat kita lelah bukan kenyataan, tapi jumlah hal yang tidak perlu yang kita bawa dalam kepala.
Kalau hari ini kamu merasa penuh dan terbebani, mungkin bukan karena hidupmu terlalu berat.
Mungkin hanya karena kamu memberi ruang pada hal-hal yang seharusnya tidak tinggal di sana. Belajarlah meletakkan beban yang bukan milikmu, dan kamu akan menemukan dirimu berjalan lebih ringan.
Karena pada akhirnya, kedewasaan bukan soal mengetahui lebih banyak - tetapi mengetahui apa yang boleh masuk, dan apa yang lebih baik diabaikan.
Disclaimer:
Tulisan ini adalah ajakan untuk menyederhanakan pikiran, bukan penilaian.
Setiap orang punya batas dan prioritas masing-masing. Ambil yang terasa masuk akal, tinggalkan yang tidak perlu.