Info Flash Indonesia

Info Flash Indonesia Berbagi informasi

Tahu ah gelap 🤣🥲🤣😂😅
05/09/2025

Tahu ah gelap 🤣🥲🤣😂😅

Viral total harga menu MBG ini cuma Rp.4.000 padahal dari pemrintah katanya Rp.15.000, kita tahu sih biaya segitu belum ...
31/08/2025

Viral total harga menu MBG ini cuma Rp.4.000 padahal dari pemrintah katanya Rp.15.000, kita tahu sih biaya segitu belum biaya ini itu tapi kalau begini kan namanya keterlaluan!!
Trus letak Bergizinya dimana kalau menunya serti itu?

Wow beliau tidak terima.
30/08/2025

Wow beliau tidak terima.

30/08/2025

Rumah Anggota DPR RI Syahroni Di Gruduk Masa

Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob di Senayan, Publik GegerJakarta — Suasana ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada Kami...
29/08/2025

Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob di Senayan, Publik Geger

Jakarta — Suasana ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada Kamis (28/8/2025) berujung tragedi. Seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan (21) meregang nyawa setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob. Peristiwa mengenaskan ini terekam kamera dan viral di media sosial, memicu gelombang duka sekaligus kemarahan publik.

Dalam video yang beredar luas, Affan terlihat berusaha menghindar saat rantis barracuda melaju kencang di tengah kerumunan. Namun naas, ia tersungkur dan langsung terlindas. Seorang driver ojol lain, Moh Umar Amarudin, ikut menjadi korban dan kini tengah dirawat intensif.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu histeris. "Dia sudah coba minggir, tapi mobil itu tetap melaju," ujar salah seorang saksi.

Tagar langsung memuncaki trending topic di X (Twitter). Ribuan netizen menuntut agar penegakan hukum tidak pandang bulu. Tak sedikit p**a rekan-rekan ojol yang turun ke jalan menggelar doa bersama sebagai bentuk solidaritas.

JUMLAH siswa yang diduga keracunan setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong, Provinsi B...
28/08/2025

JUMLAH siswa yang diduga keracunan setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, terus bertambah. Data sementara hingga Kamis, 28 Agustus 2025, tercatat sebanyak 427 siswa yang menderita gejala mual, muntah, dan lemas setelah menyantap makanan MBG di sekolahnya.

Korban diduga keracunan makanan MBG itu berasal dari berbagai sekolah, mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah dasar (SD) di Lebong. Antara lain, siswa dari SD IT Al Azhar, PAUD IT Al Azhar, SD Muhammadiyah 1 A Ujung Tanjung, dan TK IT Tabeak Kauk. Para siswa dari sekolah itu mengalami gejala mual, muntah dan lemas seusai mengkonsumsi hidangan MBG yang terdiri atas mi, bakso, sayuran, susu, dan telur, pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Apa yang terjadi jika DPR dibubarkan?Dulu kita pernah bubarkan DPR. Sejarah resmi, bukan rumor warung kopi.Tahun 1960, 5...
27/08/2025

Apa yang terjadi jika DPR dibubarkan?
Dulu kita pernah bubarkan DPR. Sejarah resmi, bukan rumor warung kopi.
Tahun 1960, 5 Maret, Soekarno resmi bubarin DPR hasil Pemilu 1955. Padahal setahun sebelumnya, 5 Juli 1959, beliau sudah bikin dekrit buat ngebubarin Konstituante dan balikin UUD 1945. Setelah DPR ditutup, Soekarno bikin DPR Gotong Royong lewat Perpres No. 4/1960. Isinya? Semua orang pilihannya sendiri. Jadi DPR waktu itu lebih mirip “Dewan Perwakilan Rame-Rame” tapi kursinya diisi sama kroni beliau. Ringkasnya, Soekarno nge-cheat mode politik: player tunggal, lawan otomatis kalah.

Sukarno bubarin DPR karena dianggap ribut terus. DPR dianggap gagal bikin konstitusi baru, nolak sebagian APBN (cuma kasih 36 dari 44 miliar), dan bikin suasana makin panas. Alasan resminya demi stabilitas, tapi intinya: duit dipotong, DPR langsung di-“shutdown” kayak laptop lowbat. Setelah dibubarin, DPR dihidupin lagi tapi jadi tukang stempel pemerintah. Check and balances hilang, rakyat kecewa, kepercayaan publik ke DPR turun sampai sekarang—ibaratnya sekali kebakar mie instan, sampai gosong pun aromanya masih kebawa.

Sejak Orde Lama ke Orde Baru, DPR lebih mirip tukang stempel ketimbang wakil rakyat. Eksekutif gampang sekali ‘membajak’ legislatif, jadinya presiden makin dominan, rakyat makin jauh dari politik sejati. Padahal dulu kita sempat pakai sistem parlementer, mirip Malaysia, Thailand, bahkan Singapura—presiden cuma simbol, perdana menteri yang kerja. Tapi gara-gara ego satu orang, sistem diubah. Hasilnya? Indonesia berubah… berubah jadi apa? Itu yang masih jadi misteri, mungkin lebih mirip sinetron panjang daripada negara demokrasi.

Apa perbedaan orang yang s**a membaca buku dan orang yang s**a mendengarkan saja?Jadi gini, otak kita itu punya kecender...
26/08/2025

Apa perbedaan orang yang s**a membaca buku dan orang yang s**a mendengarkan saja?
Jadi gini, otak kita itu punya kecenderungan berbeda dalam memproses informasi. Si kutu buku itu kayak chef yang s**a masak sendiri. Dia nikmati proses mengunyah kata demi kata, mengolahnya dalam imajinasi, dan menciptakan 'hidangan' pemahaman yang unik. Sementara si pendengar setia lebih mirip food vlogger yang s**a nyicip makanan jadi. Dia lebih cepat dapat 'rasa'-nya, tapi mungkin kurang meresapi detail 'bumbu'-nya.

Nah, ini menarik. Penelitian menunjukkan bahwa membaca itu bikin kita lebih jago menganalisis dan berpikir kritis. Logis sih, soalnya kita dipaksa mikir lebih keras buat memahami teks. Tapi jangan salah, si pendengar setia punya keunggulan tersendiri. Mereka umumnya lebih jago menangkap intonasi dan emosi, skill yang super penting dalam komunikasi sehari-hari.

Tapi ini bukan berarti si kutu buku anti-sosial dan si pendengar setia gak bisa mikir ya. Justru kombinasi keduanya bisa jadi senjata pamungkas. Bayangkan deh, punya kemampuan analisis tajam plus kepekaan emosi tinggi. Wah, bisa jadi James Bond nih!

Yang lucu, kadang kita bisa lihat perbedaan ini dari kebiasaan sehari-hari. Si kutu buku biasanya lebih betah di kamar, sementara si pendengar setia lebih s**a nongkrong. Tapi hati-hati, ini bukan hukum baku. Bisa jadi si kutu buku malah hobi karaoke, sementara si pendengar setia jago bikin puisi.

Nah, yang paling penting nih, jangan terpaku sama label. Zaman sekarang, kemampuan belajar dari berbagai media itu kunci sukses. Jadi, mau Anda lebih s**a baca buku atau dengerin podcast, yang penting terus asah diri. Siapa tahu Anda bisa jadi hybrid super, menggabungkan kekuatan keduanya kayak Goku pas fusion sama Vegeta.

Intinya, gak ada yang lebih unggul. Masing-masing punya kelebihan sendiri. Yang penting, gimana cara kita manfaatin kelebihan itu buat bikin hidup lebih asyik dan bermanfaat. Jadi, Anda tim mana nih? Atau jangan-jangan malah tim hybrid?

Lebih baik mana antara kapitalis dan komunis?Kapitalisme itu lebih cocok untuk negara berkembang. Negara yang masih meri...
25/08/2025

Lebih baik mana antara kapitalis dan komunis?

Kapitalisme itu lebih cocok untuk negara berkembang. Negara yang masih merintis itu butuh dorongan kuat. Mereka butuh inovasi, kompetisi, dan insentif buat maju. Nah, kapitalisme itu kayak bumbu yang pas buat tahap ini.

Kapitalisme mendorong inovasi dan persaingan sehat. Ketika sebuah negara baru merintis pembangunannya, yang dibutuhkan adalah semangat entrepreneurship. Para pengusaha kecil sampai besar berlomba menciptakan produk terbaik.

Beda cerita kalo negara baru merintis malah pake sistem komunis. Alih-alih maju, yang ada malah mandek. Kenapa? Karena semua diatur negara. Inisiatif individu dimatikan. Kreativitas dibatasi.

Contoh nyata? Lihat aja Korea Utara sama Korea Selatan. Sama-sama mulai dari nol pasca perang. Yang satu kapitalisme, sekarang jadi negara maju. Yang satunya komunis, masih aja susah.

Lihat juga Vietnam. Setelah membuka diri ke sistem pasar bebas tahun 1986, pertumbuhan ekonominya meroket. Dari negara termiskin di Asia Tenggara, sekarang jadi salah satu ekonomi paling dinamis.

Di sisi lain, pengalaman Soviet menunjukkan bahwa komunisme di negara berkembang cenderung menciptakan elite-elite penguasa baru. Alih-alih kesejahteraan merata, yang terjadi malah monopoli kekuasaan dan korupsi.

Sistem ekonomi terpusat memang kedengarannya ideal. Tapi tanpa fondasi yang kuat - seperti sistem hukum yang tegak, birokrasi yang bersih, dan masyarakat yang terdidik - komunisme malah jadi bumerang.

China sendiri baru berhasil mengangkat ratusan juta warganya dari kemiskinan setelah Deng Xiaoping membuka ekonomi ke pasar bebas tahun 1978. Meski tetap komunis secara politik, sistem ekonominya sudah menganut prinsip kapitalis.

Jadi buat negara berkembang, kapitalisme yang diatur (regulated capitalism) lebih masuk akal. Biarkan pasar berkembang tapi tetap ada pengawasan pemerintah untuk mencegah monopoli dan eksploitasi.

Nanti setelah fondasi ekonomi kuat, infrastruktur memadai, dan SDM berkualitas, barulah bisa diterapkan utopia komunis melalui kebijakan yang lebih "sosialistik" seperti jaminan kesehatan universal atau pendidikan gratis.

Intinya, sistem ekonomi itu harus sesuai dengan kondisi dan tahap perkembangan sebuah negara. Bukan masalah hitam-putih, tapi lebih ke timing yang tepat.

Orang yang berpikir rasionalnya sudah maju biasanya menunjukkan ciri-ciri berikut:1. Kemampuan Berpikir Kritikal: Mereka...
22/08/2025

Orang yang berpikir rasionalnya sudah maju biasanya menunjukkan ciri-ciri berikut:

1. Kemampuan Berpikir Kritikal: Mereka mampu menganalisis informasi secara objektif, mempertanyakan asumsi, dan tidak mudah percaya pada hal-hal yang belum terbukti kebenarannya.

2. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data: Mereka cenderung menggunakan data, fakta, dan logika dalam menentukan pilihan, bukan emosi atau prasangka semata.

3. Keterbukaan terhadap Pendapat Baru: Orang yang berpikir rasional terbuka terhadap ide-ide baru dan bersedia mengubah pendapat jika ada bukti yang mendukungnya.

4. Kemampuan Mengendalikan Emosi: Mereka mampu memisahkan antara emosi dan penalaran, sehingga keputusan yang diambil lebih objektif dan tidak dipengaruhi oleh perasaan sesaat.

5. Berorientasi Pada Masalah: Mereka fokus pada solusi dan mencari jalan keluar yang terbaik berdasarkan analisis yang matang.

6. Kemampuan Menghindari Bias dan Stereotip: Mereka sadar akan adanya bias kognitif dan berusaha menghindarinya agar penilaian tetap adil dan akurat.

7. Berpikir Jangka Panjang: Mereka tidak hanya terpaku pada hasil instan, tetapi juga mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari keputusan yang diambil.

8. Rasa Ingin Tahu dan Keingintahuan Tinggi: Mereka selalu ingin belajar dan mencari tahu agar pengetahuannya semakin luas dan mendalam.

Apa itu "low profile"? Bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian "low profile"?Ok, gini kalo ngomongin low pro...
21/08/2025

Apa itu "low profile"? Bagaimana ciri-ciri orang yang memiliki kepribadian "low profile"?
Ok, gini kalo ngomongin low profile, intinya tuh orang yang nggak s**a pamer walaupun sebenarnya mereka punya banyak hal yang bisa dibanggain. Mereka tuh santai aja, nggak ngerasa perlu nunjukin ke semua orang kalau mereka sukses, kaya, atau hebat.
Misalnya gini, ada orang yang udah sukses kerja di posisi tinggi atau punya bisnis gede, tapi sehari-hari ya tetep humble. Nggak yang tiba-tiba upload foto duit segepok atau tiap makan di restoran mahal langsung update story. Mereka lebih s**a jalanin hidupnya tanpa banyak sorotan.

Atau ada orang yang pinter banget, sering menang lomba atau dapet beasiswa ke luar negeri, tapi kalau ngobrol ya biasa aja. Nggak yang bawa-bawa prestasi tiap kali ketemu orang. Kalau ada yang nanya, baru dia cerita, tapi bukan dengan niat buat pamer, cuma sekedar berbagi pengalaman aja.

Terus, mereka juga biasanya nggak gampang kegoda buat ikutan tren atau flexing di sosmed. Kayak pas banyak orang berlomba-lomba nunjukin hidupnya yang “wah”, mereka malah santai aja pakai kaos polos, nongkrong di tempat biasa, dan tetap nyaman dengan hidupnya sendiri.

Nah, kalau ngomongin contoh nyata, ada banyak orang sukses yang low profile banget, misalnya:

Keanu Reeves, aktor Hollywood yang tajir banget, tapi tetap sederhana. Masih naik transportasi umum, sering bagi-bagi rezeki ke kru filmnya, dan nggak hidup foya-foya.
Warren Buffett, orang kaya raya tapi rumahnya masih yang sama sejak dulu, dan dia nggak pernah kepikiran buat beli mobil mewah setiap tahun.
B. J. Habibie, jenius dan punya kontribusi gede buat dunia, tapi tetap humble dan lebih fokus ke berbagi ilmu.

Jadi, orang yang low profile itu kayak gunung es, yang keliatan di permukaan mungkin kecil, tapi di bawahnya ada hal besar yang nggak semua orang tahu. Mereka lebih milih karya dan tindakan yang ngomong, bukan sekadar pencitraan doang.

Address

Jakarta

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Info Flash Indonesia posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share