Top News

Top News akun asli ✅

bukannya diaudit dulu malah ditambah, boomerss2 lansia nih hari2 bikin emak puyeng😏foto; detikcom
24/09/2025

bukannya diaudit dulu malah ditambah, boomerss2 lansia nih hari2 bikin emak puyeng😏

foto; detikcom

Mengejutkan! Mi instan di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal dijual dengan harga Rp25 ribu.Hal ini mencuat dan membikin ...
24/09/2025

Mengejutkan! Mi instan di Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal dijual dengan harga Rp25 ribu.

Hal ini mencuat dan membikin heboh jagat sosial media. Informasi ihwal harga mi instan yang tidak wajar di lingkungan Obyek Wisata PAI Kota Tegal ini mengemuka di Facebook.

Akun ITa Indriyani mengunggah foto nota pembelian dari salah satu warung di lingkungan OW PAI Kota Tegal. Tertarik dengan unggahan itu, kemudian Akun membagikan ulang di Instagram.

Pada nota yang di bagikan di dua platform media sosial itu, pengunjung memesan dua porsi mi goreng, 2 porsi mi rebus soto spesial, satu porsi mendoan, seporsi tahu tepung, 5 es Milo double, dan seporsi ketoprak. Total tagihan pesanan tersebut mencapai Rp270 ribu.

Unggahan nota itu, baik di Faceebook maupun Instagram, langsung dibanjiri komentar dari warganet.

Belakangan diketahui nota tersebut dikeluarkan oleh warung Mamaz Kriewil di OW PAI Kota Tegal.

Viralnya harga makanan yang dijualnya ditanggapi pemilik warung Mamaz Kriewil, Ana (42).

Ana meminta maaf jika ada yang menilai harga makanan yang dijualnya terlalu mahal. Namun dia menegaskan harga yang diberikan bukan secara dadakan.

Ana menerangkan bahwa mi instan biasa Rp15 ribu, sedangkan mi goreng dan rebus Rp25 ribu, karena ada tambahan telur, irisan cabai rawit dan bakso.

"Jadi bukan seerta merta saya menggetok harga. Bisa dicek setiap hari harganya flat segitu," ujar Ana, Senin, 22 September 2025, sebagaimana dikutip dari Puskapik. com.

Adapun harga es Milo Rp20 ribu, sambung Ana, karena pelanggan memang meminta versi double atau dua bungkus dalam satu gelas.

"Untuk tahu goreng yang dijual Rp25 ribu, karena menggunakan tahu ukuran besar yang dibeli Rp1.000 per biji," ungkap Ana yang mengaku belum memiliki daftar menu dan harga terbaru di warungnya.

Mak-mak .. .. Anda Yakin bisa jadi menu kayak di gambar ini dengan uang 10/15rb tiap hari...Dengar cerita ini biar gak g...
24/09/2025

Mak-mak .. .. Anda Yakin bisa jadi menu kayak di gambar ini dengan uang 10/15rb tiap hari...
Dengar cerita ini biar gak gagal paham ya..

Guru : anak-anak .. kalian td sarapan di rumah
Anak 1 : gak bu.. emak ku belum masak
Anak 2 : gak Bu, gak sempat
Anak 3 : gak Bu, karna belum nafsu makan
Anak 4 : gak Bu, makanannya kurang di sukai
Anak 5 : gak Bu. Gak terbiasa makan pagi
Anak 6 : Mak belum masak karna belum ada beras dan lauk..(ini jawaban yg paling menusuk)

Jangan pungkiri jawaban jawaban diatas... Mari merenung.. bersyukur adalah tindakan yg terbaik untuk program ini. Jangan fikirkan program ini adaalah LADANG KORUPSI, karna kalau itu terjadi maka itu adalah urusan mereka dengan Tuhannya.. jangan fikirkan dari mana USUL DANANYA, tugas kita sebaiknya sebagai penerima dan sebagai warga negara yg baik adalah bersyukur dan mendukung program yg telah di buat dan di jalankan oleh negara.

Dan perlu di ingat juga..
1. Ada jutaan lapangan pekerjaan yg tercipta dengan program ini.
2. Mengurangi kesibukan org tua yg harus sibuk di pagi hari menyiapkan makan anak
3. Meringankan orang tua dalam biaya makan tiap hari
4. Membantu orang tua dengan ekonomi di bawah rata rata.
5. Dll


Semoga lulus ya kak, buat orang tua mu bangga 💪🏻☺️.Disclaimer : Postingan ini bertujuan untuk pelajaran (edukasi) dan pe...
24/09/2025

Semoga lulus ya kak, buat orang tua mu bangga 💪🏻☺️.

Disclaimer : Postingan ini bertujuan untuk pelajaran (edukasi) dan pengetahuan serta informasi.

Sumber : folkkonoha & yoyoino

Keputusan yang paling sulit sering kali datang pada saat yang paling tidak kita inginkan. Penelitian dari University of ...
24/09/2025

Keputusan yang paling sulit sering kali datang pada saat yang paling tidak kita inginkan. Penelitian dari University of Cambridge menunjukkan bahwa otak manusia cenderung mengambil jalan pintas dalam kondisi stres, dan ini menyebabkan keputusan yang diambil justru lebih banyak memunculkan penyesalan. Inilah mengapa orang yang tampak bijak bukan berarti punya hidup yang lebih mudah, melainkan mereka mampu menunda reaksi emosional dan mengubah cara berpikir sebelum menentukan langkah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua pernah berada pada momen ketika harus memilih antara dua hal yang sama-sama penting: pindah kerja atau bertahan, memutuskan hubungan atau memperbaikinya, mengalah atau memperjuangkan pendapat. Proses ini membuat kita menyadari bahwa kebijaksanaan tidak datang dari sekadar “mengikuti hati”, tetapi juga dari kemampuan melihat masalah dengan jernih. Di sinilah seni mengambil keputusan berubah menjadi latihan mental yang menuntut kita lebih sabar dan reflektif.

1. Melatih Jeda Sebelum Merespons

Kebanyakan orang mengambil keputusan dengan tergesa-gesa karena ingin segera keluar dari tekanan. Padahal, jeda sejenak bisa mengubah seluruh kualitas keputusan yang diambil.

Contoh sederhana, ketika menghadapi tawaran pekerjaan yang menggiurkan namun harus pindah kota, berhenti sejenak sebelum menjawab memberi ruang untuk menimbang konsekuensi secara menyeluruh. Jeda ini memungkinkan kita memisahkan dorongan emosional dari penilaian rasional.

Dengan membiasakan jeda, kita mengurangi risiko penyesalan di kemudian hari. Inilah alasan banyak filsuf dan psikolog menekankan pentingnya berpikir sebelum bertindak, sesuatu yang juga sering kami bahas secara mendalam di logikafilsuf untuk membantu pembaca melatih refleksi sehari-hari.

2. Memisahkan Fakta dari Interpretasi

Salah satu penyebab keputusan buruk adalah karena kita mencampuradukkan fakta dengan asumsi. Fakta adalah apa yang benar-benar terjadi, sedangkan interpretasi adalah cara kita memaknai fakta tersebut.

Misalnya, ketika atasan memberi kritik, faktanya hanya ada kalimat yang diucapkan. Namun, kita bisa menafsirkannya sebagai serangan pribadi atau sebagai masukan untuk berkembang. Cara kita menafsirkan akan mempengaruhi keputusan apa yang diambil setelahnya.

Latihan sederhana yang bisa dilakukan adalah menulis fakta di satu sisi dan opini di sisi lain. Dengan cara ini, kita lebih mampu melihat mana yang nyata dan mana yang hanya hasil dari bias emosional kita.

3. Menimbang Dampak Jangka Panjang

Keputusan yang diambil hanya berdasarkan manfaat jangka pendek sering berakhir mengecewakan. Orang yang bijak mempertimbangkan bagaimana keputusan hari ini mempengaruhi masa depan.

Contoh nyata, seseorang yang memilih menerima pinjaman cepat tanpa membaca syarat bunga hanya memikirkan kebutuhan hari ini. Padahal, konsekuensi finansialnya bisa menjerat di bulan-bulan berikutnya.

Membiasakan diri memproyeksikan dampak jangka panjang membuat kita lebih berhati-hati. Latihan ini juga membantu kita menahan dorongan impulsif dan menumbuhkan kesadaran bahwa keputusan besar jarang butuh jawaban instan.

4. Menggunakan Prinsip Nilai Pribadi

Keputusan yang selaras dengan nilai pribadi cenderung lebih menenangkan batin. Masalahnya, banyak orang tidak pernah mendefinisikan nilai yang mereka anut sehingga kebingungan ketika dihadapkan pada dilema.

Misalnya, jika integritas adalah nilai utama, maka menerima tawaran kerja yang bertentangan dengan etika pribadi akan terasa salah meski gajinya besar. Nilai menjadi kompas moral yang menjaga kita tetap pada jalur yang benar.

Menulis nilai-nilai hidup di jurnal pribadi bisa menjadi langkah awal. Dengan begitu, setiap keputusan bisa diuji dengan pertanyaan sederhana: apakah ini sesuai dengan siapa saya ingin menjadi?

5. Mengumpulkan Perspektif Berbeda

Kebijaksanaan sering kali lahir dari mendengar sudut pandang orang lain. Ketika kita hanya melihat dari satu kacamata, keputusan kita rawan bias.

Contoh sehari-hari, sebelum memutuskan membeli rumah, berbicara dengan orang yang sudah berpengalaman bisa memberi gambaran risiko yang tidak terpikir sebelumnya. Perspektif tambahan memperluas peta mental kita sehingga pilihan lebih matang.

Mencari masukan bukan berarti lemah, justru menunjukkan keberanian untuk mempertanyakan sudut pandang sendiri. Inilah yang membuat keputusan menjadi lebih bulat dan teruji.

6. Mengelola Emosi Sebelum Memutuskan

Emosi adalah bahan bakar, tetapi jika tidak dikendalikan bisa menuntun pada keputusan yang destruktif. Orang yang bijak tahu cara menenangkan diri sebelum memutuskan sesuatu.

Misalnya, ketika marah pada rekan kerja, menunda mengirim pesan atau email bisa mencegah konflik yang tidak perlu. Setelah emosi reda, kita bisa memilih kata-kata dengan lebih tenang dan konstruktif.

Latihan pernapasan, berjalan sebentar, atau berbicara dengan orang yang dipercaya adalah cara sederhana untuk menurunkan intensitas emosi sebelum mengambil keputusan penting.

7. Menerima Ketidakpastian dengan Lapang Dada

Tidak ada keputusan yang benar seratus persen. Orang yang bijak menerima fakta bahwa risiko selalu ada, namun tetap berani melangkah.

Contoh nyata, seseorang yang memutuskan pindah ke kota baru untuk karier tidak akan tahu pasti bagaimana hasilnya. Namun, dengan persiapan mental dan rencana yang matang, keputusan itu menjadi bagian dari pertumbuhan diri.

Menerima ketidakpastian membuat kita lebih fleksibel dan siap menyesuaikan langkah jika situasi berubah. Itulah esensi kebijaksanaan: bukan mencari keputusan sempurna, tetapi berani mengambil keputusan dengan kesadaran penuh.

Kebijaksanaan bukanlah bakat bawaan, melainkan keterampilan yang bisa dilatih. Semakin sering kita mempraktikkan cara berpikir jernih, memisahkan fakta dari emosi, dan mempertimbangkan dampak jangka panjang, semakin matang kualitas keputusan yang kita ambil. Menurutmu, apakah kebijaksanaan lebih banyak dibentuk oleh pengalaman atau latihan berpikir kritis? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang belajar cara mengambil keputusan dengan kepala dingin.

"Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai. Yang hanya ada niat terlalu rendah untuk melangkah."Begitulah prinsi...
24/09/2025

"Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai. Yang hanya ada niat terlalu rendah untuk melangkah."
Begitulah prinsip yang dipegang oleh Alfin Dwi Novemyanto saat mengejar mimpinya untuk meraih pendidikan tinggi. Prinsip ini membawa dirinya melewati banyak kesulitan hingga akhirnya dia kuat bertahan.
Bagi Alfin, sapaannya, mimpi untuk meraih pendidikan adalah hal yang mewah. Sebab, ia dibesarkan dari keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Sejak remaja, Alfin tinggal bersama ibunya yang menjadi orang tua tunggal dan dua saudaranya. Sejak orang tuanya berpisah, Alfin mengaku kehidupannya cukup bergantung dengan ibu dan kemampuannya sendiri.
Ibu Alfin, Warsiti, bekerja sebagai pemulung. Sehari-hari, ia memungut sampah sejak pukul 01.00 WIB hingga pagi hari. Bahkan tak jarang, ibunya harus bekerja lagi hingga siang sampai sore.
Meski begitu, kondisi ini tak membuat Alfin patah semangat dalam belajar. Justru sebaliknya, ia mengaku memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar dengan baik.
Niat Alfin untuk bersekolah dengan baik dan merawat mimpinya ke pendidikan tinggi, bukan hal yang mudah untuk dipertahankan. Sebab, ada banyak perjuangan yang harus dilewati.
Salah satunya, tentang tetangga yang meremehkan mimpi Alfin. Pada saat masih SMA, Alfin mengaku pernah mendapatkan omongan yang kurang mengenakkan dari tetangganya.
"Hal yang paling buruk, pada saat itu, (pernah) pas di desa aku sedang pegang brosur kuliah. Terus tetanggaku bilang 'emang kamu bisa kuliah?', dia kayak gitu (ngomongnya)," ungkapnya
Meski cobaan datang bertubi-tubi, mimpinya terus dia genggam. Untuk menghadapi hal-hal sulit, ia mengaku memegang prinsip yang dimilikinya erat-erat.
"Aku itu punya prinsip tiga cara hidup bahagia, ada SIB, Sabar Ikhlas Bersyukur, udah itu aja. Ketika aku diremehkan, ketika aku dijatuhkan, aku hanya bisa itu saja. Jadi ketika dapat musibah, aku menjalani takdirku, selalu sabar aja, ikhlas, dan bersyukur," ungkap Alfin.
Setelah dulu diremehkan orang-orang, kini Alfin berhasil menjadi seorang mahasiswa pascasarjana UGM dengan status penerima beasiswa LPDP.

Pilu ! Lansia Sebatangkara Ini Tak Makan 2 HariHanya Bisa Terbaring Lemah, Lansia Ini Kelaparan Tak Ada MakananNamanya N...
24/09/2025

Pilu ! Lansia Sebatangkara Ini Tak Makan 2 Hari
Hanya Bisa Terbaring Lemah, Lansia Ini Kelaparan Tak Ada Makanan
Namanya Nenek Sarwinah. Lansia 75 tahun ini terbaring lemah sambil memegang perutnya yang lapar. Tak ada makanan, nenek hanya bisa minum air putih saja.
Anak dan suami nenek telah meninggal dunia. Kini, nenek Sarwinah tinggal di gubug reot yang bisa kapan saja roboh. Dindingnya yang terbuat dari bambu sudah lapuk dimakan usia.
Belum lagi atap banyak bolong, dan sudah banyak tambalan plastik dimana-mana. Lantai yang terbuat dari tanah liat membuat nenek berjalan di lumpur kala hujan tiba.
Nenek Sarwinah juga tidak bisa bekerja. Selain nenek punya penyakit pikun, tenaganya juga melemah dan tidak ada orang yang mau memberikan pekerjaan untuknya. Nenek hanya mengandalkan pemberian tetangga yang iba atas kondisinya.

Nenek Sarwinah berharap adanya bantuan biaya hidup agar ia bisa hidup layak di masa tuanya.

Artis peran Fahmi Bo mengungkapkan sumber pendapatannya setiap hari, yang bergantung pada live T*kT*k.
23/09/2025

Artis peran Fahmi Bo mengungkapkan sumber pendapatannya setiap hari, yang bergantung pada live T*kT*k.

Bikin Nangis! Kisah Penjual Gorengan Yatim Cilik, Cari Uang Demi Bantu Ibu Beli Beras “Aku berdoa supaya jangan makan na...
23/09/2025

Bikin Nangis! Kisah Penjual Gorengan Yatim Cilik, Cari Uang Demi Bantu Ibu Beli Beras
“Aku berdoa supaya jangan makan nasi & kerupuk terus, bukannya tak bersyukur… tapi aku ingin sekali makan telur, ayam, ataupun daging. Kalau lihat teman-teman bawa bekal ke sekolah, semua makanannya lezat tapi banyak yang terbuang dan aku jadi sedih,” - Sulaeman.
PILU! Bocah Yatim Jualan Gorengan Di Sekolah Tuk Bertahan Hidup
Perjalanan hidup Sulaeman tidak mudah untuk anak usia 10 tahun, sebagai seorang anak yatim, tugasnya bukan hanya sekolah melainkan juga cari uang.
Ibunya banting tulang demi menafkahi 6 orang anak. Sulaeman yang merasa iba, berusaha jualan gorengan di sekolah untuk meringankan beban ibu cari nafkah.
Waktu bermainnya ia tukar untuk jualan dan kais uang 10rb - 20rb rupiah.
Setiap pagi, sebelum matahari benar-benar tinggi, Sulaeman sudah berkeliling menjajakan gorengan di sekitar kampung dan sekolahnya.
Meski begitu, Sulaeman tetap rajin dan giat belajar di sekolah. Ia punya mimpi untuk jadi orang sukses dan bahagiakan ibu.
Dengan pendidikan, Sulaeman bisa merubah nasib menjadi lebih baik.
Tapi getirnya kehidupan lebih sering ia rasakan. Kesulitan makan dan tak punya uang, serta hanya andalkan nasi sisa untuk bertahan hidup.
Jangankan bawa bekal ke sekolah, untuk beli beras pun ia harus putar otak

Rahayu pak dan ibu🙏Percontohan bagi orang tua lain bahwa anak perempuan juga punya hak yang sama atas apa yang dimiliki ...
23/09/2025

Rahayu pak dan ibu🙏
Percontohan bagi orang tua lain bahwa anak perempuan juga punya hak yang sama atas apa yang dimiliki orlh orang tuanya 🙏

Saat menikah dia juga perlu bekel hidup, selain sekolah kerjaan, jika punya warisan bisa diberikan juga 🙏.

Sumber 📽️: kadekdwiasih10

Setter utama GS Caltex, Ahn Hye-jin, menjalani operasi pada Juli 2023. Ia menjalani operasi setelah didiagnosis menderit...
23/09/2025

Setter utama GS Caltex, Ahn Hye-jin, menjalani operasi pada Juli 2023.

Ia menjalani operasi setelah didiagnosis menderita dislokasi bahu kiri kronis yang membuatnya tidak dapat melanjutkan bermain. Ahn, seorang setter papan atas yang bermain untuk tim nasional, mengalami masa-masa sulit sejak saat itu.

Ahn terus berjuang melawan cedera, menjalani operasi pada lutut kanannya pada Maret tahun lalu. Karena proses rehabilitasi yang panjang, Ahn tidak dapat menunjukkan performa terbaiknya musim lalu.

Pertandingan antara GS Caltex dan Pepper Savings Bank di Grup A Divisi Wanita Piala Yeosu-NH Nonghyup 2025 yang diadakan di Jinnam Gymnasium di Yeosu, Provinsi Jeolla Selatan pada tanggal 21 praktis merupakan pertandingan comeback Ahn.

Ahn Hye-jin yang sehat memimpin tim meraih kemenangan comeback 3-2, yang membawa tim meraih set lengkap.

Meskipun belum pulih sepenuhnya dan belum bisa menunjukkan sinergi yang sama seperti dulu, ia tetap bertahan hingga akhir dan tetap menjadi andalan tim. Ahn Hye-jin tampak bersemangat setelah pertandingan.

Bohong kalau saya bilang tidak kesakitan, tapi saya merasa kondisi saya membaik sedikit demi sedikit," ujarnya. "Saya merasa kemampuan bermain saya menurun drastis, tapi saya akan pulih dengan baik di sisa pertandingan piala.

" Ahn Hye-jin menambahkan, "Saya sudah berlatih keras untuk fokus bermain di tengah serangan, tapi saya kecewa karena tidak banyak bermain di pertandingan hari ini. Saya akan berlatih keras untuk lebih banyak berlari dan memberikan permainan yang memuaskan."

Mengenai servisnya, ia berkata, "Dulu, saya memukul bola dari bawah atau menggoyangkannya, tapi sekarang rasanya seperti bolanya lurus ke luar. Saya akan berlatih lebih keras untuk meningkatkan kemampuan servis saya sebelum pertandingan pembuka V-League." Ahn Hye-jin mencatatkan tingkat keberhasilan sebesar 28,23%.

Mengatakan pada anak “kamu pintar” ternyata bisa membuat mereka takut mencoba. Penelitian Carol Dweck dari Stanford Univ...
23/09/2025

Mengatakan pada anak “kamu pintar” ternyata bisa membuat mereka takut mencoba. Penelitian Carol Dweck dari Stanford University menunjukkan bahwa pujian yang berfokus pada bakat bawaan justru menumbuhkan fixed mindset, membuat anak menghindari tantangan karena takut gagal. Sebaliknya, pujian yang menekankan usaha dapat menumbuhkan growth mindset dan membuat anak berani mencoba hal baru meski risiko gagal besar. Fakta ini cukup mengguncang banyak orang tua, karena selama ini mereka mengira memuji kepintaran adalah motivasi terbaik.

Di kehidupan sehari-hari, kita sering melihat anak yang menyerah ketika pekerjaan rumah sulit atau saat kalah di permainan kecil. Bukan karena mereka malas, melainkan karena mereka belum belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses. Orang tua yang memahami cara menumbuhkan growth mindset dapat membantu anak melihat kegagalan sebagai guru, bukan musuh.

1. Mengubah Cara Memberi Pujian

Pujian yang tepat mampu menggeser cara anak memandang kemampuan mereka. Anak yang selalu dipuji dengan kata “pintar” cenderung takut membuat kesalahan karena merasa citranya harus selalu sempurna. Sebaliknya, pujian pada usaha membuat mereka melihat proses belajar sebagai sesuatu yang berharga.

Contohnya, alih-alih berkata “Kamu hebat sekali bisa mengerjakan PR ini dengan cepat”, orang tua bisa berkata “Kamu bekerja keras sampai akhirnya bisa menyelesaikannya”. Anak akan memahami bahwa keberhasilan datang dari kerja keras, bukan sekadar bawaan lahir.

Pendekatan ini membuat anak lebih tahan menghadapi tantangan. Di logikafilsuf, sering dibahas bagaimana perubahan kecil dalam bahasa bisa membentuk cara berpikir yang berbeda pada anak dan membuat mereka lebih berani mengambil risiko intelektual.

2. Mengenalkan Konsep Belajar dari Kesalahan

Anak sering merasa gagal adalah akhir dari segalanya. Tugas orang tua adalah mengajarkan bahwa kesalahan adalah bahan bakar untuk belajar lebih baik.

Misalnya, ketika anak mendapatkan nilai buruk, alih-alih memarahinya, orang tua bisa duduk bersama dan membahas di mana letak kesalahannya. Proses ini membantu anak melihat kesalahan sebagai petunjuk, bukan sebagai vonis.

Kebiasaan ini menciptakan rasa aman psikologis sehingga anak tidak takut mencoba hal baru. Mereka tahu jika gagal, masih ada kesempatan memperbaiki.

3. Mendorong Anak Menghadapi Tantangan

Growth mindset hanya tumbuh jika anak dilatih menghadapi kesulitan, bukan dihindarkan darinya. Ketika anak merasa sebuah tugas terlalu sulit, orang tua bisa membantu memecahnya menjadi langkah kecil yang lebih mudah dihadapi.

Contoh sederhana adalah saat anak kesulitan belajar matematika. Daripada langsung memberi jawaban, ajak mereka mencari cara lain untuk menyelesaikan soal tersebut. Proses berpikir ini mengajarkan ketekunan.

Dengan terbiasa menghadapi tantangan, anak belajar bahwa rasa frustrasi adalah bagian normal dari proses belajar, bukan tanda bahwa mereka tidak mampu.

4. Mengajarkan Anak Menetapkan Tujuan yang Realistis

Anak yang sering gagal bisa kehilangan motivasi jika tujuannya terlalu tinggi atau tidak jelas. Mengajarkan cara membuat target kecil dan realistis akan membantu mereka merasakan kemajuan.

Misalnya, jika anak kesulitan membaca buku tebal, mulailah dengan menargetkan beberapa halaman per hari. Dengan begitu, mereka bisa melihat perkembangan yang nyata dan termotivasi untuk terus maju.

Kebiasaan ini menumbuhkan keyakinan bahwa mereka mampu mencapai sesuatu melalui usaha konsisten. Mereka belajar merayakan setiap langkah kecil sebagai kemenangan.

5. Menunjukkan Teladan dari Orang Tua

Anak belajar bukan hanya dari kata-kata, tetapi dari apa yang mereka lihat. Orang tua yang menunjukkan sikap pantang menyerah memberi contoh nyata bagaimana menghadapi kesulitan.

Saat orang tua gagal dalam sesuatu, bicarakan dengan anak bagaimana mereka akan mencoba lagi. Ini memberi pesan kuat bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan awal untuk mencoba lebih baik.

Teladan ini jauh lebih berpengaruh daripada nasihat panjang. Anak melihat langsung bagaimana orang tua menghadapi frustrasi dengan kepala dingin.

6. Mengajarkan Rasa Ingin Tahu dan Eksperimen

Growth mindset berkaitan erat dengan rasa ingin tahu. Anak perlu diajak mengeksplorasi hal-hal baru tanpa takut salah.

Ajak anak bereksperimen dengan cara sederhana, misalnya mencoba resep baru di dapur atau membuat proyek sains kecil di rumah. Dorong mereka untuk bertanya dan mencari tahu jawabannya sendiri.

Dengan terbiasa bereksperimen, anak belajar menikmati proses, bukan hanya fokus pada hasil akhir. Mereka menjadi lebih kreatif dan adaptif menghadapi perubahan.

7. Memberikan Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan yang aman membuat anak berani mencoba hal baru. Jika setiap kesalahan selalu dihakimi, anak akan memilih bermain aman.

Ciptakan suasana di rumah yang memberi ruang untuk berdiskusi, mencoba, dan gagal tanpa rasa takut. Orang tua bisa memberikan waktu khusus untuk mendengar pendapat anak tanpa menginterupsi.

Lingkungan ini membuat anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha. Mereka belajar bahwa kegigihan lebih penting daripada kesempurnaan.

Membentuk growth mindset bukan pekerjaan semalam. Ia membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan teladan dari orang tua. Namun, hasilnya akan terasa seumur hidup. Menurut kamu, apakah anak zaman sekarang sudah dibekali mental tahan banting menghadapi tantangan? Tinggalkan pendapatmu di kolom komentar dan bagikan artikel ini agar semakin banyak orang tua yang paham pentingnya membentuk pola pikir berkembang sejak dini.

Address

Jakarta

Telephone

+6282135379597

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Top News posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share