ID AC INA

ID AC INA FAns DJ indonesia

Dendam di Tengah Pengkhianatan: Mencumbu Mantan Sekretaris💋 ☕🍻🏧Sepagi itu Panji santoro pemilik banyak perusahaan , seor...
25/09/2024

Dendam di Tengah Pengkhianatan: Mencumbu Mantan Sekretaris
💋 ☕🍻🏧
Sepagi itu Panji santoro pemilik banyak perusahaan , seorang multi milyuner bahkan masuk kedalam top list orang terkaya di asia , telah berteriak teriak penuh kemarahan di ruang kerjanya. Kursi empuknya ia tendang hingga berguling , tidak puas dengan itu , ia cabut stick golf yg tersimpan di aspek ruangan itu.
“BRAAAAKKKK!!!!!” SEBUAH lemari kayu hancur acak-acakan terkena bandul keras stick golf Panji , serta satu bandul lagi serta pecahlah meja kaca di tengah ruangan. ruangan kerja yg sebelumnya tertata rapi serta enjoy itu saat ini hancur acak-acakan bagaikan baru terkena ledakan bom , sementara sang boss Panji santoro tetap mengamuk ,
Di dekat pintu seorang pria besar menyeramkan hanya diam menyaksikan semua adegan yg terjadi. pria besar itu bernama gogon ,bodyguard serta orang kepercayaan Panji santoro. Walau namanya mirip dengan pelawak dengan khas rambut sikatnya , tetapi sosok gogon yg satu ini jauh dari lucu , sebaliknya terkesan lumayan menyeramkan.
Nama gogon sebetulnya merupakan suatu julukan sewaktu pria ini tetap jadi preman jalanan , singkatan dari gorilla gondrong. kemanjuran , ketangguhan , serta kekejaman gogon membikin Panji berminat utk merekrutnya menjadi anak buah.
Bisnis Panji santoro sendiri sebetulnya sebagian merupakan bisnis legal , tetapi ada beberapa rahasia kecil dalam bisnisnya yg tidak orang lain tahu , serta utk faktor seperti itu Panji perlu seseorang utk melakukan ‘dirty job’ , serta gogon merupakan orang yg cocok apalagi kemudian pria besar ini terbukti sangat loyal pada boss nya.
Tiga bulan lalu , Panji membuka lowongan pekerjaan di perusahaannya sebagai sekretaris, sebab skretaris sebelumnya telah menikah serta ikut bersama suaminya. Nama besar perusahaan milik Panji membikin tidak sedikit pelamar datang berharap sedikit keberuntungan.
Dan dari sekian tidak sedikit pelamar , Panji berminat pada seorang gadis cantik dengan body aduhai bernama Ana , wajahnya begitu innocent dengan rambut hitam panjang indah terurai layaknya seorang gadis baik baik. tetapi nyatanya gadis ini mau melakukan apa saja utk memperoleh pekerjaan ini ,
Ia tidak ragu utk melepaskan seluruh pakaian yg menempel di tubuhnya , membikin mata Panji tidak lepas mengagumi tubuh polos nan mulus dihadapannya. tak hanya itu , Ana dengan gemulai serta menggoda mendekati Panji , meraih celana pria itu , menurunkannya serta dengan sigap memasukan k*nt0l yg telah menegang ke dalam mulutnya ,
j*latan l*dah Ana nyatanya sanggup membikin Panji melayang apalgi sedotannya membikin Panji tidak sanggup bicara apa apa lagi tidak hanya “kamu diterima” Tp itu semua tiga bulan yg lalu, sebelum Panji tahu siapa Ana sebetulnya. nyatanya Ana merupakan mata mata yg dikirim oleh perusahaan pesaing,
Dengan tujuan mencuri beberapa dokumen penting berisi rahasia perusahaan milik Panji serta keadaan makin di perparah sebab nyatanya dengan kelihaiannya Ana sukses memalsukan tanda tangan Panji serta membawa lari sejumlah besar uang perusahaan.
Semua kejadian itulah yg membikin Panji santoro sepagi itu mengamuk menghancurkan ruangan kantornya sendiri.
entah merasa lelah alias terbukti telah puas mengamuk , Panji kemudian terdiam sesaat ,lalu memandang tajam pada gogon. bagai mengenal apa yg ada dalam pikiran sang boss , gogon maju selangkah serta mengatakan,
“saya telah menemnukannya , boss..!!!kita dapat kesana kini juga…”
Panji tersenyum jahat , merapikan pakaiannya serta dengan isyarat tangan ia menyuruh gogon utk mengikutinya.
Gogon membawa boss Panji ke daerah pinggiran kota , suatu perumahan yg lumayan mewah yg telah diketahui oleh gogon sebagai tempat Ana bersembunyi. gogon menunjuk suatu rumah dengan mobil BMW terpakir di halaman rumah , disinilah tempat Ana bersembunyi.
Panji dengan geram memandangi rumah serta mobil mewah dihalaman , tiga bulan lalu Ana belum punya ini semua artinya semua kemewahan yg dinikmati perempuan itu merupakan dengan uang Panji. gogon memarkir mobil agak jauh dari rumah tadi supaya Ana tidak menyadari kehadiran mereka.
Pintu yg tidak terkunci lebih mempermudah Panji serta gogon memasuki rumah itu. Panji mengetuk pintu rumah sementara gogon berdiri siaga di sebelahnya.
“yaaa…sebentar……” suatu suara indah yg telah sangat dikenal Panji terdengar dari dalam.
Saat pintu dibuka Ana sangat terkejut menonton siapa yg datang , dengan cepat ia berusaha menutup pintu kembali tetapi gogon lebih cepat lagi , ia bergerak lebih dahulu mendorong pintu dengan keras membikin Ana jatuh terjengkang , gogon bergegas mendekatinya serta menodongkan pist*l di kepala gadis itu ,
Sementara Panji memperhatikan sekeliling khawatir ada yg menyaksikan semua kejadian itu , tetapi suasan disana tetap sepi seperti biasa , semua aman aman saja. GOgon membawa Ana ke ruang tengah , serta dibawah todongan pist*l ia mendudukan gadis cantik yg ketakutan itu di sofa.
“Ana…Ana…Ana, lama tidak jumpa ya…” kata Panji sambil duduk di samping Ana yg ketakutan.
Dalam hati Panji wajib mengakui gadis ini terus kelihatan cantik dalam ketakutannya.
“ammpun..pak..tolong, maaf..saya..saya…” Ana tidak sanggup mengatakan kata saking ketakutannya.
“ssst…!! santai Ana , jangan ketakutan seperti itu. nah , ada siapa lagi di rumah ini..?” tanya Panji
“adik saya pak , di lantai atas ” jawab Ana gemetar
“panggil dirinya ..”
Ana ragu sejenak , tetapi intimidasi dari gogon memakai pist*l membikinnya akhirnya menyerah
“Tika…..!!! dapat kesini sebentar ,?” panggil Ana dengan suara bergetar
“ya kak!! sebentar…” suatu suara indah terdengar dari lantai atas dan tidak seberapa lama turunlah seorang gadis remaja cantik bahkan lebih cantik dari Ana ,
Gadis itu merupakan Tika , adik kandung dari Ana. Tika terbukti tetap SMA , tetapi kecantikan serta kemolekan tubuhnya telah terbentuk dengan indah khas anak remaja.
“halo..emm Tika kan.?? sini turun..” kata Panji dengan senyum penuh kelicikan
Tika pasti saja terkejut menonton situasi seperti itu ,ia menuruni tangga dengan bingung , jelas sekali ia sedang berpikir utk melakukan sesuatu. Tetapi Panji dapat menonton gelagat Tika sebab itu ia menunnjuk pada gogon yg tengah menodongkan pist*l pada Ana , serta dengan terpaksa Tika turun mendekat pada mereka.
Sejenak Panji menikmati keindahan yg ada dihadapannya ,seorang gadis remaja cantik , dengan wajah serta kulit putih mulus ,tok*t yg proporsional menyembul dibalik t-shirtnya ,b*lahan d*danya yg sedikit terkesan membikin lelaki manapun yg menonton bakal naik lib*donya , belum lagi kemulusan p*ha serta kaki indah yg hanya tertutup oleh celana pendek
“Tika , jangan takut begitu , kalian tahu siapa saya ..?? ” pertanyaan Panji dijawab dengan gelengan kepala Tika
“saya merupakan boss kakakmu..emm well , mantan boss kakakmu..” jawab Panji sambil medekati Ana , lalu dengan tiba tiba menjambak rambut mantan sekertarisnya itu membikin Ana tersentak kesakitan
“Dan kakakmu ini telah mencuri sejumlah besar uang perusahaan , belum lagi dokumen rahasia perusahaan yg dirinya jual ke sainganku..”
Tika terkesan sangat terkejut , jelas sekali apabila sang kakak tidak sempat menceritakan apa yg dilakukannya selagi ini.
“Dan …sekarang saatnya kakakmu mempertanggung jawabkan semua lakukanannya..” lanjut Panji.
“tta..tp pak…uangnya telah terp..telah terpakai semua , tp saya pasti ganti pak , asal diberi waktu , saya janji pak..!!!” Ana memelas memohon pengampunan pada Panji
“Ana..!!! apa saya terkesan seperti perlu uang ..??? kalian pikir saya jatuh miskin seusai kamu khianati…hmm@!!!!” kata kata Panji terus menekan mental Ana
“ooo..kamu bakal membayar……tp tdk dengan uang..!!!!” lanjut Panji.
“mmak..maksud bapak..??” tanya Ana tidak mengerti.
Panji tidak menjawab pertanyaan Ana , ia lantas mendekati Tika yg terkesan terus ketakutan.
“Tika sayang , apa kalian sayang sama kakakmu ini..??” tanya Panji
“pak..!! tolong jangan libatkan dirinya , jangan ganggu dia..!!! biar saya saja yg…”
PLAKKKK!!! suatu tamparan keras di pipi Ana menghentikan kata kata gadis itu , rupanya Ana telah dapat menduga apa yg ada dalam pikiran mantan boss nya , rasa sakit dampak tamparan serta rasa penyesalan menyebabkan air matanya saat ini mengalir membasahi wajah cantiknya
“pak..tolong !! jangan bunuh kakak saya , dirinya cuma keluarga saya satu satunya..saya mohon ” saat ini giliran Tika yg memohon.
Panji tersenyum penuh kemenangan lalu mengatakan ,
“tenang saja , tidak ada yg wajib mati kali ini, asal kalian berdua menuruti semua perintahku “
Panji terus mendekati Tika yg terduduk pasrah, khawatir bakal keselamatan kakaknya , Tika tidak melakukan perlawanan saat Panji mer*ba r*ba sekujur tubuhnya , jemari Panji membelai pelan p*ha mulus Tika seolah sedang mengelus karya seni yg sangat mahal.
Tangan Panji bergerak ke atas menuju tonjolan di d*da Tika yg sedari tadi mer*ngs*ng kelel*kiannya, di r*mas r*masnya bergantian kedua tok*t gadis remaja itu , terasa empuk suatu kenikmatan yg tiada tara. dengan perlahan t-shirt Tika ia singkap ke atas , menunjukan perut rata gadis manis itu serta khususnya tok*t yg putih bersih tetap terlingkupi oleh br* , kedua bukit itu terguncang guncang sebab isakan tangis Tika.
“kakak…” rintih Tika perlahan seolah meminta pertolongan Ana saat Panji begitu asyik membelai perut rata Tika , serta mer*mas tok*t yg tetap tertutup br*.
Ana tiba tiba bereaksi saat Panji bakal hebat lepas br* adiknya.
“jangan pak!!! saya mohon..!!! jangan ganggu adik saya, saya mohon..!!! lakukan apa saja pada saya tp jangan dirinya , dirinya ga tahu apa apa…saya mohon!!!”
Panji berhenti mengg*raygi tubuh indah Tika lalu beralih pada Ana.
“kamu mau lakukan apa saja demi adikmu ini , ?” tanya Panji
“iya pak…asal jangan ganggu dirinya pak ” jawab Ana perlahan
Panji pun melepaskan Tika yg kemudian segera merapihkan kembali pakaiannya , ketika ia hendak berlari ke atas , Panji luar biasanya kembali memerintahkan utk tetap duduk disana.
Baik Ana…sekarang kalian berdiri serta buka seluruh pakaianmu ” perintah Panji.
DEngan patuh Ana berdiri , terdiam sejenak serta kemudian tetap dibawah todongan pist*l gogon , Ana melepaskan pakaiannya satu persatu hingga tel*njang bulat.
“Tika , sempat lihat kakakmu tel*njang..?” tanya Panji serta dijawab Tika dengan anggukan.
“pernah lihat kakakmu **..?” tanya Panji kemudian sambil tertawa , Tika hanya menunduk risih tidak menjawab.
“kamu sempat ** Tika..?” tanya Panji lagi serta dijawab dengan gelengan kepala gadis remaja itu.
“hmmm virg*n rupanya , baik ..berarti kalian wajib lihat ini , anggap saja s*x education , hahahaha” kata Panji
baik Ana maupun Tika hanya terdiam tidak sanggup utk berbuat apa apa.
“baik Ana , kalian kini merangkak kemari , cepat!!!” perintah Panji
Meski merasa terhina , Ana dengan patuh merangkak mendekati Panji yg sedang melepaskan celananya sendiri, Tika memalingkan muka saat k*nt0l Panji terbuka tanpa penghalang jelas sekali ia merasa risih.
“menghadap ke adikmu..!!!” perintah Panji lagi.
Kini kedua gadis cantik kakak beradik itu telah saling berhadapan , sementara Panji mengambil posisi di belakang Ana , berlutut serta menerobos m*m*k Ana dari belakang yg nyatanya tidak sesusah yg diperkirakan. Ana mer*ntih serta meng*rang saat Panji mulai bergerak memasukkan k*nt0lnya terus dalam serta mulai memompanya ,
Sambil terus bergerak maju mundur , tangannya tidak henti henti memngg*raygi seluruh tubuh indah Ana , terus lama rint*han Ana menjadi jeritan kesakitan yg tertahan. Panji terus berusaha memasukan k*nt0lnya terus dalam sambil terus mer*mas r*mas tok*t Ana , sesekali ia memukul pant*t mulus Ana hingga memerah.
Pada awalnya rint*han Ana seperti kesakitan , tetapi terus lama rint*hannya berubah menjadi rint*han penuh kenikmatan serta sementara semua adegan itu terjadi , Tika terus lama terus ter*ngs*ng oleh semua itu , tanpa sadar ia ikut mer*mas r*mas tok*tnya sendiri , kadang juga tangannya turun menyentuh m*m*knya sesekali,
Semua itu tidak luput dari perhatian Panji. beberapa lama kemudian Panji mencapai kl*maks serta k*nt0lnya menyemburkan seluruh isinya kedalam tubuh Ana serta gadis cantik itupun tergolek lemas di lantai. Tika sendiri nyatanya tetap ter*ngs*ng serta tanpa sadar tetap mer*mas r*mas tok*tnya sendiri.
“gimana Tika , suka menonton yg tadi…??” tanya Panji menyadarkan Tika yg kemudian dengan gerakan canggung kembali berusaha duduk seperti semula.
“ga usah malu , biasa kok yg seperti itu ..” kata Panji pada Tika yg terkesan mencuri curi pandang pada k*nt0l Panji.
Panji menyadari faktor itu , ia pun mendekati gadis remaja itu lalu menyodorkan k*nt0lnya.
” mau coba j*lat ..?” Panji menyentuhkan k*nt0lnya pada pipi Tika, gadis itu hanya memalingkan muka sebab risih.
“ga apa apa …j*lat aja..” lanjut Panji sambil menyentuhkan k*nt0lnya ke bib*r mungil Tika.
Ketika Tika berusaha memalingkan muka menghindar justru malah menyebabkan gesekan penuh ga*rah diantara keduanya , jadi akhirnya Tika pun luluh , bib*rnya terbuka sedikit serta l*dahnya mencoba menyentuh k*nt0l dihadapannya.
“masukan aja ke mulut kalian , tp awas kalo berani coba coba g*git!!!”
Tika menj*lat j*lat penuh keraguan pada awalnya tetapi lama kelamaan bib*rnya membuka terus lebar serta tanpa ragu lagi Panji mendorong masuk k*nt0lnya ke mulut gadis manis itu jadi terkesan penuh.
“nahh..kerens..seperti itu !! ayo j*lati lagi , k*lum serta s*dot kayak kalian makan permen loli ” kata Panji penuh kenikmatan saat mengajari gadis remaja ini or*l s*x.
Meskipun tetap amatiran serta baru , tetapi kehangatan mulut seorang remaja apalagi gadis SMA rutin memberbagi sensai yg hebat hingga akhirnya Panji kembali merasakan dorongan kuat dari dalam tubuhnya , dengan cepat Panji menahan kepala Tika jadi ia dengan terpaksa menelan seluruh semburan sp*rma lelaki utk pertama kalinya.
Tika terkesan gelagapan sebab tidak siap menerima faktor tersebut serta terbatuk batuk kepayahan saat akhirnya k*nt0l Panji keluar dari mulutnya.
“nah..sekarang..ayo buka pakaian kalian ya ?” kata Panji sambil berusaha mel*cuti pakaian Tika.
Ana yg setengah sadar berusaha mencegah faktor itu , ia tidak mau adiknya kehilangan keperw*nannya dengan tutorial seperti ini.
“pak jangan ganggu adik saya pak..!!!! bapak telah berjanji ” teriak Ana histeris.
“well, saya bohong kok !! ” jawab Panji enteng sambil memberi isyarat pada gogon.
“jangan ganggu dirinya pak..!!! saya mohon dirinya tetap per*wan !!!” Ana tidak dapat menlanjutkan kata katanya lagi sebab gogon telah membungkam mulutnya serta hebat gadis malang itu ke salah satu kamar ,
Tidak perlu waktu lama hingga terdengar rint*han serta jeritan kesakitan dari Ana. gogon terbukti bahagia sekali menyiksa perempuan yg diset*buhinya ,jeritan memelas korbannya rutin terus membikin preman satu ini sangat ter*ngs*ng.
Sementara tetap di ruang depan , Tika tidak melakukan perlawanan apapun saat Panji mel*cuti seluruh pakaiannya , entah pasrah , entah takut mengalami faktor yg sama seperti kakaknya alias terbukti telah ter*ngs*ng. seusai Tika tel*njang bulat barulah Panji melepaskan pakaiannya yg tersisia.
Panji kemudian duduk di sofa serta menyuruh Tika utk mengambil posisi diatasnya , perlahan gadis itu menurunkan pant*tnya hingga k*nt0l Panji menyeruak mencoba masuk kedalam m*m*k yg tetap sempit. Panji tersenyum penuh kepuasan saat mengenal apabila Tika terbukti tetap per*wan.
“Aahhwwa…” Tika mer*ntih pelan saat keg*disannya terenggut ,d*rah per*wannya terus memperlancar laju k*nt0l Panji sementara itu dari dalam kamar jerit tangis kesakitan dari Ana tetap terdengar saat gogon terus menindih tubuhnya.
Panji memandu Tika utk meraih kenikmatan pada s*x pertamanya ini ,pant*tnya bergerak naik turun membikin tok*tnya bergoyang menggoda , air mata sempat menetes membasahi pipi , entah kesakitan alias penyesalan.
Panji tidak mempedulikan itu semua , ia malah asyik mer*mas r*mas tok*t indah dihadapannya serta pada satu peluang meng*lum dengan rakus bukit kembar itu , dig*git serta dij*latinya dengan gemas put*ng gadis per*wan yg mulai menikmati s*x pertamanya , bagaikan tidak kenal rasa puas Panji terus meng*lum serta meny*dot tok*t remaja yg kenyal,empuk serta nikmat tersebut.
Rint*han demi rint*han Tika membikin Panji terus asyik menikmati tubuh per*wan itu , bagaikan tidak kenal lelah ia terus mengg*njot serta menindih Tika dengan beberapa posisi , seluruh lekuk tubuh Tika telah habis diger*yginya
dan ketika semua itu beres Tika tidak sadarkan diri sebab kelelahan.
Hari telah sangat larut saat Panji serta gogon telah puas men*kmati tubuh mantan sekretaris serta adiknya itu , kedua gadis cantik itu tidak sadarkan diri sebab saking lelah, seluruh tenaganya habis . Faktor tersebut membikin gogon dengan mudah membawa dua tubuh tel*njang itu ke dalam mobil serta membawanya pergi, kedua gadis itu bakal dipersiapkan utk menjamu rekanan bisnis Panji , serta Panji berpendapat bahwa itu merupakan faktor yg paling layak utk membalaskan pengkhianatan mantan sekertarisnya.

Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati: Cinta SMP yang Kembali💋 ☕🍻🏧Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya ...
20/09/2024

Ketika Masa Lalu Mengetuk Hati: Cinta SMP yang Kembali
💋 ☕🍻🏧
Saat itu aku bertemu dengan kawanku saat SMP. Dia sebenarnya adalah cinta pertama bagiku yang yang saat itu belum pernah aku ungkapkan walaupun sebenarnya aku tahu diapun juga mencintaiku, sebut saja namanya Novi. Waktu itu kami bertemu di sebuah emperan toko daerah Coyudan.
Kami sama-sama berteduh karena saat itu hujan mengguyur kota Solo sangat deras. Kami ngobrol panjang lebar dan angka arlojinya sudah menunjukkan pukul 6 sore, tetapi hujan tetap saja mengguyur walaupun tidak terlalu deras. Karena saat itu dia sedang menunggu bis, dan aku naik sepeda motor maka agar tidak kemalaman aku antar dia pulang tetapi tanpa jas hujan.
Sampai di rumahnya ternyata rumahnya dalam keadaan kosong karena keluarganya sedang menghadiri pesta pernikahan pamannya.
“Aduh.. gimana nih Vi.. bisa masuk ke dalam nggak?”, tanyaku.
“Tenang, biasanya kuncinya ada di bawah pot ini, nah ini dia, masuk yuk di luar dingin, lagian baju kamu basah semua”, katanya sambil membuka pintu rumah.
“Sebentar aku ambilkan handuk”, katanya sambil jalan ke belakang rumah.
Rumah yang sederhana tetapi sangat rapi dengan sofa ditengah ruangan. Dia keluar dengan menggenakan daster kuning transparan. Samar-samar aku lihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sangat sempurna membuat jantungku berdebar kencang. Kulitnya yang putih mulus terlihat sangat serasi dengan daster yang dipakainya.
“Ini handuknya”, dia memecahkan lamunanku.
Karena baju dan celanaku basah maka aku buka bajuku dan aku pinjam salah satu kaosnya, tetapi bagaimana dengan celana panjangku?
“Pake punyaku aja Fa, aku punya jeans basic yang mungkin pas kamu pakai”, sahutnya.
Aku tidak kaget karena dia tergolong cewek bertubuh tinggi besar. Aku masuk ke dalam kamarnya dan mulai membuka celana panjangku, tinggal **-ku yang masih basah.
“Vi.. sorry nich aku boleh pinjem CD-mu nggak? Yang penting dapat dipakai”, tanyaku.
“Boleh, tapi di almari coklat yang kuncinya masih aku bawa, boleh aku masuk?”, sahutnya.
Saat dia masuk kamar, aku hanya dililit selembar handuk bergambar Hello Kitty kepunyaannya.
Saat dia membuka almarinya dia menyuruh aku untuk memilih sendiri, dan karena letak **-nya ada di bagian bawah, aku harus jongkok. Tanpa aku sadari setelah aku berdiri, handuk yang melilit tubuhku terlepas dan aku hanya bisa diam terpaku. Dia juga diam memandang tubuhku yang telah telanjang bulat.
Dia terus memandang pen*sku yang memang telah berdiri. Kemudian dengan perlahan dia mengambil handuk yang berada persis di bawah pen*sku. Kemudian tanganku mengusap kepalanya dan kepalanya tertahan tepat di depan pen*sku. Selanjutnya dia menc*um kepala pen*sku, membuatku semakin kelabakan.
Dia terus menc*um pen*sku dengan lembut dan penuh perasaan, bisa aku rasakan itu. Kemudian dia berdiri dan giliranku menjil*t bib*rnya yang sangat lembut, dan diapun membalas dengan memasukkan l*dahnya ke dalam mulutku. Untuk beberapa saat aku menikmati bib*r dan l*dahnya, aku lanjutkan permainan l*dahku di sekitar telinganya, aku k*lum telinganya, dia hanya bisa medesis kegelian. Aku lanjutkan dengan menc*um dan menjil*ti sekitar lehernya.
Aku mulai membuka resliting daster yang berada di belakang dan dengan perlahan aku tanggalkan daster kuningnya. Sekarang hannya tinggal ** dan **-nya saja yang tersisa. Perlahan aku c*umi dan g*git pay*dara bagian atas sambil tanganku berusaha melepaskan **-nya. Dia hanya terdiam dan terpejam menikmati g*gitan lembut bib*rku.
Setelah **-nya terlepas terlihat sepasang bukit yang sangat indah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Begitu putih, lembut, kencang, padat dan kedua put*ngnya berwarna coklat masih bersembunyi di dalam pucuk pay*daranya. Perlahan aku usap lembut kedua pay*daranya dan aku h*sap put*ng s*sunya agar mau keluar dan aku k*lum lembut put*ngnya. Dia hanya bisa mendesis keenakan.
Karena capek berdiri, aku tidurkaan dia di atas ranjangnya sambil mulutku terus mengh*sap kedua put*ng sus*nya secara bergantian dengan lembut. Selanjutnya c*uman dan jil*tanku aku lanjutkan ke bawah menuju pusar dan p*ha bagian dalam. Dia lagi-lagi hanya mendesis, “Akh.. Fa.. aku nggak tahan..”, desisnya.
Mendengar itu aku semakin bersemangat menjil*ti p*ha, lutut, betis dan jemari kakinya aku k*lum sehingga dia semakin kelojotan menahan nikmat, terus aku k*lum jari-jari kakinya yang putih bersih sambil tanganku mulai melepaskan **-nya.
Saat **-nya terlepas, terlihat kem*lu*nnya yang telah berbulu agak lebat. Perlahan aku r*ba daerah p*ha dan kem*lu*nnya sambil kulanjutkan meng*lum jari kakinya. Aku temukan kl*torisnya terasa lunak dan agak basah, aku pilin-pilin daging kecil tersebut dia semakin mengerang menahan nikmat. L*dahku mulai bergerak dari jari kaki menuju betis, p*ha dan akhirnya pada daerah sekitar kem*lu*n.
Walaupun kulitnya putih bersih, tetapi daerah kem*lu*nnya berwarna coklat. Aku angkat kedua p*hanya dan l*dahku mulai menuju daerah d*burnya, sesaat kemudian ke daerah v*gina yang saat itu terasa basah dan berasa agak asin serta berbau khas menambah n*fsuku semakin menjadi.
Aku mengh*sap lendir yang keluar dari v*ginanya dan kukeluarkan di sekitar kl*torisnya, dan kl*torisnya pun aku h*sap-h*sap. Tanpa kuduga kedua p*hanya menjepit kepalaku yang saat itu sedang menikmati gurihnya kl*toris dan tangannya menekan kepalaku agar aku mengh*sap lebih dalam lagi.
Saat itu aku merasakan dia menegang dan seperti menjerit, “Akh.. uh..”, teriaknya. Aku tak tahu apa yang sedang dia rasakan saat itu, kemudian l*dahku aku pindah ke bawah tepat pada liang v*ginanya ternyata pada liang v*ginanya telah keluar cukup banyak l*ndir yang selanjutnya kuh*sap dan kutelan sampai habis.
Dia mundur sehingga terpaksa aku lepaskan h*sapanku. “Fa.. naik sini..”, dia menarikku yang saat itu masih jongkok dan menyuruhku tidur telentang di ranjangnya. Aku ditindih dan mulutnya mulai meng*lum bib*rku, seperti tidak mau kalah denganku, diapun mengh*sap dan meng*lum telingaku terasa geli dan hangat.
Dia lanjutkan dengan mengh*sap put*ng sus*ku, sambil tangannya mer*mas-r*mas pen*sku. Tanpa aku duga mulutnya mulai bergerilnya di sekitar p*ha dalamku, terasa sangat geli dan menambah kenikmatan. L*dahnyapun mulai menyapu d*burku, “Okh..”, aku setengah berteriak, ya ampun.. nikmat sekali.
Sepertinya dia tahu yang aku rasakan saat l*dahnya menyentuh sekitar d*burku, dan sekitar 5 menit lamanya dia menyapukan l*dahnya di sekitar d*burku, dan selanjutnya naik menuju pangkal pen*sku. Dia jil*t pangkal pen*sku sampai ke ujung kepala pen*sku berulang-ulang sampai aku rasakan seluruh bulu-bulu tubuhku merinding.
Selanjutnya dia memasukkan kepala pen*sku ke dalam mulutnya sambil sesekali dih*sap, tetapi sayang dia tidak dapat meng*lum lebih dalam lagi. Karena aku sudah tidak kuat menahan nikmat, maka aku minta dia untuk tidur telentang dan perlahan aku letakkan kepala pen*sku di depan lub*ng v*ginanya.
Aku gesek-gesekkan kepala pen*sku pada lub*ng v*gina sampai aku temukan lub*ng yang benar untuk memasukkan pen*sku. Setelah aku rasa tepat perlahan aku tekan pen*sku agar dapat masuk ke dalam lub*ng v*ginanya. Dia memejamkan mata seolah sedang menahan sesuatu, aku tak tahu pasti.
Terasa sangat sempit dan agak susah memasukkan pen*sku sampai pada kira-kira setengah panjang pen*sku Novi si cinta pertama ku berteriak, “Aakhh..”, aku menahan tekanan pen*sku dan aku lihat d*rah segar telah mengalir dari v*ginanya aku lanjutkan takananku sampai seluruh pen*sku tenggelam dalam v*gina yang telah banjir d*rah perawan dan kutahan pen*sku di dalamnya.
“Sakit Vi?”, bisikku.
“Nggak apa-apa lanjutin aja Fa.. aku menikmatinya kok”, dia balas berbisik.
Aku mulai mengayun-ayunkan pen*sku keluar masuk v*gina, terasa sangat nikmat dan hangat tetapi kulit pen*sku terasa agak perih. Kira-kira 5 menit aku mengayunkan pen*sku dan kelihatannya Novi si cinta pertama ku mulai menikmatinya, dia goyang-goyangkan pinggulnya dan kupercepat ayunan pen*sku sampai suatu ketika Novi berteriak, “Akh.. oh..”. Novi memejamkan matanya dalam-dalam.
Tidak lama setelah itu akupun mulai merasakan kesemutan di kepalaku dan, “Ccreet..”, m*niku keluar tetapi masih di dalam v*ginanya. Dia memelukku erat dan berkata, “Fafa.. aku sayang kamu..”. Aku tidur di atasnya tetapi pen*sku masih berada di dalam v*gina yang lama-kelamaan keluar sendiri karena mulai melunak, terasa agak geli jika pen*s yang lunak masuk dalam v*gina.
Aku terbangun dengan tubuh masih tel*nj*ng bulat ketika suara telepon berbunyi, aku lihat jam pukul 10 malam. Aku bangunkan Novi si cinta pertama ku yang masih tertidur tanpa selembar kainpun menutupi tubuhnya agar mengangkat telepon yang ternyata dari keluarganya dan berencana akan pulang besok siang. Jadi aku gunakan malam itu untuk tidur semalam dengan Novi tanpa selembar kainpun menutupi tubuh kami.

18/09/2024
Saat Keponakanku Datang, Aku Belum Siap💋 ☕🍻🏧Malam ini ga*rahku memanas, kulihat suamiku sedang sibuk menulis diruang ker...
17/09/2024

Saat Keponakanku Datang, Aku Belum Siap
💋 ☕🍻🏧
Malam ini ga*rahku memanas, kulihat suamiku sedang sibuk menulis diruang kerjanya, kuhampiri dia dengan memakai pakaian dan wewangian yang mer*ngs*ng. Suamiku hanya tersenyum saja, kudekati dan kuelus tubuhnya dari belakang dia tidak menampakkan imbangan ga*rahku.
Aku jadi uring-uringan setelah mendengar permohonannya untuk tidak mengganggunya beberapa saat, ga*rahku padam dan aku kecewa. Kuhidupkan televisi dan tak berapa lama suamiku menjemput untuk mengajakku tidur tapi sayang aku telah kecewa. Kulayani suamiku asal-asalan saja dan terus tidur.
Jika pagi tiba aku manusia super sibuk menyiapkan segala keperluan anak dan suami, tetapi begitu suami dan anakku berangkat rumahku menjadi sunyi. Biasanya untuk menghilangkan kejenuhan aku melakukan kegiatan membersihkan rumah dan membuka site internet mencari teman ngobrol dan sesekali membuka site dew*sa.
Suasana pagi ini berbeda jauh, musim liburan sekolah anak-anakku berlibur di rumah neneknya praktis tinggal aku sendiri. Saat kubuka salah satu site p*rno nampak adegan yang cukup membuat kepalaku pusing apalagi tadi malam aku kecewa terhadap suamiku.
Aku keruang televisi setelah mematikan komputer dan menghidupkan film p*rno VCD yang kupinjam tanpa sepengetahuan suamiku, hal ini sering kulakukan untuk menghilangkan kejenuhan. Saat kulihat p*nis besar masuk dalam mulut mungil cewek bule n*fsuku melambung, tanpa terasa tanganku memijit mem*kku yang basah dan berair,
Tiba-tiba aku merasakan ada orang yang mengintipku, saat kutoleh kebelakang jantungku berdebar keras, cepat-cepat kurapikan baju, cepat-cepat kuraih remote televisi dan kumatikan, aku berdiri sambil marah – marah karena malu ,..
” He dik Rio, kenapa masuk rumah tidak mengetuk dulu,..” bentakku
” E,.. maaf tante aku mau menyerahkan undangan karang taruna dan tadi kulihat pintu depan rumah tante tidak tertutup dan kudengar seperti suara orang bertengkar makanya aku masuk perlahan-lahan dan kiranya,..
” Rio tidak meneruskan perkataannya, dia tertunduk dan menyodorkan undangan yang dimaksud.
Aku berfikir keras bagaimana nantinya aku akan jadi bahan omongan dikalangan anak muda jika Rio bercerita pada temannya.
” Eh dik Rio jangan cerita apa-apa yan sama temennya tentang tante saat ini”
Rio hanya tersenyum penuh arti aku semakin bingung, kupegang tangan Rio dia terkejut, kulemparkan senyumku penuh arti dan Rio tanggap. Direngkuhnya tubuhku dan berbisik,.
” Kenapa tante harus melakukan sendiri, padahal aku sudah dari tadi melihat semuanya,.”
Tanyanya penuh n*fsu dan aku akan diam seterusnya.
” Kenapa kamu juga hanya diam saja Rio,? Kalau sudah tahu dari tadi,?” Balasku dan diluar dugaan rio menggendongku menuju sofa dipojok ruang. Saat aku terlentang rio dengan cekatan mer*ba bib*rku dengan bib*rnya.
Tangannya berusaha menggapai pay*daraku yang sudah mengeras. Aku tak bisa bernafas menerima perlakuan rio yang ganas membuatku merinding seluruh tubuh ini.
” Aku akan melakukan seperti yang sudah tante lihat ditelevisi” katanya,
Aku tidak mendengar lagi kelanjutan omongannya karena aku saat ini sudah tidak memakai baju dan merasakan bagaimana lidah rio menjelajah mem*kku. Gelinya seakan-akan sudah diubun-ubun. Kujepit kepala rio diantara dua p*haku untuk menahan geli yang luar biasa.
Tangannya kurasakan berjalan senti demi senti menelusuri tubuhku. Aku jagi semakin g*la merasakan ulah rio yang demikian.
” Riiiiiiooooooo,.. ahhhhhhhhh ” aku mengerang panjang,..
” Apa tante,” jawabnya perlahan dan melanjutkan lagi kegiatannya, kurasakan klent*tku dig*git kecil-kecil sehingga aka menjerit keenakan. Kutarik rambut rio untuk menjauh dari mem*kku tapi semakin kutarik, kepala rio semakin kuat terbenam dan kurasakan mem*kku penuh dengan l*dah rio sampai kedalam.
Sambil mengh*sap dan menj*lati mem*kku rio membuka sendiri baju dan celananya. Aku penasaran dan geli, kini aku duduk dan rio kusuruh berdiri, dengan perlahan dan mengelus seluruh tubuhnya rio mulai kuperlakukan maksimal. Mula-mula kulihat rio tersenyum dan mendesak, tetapi saat tanganku mer*ba luar ** nya rio mulai memejamkan mata dan,..
Aaaaaahhhhhhhhh zzzzzzzzzz kudengar suaranya yang aneh saat kutarik keras ** nya dan kulihat batang p*nisnya sudah berdiri tegak manantang. Kuperkirakan ukurannya normal saja 13 CM kaku dan hitam legam, kupegang ujungnya sudah mengeluarkan cairan bening.
Kugosok maju mundur p*nis rio semakin hitam mengkilat, Rio sudah tak tahan dimajukan pant*tnya agar p*nisnya mengarah pada mulutku, tapi kuhindari dan membuat rio semakin bingung. Dipegangnya kepalaku dan b*tang p*nisnya diarahkan sejajar dengan mulutku.
Aku tetap menutup rapat mulutku, sehingga p*nis rio hanya menempel pada luar mulutku saja. Rio memaksakan diri dan akhirnya sambil kupegang b*tang p*nis rio dan kubuka mulutku, perlahan p*nis hitam masuk memenuhi mulutku yang mungil.
Rio menjerit dan mendengus hebat, kulihat rio mulai gemeteran karena posisinya dia berdiri dan aku semakin asik mengh*sap p*nis hitam itu. Kuj*lat seluruh permukaannya serta telurnya kumasukkan dalam mulutku berganti-ganti. Rio memegang kepalaku dan menuntun maju mundur sementara susu dan mem*kku dibiarkan menganggur.
Tangan kananku memegang p*nis dan kini tangan kiriku memegang mem*kku sendiri karena kedua tangan rio sibuk memegang kepala dan menyibakkan rambutku yang awut-awutan. Kurasakan mem*kku kembali basah sementara mulutku sudah puluhan kali maju mundur merasakan p*nis rio,.
Akhirnya rio menarik mundur p*nisnya menjauh dari mulutku, didorongnya tubuhku hingga aku terlentang lagi dan kaki kananku diangkat ditaruh pada pundaknya sedangkan kaki kiriku dibiarkan menggelantung. Rio tersenyum melihat mem*kku terbelah lebar dan dengan tidak sabar rio menggiring kepala p*nisnya menuju lubang mem*kku.
Kurasakan betapa penuhnya mulut mem*kku menerima p*nis dengan perlakuan seperti itu. Setelah seluruh b*tang p*nis mengisi mem*kku rio perlahan=lahan memaju mundurkan p*nisnya meng*c*k mem*kku yang semakin basah. Melihat sus*ku bergoyang-goyang tangan rio menggapai dan mem*ras perlahan.
Ujung sus*ku dipelintir perlahan dan kurasakan geli yang luar biasa. Rio terus bergoyang dan tanpa sadar aku semakin mengimbangi permainannya. Kugoyangkan pinggulku berputar sementara kakiku menjadi sasaran mulut rio. Mulutku terengah engah melihat kelakuan rio yang semakin lama semakin cepat.
Keringatku mulai muncul demikian juga rio. Sus*ku semakin keras dir*mas sementara kaki kiriku tetap bergelantungan. Badanku mulai menegang dan aku menjadi kaku sejenak saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara,
” Rio aku sudah nggak tahan,. ” Ahhhhhhhhhhhhh aaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh enggggghhhhhhhhhhhh, tapi rio tak perduli terus digosokkan p*nisnya maju mundur pada mem*kku,..
” sebentar Tante aku masih belum” jawabnya sambil pant*tnya tetap begoyang menuruti irama p*nisnya.
Tak seberapa setelah aku mengalami kenikmatan yang tiada tara, Rio berguman keras
” Aaaaahhhhhhh aku mau kelar tante,,” suaranya parau sambil pant*tnya terus digerakkan.
Mendengar perkataan itu aku menjadi bega*rah dan, kurasakan ada semprotan hangat didinding mem*kku aku menjadi semakin nyaman saranya. Kutahan pant*tku dan kuraih pant*t rio untuk p*nisnya tetap menempel pada mem*kku. Rio berteriak hebat demikian pula aku.
Setelah itu kukeluarkan p*nis rio dan kulihat masih ada sisa-sisa ketegangan disana, dengan sigap mulutku bekerja membersihkan p*nis rio yang masih basah. Kuh*sap kuat-kuat p*nisnya dan kurasakan sisa-sisa sp*rma masih keluar dari lubang p*nisnya,?. Asin gurih,?..Rio kegelian, tapi tak kuhiraukan mulutku tetap mengelomoh b*tang p*nis yang mulai lembek. Akhirnya setelah bersih kukeluarkan p*nis dari mulutku dan kulihat p*nisnya sudah lemas dan tergeletak menggelantung.

Address

Jakarta

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ID AC INA posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share