Santrionline

Santrionline Dari Santri Oleh Santri Untuk Negeri Media Santri Terpercaya
(1200)

Semoga Beliau Selalu Diberikan Kesehatan , Panjang Umur , Agar Senantiasa Bisa Membimbing Kita SemuaAl Fatihah
03/04/2025

Semoga Beliau Selalu Diberikan Kesehatan , Panjang Umur , Agar Senantiasa Bisa Membimbing Kita Semua

Al Fatihah

-Al-Allamah Al-Musnid Habib Umar Bin Hafidz Dan Sang Ibu"Dulu..setiap selesai rouhah(dars ashar),Habib Umar selalu menye...
15/03/2025

-Al-Allamah Al-Musnid Habib Umar Bin Hafidz Dan Sang Ibu

"Dulu..setiap selesai rouhah(dars ashar),Habib Umar selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi ibunya(Hubabah Zahro)..

hampir setiap hari beliau meluangkan waktu untuk duduk bersama sang ibu di tengah kesibukan dakwah yang sangat-sangat padat..

Tahukah kalian apa yg Habib lakukan ketika duduk bersama ibunya ?

Habib membuat qohwah(kopi)untuk ibunya..

sesederhana itu ??

Tentunya tidak, Habib tidak membuat kopi jahiz(instan)yg dijual di toko-toko itu,..

Tapi beliau sendiri yg mengambil dan memilih biji-biji kopinya..

Menumbuknya..membersihkan kulit-kulitnya,hingga ia menjadi seperti dagig(tepung)..

Setelah itu baru beliau hidangkan kopi tersebut untuk sang ibu..

Itu adalah kegiatan "wajib" Habib Umar setiap kali mengunjungi ibunya..

Siapa diantara kita yang pernah memanjakan ibunya seperti itu..? Memberi perhatian terhadap ibunya sebesar itu.. ?

ditengah waktu,tenaga dan fikiran yg banyak tercurahkan untuk ummat,mereka para Awliya' tak pernah lupa untuk memuliakan dan memanjakan ibu-ibu mereka..

Berapapun umur seorang ibu, ia tetaplah "mahluk" yang ingin diperhatikan dan dimanja oleh Anak-anaknya..

"Seorang anak yang berbakti kepada ibunya, jika ia memandang ibunya dengan pandangan kasih sayang,maka akan dicatat baginya pahala haji mabrur dalam setiap pandangan"(HR.Baihaqi,Syuabul iman 7472)

OBAT SEGALA PENYAKIT DARI HABIB LUTHFI BIN YAHYA "Nek awakmu lagi mangan, nek tengah-tengahe mangan ojo ngumbe. Lan sak ...
14/03/2025

OBAT SEGALA PENYAKIT DARI HABIB LUTHFI BIN YAHYA
"Nek awakmu lagi mangan, nek tengah-tengahe mangan ojo ngumbe. Lan sak bare mangan, ojo ngumbe ndisek ngenteni 30 menit; iku obat segala penyakit. Mbiyen awakku tau keno gula. Tak gowo neng dokter, disaranke kon diet. Ora betah terus aku sowan neng Habib Luthfi. Karo Habib Luthfi diijazahi iku mau, nek bar mangan ojo ngumbe ndisek ngenteni 30 menit, iku obat segala penyakit." (Kalau kamu makan, di tengah2 makan jangan minum. Dan sesudah makan jangan minum dulu sampai 30 menit. Itu obat segala penyakit. Dulu saya pernah mengidap penyakit gula darah. Periksa ke dokter disarankan diet. Tapi tidak betah. Kemudian saya sowan ke Habib Luthfi, diijazahi seperti di atas jangan minum sesudah makan sampai 30 menit).
"Terus tak takokno karo santri kene sing dadi dokter, opo tenan iku obat segala penyakit? Jawabe ooh njeh leres Yai. Lah kok ora mbok kandakno wong-wong? Lah mangkeh nek do ngertos lak geh mboten wonten tiyang sing sakit tho Yai. Lahhh..." (Lalu saya tanyakan kepada santri di sini yg jadi dokter, apa benar itu obat segala penyakit? Dijawab betul. Kenapa tidak dituturkan ke orang2? Jawabnya kalau pada tahu nanti kan tidak ada orang yang sakit).

IBUMU !!Ibumu mungkin tak sepintar dirimu,Bacaan Qur’annya mungkin tak sefaseh lantunanmu,Ilmunya tak setinggi yang kau ...
13/03/2025

IBUMU !!

Ibumu mungkin tak sepintar dirimu,
Bacaan Qur’annya mungkin tak sefaseh lantunanmu,
Ilmunya tak setinggi yang kau pelajari di bangku sekolah,
Tapi tahukah engkau? Doanya lebih tinggi dari langit,
Kasih sayangnya lebih luas dari samudera.

Ibumu mungkin tak paham kitab-kitab tebal yang kau baca,
Namun, dari tangannya yang lemah lahir seorang anak yang kuat,
Dari doa-doanya yang lirih, hidupmu penuh keberkahan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Surga itu berada di bawah telapak kaki ibu.”
(HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

Imam Ahmad bin Hanbal berkata:
“Aku berdoa untuk ibuku dalam shalatku, sebagaimana aku berdoa untuk diriku sendiri, karena aku tak akan menjadi apa-apa tanpa doanya.”

Hari ini, kau boleh menjadi orang hebat, kau boleh menghafal ribuan ilmu,
Tapi jangan lupakan wanita yang dulu mengajarkanmu huruf demi huruf,
Dengan sabar menuntunmu mengucapkan “bismillah” untuk pertama kali.

Wahai anak, jika ibumu masih ada, jangan biarkan ia menunggu sekadar kabar darimu.
Jika ia telah tiada, jangan biarkan kuburnya kering dari doa-doamu.

“Ya Allah, ampunilah dosa ibu kami, panjangkan umurnya dalam kebaikan, dan jadikan kami anak yang selalu berbakti kepadanya.”

Aamiin.

Santri Poligami: Ujian Kesabaran di Dunia NyataDi sebuah pesantren di desa konaha hiduplah seorang santri bernama Mujib....
12/03/2025

Santri Poligami: Ujian Kesabaran di Dunia Nyata

Di sebuah pesantren di desa konaha
hiduplah seorang santri bernama Mujib. Ia santri yang rajin, cerdas, dan terkenal fasih dalam ilmu fikih, terutama bab poligami. Setiap kali ada kajian tentang rumah tangga,
Mujib selalu mengangkat tangan dan berkata,

“Poligami itu sunah, asal bisa adil!”

Kiai da para santri lain sering tertawa mendengar semangatnya. Bahkan, teman-temannya menjulukinya “Syaikh Poligami” karena setiap argumennya pasti mengarah ke pernikahan lebih dari satu.

Mujib Menikah

Tahun berlalu, Mujib akhirnya menikah dengan seorang gadis bernama Siti. Para santri yang dulu sering mendengar ceramah poligaminya pun penasaran, apakah setelah menikah Mujib akan tetap berpegang pada prinsipnya?

Awalnya, rumah tangga Mujib berjalan harmonis. Hingga suatu hari, ia mulai mengeluarkan “fatwa” pribadinya di rumah.

“Istriku, kamu tahu nggak? Poligami itu ibadah, dan aku ingin mengamalkannya…”

Siti yang sedang menggoreng tempe menatap Mujib dengan pandangan penuh makna. Dengan tenang, ia berkata,

“Mas, kalau poligami itu ibadah, kenapa wajahmu langsung pucat waktu aku menatapmu?”

Mujib terdiam. Ia merasa ini cobaan pertama dalam perjalanan sunnahnya.

Izin Poligami: Ujian Berat

Meski sempat ragu, Mujib tetap berusaha meminta izin dengan lebih meyakinkan. Kali ini, ia mengajak istrinya makan di warung pecel lele untuk menciptakan suasana santai. Setelah makan, dengan suara lembut, ia berkata,

“Dik, aku ingin menikah lagi. Tenang, aku akan tetap adil!”

Siti tersenyum.

“Mas yakin bisa adil?”

“Tentu! Aku sudah belajar dari kitab kuning!” kata Mujib penuh percaya diri.

Siti mengambil piring bekas makan Mujib, lalu menaruhnya di kepalanya sendiri sambil berkata,

“Kalau gitu, coba deh mulai dari yang ringan dulu. Pegang piring ini di kepalamu selama satu jam tanpa jatuh. Kalau bisa, baru kita lanjut bicara soal adil dalam poligami.”

Mujib terdiam. Pikirannya mulai kacau.

“Lha, pegang piring aja susah, apalagi pegang dua hati?” gumamnya dalam hati.

Sejak saat itu, setiap kali ada santri baru yang bertanya soal poligami, Mujib hanya tersenyum dan berkata,

“Belajarlah fikih, tapi jangan lupa… belajar sabar juga!”

Dan begitulah, Mujib tetap menjadi santri yang cerdas, tapi kini lebih bijaksana dalam membahas bab poligami.

Kiai, Santri dan sebuah BatuSuatu ketika ada seorang Santri sedang berusaha memecah sebuah batu besar. Santri nampak mul...
12/03/2025

Kiai, Santri dan sebuah Batu

Suatu ketika ada seorang Santri sedang berusaha memecah sebuah batu besar. Santri nampak mulai memukul batu itu. Sekali, dua kali, tiga kali hingga 50 kali. Namun batu yang di pukul tersebut tetap istiqomah dalam bentuknya. Batu yang lumayan besar tak terlihat perubahan sama sekali, kecuali hanya terdengar suara tumbukan antara batu dan palu besi (bahasa Tegal ya bodem).

Si santri itu kembali memukul batu
besar itu. Hingga akhirnya ia putus asa dan memutuskan berhenti saat pukulan keseratus karna batu tak kunjung pecah juga.

Pa Kyai yang melihat dari kejauhan ,berjalan mendekati Santri yang sudah putus asa karna tak kunjung bisa memecah batu tersebut.

Saat sudah berdiri di samping Santri ,Pa Kyai dengan lembut menyapa si santri sambil berkata :

"Boleh Abah membantumu?”le... sapa Pa kyai yang memang sudah cukup lama memperhatikan Santri itu sejak beberapa waktu yang lalu.

Santri yang kini bersandar, tampak tidak bersemangat menyerahkan palunya.

“Aku sudah memukulnya seratus
kali. Batu itu belum juga pecah kyai...,”
jawab si santri yang wajahnya sudah bermandikan kringat. Si Santri berpikir, jika dirinya yang masih muda dan kuat saja tidak mampu, apalagi Pak Kyai yang sudah sepuh.

Dengan tersenyum Pa Kyai memulai memukul batu. “Dhuar,” bunyi tumbukan batu dan bodem lumayan keras terdengar oleh Santi tersebut, meski tidak sekeras pukulannya.

“Dhuar,” pukulan kedua terdengar lebih keras.

“Dhuarrrrr,” ternyata batu itu pecah pada pukulan ketiga.

Santri langsung mlongo melihat apa yang terjadi di depanya..

Sambil terheran-heran, Santri itu
menghampiri Pa Kyai...

" Ajibbbbb...Bagaimana panjengan
melakukannya Pak Kyai ?? Aku sudah memukul batu itu Seratus kali, tapi tak kunjung pecah juga. Panjenengan sungguh sakti sekali Pak Kyai. Cuma memukul batu itu sebanyak tiga kali, batu itu langsung hanjur !! .

Dengan santai Pak Kai menjawab pertanyaan Santri yang masih terheran heran.


“Lee… bukan begitu. Aku tidaklah sakti . Batu itu memang mungkin sudah di takdirkan akan pecah pada pukulan ke-103. Sewaktu pertama kali aku memukul, terlihat sedikit tanda tanda retak. Karenanya aku lebih semangat dan kupukul lebih keras. Pada pukulan kedua, retak-retak terlihat jelas. Jadi kuhantam saja lebih keras dan ternyata batu itu pecah. Sebenarnya, jika engkau memukulnya dengan tenagamu tadi,
bisa saja batu itu pecah pada
pukulan ke-102. Hanya saja,
engkau tadi kurang sabar, terburu menyerah”.

Dari kisah ini kita bisa belajar .bahwa Seperti memecah batu, seringkali
kita tidak sabar dalam berproses.
Tidak sabar dalam berusaha. Tidak sabar dalam menggapai kesuksesan. Kita menyerah di
langkah kesekian. Kita menyerah di hari ke sekian. Padahal jika kita meneruskan langkah kita, jika kita meneruskan upaya kita, kita segera bisa menuai hasilnya.

Hal yang sama juga berlaku untuk orang-orang yang berdoa.
Ada orang yang merasa telah berdoa ratusan kali. Ia telah berdoa sekian bulan. Tetapi doanya belum juga terkabul. Maka ia menghentikan doa itu dan berkesimpulan: “Allah tidak mengabulkan doaku.” Padahal bisa jadi, saat ia berdoa tiga hari lagi, Allah mengabulkan doanya.
Sungguh, kemenangan itu milik orang-orang yang sabar dan tak
mengenal putus asa.

Doa dan Amalan untuk Mancing IkanBerikut adalah ijazah doa memancing agar mendapatkan hasil yang banyak dan berkahAmalan...
12/03/2025

Doa dan Amalan untuk Mancing Ikan

Berikut adalah ijazah doa memancing agar mendapatkan hasil yang banyak dan berkah

Amalan I
1. Membaca Bismillah sebanyak 21 kali.
2. Membaca shalawat sebanyak 11 kali.
3. Membaca ayat berikut sebanyak 3 kali:
وَمَاۤ أُنزِلَ عَلَى ٱلۡمَلَكَیۡنِ بِبَابِلَ هَـٰرُوتَ وَمَـٰرُوتَۚ

Amalan II
1. Membaca Bismillah sebanyak 11 kali.
2. Membaca shalawat sebanyak 7 kali.
3. Membaca ayat berikut sebanyak 3 kali:
إِنَّهُۥ مِن سُلَیۡمَـٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِیمِ أَلَّا تَعۡلُوا۟ عَلَیَّ وَأۡتُونِی مُسۡلِمِینَ

Semoga amalan ini bermanfaat dan membawa hasil yang berkah dalam usaha memancing.

11/03/2025

IJAZAH DAHSYAT agar dijauhkan dari kemiskinan dan dibukakan pintu kekayaannya. silahkan amalkan (Tukis qobiltu dikomentari) jangan lupa share

Ijazah Amalan Agar Anak Soleh Solehah
11/03/2025

Ijazah Amalan Agar Anak Soleh Solehah

Unik dan antiknya ulama NU.Walaupun keduanya sudah bertaraf Kiai Haji (ulama) dan memiliki bidang keilmuan profesional s...
11/03/2025

Unik dan antiknya ulama NU.

Walaupun keduanya sudah bertaraf Kiai Haji (ulama) dan memiliki bidang keilmuan profesional secara akademik, tapi beliau berdua ini akan tetap dipanggil sebagai "Gus". Sosok ulama nusantara yang akan terus menerangi negeri tercinta, Indonesia.

📷Gus Mus (KH. A. Musthofa Bisri) dan Gus Baha' (KH. A. Bahauddin Nursalim)

Semoga Beliau berdua diberikan umur yang panjang nan barokah manfaat, senantiasa dalam kesehatan dan lindungan Allah subhanahu wata'ala.

Address


Telephone

+6282248030659

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Santrionline posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Santrionline:

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Contact The Business
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share