Top News

Top News akun asli ✅

(Berita selengkapnya cek IG Stories )Hartono Soekwanto, juara dunia dalam event Champion Nishikigoi of the World tahun 2...
19/07/2025

(Berita selengkapnya cek IG Stories )

Hartono Soekwanto, juara dunia dalam event Champion Nishikigoi of the World tahun 2011 dan 2013, menolak tawaran Rp 5 miliar untuk ikan koi kohaku juaranya, Mu-Lan Legend.

“Waktu itu, ikan koi saya yang dua kali juara dunia sudah ditawar orang, mau dibeli Rp 5 miliar,” ungkapnya, Jumat (18/7/2025).

Alih-alih menjual, Hartono memilih membagikan genetik koi unggulnya kepada ratusan petani pebudidaya di Jawa Barat hingga Jawa Timur. Tujuannya untuk memperkuat kualitas ikan koi Indonesia di pasar dunia.

Dalam lima tahun terakhir, ikan koi Jepang tak lagi juara di lomba nasional.

Kini, ia fokus membantu petani lokal mengembangkan koi berukuran di atas satu meter.

“Makanya kita lakukan dengan mem-breeding yang semeteran,” ujarnya.

Penulis: Putra Prima Perdana
Editor: Farid Assifa

~R

Rinjani ditutup, Guide Rinjani: Terpaksa kita refund ke tamu, dan coba open trip bukit lainMaraknya insiden pendaki jatu...
19/07/2025

Rinjani ditutup, Guide Rinjani: Terpaksa kita refund ke tamu, dan coba open trip bukit lain

Maraknya insiden pendaki jatuh belakangan ini di Rinjani, membuat pihak pengelola dalam hal ini Balai Taman Nasional Gunung Rinjani memutuskan untuk menutup sementara pemesanan tiket dan pendakian di jalur Pelawangan Sembalun - Danau Segara Anak. Penutupan ini belum bisa ditentukan sampai kapan.

Hal ini tentu berdampak pada pemasukan para guide atau trekking organizer. Salah satu guide Rinjani yaitu Syam kepada Hai Lotim mengatakan, kebijakan ini berdampak namun ia mendukung dilakukan penutupan, "Ya tentu ini untuk kebaikan bersama, semoga ke depan jadi lebih baik dan tidak ada insiden lagi" ungkapnya.

Namun penutupan yang 'mendadak' ini berdampak di banyak hal, "Kalau aktivitas pendakian tidak ada itu dampaknya ke banyak pihak, ya sopir, jual sayur, porter, penginapan dan lainnya" ungkap Syam.

Bahkan, banyak juga Trekking Organizer (TO) yang harus mengembalikan uang ke tamu, karena ada perubahan atau penutupan ini, "Tamu biasanya abis summit ya ke danau, tapi kalau ditutup begini, mereka juga jadi cancel, terpaksa kami refund" imbuhnya.

Walau demikian, Syam mengatakan bahwa dirinya dan TO lainnya bersyukur masih memiliki alternatif 'muncak' lainnya, "Alhamdulillah Rinjani ini kan ada 'semeton' nya, ada puncak-puncak yang lain, sementara kita tawarkan juga puncak seperti Sempana, Anak Dara, dan lainnya ke wisatawan" tutur Syam.

Syam dan TO lainnya berharap, semua pihak bisa mengambil pelajaran dari insiden-insiden belakangan ini, "Semoga Rinjani tetap aman ke depan, kita jadikan pelajaran, terutama kami para guide, ini adalah pelajaran berharga demi kemajuan Rinjani kita" pungkasnya.

aksi "Togak Luan" atau anak joki dalam tradisi Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau—sebuah warisan budaya unik dari Indo...
19/07/2025

aksi "Togak Luan" atau anak joki dalam tradisi Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau—sebuah warisan budaya unik dari Indonesia:

🛶 Apa Itu Pacu Jalur?
Pacu Jalur adalah lomba mendayung perahu tradisional yang diadakan di sungai Batang Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi ini biasanya digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, dan merupakan kebanggaan masyarakat Melayu Riau.

👦🏽 Siapa Itu Anak Joki atau "Togak Luan"?
🔸 Makna:
"Togak Luan" berasal dari bahasa Kuantan yang berarti berdiri paling depan di ujung haluan perahu (jalur).

Anak joki (biasanya berusia 8–15 tahun) berdiri di ujung perahu dengan gerakan atraktif dan energik untuk menjaga keseimbangan, memberi semangat, dan menjadi penarik perhatian.

🔸 Tugas Utama:
Penyeimbang Perahu: Dalam kecepatan tinggi, joki depan menjaga kestabilan arah dan posisi perahu.

Motivator Tim: Dengan gerakan tangan dan tubuh, joki memberi isyarat atau motivasi kepada pendayung.

Penambah Gaya: Aksi atraktif mereka memberi nilai estetika dan menjadi ikon visual pacu jalur.

✨ Fakta Menarik tentang Togak Luan:
1. Bukan Sekadar Hiasan
Meski terlihat seperti "penari", Togak Luan memainkan peran teknis yang penting, terutama saat perahu bermanuver cepat di tikungan atau menghadapi ombak arus sungai.

2. Latihan Sejak Kecil
Anak-anak dipilih sejak dini, dan mereka menjalani latihan keseimbangan ekstrem. Mereka harus bisa berdiri tegak di ujung perahu yang sempit tanpa terjatuh selama puluhan detik, bahkan dalam posisi oleng!

3. Kostum Warna-warni dan Penuh Simbol
Togak Luan memakai kostum adat berwarna cerah, kadang dihiasi bulang (mahkota kecil), tengkuluk, dan sampur (selendang) — bukan hanya mempercantik, tapi juga mencerminkan identitas suku, desa, atau kelompok jalur.

4. Daya Tarik Wisata
Banyak penonton lokal dan turis datang hanya untuk menyaksikan atraksi anak joki ini — karena mereka menjadi ikon budaya visual dari lomba Pacu Jalur.

5. Dikaitkan dengan Mistis dan Kekuatan Rohani
Beberapa tim masih percaya bahwa joki dan perahu harus diberi “doa khusus” atau ritual adat agar kuat dan tidak mengalami celaka saat pacu berlangsung.

🏆 Ajang Budaya yang Diakui Nasional
Pacu Jalur telah masuk Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.

Disaksikan oleh ribuan orang, termasuk wisatawan internasional, bahkan pernah dihadiri pejabat tinggi negara.

Jadi simbol persatuan desa-desa di Kuantan Singingi yang saling berlomba secara sportif.

🔚 Kesimpulan
Aksi Togak Luan bukan sekadar pertunjukan. Mereka adalah pahlawan kecil di atas air, yang dengan semangat dan keberanian, membantu mengarahkan dan menyeimbangkan jalur (perahu panjang), sekaligus memikat hati penonton dengan atraksi khasnya. Ini adalah warisan budaya yang harus dijaga dan dihargai.

Remaja asal Banyuwangi ini juga menyinggung soal kondisi keuangannya yang kini justru memprihatinkan
19/07/2025

Remaja asal Banyuwangi ini juga menyinggung soal kondisi keuangannya yang kini justru memprihatinkan

Lalo Turun Juluk!Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Lombok Timur kerap menyebut perjalanan ke Mataram dengan istil...
19/07/2025

Lalo Turun Juluk!

Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Lombok Timur kerap menyebut perjalanan ke Mataram dengan istilah “turun”, seperti dalam kalimat, “lalo turun juluk" yang bermakna "mau ke Mataram dulu". Meski terkesan sederhana, istilah ini sesungguhnya mencerminkan pemahaman geografis dan budaya yang dalam, baik secara topografis maupun sosiolinguistik.

Secara geografis, Lombok Timur berada di bagian timur Pulau Lombok, dan sebagian besar wilayahnya memiliki kontur yang lebih tinggi dibandingkan Kota Mataram di barat. Ibu kota Kabupaten Lombok Timur, yakni Kota Selong, terletak pada ketinggian sekitar 166 meter (BPS, 2013) dari permukaan laut. Beberapa wilayah lain di Lombok Timur, seperti Kecamatan Sembalun dan Suela, bahkan berada di lereng Gunung Rinjani dengan ketinggian mencapai lebih dari ratusan meter dari permukaan laut.

Sementara itu, Kota Mataram, yang menjadi pusat pemerintahan Provinsi Nusa Tenggara Barat, berada di dataran rendah pesisir dengan ketinggian hanya sekitar 10–25 meter di atas permukaan laut (Badan Informasi Geospasial, 2022). Secara topografis, bepergian dari Selong atau wilayah timur lainnya ke Mataram memang secara fisik berarti menuruni ketinggian. Maka wajar jika masyarakat menyebutnya sebagai “turun ke Mataram”.

Namun, makna “turun” tidak hanya soal ketinggian. Dalam sudut pandang kognitif dan budaya, istilah ini juga mengandung makna pergerakan dari daerah yang secara sosial dianggap lebih tenang dan bersahaja (pedesaan atau kabupaten) menuju pusat aktivitas dan keramaian (kota provinsi). Ini selaras dengan teori cognitive linguistics yang dikemukakan Lakoff dan Johnson (1980), bahwa bahasa dipengaruhi oleh persepsi ruang dan pengalaman tubuh manusia.

Secara historis dan sosial, masyarakat Lombok Timur juga memiliki relasi kuat dengan Mataram sebagai pusat administratif, perdagangan, dan pendidikan. Maka “turun ke Mataram” bukan hanya bermakna fisik, tetapi juga simbolik: sebuah perjalanan menuju pusat kehidupan modern dari daerah yang lebih tinggi dan tradisional.

Yuk, weekend ini gak turun? 😁

Januari Yusuf Ibrahim (24) pemuda asal desa linggamukti, kecamatan sucinaraja, kabupaten garut, sering terlihat berjuala...
18/07/2025

Januari Yusuf Ibrahim (24) pemuda asal desa linggamukti, kecamatan sucinaraja, kabupaten garut, sering terlihat berjualan keliling di kampus 1 Unviersitas Garut.

ia berjualan kue untuk membantu menambah penghasilan orangtuanya.

Mahasiswa Uniga tampak sudah akrab dengan januari, dan banyak yang membeli jualannya.

“jualan setiap hari, paling minggu doang yang libur” ujarnya.

ia juga mengatakan hasil dari jualannya digunakan untuk biaya kuliah dan kebutuhan sehari-hari.

januari menyampaikan, hasil berjualan kue perhari itu bisa mencapai 100 Ribu. ia pun mengaku awalnya jualan disuruh orangtua.

sekarang ini sudah menjalani selama 13 tahun berjualan dan menikmati pekerjaannya itu.

WNI SUKSES DI SELANDIA BARU SEBAGAI PETERNAK SAPI PERAHReza Abdul Jabbar, seorang pria asal Pontianak, berhasil meraih k...
18/07/2025

WNI SUKSES DI SELANDIA BARU SEBAGAI PETERNAK SAPI PERAH

Reza Abdul Jabbar, seorang pria asal Pontianak, berhasil meraih kesuksesan besar di industri peternakan sapi perah di Selandia Baru, meski beternak sering dianggap sebagai profesi kuno di Indonesia. Reza mengelola sekitar 1.000 hektar lahan peternakan di Invercargill dengan ribuan sapi perah yang menghasilkan susu untuk dijual. Dengan 4.000 hingga 5.000 ekor sapi yang dimilikinya, nilai asetnya mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam industri ini.

Kesuksesan Reza tidak diraih dalam sekejap. Ia memulai usahanya pada tahun 1994 dengan hanya 20 ekor sapi sebagai modal awal, yang kemudian berkembang menjadi 300 ekor seiring waktu. Dari sana, usahanya terus tumbuh hingga mencapai skala besar seperti sekarang. Faktor penting dalam kesuksesannya adalah tekad dan kegigihannya dalam mengembangkan bisnis peternakan, meskipun berada di negara lain.

Sejak kecil, Reza memang bercita-cita menjadi petani atau peternak, dan mendapat dukungan penuh dari sang ayah, seorang pengusaha tekstil. Ayahnya memberikan fasilitas dan dorongan bagi Reza untuk meraih cita-citanya. Kini, Reza adalah inspirasi bagi banyak orang dengan membuktikan bahwa profesi peternakan, yang mungkin dipandang sebelah mata, bisa menjadi sumber kesuksesan besar.

Mega akan segera berlabuh ke Turkey.
18/07/2025

Mega akan segera berlabuh ke Turkey.

Siapa sangka pendaki cilik ini sewa 1 guide dan 3 porter saat mendaki Gunung Rinjani via Senaru. Sedangkan orangtuanya m...
18/07/2025

Siapa sangka pendaki cilik ini sewa 1 guide dan 3 porter saat mendaki Gunung Rinjani via Senaru. Sedangkan orangtuanya menunggu di hotel.

Sc = _bintangrinjani_ (jejakpendaki)

Sampai ketiduran saat menunggu pembeli, pria ini pun terpaksa membangunkan bapak ini, untuk beli kacang rebus jualannya....
16/07/2025

Sampai ketiduran saat menunggu pembeli, pria ini pun terpaksa membangunkan bapak ini, untuk beli kacang rebus jualannya..

Bapak ini tampak sumringah, saat melayani pesanan pria ini, karena akhirnya ada yang beli..

Dan saat membayar, pria ini sengaja beri uang lebih, dan meminta bapak ini untuk membawa semua kembaliannya..

Fakta Baru Anak Pemulung Tak Lolos ke SMP Negeri di Bekasi Ternyata Siswi Peringkat 1, Gini NasibnyaKasus anak pemulung ...
16/07/2025

Fakta Baru Anak Pemulung Tak Lolos ke SMP Negeri di Bekasi Ternyata Siswi Peringkat 1, Gini Nasibnya

Kasus anak pemulung yang tak lolos seleksi masuk SMP Negeri pada SPMB di Bekasi akhirnya menemukan titik terang dan kini menguak fakta baru.

Ternyata anak pemulung bernama Keimita Ayuni Putri Aiman (12) itu termasuk siswi berprestasi. Ia merupakan salah satu siswi yang selalu peringkat 1 di sekolahnya.

Baru-baru ini fakta baru tersebut diungkap oleh sang ibu Atimah (40).

Atima, pemulung di Bantargebang, Kota Bekasi itu menuturkan dirinya yakin betul anaknya bisa diterima di SMPN 27 Kota Bekasi lantaran memiliki nilai raport bagus. Ia menyebut Keimita Ayuni Putri, anak keduanya itu memiliki nilai rapor rata-rata 90.

Bahkan sejak duduk di bangku SD kelas satu hingga lulus, Keimita Ayuni Putri, anak pemulung ini selalu meraih peringkat satu.

"Nilainya rata-rata 90. Keimita juga peringkat satu terus sampai lulus SD," tutur Atimah ditemui TribunBekasi.com di rumahnya di Kampung Serang, Setu, Senin (7/7/2025).

Kini, Atimah tengah menunggu jawaban dari Disdik Kota Bekasi apakah anaknya itu bisa diterima di SMPN 27 Kota Bekasi.

Di satu sisi, Disdik Kabupaten Bekasi sudah mempersilahkan Keimita melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Setu.

"Sekarang lagi nunggu keputusan dari Pemkot Bekasi bagaimana, soalnya data masuk duluan ke Kota Bekasi, tapi Disdik Kabupaten sudah mengarahkan ke sekolah SMPN 2 Setu," ungkapnya.

Atimah kecewa dengan pihak sekolah asal karena anaknya ternyata tidak didaftarkan melalui jalur prestasi akademik.

Rupanya kasus ini bermula lantaran diketahui Keimita Ayuni yang merupakan lulusan SDN Sumur Batu 01 Kota Bekasi didaftarkan oleh pihak sekolah asal ke SMPN 27 Kota Bekasi melalui jalur zonasi.

Tak heran, Keimita Ayuni Putri tidak diterima di SMPN 27 Kota Bekasi sebab domisili tempat tinggalnya di Kabupaten Bekasi berbeda dengan lokasi sekolah (SMPN 27 Kota Bekasi) yang dituju.

Saat ditemui TribunBekasi.com di rumahnya di Kampung Serang RT 2 RW 6 Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Senin (7/7/2025), Atimah mengakui sejak dari awal memang pihak sekolah SDN 01 Sumur Batu Kota Bekasi yang mengurus pendaftaran SPMB ke SMPN 27 Kota Bekasi.

Atimah pun mengakui awalnya ia mengetahui anaknya didaftarkan melalui jalur prestasi. Namun ternyata anaknya didaftarkan lewat jalur zonasi.

"Kalau Kabupaten Bekasi mempersilahkan orang dari luar wilayah mendaftar sekolah jika melalui jalur prestasi, bahkan dari pelosok, dari Irian juga silahkan. Nah di Kota Bekasi berbeda," kata Atimah.

Atimah menjelaskan berdasarkan informasi yang diterima, jika mendaftar melalui jalur prestasi akademik (nilai raport), maka tidak dipermasalahkan darimana asal wilayah siswa dan siswi, kecuali melalui jalur penerimaan yang lain.

"Jadi setahu saya jalur prestasi itu dikhususkan atau diprioritaskan. Soalnya ada teman anak saya tinggal di wilayah Jakarta terus sekolahnya di Bekasi, itu dia pakai jalur prestasi dan mereka bisa, Makanya saya pertanyakan kenapa anak saya kok tidak bisa," ucapnya. Diterima jalur zonasi

Kekhawatiran Keimita Ayuni Putri Aiman, anak pemulung asal Bantargebang Kota Bekasi, untuk bisa mengenyam pendidikan di SMP Negeri akhirnya terwujud sudah.

Kabar terbaru, kini nasib Keimita Ayuni Putri, anak pemulung ini akhirnya diterima di SMP Negeri 2 Setu Kabupaten Bekasi. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta Wali Kota Bekasi Tri Adhianto untuk mengupayakan Keimita Ayuni Putri, anak pemulung asal Bantargebang, sekolah di SMP Negeri.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pun menuturkan di Kota Bekasi sudah melaksanakan online secara penuh untuk menerima siswa dan siswi tahun ajaran baru.

Lalu, kata Tri, sudah dibagi berdasarkan jalur, yakni prestasi, zonasi, mutasi, dan afirmasi. Keimita Ayuni Putri rupanya mencoba masuk melalui jalur prestasi, namun kemudian dibenarkan Tri, tidak diterima.

Bukan tanpa sebab, Tri menyebut tidak diterimanya Ayuni Putri di SMP negeri itu karena status anak bukan warga Kota Bekasi. "Pada saat dia masuk lewat jalur prestasi tentu dia otomatis akan ditolak oleh sistem, karena yang bersangkutan bukan tinggal di Kota Bekasi, tapi Kabupaten Bekasi," tuturnya.

Tri menyampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) juga sempat meminta dirinya mengupayakan anak tersebut dapat diterima di SMP Negeri wilayah Kota Bekasi. Namun ia menegaskan upaya itu tkdak bisa dilakukan karena sistem yang berlaku.

"Saya sampaikan kondisi Kota Bekasi sudah online, sehinga pasti akan tertolak oleh sistem, lalu kemampuan pun hanya mampu 35 persen menerima anak Kota Bekasi yang bisa sekolah di SMP," ucapnya.

Tri menegaskan selanjutnya dirinya diminta KDM untuk berkoordinasi dengan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang guna mencari solusi untuk anak itu dapat melanjutkan pendidikan di SMP Negeri.

Sehingga Tri memastikan anak itu tetap bisa mengenyam pendidikan di SMP Negeri, dan ia meluruskan kalau narasi yang dibuat seolah pemulung, orang miskin, kemudian Pemerintah Kota Bekasi menolak untuk sekolah di SMP negeri adalah salah alamat.

"KDM memberikan petunjuk untuk berkoordinasi dengan Kabupaten, saya lakukan dengan Bupati, dan Bupati juga bergerak cepat, ternyata anak itu bisa masuk jalur zonasi melalui SMP 2 Setu, sudah sesuai dengan jalurnya," tegasnya.

Seperti diketahui sebuah unggahan video sosial media (Sosmed) TikTok dengan akun memperlihatkan seorang anak perempuan yang mengaku anak pemulung dari Bantargebang, Kota Bekasi bernama Keimita Ayuni Putri Aiman curhat tidak diterima di SMP Negeri usai lulus dari SD.

Sambil mengenakan seragam SD berwarna putih dan merah itu, Ayuni mengatakan dirinya juga meminta maaf kepada ibu dan ayahnya yang berprofesi sebagai pemulung karena tidak diterima di SMP negeri.

"Saya lulus SD dan saya bermimpi ingin sekolah SMP di Bantargebang, nilai saya juga bagus, hanya orangtua saya jadi pemulung, dan apa yang aku alami sekarang aku gagal masuk sekolah negeri," kata Ayuni dikutip Senin (7/7/2025).

DIDUGA TOLAK SEKOLAH - Kolasi tangkapan layar dari unggahan video sosial media (Sosmed) tik tok dengan akun memperlihatkan seorang anak perempuan yang mengaku berasal dari Bantargebang, Kota Bekasi bernama Keimita Ayuni Putri Aiman curhat tidak diterima di SMP Negeri usai lulus dari SD. (Tangkap Layar TikTok )

Perlu biaya mahal. Keimita Ayuni Putri Aiman, anak pemulung yang tidak diterima di SMP negeri, menjelaskan, dirinya rela tidak melanjutkan pendidikan jika harus bersekolah di swasta sebab biayanya cukup mahal.

Hingga kini, sekira pukul 10.10 WIB, video tersebut sudah mendapat penayangan hingga 187,9 ribu sejak diunggah pada Jumat (4/7/2025). "Sekiranya sekolah di swasta mahal, saya tidak apa-apa tidak lanjut sekolah, pak dan bu jangan ragukan cita cita saya, karena itu akan selalu hidup," tutupnya.

SDN Klangon 1 Bojonegoro hanya mendapatkan satu siswa di tahun ajaran baru 2025/2026. Namun guru di SDN yang ada di Kota...
16/07/2025

SDN Klangon 1 Bojonegoro hanya mendapatkan satu siswa di tahun ajaran baru 2025/2026. Namun guru di SDN yang ada di Kota Bojonegoro tersebut tetap semangat meski hanya mengajar satu siswa.

Meski hanya mengajar satu murid, Setyorini tetap menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai pendidik. Ia mengaku tetap semangat meski perasaan khawatir tak jarang menghampirinya.

“Kadang saya menangis sendiri. Tapi saya terima. Saya tetap semangat mengajar meski hanya satu siswa,” ujar Setyorini dengan nada haru kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).

Baca selengkapnya: https://kabarbaik.co/cerita-sedih-guru-sdn-klangon-1-bojonegoro-mengajar-satu-siswa-baru/

Address

Anekaelok

Telephone

+6282135379597

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Top News posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share