14/12/2025
Selama ribuan tahun, bagi masyarakat nomaden dan pastoral di wilayah gurun yang gersang, susu unta bukanlah sekadar minuman, melainkan penunjang kehidupan yang vital.
Para penggembala terkadang hanya mengandalkan susu unta selama berminggu-minggu, menjadikannya 'superfood' kuno yang secara alami beradaptasi dengan kondisi keras.
Namun, di pasar global modern yang didominasi oleh susu sapi, minuman padat nutrisi ini mulai menemukan kembali panggungnya, bahkan di tempat-tempat tak terduga seperti peternakan 'Camelot' milik Kyle Hendrix di ujung timur Colorado, Amerika Serikat .
Minat terhadap cairan yang oleh beberapa pihak disebut "emas cair" ini meningkat secara eksponensial. Penelitian pasar dari Technavio mencatat bahwa industri susu unta meningkat 6,8% setiap tahun antara tahun 2018 dan 2022, dan diperkirakan nilai pasar globalnya akan membengkak dari AS$10,81 miliar pada tahun 2017 menjadi AS$15,05 miliar dalam tiga tahun berikutnya.
Meskipun menawarkan manfaat kesehatan yang luar biasa—susu unta bahkan diklaim sebagai pengganti susu yang paling mirip dengan air susu ibu (ASI) karena sarat kolostrum kaya nutrisi—ia hanya mewakili sekitar 3% dari pasar produk susu global senilai AS$360 miliar.
Dengan segala keunggulan nutrisi dan sejarahnya, mengapa dominasi susu unta di kancah global masih jauh di bawah susu sapi?
Selengkapnya: https://nationalgeographic.grid.id/read/134330321/termasuk-superfood-hingga-disebut-emas-cair-kenapa-susu-unta-kalah-oleh-susu-sapi