10/01/2025
https://youtu.be/MEjpsikj8UU?si=sQqlEr9Z9_jzj2Zh
Gunung terpopuler di Bali ini memang ngga hanya punya pemandangan yang cantik. Tapi juga mempunyai struktur geologi yang unik.
Dan keunikannya itu diakui oleh UNESCO dengan memasukkannya sebagai Global Geopark Network pada 2012 lalu. Salah satu keunikannya adalah karena gunung ini memiliki kaldera di dalam kaldera.
Luas kaldera pertama berukuran sekitar 13 x 10 kilometer yang merupakan hasil letusan sekitar 29 ribu tahun lalu. Dinding kaldera pertama ini memiliki ketinggian antara 920 mdpl hingga 2.152 mdpl yang titik tertinggi berada di puncak Gunung Abang.
Kemudian di dalam kaldera pertama terdapat kaldera kedua yang terbentuk sekitar 20 ribu tahun lalu. Ukurannya lebih kecil, diameternya kurang lebih sekitar 7 kilometer. Di dalamnya terdapat danau berbentuk bulan sabit dengan panjang sekitar 7,5 kilometer dan lebar 2,5 kilometer yang berada pada ketinggian 1.000an mdpl. Di tengah kaldera kedua ini juga muncul gunung baru yang saat ini memiliki ketinggian 1.717 mdpl.
Gunung yang saya maksud adalah Gunung Batur yang berada di kawasan Kintamani, Kabupaten Bangli. Gunung ini cukup populer di kalangan turis sebagai salah satu spot terbaik di Bali untuk melihat matahari terbit.
Selama kurun waktu tahun 1804 sampai tahun 2000, Gunung Batur tercatat telah 26 kali meletus. Salah satu letusan besar terjadi pada 1926, yang mengakibatkan sebuah desa di kaki gunung terkubur dan memaksa penduduknya harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Wilayah desa yang terkubur itu berada area black lava, sebuah area yang cukup luas dan tampak menghitam jika dilihat dari puncak gunung.
***
Selain lewat Pura Pasar Agung, ada 2 jalur lainnya untuk mencapai Puncak Batur, yaitu lewat Culali dan lewat Toya Bungkah.
Jalur lewat Culali merupakan jalur terpanjang. Butuh sekitar 3 jam untuk sampai di puncak. Jika melalui jalur ini, kita akan melintasi area black lava, yaitu kawasan desa yang terkubur ketika terjadi letusan pada tahun 1926.
Sedangkan jalur lewat Toya Bungkah itu lebih landai, tapi lebih panjang. Untuk durasi pendakian kurang lebih sama dengan Pura Pasar Agung, yaitu sekitar 90 menit.
***
Kondisi jalur pendakian Gunung Batur didominasi oleh batuan vulkanik dengan kemiringan antara 30-60 derajat. Di beberapa titik, kita juga akan menjumpai jalur berpasir sepanjang kurang lebih 200 an meter. Jalur berpasirnya mirip seperti saat kita akan mendaki puncak Mahameru.
Secara umum, vegetasi di sepanjang jalur sangat minim, kecuali lewat jalur Toya Bungkah, di mana kita masih menjumpai sedikit hutan yang masih rimbun.
Jika lewat Pura Pasar Agung, kita bisa menitipkan kendaraan di area parkir yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Biaya parkir hanya 5000 untuk motor, dan 10.000 untuk mobil. Sedangkan tiket untuk mendaki Gunung Batur, setiap orang dikenakan biaya sebesar 10.000.