23/07/2025
Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkap 24 proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan potensi penyimpangan anggaran hingga Rp 8,57 triliun. Temuan ini menunjukkan risiko korupsi yang tinggi di tengah percepatan pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
ICW menyoroti indikasi penyelewengan, khususnya dalam proyek pembangunan jalan tol. Meski belum mengungkap detail pihak terlibat, laporan ini menekankan pentingnya pengawasan ketat demi mencegah korupsi.
Tujuh dari sepuluh kontraktor utama IKN merupakan BUMN. Empat di antaranya—PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, PT Brantas Abipraya, dan PT Wijaya Karya—pernah terseret kasus korupsi, sehingga dinilai berisiko terhadap transparansi proyek strategis ini.
Pemerintah dan Otorita IKN belum memberikan tanggapan resmi. Menko Marves Luhut Pandjaitan hanya menyinggung kepemimpinan Otorita IKN, sembari menyatakan bahwa proyek berjalan lancar. KPK dan Kejaksaan Agung juga belum menyampaikan penyelidikan khusus atas temuan ICW tersebut. Meski begitu, Kejaksaan sebelumnya mengamankan anggaran IKN Rp 24,2 triliun pada 2023 sebagai langkah pencegahan.
Sementara itu, kasus terpisah terkait tambang ilegal di kawasan IKN telah menyebabkan kerugian negara Rp 5,7 triliun. Laporan ICW sejalan dengan kekhawatiran Transparency International atas risiko korupsi dalam proyek infrastruktur besar, yang dapat menghambat pembangunan, merusak kepercayaan investor, dan membebani keuangan negara.
Tabloid id