24/07/2025
JANGAN MERASA AMAN
Hari ini, saya ingin membagikan salah satu nasihat yang mungkin bisa sangat berguna untuk kita semua.
Tapi sebelum itu.. mari bersyukur alhamdulillah kepada *Alloh Subhanahu Wa Ta'ala* atas nikmat yang Alloh berikan hari ini, kemarin, dan di seluruh hari. Karena apapun yang terjadi, ternyata sampai saat ini, Alloh masih menjaga kita. Diberikan kita rezeki untuk makan, diberikan kita waktu dan kesempatan. Dan yang paling besar.. kita masih punya kalimat tauhid dalam hati *"Laa illaha ilalloh..".*
Dan semoga sholawat serta salam tercurah kepada *Nabi Muhammad sholallahu'alaihi wa salam*. Beserta keluarga dan juga sahabatnya. Dan kita termasuk yang kelak mendapatkan syafa'at beliau. Aamiin
*Bismillah..* kita mulai *Kajian Kamis* hari ini.
Kawan.. ada satu nasihat yang mungkin perlu kita pikirkan. Saya mendengar dari orang-orang sholeh di berbagai majelis. Hampir semuanya pernah menasihatkan perihal ini.
Dan nasihat beliau adalah..
*"Jangan pernah merasa aman di dunia ini apapun keadaanmu."*
Ada di antara kita yang kalau sedang punya pekerjaan. Dan kerjaan sedang bagus-bagusnya, ia merasa aman.
Kalau hartanya sedang banyak, dia merasa aman.
Kalau rumahnya kokoh dan bagus dia merasa aman.
Kalau ia bepergian dengan kendaraan yang bagus ia merasa aman.
Bahkan terkadang, sekedar punya kenalan orang yang punya jabatan dan pengaruh saja, kita merasa aman.
*Merasa aman di dunia ini,* adalah salah satu tipu daya setan.
Akhirnya.. manusia lupa meminta perlindungan dan pertolongan Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Kawan, jangan pernah menggantungkan rasa amanmu kecuali hanya kepada Alloh. Apapun keadaanmu.
Baik lapang maupun sempit.
Karena tidak ada yang paling bisa melindungi dan menjagamu kecuali Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.
Maka coba perhatikan potongan doa safar yang diajarkan Rasulullah Shollallahu alaihi Wa sallam..
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ
[ALLOHUMMA ANTASH SHOOHIBU FIS SAFAR, WAL KHOLIIFATU FIL AHLI]
*"Ya Alloh, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga."*
Karena hanya memang kepada Alloh saja tempat kita boleh meletakkan rasa aman.
Yang memberi kita aman adalah Alloh.
Bukan kendaraan, bukan penyedia jasa, bukan p**a asuransinya, bukan tempat, apalagi teman yang punya jabatan.
Rasa aman bukan pada adanya harta atau pekerjaan. Tapi rasa aman itu Alloh yang memberikan.
*Saat kita menggantungkan segala urusan kita kepada Alloh, itulah rasa aman.*
Dan tidak yang bisa menjaga kita sebagaimana Alloh menjaga Kita. Tak pernah lalai, dan tak pernah mengecewakan.
*KENAPA SAYA MEMBAHAS BAB INI??*
Karena bisa jadi.. beragam masalah, musibah dan kesulitan yang kita hadapi selama ini, karena kita sudah merasa aman. Sehingga tidak lagi berhati-hati dalam perilaku hidup.
Padahal Alloh peringatkan..
اِنَّ عَذَا بَ رَبِّهِمْ غَيْرُ مَأْمُوْنٍ
*"sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka, tidak ada seseorang yang merasa aman* (dari kedatangannya)," (QS. Al-Ma'arij: 28)
Kita semua selalu diperintahkan untuk berhati-hati. Dan itulah esensi dari takwa.
Takwa itu berhati-hati.
Meski sudah enak.. jangan berhenti beramal.
Meski hajat sudah terkabul.. jangan berhenti sholat sunnah dan munajatnya.
Meski urusan sudah lancar.. jangan berhenti sedekahnya sebagaimana dulu saat punya masalah dan keinginan.
Karena saya banyak sekali melihat..
Ada orang-orang yang ketika posisinya sudah nyaman. Sudah diangkat jabatannya, sudah tercapai keinginannya, sudah terlewat masalahnya. Mereka mulai merasa aman.
Alhasil.. amalnya dihentikan.
Begitu nanti bermasalah lagi..??
Ngeluh lagi, protes lagi, minta amalan lagi, konsultasi lagi.
*Padahal masalahnya cuma satu.*
Ketika tercapai apa yang menjadi hajat. Seketika merasa aman.
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْۤا اِيْمَا نَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰٓئِكَ لَهُمُ الْاَ مْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat *rasa aman* dan mereka mendapat petunjuk." (QS. Al-An'am: 82)
Rasa aman itu bukan saat keadaanmu sedang baik-baik saja.
Tapi *rasa aman itu rumusnya adalah tetap beriman dan selalu dapat petunjuk beramal sholeh.*
Tanpa iman dan tetap beramal sholeh. Apa yang antum saat ini rasakan sebagai rasa aman. Itu hanyalah sementara dan tipuan belaka.
Jangan pernah merasa aman sehingga merasa amalnya sudah cukup, ibadahnya sudah baik, dan hidupnya sudah terjamin.
✍️ Andre Raditya | Founder Nasi Jumat Indonesia